cover
Contact Name
Ghufran Ibnu Yasa
Contact Email
ghufran.yasa@gmail.com
Phone
+6285277813297
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Syeikh Abdur Rauf street, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Aceh, Indonesia
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Elkawnie
ISSN : 24608912     EISSN : 24608920     DOI : -
Elkawnie is a journal of Integration Science and Technology with Islam. It's covering research and technology in the field of study of Architecture, Biology, Chemistry, Environmental Engineering, ICT, Physical Engineering and other science and technology field. In particular, Elkawnie's journal discusses the development of research and technology in contributing to development as part of Muslim scientists in the academic sphere.
Articles 220 Documents
Evaluasi Penerapan Safety Climate Menggunakan NOSAQ-50 Di Perusahaan Perkebunan PT. XYZ Chalis Fajri Hasibuan; Nurhamidah Rizki Lubis
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.3597

Abstract

Safety Climate merupakan persepsi bersama antara manajemen perusahaan dan pekerja dalam menangani masalah terkait dengan keselamatan kerja di dalam perusahaan. Safety Climate yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan sudah memiliki persepsi yang sama. Sedangkan Safety Climate yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan masih memiliki persepsi yang berbeda. Dan perbedaan persepsi di dalam perusahaan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Karena kecelakaan kerja berawal dari perilaku tidak aman, dan perilaku tidak aman berawal dari persepsi kerja yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keselamatan kerja di Perusahaan Perkebunan PT XYZ dimana setiap tahunnya masih terjadi kecelakaan kerja. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan metode The Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50) yang terdiri dari 7 dimensi iklim kerja. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney dan Kruskal Wallis dinyatakan tidak terdapat perbedaan signifikan Safety Climate di kelompok jabatan, jenis kelamin, umur dan lama bekerja. Sedangkan pada kelompok pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan untuk dimensi pemberdayaan keselamatan kerja, sehingga perlu diberikan suatu usulan perbaikan iklim keselamatan untuk meningkatkan iklim keselamatan di perusahaan agar tidak terjadi lagi kecelakaan kerja di tahun beriktunya.The safety climate is a shared perception between company management and workers in dealing with safety-related issues within the company. A high level of safety reflects that companies already have the same perception. While the low work safety climate illustrates that companies still have different perceptions. And differences in perception within the company cause work accidents. Because work accidents stem from unsafe behavior, and unsafe behavior begins with different perceptions of work. The purpose of this research is to evaluate the safety of work at Factory Plant where every year there are work accidents. This measurement is done by using The Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50) which consists of 7 working climate dimensions Based on test results Mann Whitney and Kruskal Wallis stated there is no significant difference in work safety climate in the occupational group, sex, age and duration of work. While in the education group there is a significant difference for the dimension of the empowerment of work safety, so it needs to be given a suggestion of improvement of the safety climate to improve the safety climate in the company in order to avoid more work accidents in the next year.
Potensi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Kota Banda Aceh Sebagai Sumber Energi Alternatif (Biodiesel) Juliansyah Harahap; Yullia Yullia
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.3514

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda Aceh, provinsi Aceh dengan mengambil sampel pada sejumlah restoran dan rumah makan berizin di Kota Banda Aceh. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data potensi limbah minyak jelantah yang dihasilkan dari restoran dan rumah makan di Kota Banda Aceh yang nantinya akan dipakai sebagai data awal dalam penentuan kebijakan pengelolaan limbah minyak jelantah sebagai sumber energi alternatif yaitu biodiesel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif dimana untuk mendapatkan jumlah potensi limbah minyak jelantah dilakukan dengan menggunakan metode statistik dengan pengambilan sampel populasi secara acak. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkannya besaran jumlah potensi limbah minyak jelantah yang dihasilkan oleh sebanyak 52 restoran dan rumah makan berizin yang ada di kota Banda Aceh yaitu sebesar 184,956 liter per harinya.This research was conducted in the city of Banda Aceh, Aceh province by sampling a number of licensed restaurants in the city of Banda Aceh. The main objective of this study was to obtain data on the potential waste of used cooking oil from restaurants in the city of Banda Aceh which would later be used as preliminary data in determining the management policy of waste cooking oil as an alternative energy source, namely biodiesel. The method used in this study was a descriptive analytical method with a quantitative approach where to obtain the potential amount of waste used cooking oil is done using statistical methods with randomly population sampling technique. The results of this study are obtaining the potential amount of waste cooking oil produced by as many as 52 licensed restaurants and food court/shop in the city of Banda Aceh, amount to 184,956 liters per day.
Analisis GC-MS Senyawa Bioaktif Pencegah Penyakit Degeneratif Dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Jamblang (Syzygium Cumini) Ayu Nirmala Sari; Kusdianti Kusdianti; Diky Setya Diningrat
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.4143

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat inventarisasi database antioksidan alami dalam level molekuler dari tanaman jamblang (Syzygium cumini) dengan pendekatan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GCMS) sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan S. cumini sebagai antioksidan alami alternatif untuk mencegah kerusakan sel, kanker dan menurunkan kejadian penyakit degeneratif. Penelitian ini difokuskan pada S. cumini sebagai salah satu tanaman berkhasiat obat yang sudah mulai diteliti dalam khasiatnya sebagai tanaman yang mengandung senyawa bioaktif. Kehadiran teknologi GCMS ditengah belum adanya database tanaman jamblang merupakan peluang alternatif untuk memperoleh metabolom. Database metabolom pada jamblang penting dimiliki untuk menjaga plasma nutfah dari ekploitasi berlebihan yang menyebabkan kepunahan organisme dan budidaya tanaman tersebut. Dengan adanya penelitian inventarisasi level molekuler senyawa antioksidan yang dikandung tanaman jamblang dapat meningkatkan aktivitas penelitian lanjut pemanfaatan tanaman jamblang yang bisa ditingkatkan dalam skala industri nantinya. Untuk menjawab tujuan penelitian ini dilakukan tahapan penelitian sebagai berikut, pada tahap awal dilakukan isolasi metabolom dari kulit buah tanaman jamblang dengan cara ekstraksi. Tahap kedua adalah metabolome analysis menggunakan GCMS. Keluaran dari penelitian ini adalah diperolehnya data tentang hasil GCMS yang memuat senyawa bioaktif yang terkandung pada kulit buah tanaman jamblang yang akan menjadi landasan pengembangan pemanfaatan kulit buah jamblang sebagai antioksidan alternatif pencegah penyakit degenerasi. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis yang sama pada bagian tanaman jamblang lain untuk melengkapi database yang sudah ada.This research aims to create an antioxidant inventory databases of the Jamblang (Syzygium cumini) plant by Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GCMS) approach.  This database can be used as the basis for the development of S. cumini as an alternative natural antioxidant to prevent cell damage, cancer and reduce disease incidence degenerative. This research is focused on S. cumini as one of the medicinal plants that have been studied in its usefulness as a plant containing the bioactive compound. The presence of GCMS technology amid the absence of Jamblang plant database is an alternative opportunity to obtain metabolome. The metabolome database in jamblang is important to keep the germplasm from excessive exploitation causing the extinction of the organism and the cultivation of the plant. Molecular level inventory of antioxidant compounds contained jamblang plants can increase research activities further utilization of jamblang plants that can be increased in the industrial scale later. To answer the purpose of this research carried out the following stages of research, in the early stages of metabolome isolation from the skin of jamblang fruit by way of extraction. The second stage is the metabolome analysis using GCMS. The output of this research is to obtain data about GCMS results that bioactive compounds contained in jamblang fruit skin that will become the foundation of the development of jamblang fruit skin as alternative antioxidant prevention of degeneration disease. In the next research needs to be done the same analysis on the jamblang plant to complete the existing database
Valorisasi Pankreas Ikan Tongkol (Eutynnus Affinis) Untuk Produksi Enzim Lipase Vivi Mardina; Fitriani Fitriani; Tisna Harmawan; Goldha Maulla Hildayani
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.3487

Abstract

Indonesia khususnya Aceh kaya dengan sumber daya kelautan dan perikanan seperti ikan tongkol (Euthynnus affinis). Valorisasi jeroan ikan tongkol sebagai sumber enzim lipase menjadi teknologi yang menjanjikan pada bidang bioteknolgi. Pada penelitian ini, pankreas dari jeroan ikan tongkol diekstraksi sebagai sumber kasar enzim cair lipase dan dikarakterisasi pH optimumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi protein pada pankreas ikan tongkol adalah 4.615 mg/ml. Enzim lipase yang diperoleh memiliki aktivitas berkisar antara pH 4 -  9, dengan pH optimum pada pH 9 dan nilainya mencapai 11.962 U/ml. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengkonversi jeroan ikan tongkol menjadi produk yang bernilai ekonomi dan aplikatif serta meminimalisir pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah perikanan.Indonesia particularly Aceh, is rich in marine and fisheries resources such as tongkol (Euthynnus affinis). Valorization of tuna’s viscera as a source of lipase enzymes is a promising technology in biotechnology. In this study, the pancreas from tuna’s viscera was extracted for the production of lipase enzyme and characterized by its optimum pH. The results showed that the protein concentration of pancreas was 4,615 mg/ml. The lipase enzyme has activity ranging from pH 4 - 9, with an optimum at pH 9 and reaches 11.962 U/ml. Thus, this research is expected to be one way to convert tuna’s viscera into the product that was economic, applicative and minimize environmental pollution caused by fishery waste.
Chemical Analysis of Environmental Conditions of Seaweed Culture In Pulo Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Province Muhammad Ridwan Harahap
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.4457

Abstract

Research has been carried out on the analysis of the environmental conditions of seaweed cultivation in the Pulo Raya area of Aceh Jaya Regency, Aceh Province. Aceh Province is the westernmost province of the Indonesian archipelago. Geographically, Aceh is a peninsula area of the island of Sumatra which is directly bordered by the Indian Ocean so that Aceh has several small islands. With this condition, it has the potential to be used as a place for seaweed cultivation. An analysis of environmental conditions is needed to produce good quality seaweed. Examination parameters include pH, temperature, heavy metal content, COD and salinity. Sample examination is carried out based on Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 7578.1: 2010 and Decree of the Minister of Environment (KemenLH) No. 51: 2004. The results obtained showed a pH level of 6.22; temperature of ± 28 oC; levels of lead metal ions (Pb (II)) 0.001 ppm and copper (Cu (II) metal ions of 0.002 ppm; The COD level is 137 ppm and the salinity level is 28.75 ppm. With the results of the chemical analysis obtained, the Pulo Raya area is feasible to become a seaweed cultivation area.
Aplikasi Program HEC-RAS 5.0.3 Pada Studi Penanganan Banjir Ichsan Syahputra; Cut Rahmawati
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v4i2.3509

Abstract

Sungai Krueng Tukah memiliki DAS 59,51 Km2 dan panjang 25 Km serta bermuara di Selat Malaka. Sungai Krueng Tukah mengalami perubahan  kondisi sungai, tataguna lahan dan pertumbuhan penduduk sehingga sungai tidak lagi berfungsi secara optimal. Banjir pada Sungai Krueng Tukah menimbulkan kerusakan bangunan, lahan pertanian, dan lingkungan hidup. Hal ini terjadi di Kabupaten Pidie, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tukah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan volume tampang sungai Krueng Tukah dalam menampung debit periode ulang Q2, Q5, Q10, Q25 sampai Q50 tahun dengan menggunakan Program HEC-RAS 5.0.3 dan memberikan solusi persoalan banjir yang ada di sepanjang sungai. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi penelitian adalah Sungai Krueng Tukah, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh Data primer diperoleh dengan melakukan survei topografi dan pengamatan langsung kondisi sungai dan wawancara. Data sekunder berupa data curah hujan dari stasiun Keumala, Kota Bakti dan Padang Tiji. Hasil penelitian menunjukkan Curah hujan R2 sebesar 94,85 mm, R5=125,56 mm, R10= 48.65 mm, R25=181,21 mm dan R50=211,82 mm. Debit banjir diperoleh sebesar Q2=59,28 m3/det, Q5=96,05 m3/det, Q10=123,71 m3/det, Q25=155,52 m3/det dan Q50=201,47 m3/det. Dari hasil perhitungan terlihat Sungai Krueng Tukah tidak mampu menampung banjir lebih dari Q25 tahun. Penanganan normalisasi sungai dan kolam retensi adalah upaya penanganan banjir sungai Krueng Tukah yang harus dilakukan.Krueng Tukah River with a catchment area 59.51 Km2 and length is 25 km and downstream into the Malacca Strait. The Krueng Tukah River experienced changes in river conditions, land use, and population growth so that the river no longer functioned optimally. Floods on the Krueng Tukah River caused damage to buildings, agricultural land, and the environment. This happened in Pidie District, especially in the Krueng Tukah catchment area. This study aims to analyze the bankfull capacity of the Krueng Tukah river to accommodate return period Q2, Q5, Q10, Q25 to Q50 years with the HEC-RAS 5.0.3 Program and provide solutions to flood problems the river. The method used is a case study. The research locations were the Krueng Tukah River, Sigli City, Pidie District, Aceh. Primary data was obtained by topographic surveys and field observation of river conditions and interviews. Secondary data in the form of rainfall data from Keumala Station, Bakti City, and Padang Tiji. The results showed that R2 rainfall was 94.85 mm, R5 = 125.56 mm, R10 = 48.65 mm, R25 = 181.21 mm and R50 = 211.82 mm. Flow discharge was obtained at Q2 = 59.28 m3 / sec, Q5 = 96.05 m3 / sec, Q10 = 123.71 m3 / sec, Q25 = 155.52 m3 / sec and Q50 = 201.47 m3 / sec. The calculation results, it was that the Krueng Tukah River was unable to accommodate floods for more than Q25 years. Handling the normalization of rivers and retention ponds is an effort to handle the floods of the Krueng Tukah river that must be done.
The Evaluation of Building’s Structural Reliability of Masjid Tuha Indrapuri, Aceh Besar Riza Aulia Putra; Saiful Hadi
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.4520

Abstract

Masjid Tuha Indrapuri is one the ancient mosques in Aceh located in the district of Aceh Besar. The precise location of the mosque is in Indrapuri, Aceh Besar. Masjid Tuha Indrapuri exists right in the complex of the former temple. This mosque was built on an area of 33,875 square meters using the wooden material. The construction is supported by 4 (four) main pillars (that in terms of Javanese architecture known as “Soko Guru”) with the shape of an octagonal cross section. Given the age of the mosque that is quite old, the structural reliability of the mosque structure has certainly been worn off, especially in the column and beam structure. The condition of several columns and beams is currently tilted. In this study, an assessment of the robustness of the buildings was performed using forensic engineering method. The purpose of this study is to evaluate the reliability of this old mosque so that the data related to every of its structural component can be obtained. Through this evaluation, it was expected that the strategy or treatment that needs to be planned to the building could be determined, therefore at the end, it can continuously stand as its ideal condition.
Karakteristik Nanopartikel Magnetite Besi Oksida Lampanah Aceh Besar Melalui Metode Kopresipitasi Sri Nengsih
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.4517

Abstract

Sintesis pasir besi lampanah Aceh Besar menjadi nanopartikel magnetite besi oksida menjadi tujuan utama dalam penelitian ini untuk mengamati struktur Kristal yang dimilikinya. Sifat Kristalin yang tinggi ketika terjadi perubahan fisis dari material menjadikan kajian ini layak untuk diteliti. Melalui teknik pemisahan menggunakan magnet batang, pasir besi dari alam dipisahkan dari pengotor lalu disaring dengan ayakan yang berukuran 200 mesh. Pasir besi berkualitas baik disintesis dengan menggunakan metode kopresipitasi yang mana pasir besi dilarutkan ke dalam 12 M Asam Klorida 37 % v/v. Larutan tersebut diaduk dan disaring, kemudian hasil larutan dicampurkan dengan 6,5 M  ammonia dengan perbandingan ratio campuran 1:7. Melalui proses aduk dan saring, hasil endapan kemudian dikeringkan.  Berdasarkan hasil uji XRD, SEM dan Cacah magnetik didapati karakteristik nanopartikel magnetite besi oksida. Berdasarkan data XRD, didapati  sudut 2 thetanya 30,105o; 35,45o dan 62,585o dengan indek miller [hkl]: [220], [311] dan [440]. Nilai [hkl] ini menunjukkan bahwa nanopartikel magnetite dari pasir besi Lampanah memiliki struktur kristal Kubik dengan struktur kisinya FCC (Face Center Cubic). Berdasarkan uji SEM, morfologi nanopartikel magnetite besi oksida berbentuk tidak seragam dengan ukuran partikel yang relatif tidak sama berada dalam rentang  800 nm sampai 3000 nm. Sedangkan untuk cacah medan magnetik dalam bentuk pasir besi didapati nilai cacahannya 0,03 mT sedangkan dalam bentuk nanopartikel magnetite diperoleh 0,022 mT. Kesimpulan yang didapati bahwa struktur Kristal dari pasir besi Lampanah semakin terlihat ketika ukuran besi oksida menjadi nanopartikel magnetite. Langkah pengoptimalan dalam preparasi pasir besi menjadi nanopartikel magnetite diperlukan agar ukuran partikelnya di bawah < 100 nm sehingga dapat diaplikasinya dalam bidang elektronik, kesehatan dan sebagainya.
Evaluation of Antioxidant Activity On Plum Fruit (Prunus domestica L.) Skin Extract Applied For Natural Acid-Base Indicator Said Ali Akbar
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.4516

Abstract

Plum peel was extracted through the maceration method with 100 mL ethanol. This process obtained 5% (50 µg/µL) skin extract. The UV-Vis spectrum of the extract displayed the major absorption peak at λmax = 526 nm in acid media, this assigned by the electronic transition from flavylium which as characteristic of anthocyanin compounds. The of anthocyanins stability on temperature effect showed the absorbance decreases with the heating time, while the level of pigment color loss, or the percentage of color loss, gradually increases. The pigment was maintained at 100oC for 100 min with the loss rate reaches 58.5%. Therefore, The loss of anthocyanin color in the plum peel is relatively stable at lower temperatures. Then, The plum peels extract shown the red color at pH 1-3, almost colorless at pH 4-7, and violet color at pH 12. Finally, plum peels extract was potentially used as the acid-base indicator.
Inventaris Jenis Fitoplankton Di Pulau Pusong, Langsa, Aceh Andri Yusman Persada; Zidni Ilman Navia; Andini Saputri; Kartika Aprilia Putri; Beni Al Fajar
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.4494

Abstract

Plankton merupakan organisme kecil yang melayang di dalam badan air pada perairan dan memiliki kemampuan bergerak yang pasif. Perubahan kondisi lingkungan menentukan kehadiran komunitas plankton yang hadir. Plankton terbagi menjadi fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan plankton yang dapat melakukan fotosintesis. Salah daerah pesisir yang berada di Kota Langsa adalah Pulau Pusong. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui  jenis fitoplankton apa saja yang terdapat di perairan sekitar Pulau Pusong dan kondisi lingkungan di perairan sekitar Pulau Pusong. Pencuplikan sampel plankton di perairan Pulau Pusong dilakukan sebanyak empat titik sampling. Pengukuran sampel air dilakukan dengan tiga ulangan. Ada 30 jenis fitoplankton yang diperoleh yang terdiri dari genus yaitu Bacillaria, Bacteriastrum, Biddulphia, Ceratium, Chaetoceros, Coscinusdiscus, Dactyliosolen, Dithylum, Eucampia, Leucosolonia, Merismopedia, Navicula, Nitzschia, Odentella, Planktonella, Pseudo-nitzschia, Pyrocystis, Rhizosolenia, dan Thalassionema.

Page 7 of 22 | Total Record : 220