cover
Contact Name
Teguh Triyono
Contact Email
teknik@unwiku.ac.id
Phone
+6281804888643
Journal Mail Official
teknik@unwiku.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Beji KarangsalamPurwokerto 53152, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik
ISSN : 14111586     EISSN : 27226204     DOI : -
Teodolita adalah jurnal imiah Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, studi literatur maupun karya ilmiah terkait. Jurnal Teodolita terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat materi yang membahas tentang ilmu-ilmu teknik seperti sipil, arsitektur, elektro dan informatika. Pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang membacanya. Kontribusi makalah dari berbagai pihak baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus sangat redaksi harapkan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
Articles 274 Documents
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP ATRIBUT PRIVASI PADA SETING TANGGA DALAM HALL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA - PURWOKERTO Yoh. Wahyu Dwi Yudono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.711 KB) | DOI: 10.53810/jt.v13i2.87

Abstract

Abstraksi Pemahaman suatu lingkungan fisik, didasarkan pada persepsi pengguna terhadap properti yang ada di dalam setingnya.  Persepsi tidak bersifat pasif dalam menerima masukan yang berupa stimulus yang berasal dari luar diri manusia.  Selanjutnya melalui keberadaan properti yang ada di dalam seting yang berlaku sebagai stimulus, akan dikirimkan dari mata ke otak untuk di pahami dan diberi makna berdasarkan pengalaman masing-masing pengguna.Fenomena yang terjadi pada seting tangga dalam hall fakultas ekonomi Universitas Wijayakusuma-Purwokerto, mengindikasikan adanya kecenderungan fungsi tangga yang bermakna ganda, dimana fungsi tangga yang keperuntukannya sebagai elemen akses vertikal, pada periode waktu tertentu berubah fungsi sebagai ruang berkumpul informal oleh mahasiswa.  Perubahan fungsi tangga yang demikian, disebabkan oleh adanya persepsi mahasiswa terhadap seting tangga dalam hall sebagai ruang untuk berkumpul. Adapun perbedaan persepsi yang dimaksud, menyangkut faktor internal individu (mahasiswa) yang berupa motiv, harapan, dan minat mahasiswa.Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan antara persepsi mahasiswa terhadap atribut privasi ruang berkumpul pada seting tangga dalam hall fakultas ekonomi universitas wijayakusuma-Purwokerto. Sedang hasil penelitian menunjukan: pada seting tangga dalam hall yang mengandung properti seperti terlihat pada gambar: I-1, terhadap atribut privasi dipersepsikan oleh mahasiswa layak untuk dijadikan ruang berkumpul yang dapat memberi kesan terbuka dan diperlihatkan oleh mahasiswa dengan sikap motiv menyesuaikan (64%) serta dengan harapan adjustment (65%).  Hal ini menunjukan bahwa dengan seting tangga tersebut mahasiswa menyukai ruang terbuka untuk melakukan kegiatan interaksi dengan sesama mahasiswa, baik untuk menunggu dosen, menunggu teman, sambil melakukan kegiatan minat membaca, diskusi, atupun ngobrol dengan teman.Kata Kunci: Persepsi, atribut, privasi.
IDENTIFIKASI WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DENGAN PENAMBAHAN FITUR-FITUR GEOMETRIS KHOLISTIANINGSIH KHOLISTIANINGSIH
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7102.188 KB) | DOI: 10.53810/jt.v14i1.143

Abstract

Identifikasi wajah merupakan persoalan sosial yang sangat penting. Keakuratandalam mengidentifikasi semakin diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupanbermasyarakat. Paper ini mengusulkan identifikasi wajah menggunakan PrincipalComponent Analysis (PCA) dengan penambahan fitur-fitur geometris untuk menambahketelitiannya. Prinsip PCA adalah memproyeksikan citra ke dalam ruang eigennya dengancara mencari eigenvector yang dimiliki setiap citra dan memproyeksikan ke dalam ruangeigen yang didapat tersebut. Fitur-fitur geometris dihasilkan dari pengukuran jarak antarkomponen-komponen wajah. Hasil pengukuran diubah menjadi fitur perbandingan jarakdengan membaginya dengan jumlah semua fitur. Hasil pengujian menunjukkan sistem inicukup baik untuk diterapkan. Dengan adanya penambahan fitur-fitur geometris, tingkatpengenalan yang diperoleh lebih tinggi dari metode PCA tanpa fitur geometris. Tingkatpengenalan juga menunjukkan kenaikan seiring dengan pertambahan jumlah fitur geometrisyang digunakan. Tingkat pengenalan yang diperoleh untuk 3 buah ciri PCA dan 2 buah fiturgeometris adalah 88,33%.Kata Kunci : Principal Component Analysis, Fitur Geometris, Tingkat Pengenalan
PENGHIJAUAN SEBAGAI SALAH SATU SARANA MEWUJUDKAN KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN Susatyo Adhi Pramono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.443 KB) | DOI: 10.53810/jt.v8i2.19

Abstract

Abstract Development of town has altered availibility open green scape to become development scape. As a result town dweller cannot enjoy open green scape equaly. Reforestation is effort for environmental settlement by using plants as matter in essence. With reforestation town is expected can have lung to return for its dweller.Keyword: development of town, reforestation.
PERANCANGAN ANIMASIMEDIA BANTU BELAJAR PKNMEMAHAMIMENTAL KEPRIBADIANWARGA NEGARAMENGGUNAKANMOTION GRAPHIC (Studi Kasus: SLB ABC Putra Manunggal Gombong Kelas 10 Tunarungu) Tarwoto -; Eko Sudaryanto
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 19, No 2 (2018): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.785 KB) | DOI: 10.53810/jt.v19i2.266

Abstract

Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat berkembang pesat, berlaku disemua bidang kehidupan,tak tekecuali pendidikan, diketahui seperti diketahui Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkanperhatian lebih untuk meningkatkan fokus terhadap proses pendidikan, untuk belajar, dengan caramengabaikan kekurangan yang dimiliki dan memaksimalkan potensi daya tangkap pada indera lainnyasehingga proses belajar yang tepat akan menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan. denganperancangan animasi media bantu belajar pkn memahami mental kepribadianwarga negara menggunakanmotion graphicdiharapkan dapat membantu mengenalkan sikap bela negara, tak terkecuali bagi anakberkebutuhan kusus, dan dari hasil ujipengujian beta 72,58% respon siswa menyatakan bahwa mediapembelajaran berbasis video animasi sudah jelas, menarik, kualitas suara sudah jelas, dan menyenangkan.Kata kunci : Animasi, Motion Graphic, Beta, Tunarungu
METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN Taufik Dwi Laksono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.118 KB) | DOI: 10.53810/jt.v11i1.55

Abstract

AbstraksiPelaksanaan pekerjaan tidak terlepas dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikannya. Semakin cepat seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut maka dapat diartikan orang tersebut memiliki produktivitas yang tinggi. Salah satu yang mempengaruhi produktivitas adalah metode kerja yang dipergunakannya. Karenanya telaah metode kerja ini perlu dilakukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam metode kerja tersebut sehingga apabila ada langkah-langkah yang tidak perlu dapat ditiadakan sehingga produktivitas dapat meningkat. Pada pekerjaan plesteran terdapat 6(enam) metode kerja yang dilakukan oleh tukang batu dan diantaranya ada yang menghasilkan prouduktivitas yang paling tinggi. Kata kunci : Metode kerja, produktivitas, tukang bat, plesteran
THE ROLE OF INFILTRATION WELLS FOR WATER RESOURCES CONSERVATION, CASE STUDY COMPLEX SD SUMAMPIR DISTRICT PURWOKERTO UTARA Reni Sulistyawati AM; Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 1 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.971 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i1.297

Abstract

The development of the city and the rapid population settlements that occur in urban areas, resultingin changes of land cover in the river basin that was originally able to absorb rainwater turns to make thesurface flow. With this increasingly larger surface flow, it results in flooding. Floods can be solved orreduced by reducing the surface flow by permeating to the ground. The recharge system in addition toovercoming flooding is also very beneficial for groundwater conservation efforts. The concept of the wells inits essence is to give the chance of rain water falling on the roof or water-resistant land to soak into the soilby the way of accommodating the water in a system of recation. Based on this, there is a study on theimplementation of Recation well in the water system in complex SD Sumampir, North Purwokerto District,Banyumas.Analysis conducted in this research include, hydrological analysis, dimensioning and surface flowanalysis. Data used daily maximum annual rainfall data obtained from BMKG rainfall recording station.From the results of analysis obtained the dimension of Infiltration wells with a wellbore diameter1 meter and a depth of well 2.25 meters. There is a well in the complex of SD Sumampir, North PurwokertoDistrict, can reduce the discharge of the surface flow of 0.215 mKeywords: surface flow, discharge, recation wells3/second or decrease by 40.26%.ABSTRAKPerkembangan kota dan semakin pesatnya permukiman penduduk yang terjadi di wilayahperkotaan, mengakibatkan perubahan tutupan lahan pada daerah aliran sungai yang semula dapatmenyerapkan air hujan berubah menjadikan aliran permukaan. Dengan tidak tertampungnya aliranpermukaan yang semakin besar ini mengakibatkan banjir. Banjir dapat ditanggulangi atau dikurangi dengancara mengurangi aliran permukaan dengan cara meresapkan ke dalam tanah. Sistem resapan selain dapatmengatasi banjir juga sangat bermanfaat bagi usaha konservasi air tanah. Konsep sumur resapan padahakekatnya adalah memberikan kesempatan pada air hujan yan jatuh di atap atau lahan yang kedap air untukmeresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada  suatu system resapan. Berdasarkanhal tersebut maka dilaksanakan Studi Penerapan Sumur Resapan pada Sistem Tata Air Di Komplek SDSumampir Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.Analisa yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi, analisa hidrologi, analisa dimensi sumurresapan dan analisa debit aliran permukaan. Data digunakan data curah hujan harian maksimum tahunanyang diperoleh dari stasiun pencatatan hujan BMKG.Dari hasil analisa diperoleh dimensi sumur resapan dengan diameter lubang sumur 1 meter dankedalaman sumur 2,25 meter. Adanya sumur di komplek SD Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, dapatmengurangi debit aliran permukaan sebesar 0,215 mKata kunci : aliran permukaan, debit, sumur resapan3/detik atau berkurang 40,26%.
ANALISIS DEFORMASI FLOATING PILES SEBAGAI PERKUATAN TANAH LUNAK DI BAWAH GEOGRID-REINFORCED EMBANKMENT Adhe Noor Patria
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.73 KB) | DOI: 10.53810/jt.v12i2.78

Abstract

Oleh: A. Adhe Noor PSH#1e-mail : adhe_noorpatria@yahoo.co.idStaf Pengajar pada Jurusan Teknik, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto AbstraksiTanah lunak merupakan jenis tanah yang mendominasi sebagian besar wilayah di Indonesia. Jenis tanah ini memiliki perilaku yang khas sehingga sebagian besar kosntruksi yang berdiri pada tanah ini akan menemui beberapa kendala seperti penurunan tanah yang tinggi besar dan laju konsolidasi yang tinggi. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan penggunaan geogrid pada dasar kosntruksi atau penggunaan kombinasi geogrid dan floating piles di dasar konstruksi seperti contoh pada konstruksi embankment.Perilaku kosntruksi perkuatan yang berupa kombinasi geogrid – floating piles di dasar embankment dipelajari lanjut dengna menggunakan simulasi numeris berbasis Plaxis Versi 7.2. Pada simulasi ini, konstruksi timbunan dan perkuatan (geogrid dan floating piles) dimodelkan sebagai plane strain. Pelaksanaan konstruksi dilakukan secara bertahap (staged construction) dan laju konsolidasi tanah dasar diamati.Berdasar hasil simulasi, kita dapat mengetahui deformasi floating piles pada area utama seperti pada kaki (toe) dan Pusat (center) embankment). Pada daerah kaki timbunan (toe of embankment), perpindahan horisontal floating piles hanya ditahan oleh kondisi penjepitan (fixed) geogrid di salah satu sisinya saja sehingga dimungkinkan terjadinya penyaluran beban embankment dalam bentuk perpindahan horisontal yang lebih besar dari pada di area center line of embankment. Pada area center line of embankment sedangkan pada area di tengah embankment, floating piles berada di antara dua buah kondisi penjepitan geogrid, kondisi ini menyebabkan beban yang diterima oleh floating piles berasal dari geogrid dan tanah timbunan. Beban yang berasal dari geogrid; yang merupakan gaya tarik terhadap pile caps; cenderung menyebabkan perpindahan horisontal sedangkan beban tanah timbunan di atas pile caps cenderung menyebabkan perpindahan vertikal. Nilai perpindahan vertikal floating piles cenderung lebih besar dari pada perpindahan horisontal karena perpindahan horisontal floating piles ditahan oleh perkuatan geogrid. Kata Kunci : floating piles, goegrid, pile caps, perpindahan horisontal
PEMANFAATAN ABU LIMBAH ROTAN SEBAGAI CAMPURAN ADUKAN BETON IWAN RUSTENDI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5882.981 KB) | DOI: 10.53810/jt.v15i1.134

Abstract

Penelitian ini menyelidiki karakteristik beton yang ditambah dengan abulimbah rotan (ALR). Karakteristik beton yang diselidiki yaitu sifat kemudahan pengerjaan(workability), dan kuat tekan beton. Penambahan abu limbah rotan (ALR) dibuat dalambeberapa variasi persentase terhadap berat semen yaitu sebanyak 0% (sebagai kontrol) 5%,10%, 15% dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu limbah rotan(ARL) terhadap adukan beton mengakibatkan menurunnya sifat kemudahan pengerjaan(workability) , tapi dapat meningkatkan kuat tekan beton. Untuk adukan beton normal (0%ALR) nilai slam adalah 9,0 cm, adukan beton 5% ALR turun menjadi 3,0 cm, adukan beton10% ALR sebesar 1,5 cm, adukan beton 15% ALR sebesar 0,5 cm dan adukan beton 20%ALR nilai slamnya menjadi nol. Kuat tekan beton dengan penambahan ALR 5% adalahsebesar 33,40 MPa atau mengalami peningkatan sebesar 46,58% dari kuat tekan beton tanpamenggunakan ALR (ALR 0%). Untuk beton 10% ALR peningkatan kuat tekannya sebesar59,65%, beton 15% ALR peningkatan kuat tekannya sebesar 65,85% dan beton 20% ALRpeningkatan kuat tekannya sebesar 72,68%.KATA KUNCI : abu serbuk limbah kerajinan rotan, adukan beton.
PEMBUATAN KOMPOS TPA GUNUNG TUGEL Susatyo & Chrisna Adhi Pramono & Pudyawardhana
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.817 KB) | DOI: 10.53810/jt.v8i1.10

Abstract

Abstract Garbage problems which often emerge is its difficult procure space for the Place Of Exile Of irrigate the (TPA), for a while at other side arise the garbage will increase in line with its resident growth.Method composting conducted effectively in TPA of Gunung Tugel will get the double benefit that is represent the efficient and effective step lessen the garbage volume in TPA of Gunung Tugel at one blow provide the organic manure  which is good for crop and agriculture area.Method composting conducted consisted of  the method, that are: composting Aerobe by Aerator, composting Anaerobe, and composting Aerobe of Non Aerator. From 3 conducted method, composting Anaerobe yield the compost production which is the more amount. Keyword: Compost, TPA of GunungTugel.
EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN PROYEK KONSTRUKSI BERDASARKAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM KONTRAK KONSTRUKSI TAUFIK DWI LAKSONO
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.287 KB) | DOI: 10.53810/jt.v18i1.220

Abstract

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja proyek konstruksi. Salah satu faktor yangmempengaruhi adalah faktor keuangan. Kemampuan kontraktor dalam mengelola keuangan yangdiperlukan untuk menyelesaikan proyek konstruksi memegang peranan yang sangat penting bagiterselesaikannya proyek tersebut. Sistem pembayaran yang tertuang dalam kontrak konstruksi menjadiacuan bagi kontraktor dalam mengelola keuangan proyek, baik yang menyangkut terminnya yang akandiperoleh maupun besarnya dana yang harus disediakan oleh kontraktor.Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa disamping sistem pembayaranyang tertuang dalam kontrak konstruksi sangat mempengaruhi besarnya dana yang harus disediakanoleh kontraktor, ternyata time schedule yang dibuat oleh kontraktor berpengaruh terhadap besarnyadana yang harus disediakan oleh kontraktor. Berdasarkan sistem pembayaran dan time schedule yangdibuat diperoleh hasil bahwa untuk mencapai progress fisik 37.39% maka diperlukan dana sebesar17.39%, untuk mencapai progress fisik 75.03% maka diperlukan dana sebesar 13.64%, dan untukmencapai progress fisik 100 % maka diperlukan dana sebesar 0.97%..Kata kunci : Mengelola keuangan, time schedule, progress proyek

Page 7 of 28 | Total Record : 274