cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 6 Documents clear
KEPRAKTISAN BAHAN AJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN SAINTIFIK Zahra Alwi; Ernalida Ernalida; Yenni Lidyawati
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2312

Abstract

ABSTRAK: Perencanaan Pembelajaran merupakan matakuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sriwijaya pada semester enam. Matakuliah tersebut memberikan panduan untuk calon guru dalam membuat perangkat pembelajaran dan meyimulasikannya. Untuk mengetahui kepraktisan buku ajar Perencanaan Pembelajaran Bahasa  Berbasis Pendidikan karakter dan Pendekatan Saintifik (PPBPKPS) yang sudah dikembangkan dan divalidasi oleh para ahli dan sudah diterbitkan cetakan pertama, perlu diketahui, “Bagaimanakah kepraktisan  buku  PPBPKPS, dilihat dari uji one-to-one dan uji small grup? Metode yang digunakan, bagian dari penelitian dan pengembanganfase keempat, deskriptif kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa semester 6 kelas Inderalaya dan kelas Palembang, teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan tes,  analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Tingkat kepraktisan yang digunakan mengacu pada kriteria berikut ini. 1) tidak praktis (0—54), 2) kurang praktis (55—59), 3) cukup praktis (60—75), 4) praktis (76—85), dan 5) sangat praktis (86—100). Dari uji kepraktisanbahan ajar PPBPKPS, terlihat dari  4 aspek yang terpenuhi yakni: efektif, kreatif, efisien, dan menarik. Hasil nilai kepraktisan dari data one to one diperoleh rata-rata nilai 80.05 dan dari small grup diperoleh rata-rata 81,03, berarti bahan ajar ini tergolong praktis. Selanjutnya bahan ajar tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan oleh guru di lapangan.KATA KUNCI: Bahan Ajar; Karakter;  Kepraktisan; Saintifik. PRACTICES OF TEACHING MATERIALS LEARNING BASED ON CHARACTER AND SAINTIFIC EDUCATION ABSTRACT: Learning Planning is a compulsory subject that must be attended by students of the Indonesian Language and Literature education program FKIP Sriwijaya University in the sixth semester. The course provides guidance for prospective teachers in making learning tools and simulating them. To find out the practicality of textbooks based on Character Learning and Scientific Approaches (PPBPKPS) that have been developed and validated by experts and published the first print, the problem is, " What is the practicality of the PPBPKPS book, seen from the one-to-one test and the small group test? The method used is part of research and development, the fourth phase. The research subjects were 6th semester students of Inderalaya and Palembang classes, data collection techniques using questionnaires, interviews, and tests, the data analysis used was descriptive statistical analysis. The level of practicality used refers to the following criteria. 1) impractical (0-54), 2) rather-practical (55-59), 3) quite practical (60-75), 4) practical (76-85), and 5) very practical (86-100). From the practicality test of PPBPKPS teaching materials, it can be seen from 4 aspects that are fulfilled namely: effective, creative, efficient, and interesting, the results of practicality values from one to one data obtained an average value of 80.05 and from the small group an average of 81.03 means this teaching material is classified as practical. Furthermore, these teaching materials can be used by students in lecturing activities and by teachers in the field.KEYWORDS: Teaching Material; Practicality; Character, Scientific
LOKALITAS BENUAQ KALIMANTAN DALAM NOVEL API AWAN ASAP KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Anggarista, Randa
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2508

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini menggunakan perspektif sosiologi sastra dengan tujuan untuk mengidentifikasi unsur lokalitas Benuaq Kalimantan dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur lokalitas Benuaq Kalimantan yang teridentifikasi dalam novel Api Awan Asap yaitu lokalitas pada sistem kemasyarakatan berupa musyawarah dan menganut sistem kepemimpinan yang disebut sebagai Petinggi Jepi; sistem kesenian berupa nyanyian dan menenun kain ulap doyo; sistem mata pencaharian dengan mengolah lahan perkebunan dan pertanian; serta lokalitas pada lokasi berupa rumah adat lou.KATA KUNCI: Benuaq; lokalitas; sosiologi sastra. BENUAQ KALIMANTAN LOCALITY IN THE NOVEL OF API AWAN ASAP BY KORRIE LAYUN RAMPAN ABSTRACT: This research used the perspective of sociology of literature with the aims to identify elements of Benuaq locality in novel of Api Awan Asap by Korrie Layun Rampan. The type of this research was qualitative research used descriptive analysis method. The results showed that the element of Benuaq locality identified in the novel of Api awan Asap were locality in community system in the form of deliberation and embrace the leadership system called as Petinggi Jepi; art system in the form of singing and weaving of cloth of ulap doyo; livelihood systems by cultivating plantation and agricultural land; as well as locality at the location of custom house lou.KEYWORDS: Benuaq; locality; sociology of literature.
KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMBUAT SOAL TES BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) DI SMP SEKECMATAN KARANGNUNGGAL Chandra, Deni; Heryadi, Dedi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2338

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat soal tes berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) tingkat SMP se-Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dan (2) menganalisis kesesuaian soal tes yang dibuat oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ditinjau dari kriteria soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian ini dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang secara keseluruhan berjumlah 7 orang. Sumber data dari SMP N 1 Karangnunggal sebanayak 2 orang, dari SMP Negeri 3 Karangnunggal sebanyak 2 orang dan dari SMP IT Karangnunggal sebanyak 3 orang. Data yang diperoleh berupa soal esai dan pilihan ganda yang dibuat oleh setiap responden.Pemerolehan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes.Data tersebut dikaji dengan teknik analisis deskriptif. Hasil pengkajian pertama diperoleh kemampuan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat soal tes berbasis HOTS dalam bentuk esai maupun pilihan ganda masih rendah. Hal tersebut terbukti dari jumlah keseluruhan soal yang masih berada pada ranah ingatan (C1).Hasil pengkajian yang kedua diperoleh bahwa bentuk soal pilihan ganda ataupun esai belum memenuhi kriteria soal HOTS yang baik.Hal itu terbukti dari masih banyaknnya soal pilihan ganda ataupun esai yang belum menggunakan stimulus yang menarik dan kontekstual, mengukur kemampuan kognitif level analisis, evaluasi, maupun mencipta serta belum mengandung jawaban yang tersirat.KATA KUNCI: Higher Order Thinking Skills (HOTS); Kemampuan Guru; Soal TesABILITY OF INDONESIAN TEACHERS IN MAKING TEST BASED HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) IN JUNIOR HIGH SCHOOL DISTRICT KARANGNUNGGAL ABSTRACT: This research is aimed to describe (1) the ability of Bahasa Indonesia teachers to construct the questions based on HOTS for Junior High School students in Karangnunggal district Tasikmalaya and (2) the analysis of examination questions that are made by Bahasa Indonesia teachers considering the criteria of HOTS. This research was conducted at 3 Junior High School in Karangnunggal district by using qualytative descriptive method. The data source in this research is teachers of Bahasa Indonesia which amount 7 teachers. The data source are 2 teachers from SMPN 1 Karangnunggal, 2 teachers from SMPN 3 Karangnunggal, and 3 teachers from SMP IT Karangnunggal. The data gained are essay questions and multiple choice questions which are made by each respondent. The aquisition of the data in this research is using test. Those datas are examined by using descriptive analysis technique. The result of first assesment is that the ability of Bahasa Indonesia teachers to construct the quesrions based on HOTS in essay and multiple choice form is skill low. That statment is proven from the whole numbers of questions that is in memory domain (C1). The second assesment results that the assay and multiple choice from have not fulfilled the criteria of a good HOTS questions. That statment is proven from the essay and multiple choice questions that are still lack of interesting and contextual stimulants, measure that analysis level, evaluation level, and creating level of cognitif ability and also have not contained implicit answer.KEYWORDS: Higher Order Thinking Skills (HOTS); Teachers Ability; Test Question.
PENGGUNAAN MODEL SINEKTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS PUISI Sun Suntini; Figiati Indra Dewi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2506

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, fokus dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran sinektik untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis puisi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat, pencitraan, pemadatan bahasa, kata konkret, tema, dan amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Objek penelitian mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah 58 orang. Hasil peneltian 1). Menyusun RPS dengan langkah-langkah sebagai berikut 1) menggunakan teknik tanya jawab anatara mahasiswa dan peneliti/dosen mengenai tema yang sudah ditentukan oleh dosen yaitu “wanita karier”(2) menggunakan teknik analogi langsung mahasiswa menganalogikan wanita karier dengan benda, hewan, kata sifat ada kata positif dan ada kata negatif. Mahasiswa harus mengumpulkan kata-kata tersebut sebanyak-banyaknya untuk dirangkai menjadi sebuah puisi .(3) masing-masing mahasiswa disuruh menulis puisi dengan tema wanita karier. (4) menggunakan kriteria penilaian untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi. Tindakan-tindakan tersebut termuat dalam Rancangan Pembelajaran Semester (RPS).2). Proses pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, pada awalanya dosen/peneliti melakukan tanya jawab dengan mahasiswa tentang puisi kemudian dosen memberikan tema (wanita karier), para mahasiswa disuruh menulis sebanyak-banyaknya kata-kata yang menganalogikan wanita karier misalnya analogi dengan kata sifat. Analogi dengan binatang. Analogi dengan benda. Kata –kata yang dikumpulkan ada yang negatif ada yang maknanya positif. Selanjutnya setiap mahasiswa harus menulis puisi dengan kata-kata yang sudah ditulis sebelumnya.3). Hasil pembelajaran yang dicapai dapat dilihat pada pencapaian sebagai berikut. Pada siklus I, mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 80 hanya ada lima  orang dengan nilai rata-rata seluruh mahasiswa 73. Sedangkan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai di atas 80 sebanyak  42 orang dengan nilai rata-rata seluruh siswa 83. Ini membuktikan bahwa model sinektik yang digunakan oleh peneliti efektif untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019 Universitas Kuningan.KATA KUNCI: model sinektik; kemampuan menulis puisi; mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019. THE USE OF THE SYNECTIC MODEL TO IMPROVE COLLEGE STUDENTS 'ABILITY IN WRITING POETRY ABSTRACT: This research is a classroom action research, the focus of this research is the use of synectic learning models to improve the writing ability of PBSI level II students in the 2018/2019 school year. The purpose of this study is to improve students' ability to write poetry by considering the right choice of words, imaging, compaction language, concrete words, themes, and mandates. The method used in this study is the Classroom Action Research method. The object of research of PBSI level II students in the 2018/2019 school year was 58 people. Research Results 1). Prepare the RPS with the following steps 1) use question and answer techniques between students and researchers/lecturers on themes that have been determined by the lecturer namely "career women" (2) using direct analogy techniques students analogize hunting women with objects, animals, adjectives there positive words and negative words. Students must collect these words as much as possible to be arranged into poetry. (3) each student is told to write poetry with the theme of career women. (4) using criteria to measure students' ability to write poetry. These actions are contained in the Semester Learning Plan (RPS). 2). The process of learning to write poetry, in the beginning, lecturers/researchers conduct questions and answers with students about poetry then lecturers provide themes (career women), students are told to write as many words as analogous to women who conduct analogy research with adjectives. The analogy with animals. The analogy with objects. Words that are collected are negative and positive. Furthermore, each student must write a poem with words that have been written previously.3). Learning outcomes obtained can be seen when following. In the first cycle, students who scored above 80 there were only five people with an average value of all students 73. While in cycle II students who scored above 80 were 42 people with an average value for each student 83. This proves the synectic model used by researchers to improve poetry writing learning in PBSI level II students in 2018/2019 University of Kuningan.KEYWORDS: synectic model; the ability to write poetry; PBSI level II students in the 2018/2019 school year.
ANALISIS KOMPARATIF PENERJEMAHAN KATA SLANG DALAM DIALOG DI FILM DEADPOOL 2 BERDASARKAN GENDER PENERJEMAH Muhammad Aprianto Budie Nugroho
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2156

Abstract

ABSTRAK: Didalam penelitian ini peneliti fokus dalam menganalisis perbedaan dalam hasil penerjemahan kata slang terdapat pada dialog fim Deadpool 2 yang dilakukan oleh para partisipan yang dibedakan berdasarkan gender para penerjemah. Selain hal tersebut peneliti juga berusaha mencari tahu kesetaraan makna yang terdapat dalam hasil penerjemahan yang dilakukan oleh para partisipan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Partisipan yang terlibat dama penelitian ini adalah mahasiswa pria dan wanita dari tingkat 3 pada semester 5. Data penelitian adalah berupa dokumen penerjemahan yang dilakukan oleh para partisipan. Hasil dari penelitian tersebut adalah hasil penerjemahan kata slang yang dilakukan oleh partisipan pria total terdapat 37 persamaan dari 4 partisipan dalam menerjemahkan  kata slang, dan yang diterjemahkan berbeda oleh 4 partisipan terdapat total 28 perbedaan, sedangkan pada hasil penerjemahan 4 partisipan wanita terdapat 40 persamaan dalam menerjemahkan 18 kata slang, dan terdapat 27 perbedaan dalam menerjemahkan kata-kata tersebut. Sedangkan untuk kesetaraan baik dalam kata, gramatikal, tekstual dan pragmatik, baik partisipan pria maupun partisipan wanita dalam menerjemahkan hampir semua mencapai partisipan telah mencapai kesetaran/kesepadanan baik  pada tingkat kata, gramatikal, tekstual, dan pragmatik. Dalam kesetaraan kata totalnya adalah 52 kesetaraan dari total 8 partisipan. Sedangkan untuk kesetaraan gramatikal total kesetaraannya terdapat 44 kesetaraan/kesepadanan dari total 8 partisipan pria dan wanita. Untuk kesetaraan tekstual terdapat 51 kesetaraan dari 8 partisipan pria dan wanita. Sedangkan untuk kesetaraan pragmatik terdapat 50 kesetaraan dari total 8 partisipan pria dan wanita.KATA KUNCI: Komparatif; Kata Slang; Gender;  Kesetaraan makna. ANALYSIS OF SLANG WORD TRANSLATION RESULTS IN THE DEADPOOL 2 FILM DIALOGUE BASED ON TRANSLATION GENDER ABSTRACT: In this research, the reseacher focuses on anlayzing the differences on translation result in translating slang words in the movie entitled Deadpool 2 conducted by partisipants based on their gender. In this reserach the researcher also find out the translation equivalence in the translation result conducted by all the particpants. Qualitative method with case study design is used in this reserach. There are ten partcipants are involved in this reserach, they are four male students and four female students in third degree, in the fifth semester. The data of the reserach is in the form translation results conducted by all eight participants. The result of the research are from 18 slang words in the dialog in the movie there are 11 similarities from 4 male participants, and there are 21 differences in translating slang words by 4 male  participants. The translation result from female partcipants there are 40 similarities in translating 18 slang words and 27 differences in translating slang words by 4 female participants. Meanwhile on the translation equivalent almost all the particpants  achieve translation equivalence, there are 52 equivalences in word from 8 participants,  44 equivalences for grammatical equivalence, 51 texstual equivalences and 50 pragmatik equivalances from 8 males and females participants.KEYWORDS: Comparative; Slang Words; Gender; Translation Equivalence.
PENGARUH SOSIAL MEDIA YOUTUBE TERHADAP PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN (STUDI PADA ANAK SPEECH DELAY) Mulia Kurniati; Nuryani Nuryani
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2494

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh sosial media youtube terhadap pemerolehan bahasa anak usia 3-4 tahun yang dilakukan pada anak speech delay (keterlambatan bicara). Hal tersebut didasari atas pemahaman bahwa kemajuan teknologi yang dilengkapi fitur-fitur canggih seperti YouTube akan makin mempermudah kehidupan bersosial manusia. Demikian juga pada anak-anak yang masih dalam tahap pemerolehan bahasa. YouTube menjadi salah satu media yang menarik serta memiliki pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa anak, terlebih bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu memaparkan sebuah situasi yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Responden penelitian ini adalah H yang sedang berada dalam fase fonologis dan fase sintaksis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media sosial Youtube memiliki pengaruh yang signifikan pada pemerolehan bahasa anak khususnya bagi anak speech delay. Banyaknya perbendaharaan kata yang ada di dalam media Youtube bisa mempengaruhi pemerolehan bahasa responden. Akan tetapi, sejauh ini, karena ada faktor eksternal maka responden mengalami kesulitan dalam menerima sejumlah stimulus positif dari media Youtube.KATA KUNCI: YouTube; Speech delay; pemerolehan bahasa. YOUTUBE SOCIAL MEDIA EFFECTS ON CHILDREN'S ACQUISITION LANGUAGE3-4 YEARS OLD (STUDY IN CHILDREN SPEECH DELAY) ABSTRACT: The purpose of this study is to describe the influence of YouTube on language acquisition in 3-4 years old toddler which having speech delay (late in speaking). This is based on the technology with features that are equipped with YouTube will further facilitate the social life of humans especially for children who are still in the language acquisition stage. YouTube has become an interesting medium and has a role in the process of acquiring children's language, especially for children who have speech delay. This study uses a qualitative descriptive study that presents a discussion presented in the form of narrative descriptions. Respondents of this study are H who are in phonological and syntactic phases. Based on the results of the study it can be concluded that social media Youtube has a significant effect on language acquisition specifically for children who are having a speech delay. The amount of vocabulary in Youtube can influence the acquisition of the respondent's language. However, beyond this, due to external factors, respondents have difficulty for receiving positive stimulus from YouTube.KEYWORDS: YouTube;  Speech delay;  language acquisition.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 2 (2022): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 1 (2022): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17, No 2 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17 No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16 No 2 (2020): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 15, No 2 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 1 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): Jurnal FON Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2018): Jurnal FON Vol 12, No 1 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017) Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 7, No 2 (2015) Vol 7, No 2 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5 No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 1 (2012) More Issue