cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 15 Documents clear
SUMBER DAN SIKAP BAHASA TERHADAP FENOMENA ARGOT KOMUNITAS LGBT DI MEDIA SOSIAL Joko Santoso; Agus Budi Wahyudi; Atiqa Sabardila; Eko Purnomo; Anggara Tiyo; Rani Seriawaty
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.5830

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sumber dan sikap bahasa masyarakat dalam penggunaan argot di media sosial. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa bahasa argot yang digunakan komunitas LGBT di media sosial. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, simak, dan dilanjutkan dengan teknik catat. Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mendokumentasikan data yang terkumpul. Simak dilakukan peneliti dengan menyimak bahasa yang digunakan komunitas LGBT dalam media sosial. Kemudian data yang sudah terkumpul dicatat dalam kartu data yang sudah disediakan peneliti. Teknik analisis data menggunakan metode padan referensial dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP). Teknik validasi data yang dipergunkan adalah teknik triangulasi teori. Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatau yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Trianggulasi teori dilakukan dengan mengecek data dengan teori yang digunakan. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan tiga sumber penggunaan bahasa argot oleh komunitas LGBT di Indonesia yaitu (1) bersumber dari bahasa asing (bahasa Inggris dan bahasa Jepang), (2) bersumber dari bahasa gaul, dan (3) bersumber dari bahasa asing campur dengan wujud bahasa singkatan. Adapun sikap bahasa komunitas LGBT yaitu cenderung negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa argot bersumber dari bahasa asing agar bahasa tersebut tidak diketahui artinya oleh masyarakat lain di luar komunitasnya.KATA KUNCI: Argot; sumber; sikap bahasa; LGBT; media sosial SOURCES AND LANGUAGE ATTITUDES TO THE ARGOT PHENOMENON OF THE LGBT COMMUNITY IN SOCIAL MEDIA ABSTRACT: This study aims to describe the sources and attitudes of people's language in the use of argot in social media. This research is included in qualitative descriptive research. The data in this study is in the form of argot language used by the LGBT community on social media. The data collection method used is the method of documentation, listening, and followed by note-taking techniques. Documentation used by researchers to document the collected data. This is what the researcher did by listening to the language used by the LGBT community in social media. Then the data that has been collected is recorded in the data card provided by the researcher. The data analysis technique used the referential equivalent method with the basic technique of Sorting Determinants of Elements (PUP). The data validation technique used is the theoretical triangulation technique. The triangulation technique is a technique for checking the validity of the data by utilizing something other than the data for checking purposes or as a comparison against the data. Theoretical triangulation is done by checking the data with the theory used. The results of this study found three sources of language use by the LGBT community in Indonesia, namely (1) sourced from English and Japanese, (2) sourced from slang, and (3) sourced from mixed language in the form of abbreviated language. The language attitude of the LGBT community tends to be negative. Thus it can be said that the use of language comes from language so that the language is not known by other people outside the community.KEYWORDS: Argot; source; language attitude; LGBT; social media
STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS IKLAN DALAM MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII Imam Safi'i; Arlin Nur Apriyatin; Nini Ibrahim
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6855

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelengkapan struktur dan kaidah kebahasaan teks iklan yang terdapat dalam buku teks BSE Bahasa Indonesia kelas VIII SMP. Pendekatan dalam penelitian adalah kualitatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode padan, yaitu dengan cara memadankan objek penelitian dengan kategori struktur dan kaidah kebahasan teks iklan yang telah ditetapkan. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan teks iklan yang terdapat pada dalam buku sekolah elektronik bahasa Indonesia SMP kelas VIII. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data, bahwa tingkat kesesuaian struktur teks iklan sebesar 73 (tinggi) dengan rincian  pada pengenalan produk sebesar 88%, pernyataan perusatif 72%, slogan 64%, gambar-gambar produk 72%, dan nama atau logo perusahaan sebesar 68%. Rata-rata kesesuaian dari dari segi kebahsaan adalah sebasar  73 (tinggi), yaitu dengan rincian  aspek  persuasif 72%, imperatif 48%, berirama 8%, berkesan positif  76%, ringkas 84%.  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi untuk mengetahui mengenai tingkat kualitas materi ajar teks iklan yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia.KATA KUNCI: kaidah kebahasaan struktur; teks iklan  STRUCTURE AND LANGUAGE RULES OF ADVERTISING TEXT IN TEACHING MATERIALS OF INDONESIAN LANGUAGE IN CLASS VIII JUNIOR HIGH SCHOOL ABSTRACT: This study aims to describe the suitability of the structure and linguistic rules of the advertising text contained in the Indonesian Language BSE textbook for class VIII SMP.. The approach in research is qualitative. The method used is the matching method, namely by matching the object of research with the structure category and linguistic rules of the ad text that has been determined. The source of data in this study is a collection of advertising texts contained in Indonesian electronic school books for SMP class VIII. Based on the research that has been done, the data obtained, that the level of conformity of the ad text structure is 73 (high) with details on product introduction of 88%, persuasive statements 72%, slogans 64%, product pictures 72%, and company name or logo of 68%. The average suitability in terms of linguistics is 73 (high), with details of the persuasive aspect 72%, imperative 48%, rhythmic 8%, positive impression 76%, concise 84%. The results of this study can be used as information to determine the quality level of advertising text teaching materials contained in Indonesian textbooks.KEYWORDS: ad text;  linguistic rules;  structural
DISHARMONI KELUARGA DALAM NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE Arien Cahyani Putri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6195

Abstract

ABSTRAK: Keharmonisan sebuah pasangan dalam keluarga menjadi cita-cita semua manusia. Konflik yang sulit dilerai dalam hubungan suami-istri akan menimbulkan sebuah perceraian. Dengan perbedaan dan pembagian gender dalam suatu keluarga dapat memunculkan bentuk disharmoni keluarga. Beberapa pengarang novel menggunakan pendekatan sosiologi keluarga dalam merefleksikan fenomena disharmoni keluarga. Adanya atensi Armijn terhadap isu sosial menjadi latar belakang lahirnya novel Belenggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk disharmonis keluarga dalam Novel Belenggu karya Armijn Pane menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik baca dan catat digunakan dalam penelitian ini guna mengklasifikasikan bentuk disharmoni keluarga dalam novel. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa bentuk disharmoni keluarga dalam novel Belenggu terdiri: (1) perceraian akibat perselingkuhan dalam keluarga; (2) kurangnya perhatian dan kasih sayang suami-istri; (3) egosentrisme suami-istri; dan (4) perselisihan akibat perbedaan visi dan misi dalam keluarga. Armijn Pane membuktikan bahwa fenomena disharmoni keluarga bisa dikemas dalam sebuah karya fiksi berupa novel tanpa melupakan nilai moral yang menjadi pengingat bagi para pembaca agar tidak mempermainkan sebuah pernikahan dan lebih memahami isu-isu penting untuk dipahami oleh sepasang suami-istri. Meskipun banyak masalah yang menyebabkan disharmoni keluarga, terdapat solusi-solusi untuk menyelesaikan hal tersebut.KATA KUNCI: Belenggu; Disharmoni Keluarga; Pernikahan; Sosiologi Sastra. FAMILY DISHARMONY IN BELENGGU NOVEL BY ARMIJN PANE ABSTRACT: The harmony of a couple in the family is the dream of all human beings. Conflicts that are difficult to resolve in a husband-wife relationship will lead to a divorce. With gender differences and divisions in a family, it can create a form of family disharmony. Several novel authors use a family sociology approach in reflecting on the phenomenon of family disharmony. Armijn's attention to social issues became the background for the birth of the Belenggu novel. This study aims to analyze the form of family disharmony in the Belenggu novel by Armijn Pane using a sociological approach to literature and using descriptive qualitative methods. The reading and note-taking technique was used in this study to classify the forms of family disharmony in the novel. The results of this study indicate that the forms of family disharmony in the Belenggu novel consist of: (1) divorce due to infidelity in the family; (2) lack of attention and affection of husband and wife; (3) conjugal egocentrism; and (4) disputes due to differences in vision and mission in the family. Armijn Pane proved that the phenomenon of family disharmony can be packaged in a work of fiction in the form of a novel without forgetting the moral values that serve as a reminder for readers not to play with a marriage and better understand important issues for a husband and wife to understand. Although there are many problems that cause family disharmony, there are solutions to solve them.KEYWORDS: Belenggu; Family Disharmony; Wedding; Literary Sociology.
DINAMIKA KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH AZURA DALAM NOVEL PERSONA KARYA FAKHRISINA AMALIA Erfinda Violita; Redyanto Noor
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.5867

Abstract

ABSTRAK:  Masalah dalam penelitian ini adalah perubahan psikologis yang terjadi pada tokoh Azura dalam novel Persona karya Fakhrisina Amalia. Perubahan psikologis tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan aspek kepribadian sehingga mengakibatkan gangguan kejiwaan, Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan dinamika kepribadian yang dialami tokoh Azura dalam novel Persona karya Fakhrisina Amalia, 2) Memaparkan aspek gangguan kejiwaan yang dialami tokoh Azura, 3) Menjelaskan penanganan perilaku abnormal yang dialami  oleh tokoh Azura. Untuk mengungkapkan permasalahan tersebut maka digunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Teori psikoanalisis digunakan sebagai pembedah dinamika kepribadian dan gangguan kejiwaan yang terjadi. Sumber data penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, maupun paragraf yang ada dalam novel Persona karya Fakhrisina Amalia terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 2016. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Instrument penelitian adalah peneliti sendiri (human instrument).Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik studi dokumen. Hasil penelitian ini adalah 1) Dinamika kepribadian tokoh Azura dibagi menjadi tiga bentuk, yakni id, ego, dan super ego. Apek Id tokoh Azura meliputi mencari kenyamanan dan kebutuhan dicintai. Aspek ego dalam tokoh Azura adalah menyakiti dirinya sendiri, aspek superego ditunjukkan dengan mampu berdamai dengan diri sendiri. 2) Gangguan kejiwaan yang tampak dalam tokoh Azura adalah gangguan kecemasan, gangguan mood (mood disorder), dan gangguan kepribadian (personality disorder) skizofrenia. 3) Penanganan perilaku abnormal dilakukan dengan cara psikoterapi. Penelitian ini secara teoretis bermanfaat memberikan sumbangan pengetahuan psikologi sastra dan aspek kepribadian, manfaat secara praktis diharapkan dapat mengembangkan daya pikir dalam mengembangkan karya sastra berbetuk novel dari segi psikologi. Manfaat bagi peneliti lain memberikan acuan terkait pemecahan masalah psikologi.  KATA KUNCI: Psikoanalisis; Dinamika Kepribadian; Gangguan Kejiwaan PERSONALITY DYNAMICS AND PSYCHIATRIC DISORDERS OF AZURA CHARACTERS IN THE NOVEL PERSONA BY FAKHRISINA AMALIA ABSTRACT: The problem in this study is the psychological changes that occur in the character Azura in the novel Persona by Fakhrisina Amalia. These psychological changes are caused by an imbalance in personality aspects, resulting in mental disorders. This study aims to 1) describe the personality dynamics experienced by the character Azura in the novel Persona by Fakhrisina Amalia, 2) describe the aspects of mental disorders experienced by the character Azura, 3) the handling of abnormal behavior caused by the character of Azura. To reveal these problems, Sigmund Freud's psychoanalytic theory is used. Psychoanalytic theory is used to dissect the dynamics of personality and psychiatric disorders that occur. The data sources of this research are words, sentences, and paragraphs in the novel Persona by Fakhrisina Amalia published by Gramedia Pustaka Utama in 2016. The method used is descriptive analytic method. The research instrument is the researcher himself. The data collection technique is done through document study techniques. The results of this study are 1) The personality dynamics of the Azura character are divided into three forms, namely id, ego, and super ego. Apek Id Azura character has a variety of comforts and needs that are loved. The ego aspect in Azura's character is himself, the superego aspect is shown by being able to make peace with oneself. 2) The mental disorders that appear in Azura's character are mood disorders and schizophrenia personality disorders. 3) Handling of abnormal behavior by means of psychotherapy. This research is useful to contribute to literary knowledge and aspects of personality, practical benefits are expected to develop thinking power in developing literary works in the form of novels in terms of psychology. The benefit for other researchers is to provide motivation related to solving psychological problems.KEYWORDS: Psychoanalysis; Personality Dynamics; Mental Disorders.
PERSEPSI GURU SUMATERA SELATAN TERHADAP ASESMEN KOMPETENSI MINIMAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA Nurhayati, Nurhayati; Ernalida Ernalida; Nurulanningsih Nurulanningsih; Izzah Izzah; Yanti Sariasih; Hani Atus Solikhah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6870

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru Sumatera Selatan terhadap Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional design. Instrumen pengumpulan data adalah angket melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% guru setuju dan menyambut positif terhadap kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuan AKM di sekolah, 85% guru senang mengajarkan siswa dengan menggunakan konsep pembelajaran HOTS, 96% guru semakin termotivasi memberikan dorongan kepada siswa untuk berpikir kritis, 91% guru suka mengunduh materi berkaitan dengan AKM, dan 92% guru senang memberikan pelatihan soal kepada siswa untuk menghadapi AKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sudah siap menerima penerapan AKM di sekolah. Pada sisi lain, penelitian menyimpulkan bahwa belum semua guru yang menjadi responden dapat mengidentifikasi soal-soal AKM. Dengan demikian, walaupun penelitian ini menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan AKM, penelitian ini belum mengungkapkan apakah guru dapat mengembangkan soal-soal yang meminta siswa berpikir kritis. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kemampuan guru mengembangkan soal-soal yang menuntut siswa berpikir kritis atau soal-soal bertipe AKM. Kegiatan selanjutnya yang dapat dilakukan ialah pelatihan menyusun soal-soal AKM khususnya yang berkaitan dengan soal-soal literasi membaca dan numerasi. Perlu juga dilakukan penelitian lanjutan apakah dengan diberlakukannya AKM, guru akan mengubah “gaya mengajarnya” yang menginisiasi kemampuan berpikir siswa.KATA KUNCI: asesmen kompetensi minimum, berpikir kritis; literasi membaca; literasi numerasi; persepsi guru THE PERCEPTIONS OF SOUTH SUMATRAN TEACHERS OF MINIMUM COMPETENCY ASSESSMENT IN THE EFFORT TO IMPROVE STUDENTS' CRITICAL THINKING. ABSTRACT: This study aims to describe the perception of South Sumatran teachers on the Minimum Competency Assessment (MCA). This study uses a cross-sectional design method. The data collection instrument is a questionnaire through Google Form. The results show that 83% of the teachers agreed and responded positively to the government's policy regarding the implementation of MCA in the school, 85% of the teachers liked to teach students using HOTS learning concepts, 96% of the teachers were increasingly motivated to encourage students to think critically, 91% of the teachers liked to download materials related to MCA, and 92% of the teachers were happy to provide question training for the students to face MCA. The results of this study indicate that the teachers were ready to accept the application of MCA in the schools. On the other side, this study concludes that not all the teachers who were respondents can identify MCA questions. Thus, although this study shows that the teachers had positive perceptions of the MCA implementation, this research has not revealed whether the teachers could develop questions that asked students to think critically. Therefore, further study is needed to determine the teachers’ abilities to develop questions that require students to think critically or questions with MCA-type. The next activity that can be carried out is training in compiling MCA questions, especially those related to reading and numeracy literacy questions. It is also necessary to do further study on whether with the implementation of MCA, the teachers will change their "teaching styles" which initiate students' thinking skills.KEYWORDS: minimum competency assessment; critical thinking; reading literacy; numeracy literacy; teachers’ perceptions.
MENULIS TEKS DESKRIPSI BERTEMAKAN LINGKUNGAN SOSIAL Risnandar Sudarman; Gusti Yarmi; Siti Ansoriyah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6298

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pembelajaran menulis teks deskripsi bertemakan lingkungan sosial di kelas V sekolah dasar. Menulis sebagai salah satu wujud penggunaan bahasa dengan bermediakan bahasa tulis. Untuk itu, belajar menulis suatu belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis, sehingga menulis suatu kemampuan seseorang menuangkan hasil pikirannya menjadi suatu ungkapan dan perasaan dituangkan dalam bentuk tulisan. Teks deskripsi sebagai suatu untuk menggambarkan, melukiskan dan mendeskripsikan objek dengan kata-kata. Lingkugan sosial sebagai suatu faktor individu (peseta didik) dalam menuangkan gagasan atau ide kedalam bentuk tulisan. Menulis teks deskripsi bertemakan lingkungan sosial dipandang sebagai pembelajaran berbahasa diajarkan dan dilatihkan untuk menghasilkan bahasa tulis, sehingga pembelajaran menulis menjadi penambahan pengetahuan, pembentukan sikap dan pengembangan keterampilan pada aktivitas ruang maupun waktu. Metode penelitian ini menggunakan sistematika literature review. Sebanyak 25 jurnal direview, dari empat database dicari untuk pembelajaran menulis di sekolah dasar, pembelajaran bahasa berbasis genre teks, menulis teks deskripsi, lingkungan sosial dan model pembelajaran. Hasil review ini akan memberikan informasi tentang menulis teks deskripsi bertemakan lingkungan sosial di kelas V sekolah dasar, sehingga dapat mengembangkan pembelajaran apa saja dapat dikembangkan dalam konteks pembelajaran menulis di sekolah dasar.KATA KUNCI: Pembelajaran Menulis; Teks Deskripsi; Lingkungan Sosial; Model Pembelajaran WRITE SOCIAL ENVIRONMENT-THEMED DESCRIPTION TEXTS ABSTRACT: Study this aim for explain learning write text description themed social environment in grade V elementary school. Write as one form use language with mediate language write. For that, learn write something study communicate with use language write so that write something ability somebody pour results his mind Becomes something expressions and feelings poured in written form. Description text as something for describe, describe and describe object with words. environment social as something factor individuals (students) in pour idea or ideas in written form. Write text description themed environment social seen as learning speak taught and trained for produce language write, so that learning write as addition knowledge, formation attitude and development skills on activity room nor time. Method study this use systematic literature review. As much 25 journal reviewed, from four databases searched for learning writing at elementary school, learning language text based genre, writing text description, social environment and learning model. The results of this review will provide information about writing descriptive texts with the theme of social environment in grade V elementary school, so that any kind of learning can be developed in the context of learning to write in elementary school.KEYWORDS: Writing Learning; Description Text; Social environment; Learning model 
PRODUK TUTUR ANAK REMAJA USIA 18 TAHUN DENGAN KELAINAN DENGAR KONDUKTIF Marti Marganingsih; Odien Rosidin
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.5910

Abstract

ABSTRAK: Proses tutur bahasa seseorang akan berjalan baik dan lancar jika berbagai organ yang terdapat pada tubuhnya dalam kondisi normal. Gangguan pendengaran sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan terhambatnya proses komunikasi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan berbicara anak remaja yang mengalami kelainan dengar konduktif dan menjelaskan kesalahan pengucapan kata maupun kalimatnya. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif  deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode merekam, menyimak dan mencatat. Teknik catat merupakan cara lanjutan yang dilakukan saat menerapkan metode simak. Di saat melakukan teknik rekam, peneliti melakukan teknik simak- catat.  Subjek penelitian yaitu anak remaja usia 18 tahun. Pada penelitian ini, produk tutur yang dihasilkan mengalami hambatan yaitu terdapat 5 substitusi, 3 adisi, 2 distorsi, 2 pemanjangan, dan 6 omisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak remaja yang mengalami kelainan mendengar konduktif mampu melafalkan kata dan kalimat dengan cukup baik meskipun dengan suara sengau. Terjadi gangguan artikulasi di antaranya substitusi yaitu terjadinya penggantian fonem, omisi yaitu terjadinya penghilangan fonem, distorsi yaitu terjadinya kekacauan pengucapan, dan adisi yaitu terjadinya penambahan fonem. Persamaan dengan penelitian sebelumnya bahwa aspek omisi atau penghilangan banyak ditemukan juga pada penelitian ini. Sedangkan kebaruan pada penelitian ini adalah ditemukannya aspek pemanjangan.KATA KUNCI:  produk tutur; fonologi; artikulasi; kelainan dengar SPEAKING PRODUCTS FOR ADOLESCENTS WITH CONDUCTIVE HEARING DISORDERS ABSTRACT: A person's speech process will run well and smoothly if the various organs in his body are in normal condition. Hearing loss is one of the factors that can cause delays in a person's communication process. This study aims to describe the speaking ability of adolescents with conductive hearing disorders and to explain the mispronunciation of words and sentences. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study approach. The method used in this research is the method of recording, listening and taking notes. The note-taking technique is an advanced method used when applying the listening method. When doing the recording technique, the researcher uses the note-taking technique. The research subjects were 18 year old teenagers. In this study, the resulting speech product experienced obstacles, namely there were 5 substitutions, 3 additions, 2 distortions, 2 elongations, and 6 omissions. The results showed that adolescents with conductive hearing disorders were able to pronounce words and sentences quite well even though they had a nasal voice. There are articulation disorders, including substitution, namely the replacement of phonemes, omission, which is the omission of phonemes, distortion, namely the occurrence of pronunciation confusion, and addition, namely the addition of phonemes. Similarities with previous research that aspects of omissions or disappearances were also found in this study. While the novelty of this research is the discovery of the aspect of prolongation.KATA KUNCI: speech product; phonology; articulation; disorder
ANALISIS PROSODI KAJIAN FONETIK AKUSTIK PADA BAHASA BATAK ANGKOLA Muhammad Khairi Armis; Annisah Inriani Harahap; Tengku Syarfina
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6878

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengidentifikasi bunyi ujaran kalimat imperatif,kalimat ekslamatif dan kalimat berita dalam bahasa Batak Angkola. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Praat untuk mengukur parameter akustik dalam kajian fonetik seperti frekuensi ,durasi, dan intensitas . Pengukuran bunyi ujaran eksperimental ini menggunakan sinyal yang diekstrak menggunakan analisis spektrum dengan bantuan komputer dan software yang ada di komputer bernama Praat.Hasil rekaman suara dalam bahasa Batak Angkola tersebut disimpan dalam bentuk WAV dan software Praat versi 6.0.14 ( Boersma & Weenik , 2016 ) yang digunakan untuk menganalisis fitur fitur suprasegmental tersebut.  Praat adalah program komputer yang memiliki fungsi untuk media menganalisis , sintesis, dan manipulasi bunyi ujaran. Kemudian metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Eksperimen terkait dengan identifikasi dan verifikasi bunyi uajaran penutur menggunakan parameter akustik melalui analsisis spektograf .kajian fonetik akustik ini digunakan sebagai pembeda antara bunyi asli dan bunyi tiruan yang diucapkan oleh penutur.  Hasil penelitian mengindikasikan bahwa parameter akustik seperti frekuensi , durasi dan intensitas dapat digunakan untuk membedakan bunyi ujaran asli dan yang palsu atau tiruan oleh penutur.KATA KUNCI: Kata kunci 1; Bahasa Batak Angkola 2; Kajian Fonetik 3; Prosodi  PROSODY ANALYSIS ACOUSTIC PHONETIC STUDY IN BATAK ANGKOLA LANGUAGE KEYWORDS: The purpose of this study is to identify the speech sounds of imperative sentences, exclamative sentences and news sentences in the Batak Angkola language. This research is conducted using Praat to measure acoustic parameters in phonetic studies such as frequency, duration, and intensity. This experimental speech sound measurement uses a signal extracted using spectrum analysis with the help of a computer and software on a computer called Praat. The results of the voice recording in the Batak Angkola language are stored in WAV and Praat software version 6.0.14 (Boersma & Weenik, 2016) which used to analyze these suprasegmental features. Praat is a computer program that has functions for media analyzing, synthesizing, and manipulating speech sounds. Then the research method used in this study is the experimental method. Experiments related to the identification and verification of the speaker's speech sound using acoustic parameters through spectrograph analysis. This acoustic phonetic study is used as a differentiator between the original sound and the artificial sound spoken by the speaker. The results of the study indicate that acoustic parameters such as frequency, duration and intensity can be used to distinguish the original speech sound and the fake or imitation by the speaker.KEYWORDS: Keyword 1; Batak Angkola Language  Keyword 2; Fonetic Study  Keyword 3; Prosody
KETERAMPILAN BERPIKIR ARAS TINGGI ASESMEN STANDARDISASI PENDIDIKAN DAERAH MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Arifatul Hikmah; Ardhea Ayu Samhayatma; Muhammad Alfian Hermawan; Sarwiji Suwandi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.6327

Abstract

ABSTRAK: Pembelajaran kurikulum 2013 berorientasi pada ketercapaian kemampuan penguasaan kompetensi dan berpikir aras tinggi. Kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif merupakan suatu keterampilan berpikir aras tinggi atau Higher Order Thinking Skills. Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) merupakan salah satu asesmen yang digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi. ASPD dilakukan sebagai asesmen kelulusan pada peserta didik kelas 9 Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kualitas butir soal HOTS soal ASPD mata pelajaran bahasa Indonesia Tahun 2021 di Daerah Istimewa Yogyakarta.  Teori yang digunakan merupakan teori tingkat kognitif Anderson dan Krathwohl. Anderson dan Krathwohl membagi level kognitif menjadi 6 kategori. level C1 dan C2 merupakan level kognitif rendah atau LOTS, C3 merupakan level kognitif berpikir sedang atau MOTS, dan C4, C5, C6 merupakan level kognitif tinggi atau HOTS. Hasil penelitian dari 40 soal ASPD di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat disimpulkan (1) terdapat 9 butir soal LOTS, 8 butir soal MOTS, dan 23 butir soal HOTS; (2) soal HOTS yang berjumlah 23 butir terdiri atas 15 butir soal C4, 7 butir soal C5, dan 1 butir soal C6; dan (3) persentase soal HOTS dalam soal ASPD perlu ditingkatkan sebab ASPD harus mampu mengukur dan memberikan gambaran secara akurat kemampuan serta ketercapain kompetensi peserta didik.KATA KUNCI: Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD); Higher Order Thinking Skills (HOTS); Penilaian. HIGH ORDER THINKING SKILLS IN STANDARDIZATION ASSESSMENT OF REGIONAL EDUCATION IN INDONESIAN LEASSONS ABSTRACT: Curriculum 2013 learning is oriented to the achievement of the ability to master competence and high-level thinking. Critical, logical, reflective, metacognitive and creative thinking skills are Higher Order Thinking Skills. Assessment of Regional Education Standards (ASPD) is one of the assessments used to assess competency achievement. ASPD is carried out as a graduation assessment for grade 9 junior high school students. This study uses a qualitative research method with a content analysis approach. The purpose of this research is to describe the quality of HOTS question items about ASPD for the Indonesian language subject in 2021 in the Special Region of Yogyakarta. The theory used is Anderson's and Krathwohl's cognitive level theory. Anderson and Krathwohl divide the cognitive level into 6 categories. C1 and C2 levels are low cognitive levels or LOTS, C3 are moderate cognitive thinking levels or MOTS, and C4, C5, C6 are high cognitive levels or HOTS. The results of the research from 40 ASPD questions in the Special Region of Yogyakarta can be concluded (1) there are 9 LOTS items, 8 MOTS items, and 23 HOTS items; (2) 23 HOTS questions consisting of 15 C4 items, 7 C5 items, and 1 C6 item; and (3) the percentage of HOTS questions in ASPD questions needs to be increased because ASPD must be able to measure and provide an accurate description of students' abilities and competence achievements.KATA KUNCI: Regional Education Standards Assessment (ASPD); Higher Order Thinking Skills (HOTS); Assessment.
PESAN MORAL PADA TRADISI LISAN MERDANG MERDEM KALAK KARO Faisal Fahri; Rosmawati Harahap; Elly Prihasti Wuriyani; Rini Haryani; Herni Meilani
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i1.5999

Abstract

ABSTRAK: Tulisan ini secara umum memaparkan tentang pesan moral yang terdapat pada Tradisi Lisan Merdang Merdem Kalak Karo di desa Juhar, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Kajian ini juga diharapkan dapat menjadi pengajaran atau amanat yang untuk melakukan sesuatu kebaikan untuk setiap orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliput; studi kepustakaan, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam mengecek keasbsahan data peneliti melakukan teknik Triangulasi dimana teknik ini digunakan untuk memeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu Merdang merdem atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah kerja tahun merupakan suatu pesta adat yang dilakukan secara turun menurun oleh kalak Karo di seluruh wilayah taneh Karo dengan tujuan menjaga ketentraman dan keseimbangan bermasyarakat serta membangun komunikasi dengan keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Adapun  sepuluh pesan moral atau amanat yang terdapat di dalam Tradisi Kerja Tahun (Merdang Merdem) Karo tiga diantaranya adalah; (1)Selalu mengucapkan rasa syukur kepada TuhanYang Maha Esa, (2) Selalu memanfaatkan tanaman “Padi” sebagai makanan pokok dan membantu prekonomian, (3) Selalu menjaga ketentraman dan keseimbangan bermasyarakat serta membangun komunikasi antar keluarga.KATA KUNCI: Tradisi; Merdang Merdem; Pesan Moral  MORAL MESSAGE ON THE ORAL TRADITION OF MERDANG MERDEM KALAK KARO ABSTRACT: This paper generally describes the moral messages contained in the Merdang Merdem Kalak Karo Oral Tradition in Juhar Village, Karo Regency, North Sumatra. This study is also expected to be a teaching tool or a mandate to do something good for everyone. This study uses a qualitative descriptive research method. Data collection techniques include literature study, which is a series of activities related to the methods of collecting library data, reading and taking notes, and processing research materials. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The researcher uses a triangulation technique to check the validity of the data; this technique is used to check the validity of the data using something else. The results obtained in this study are Merdang merdem, or in Indonesian, better known as work year, is a traditional party that has been carried out for generations by the Karo Kalak throughout the Karo land area with the aim of maintaining peace and balance in society as well as building communication with families who are already married. It's been a while. The ten moral messages or mandates contained in the Karo Year Work Tradition (Merdang Merdem) are three of them: (1) Always give thanks to God Almighty; (2) Always use the "rice" plant as a staple food and help the economy; (3) Always maintain peace and balance in society and build communication between families.KEYWORDS:  Tradition ; Merdang Merdem; Moral Message.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 2 (2022): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 1 (2022): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17, No 2 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17 No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16 No 2 (2020): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 15, No 2 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 1 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): Jurnal FON Vol 12, No 1 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2018): Jurnal FON Vol 11, No 2 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017) Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 7, No 2 (2015) Vol 7, No 2 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5 No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 1 (2012) More Issue