cover
Contact Name
Arif Widiyanto
Contact Email
-
Phone
+628132716766
Journal Mail Official
buletinkeslingmas@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl Raya Baturaden Km. 12 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Keslingmas
ISSN : 0215742X     EISSN : 26558033     DOI : http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas
Core Subject : Health, Social,
Buletin Keslingmas mencakup bidang penelitian bidang sanitasi /penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan makanan, penyehatan tanah/ pengelolaan sampah, pengendalian vektor, penyehatan sarana fasilitas, Kesehatan dan Keselamat Kerja, Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017" : 21 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU PENDERITA DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARMANGU 1 KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 Afra Wayranu; Lagiono Lagiono
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.27 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3123

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang di sebabkanolehparasitdari genus Plasmodiumyang termasukgolongan protozoa melaluiperantaratusukan (gigitan) serangganyamukAnopheles spp. Puskesmas 1Banjarmangu merupakan daerah dengan jumlah kasus Malaria tertinggi di wilayah Kabupaten Banjarnegara, padatahun 2015 berjumlah 99 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah danperilaku penderita dengan kejadian Malaria di Kabupaten Banjarnegara.Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain studi Case Control, jumlah sampelkasus sejumlah 75 kasus dan 75 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi keberadaan ventilasi, kawat kasa, langit-langitrumah, semak-semak, parit/selokan, kandang ternak, genangan air, keadaan dinding rumah kebiasaan menggunakankelambu, kebiasaan menggunakan obat nyamuk, keluar rumah malam hari. Analisis yang digunakan yaitu Data yangdiperoleh dianalisis ke dalam analisis univariat, bivariat dengan uji Chi-square (X2) dan multivariat denganmenggunakan uji regresi logistik.Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian Malaria yaitu variabelkeberadaan kawat kasa (p = 0,011 ; OR = 4,103), langit-langit (p = 0,000 ; OR = 9,333), semak-semak (p = 0,000 ; OR= 21,673), parit/selokan (p = 0,000 ; OR = 42,667), kebiasaan menggunakan obat nyamuk (p = 0,000 ; OR = 9,333),kebiasaan keluar rumah malam hari (p = 0,000 ; OR = 9,073), keberadaan genangan air (p = 0,014 ; OR = 3,632).Hasil analisis multivariat diketahui variabel yang berpengaruh besar/ dominan berhubungan dengan kejadian penyakitMalaria adalah variabel keberadaan semak-semak di sekitar rumah (p = 0,011 ; OR = 3,980).Simpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan kejadian Malaria yaitu variabel keberadaankawat kasa, langit-langit rumah, semak-semak, parit/selokan, kebiasaan menggunakan obat nyamuk, kebiasaan keluarrumah malam hari, dan keberadaan genangan air. Variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel keberadaansemak-semak. Disarankan bagi pihak puskesmas 1 Banjarmangu dan kader kesehatan untuk meningkatkan promosikesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah Malaria .
HUBUNGAN PENCEMARAN SUMBER AIR DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI DESA SIRKANDI KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 Winenti Winenti; Teguh Widiyanto
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.057 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3114

Abstract

Diare adalah penyakit yang menjadi penyebab utama kedua kematian anak dibawah usia lima tahun. Pencemaransumber air sebagai faktor lingkungan yang berinteraksi dengan faktor perilaku merupakan faktor yang palingberpengaruh dalam kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencemaran sumber airdan perilaku ibu yang terdiri dari perilaku mencuci tangan, perilaku merebus air, perilaku menyimpan air minumdan perilaku membuang tinja balita dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini merupakan penelitianobservasional dengan analisis deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitianini adalah ibu balitadi Desa Sirkandi yang berjumlah 689 dengan jumlah sampel sebanyak 69 sampel. Datadianalisis dengan menggunakan uji chi square. Pengambilan sampel dengan cara acak sederhana (simple randomsampling). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan inspeksi sanitasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 69 responden terdapat 45 responden (65,2%) yang mempunyai balita menderita diare.Dengan α = 0,05 ada hubungan yang signifikan anatara pencemaran sumber air (p value = 0,033 , OR = 3,45),perilaku mencuci tangan (p value = 0,000, OR = 51,25), perilaku merebus air (p value = 0,000, OR = 8,75),perilaku menyimpan air minum (p value = 0,000, OR = 19,25) dan perilaku membuang tinja balita (p value =0,000, OR = 88,00) dengan kejadian diare pada balita. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yangsignifikan antara pencemaran sumber air, perilaku mencuci tangan, perilaku merebus air, perilaku menyimpan airminum dan perilaku membuang tinja balita dengan kejadian diare pada balita. Saran yang diberikan yaitu denganmelakukan pengawasan atau inspeksi sanitasi sumber air oleh petugas dan memberikan sosialisasi danpenyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan diare melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Tri Asih Widiastuti; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.367 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3128

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masihtingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor lingkungan yangburuk dapat menyebabkan seorang balita terkena diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganfaktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, KabupatenBanyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik inferensial denganpendekatan cese control. Semua populasi menjadi obyek dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian inidibagi menjadi 2 yaitu populasi kasus dan populasi control. Populasi kasus adalah balita diare yang berobatke Puskesmas 1 Sumbang pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita, sedangkan populasi kontroladalah balita bukan penderita diare yang berobat pada bulan Maret-Mei 2016 sejumlah 21 penderita.Analisis dilakukan dengan uji Chi Square Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara faktorlingkungan yang meliputi sarana air bersih (p=0,001, OR=13,6), jamban (p=0,013, OR=6,4), penyimpananmakanan (p=0,01, OR=8), penyediaan air minum(p=0,000, OR=23,75), cucitangan (p=0,029=, OR=5,2) danpembuangan tinja (p=0,012, OR=6,906) dengan kejadian diare pada balita di desa Sumbang. Ada pengaruhsecara bersama-sama antara sarana air bersih (p=0,006) dan penyediaan air minum (p=0,002) terhadapkejadian diare pada balita di desa Sumbang. Sebagai upaya pencegahan terjadinya diare pada balitadisarankan kepada masyarakat untuk memperbaiki kondisi fisik sumur gali, menggunakan jamban sanitersebagai sarana buang air besar, memperhatikan penyimpanan makanan dan penyediaan air minum yang baikserta membiasakan cuci tangan pakai sabun.
PEMBERDAYAAN FORUM KESEHATAN DESA (FKD) DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN JAMBAN DI DESA JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2016 Rahmadi Setyo Projo; Djamaluddin Ramlan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.206 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3119

Abstract

Desa Siaga Jatipurus terbentuk sejak tahun 2007 dan cakupan kepemilikan jamban sehat permanen masih belummengalami peningkatan yaitu baru sekitar 78,35 %. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya pemberdayaanmasyarakat melalui forum kesehatan desa dalam pencapaian cakupan jamban di Desa Jatipurus KecamatanPoncowarno Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggambarkan keadaansituasi, perbedaan situasi dan perkembangan melalui survei dengan menyebarkan kuisioner pada 40 respondenuntuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kegiatan FKD dan melakukan wawancara mendalam pada anggotaFKD dan petugas promosi Kesehatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa, Kelembagaan FKD di DesaJatipurus mempunyai legalitas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kegiatan FKD di Desa Jatipurus sudahsesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah. Responden berpersepsi FKD belummelaksanakan kegiatan terkait STBM. Cakupan jamban sehat Sebelum ada Desa Siaga sebanyak 37%, jambansemi permanen 35,7%, sharing 8,3% dan buang air besar sembarangan 19%. Dan sesudah ada desa siagacakupan kepemilikan jamban sehat sebanyak 35,4%, jamban semi permanen 36,1%, sharing 6,7% dan buang airbesar sembarangan meningkat menjadi 21,6%. Meskipun FKD sudah bekerja, tetapi cakupan jamban terkaitSTBM belum optimal. Simpulan dan saran menunjukkan bahwa, persentase buang air besar sembaranganmengalami peningkatan, maka diharapkan FKD dapat membuat sebuah regulasi untuk membuat efekjera yangpada akhirnya dapat mengeliminasi perilaku buang air besar sembarangan dari hasil penelitian, kepemilikanjamban sehat permanen dan jamban sehat semi permanen masih kurang, maka disarankan FKD dapat menjalinkemitraan dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan pembuatan jamban permanen.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG KELUARGA DI DUSUN KOTAYASA DESA KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Dian Ernawati; Asep Tata Gunawan
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.007 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3124

Abstract

Ruang keluarga harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untukmeningkatkan produktifitas. Kondisi fisik lingkungan ruang keluarga yang tidak memenuhi syaratdapat menyebabkan gangguan penyakit. Data jenis penyakit tahun 2015 di wilayah Puskesmas IISumbang menunjukkan jumlah penderita yang tertinggi adalah penyakit ISPA (4.183 orang),terbanyak berada di Desa Kotayasa (1.151 orang).Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang berhubungan dengankondisi suhu dan kelembaban ruang keluarga di Dusun Kotayasa, Desa Kotayasa, kecamatanSumbang, Kabupaten Banyumas.Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Metodepengumpulan data menggunakan wawancara, observasi langsung, pengukuran dan perhitungan.Kondisi suhu ruang keluarga yang memenuhi syarat 68,9%,yang tidak memenuhi 31,1%.Kondisi kelembaban yang memenuhi syarat 54,4%, yang tidak memenuhi 45,6%. Ada hubungan yangbermakna antara jenis lantai dengan suhu dan kelembaban, luas ventilasi dengan suhu tidak adahubungan sedangkan dengan kelembaban ada hubungan, pencahayaan dengan suhu dan kelembabantidak ada hubungan, ada hubungan jenis dinding dengan suhu dan kelembaban, kepadatan penghunitidak ada hubungan yang bermakna dengan suhu dan kelembaban.
HUBUNGAN ANTARA SUHU, pH DAN BERBAGAI VARIASI JARAK DENGAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BADAN AIR SUNGAI ROMPANG DAN AIR SUMUR GALI INDUSTRI BATIK SOKARAJA TENGAH TAHUN 2016 Ami Sukoasih; Teguh Widiyanto
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.271 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3115

Abstract

Batik merupakan komoditas yang saat ini sedang berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya industribatik, meningkat pula volume limbah cair yang dihasilkan. Limbah cair batik yang dibuang ke lingkungan tanpadilakukan pengolahan dapat mencemari badan air dan sumur gali penduduk sekitarnya. Limbah cair industri batikmengandung logam berat seperti timbal, besi, seng, krom, tembaga dan kadmium. Dampak timbal (Pb) bagi kesehatanmanusia dapat menimbulkan keracunan pada saraf. Tujuan penelitian untuk mengetahui suhu, pH dan berbagai variasijarak dengan kadar Pb pada badan air Sungai Rompang dan air sumur gali disekitar industri batik Sokaraja Tengah.Jenis penelitian observasional dengan design crossectional. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis statistik ujiRegresi Linier Sederhana menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara suhu dengan kadar Pb (p=0,085), tidak adahubungan antara pH dengan kadar Pb (p=0,193), tidak ada hubungan antara jarak dengan kadar Pb (p=0,060). Untukhasil suhu, pH dan jarak titik sampling pada badan air Sungai Rompang dengan kadar timbal (Pb) masih dibawah nilaiambang batas menurut PP No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 0,014 mg/l. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara suhu, ph dan jarak dengan kadar Pb pada sumur galidan nilai kadar Pb masih dibawah nilai ambang batas menurut Permenkes No. 416/ Menkes/ IX/ 1990 tentangPersyaratan Kualitas Air Bersih. Sedangkan untuk kadar Pb pada badan air juga masih dibawah nilai ambang batas.Perlunya mengolah limbah cair batik sebelum dibuang ke lingkungan, Sebaiknya masyarakat tidak menggunakansumber air bersih yang tercemar timbal (Pb).
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Titi Kurniasih; Budi Triyantoro
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.222 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3129

Abstract

Jumlah kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor tahun 2013 sebanyak 38 kasus dan pada tahun2014 menurun menjadi 31 kasus. Kasus TB Paru baru masih terjadi, tidak terlepas kondisi fisik rumah yangbelum seluruhnya memenuhi persyaratan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuihubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas KalibagorKabupaten Banyumas Tahun 2016. Rancangan penelitian ini menggunakan case control dengan pendekatanretrospektif. Populasi kasus yaitu semua pasien TB Paru baru di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumastahun 2015 sebanyak 36 orang. Sampel kasus diambil secara total sampling dari pasien TB paru baru yaitu36 orang dan sampel kontrolnya diambil dari warga masyarakat yang tidak menderita TB paru sebanyak 36orang. Hasil penelitian ini menyimpulkan kondisi lantai yang memenuhi syarat sebagian besar tidakmenderita TB Paru (56,9%) dengan p value sebesar 0,017 dengan OR sebesar 4,840. Kondisi ventilasi yangmemenuhi syarat sebagian besar tidak menderita TB Paru (63,9%) dengan p value sebesar 0,018 dengan ORsebesar 3,130. Kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat sebagian besar tidak menderita TB Paru(59,2%) dengan nilai p value sebesar 0,023 dengan OR sebesar 3,314. Penelitian ini menyimpulkan bahwaada hubungan antara kondisi fisik rumah (kondisi lantai, ventilasi dan kondisi kepadatan rumah) dengankejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Sebaiknyapenderita TB Paru tidak tidur dengan anggota keluarga lain. Ventilasi normal minimal 10% dari luas lantairuangan, lantai rumah dibuat kedap air dan kuat. Penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan agar dapatmenambah referensi ilmiah yang dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang menelitipermasalahan yang sama.
HUBUNGAN HYGIENE DAN SANITASI DENGAN KONTAMINASI Escherichia coli PADA JAJANAN BERSAUS DI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-WILAYAH DESA WATUAGUNG KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Ristoyo Ristoyo; Budi Triyantoro
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.805 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3120

Abstract

Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anakusia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan yang disediakan olehpedagang kaki lima dan umumnya jajanan bersaus rutin dikonsumsi oleh sebagian usia sekolah. Data siswa sekolahdasar Desa Watuagung yang berobat ke Puskesmas I Tambak tahun 2015 sebanyak 48 siswa. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli padaJajanan Bersaus di Pendidikan Sekolah Dasar se-wilayah Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, KabupatenBanyumas Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional.Jumlah sampel sebanyak 30 penjual makanan bersaus yang ada di Pendidikan Sekolah Dasar se-wilayah DesaWatuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 menggunakan teknik total sampling. Hasilpenelitian menyatakan bahwa Makanan jajanan bersaus yang berasal dari 30 pedagang, yang terjadi kontaminasiE. Coli sebanyak 15 makanan (50,0%) dan yang tidak terjadi kontaminasi sebanyak 15 makanan (50,0). Perilakuhygiene pada kategori kurang baik sebanyak 16 pedagang (53,3%) dan yang pada kategori baik sebanyak 14pedagang (46,7%). Sanitasi tempat berjualan perilaku hygiene pada kategori kurang baik sebanyak 11 pedagang(36,7%) dan yang pada kategori baik sebanyak 19 pedagang (63,3%). Penelitian ini disimpulkan ada hubunganperilaku hygiene sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada jajanan bersaus di Pendidikan Sekolah Dasarse-wilayah Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 (p value = 0,003). Adahubungan sanitasi tempat berjualan dan alat dengan kontaminasi Escherichia coli pada jajanan bersaus di SekolahDasar Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 (p value = 0,023). Disarankanpenelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi kontaminasiE. coli dengan meneliti praktek pengolahan makanan di rumah pedagang.
HUBUNGAN KONDISI DAN PERILAKU PEMANFAATAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KECILA KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS Rusbandini Warastuti; Suparmin Suparmin
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.308 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3111

Abstract

Penyakit diare terkait erat dengan kondisi lingkungan khususnya sanitasi dasar danpemanfaatannya. Desa Kecila merupakan salah satu desa di wilayah Puskesmas I Kemranjen dengankasus diare tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi dan pemanfaatansanitasi dasar dengan kejadian penyakit diare pada balita di Desa Kecila Kecamatan KemranjenKabupaten Banyumas. Penelitian menggunakan metode case control dengan pendekatan retrospektif.Sampel kasus diambil secara total sampling dari ibu balita yang menderita diare sebanyak 52 orangdan sampel kontrolnya diambil dari ibu balita yang rumahnya berdekatan dengan sampel kasussebanyak 52 orang. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui adahubungan antara kondisi sumber air bersih (p=0,03; OR=3,60), kondisi pembuangan air limbah(p=0,00; OR=10,967), kondisi jamban keluarga (p=0,00; OR=11,111), dan perilaku pemanfaatansanitasi dasar (p=0,00; OR=12,960) dengan kejadian diare pada balita di Desa Kecila KecamatanKemranjen Kabupaten Banyumas. Kondisi dan pemanfaatan sanitasi dasar berhubungan dengankejadian diare pada balita. Warga masyarakat lebih memperhatikan kondisi lingkungan rumah yangbaik, dengan membersihkan SPAL agar dapat berfungsi baik, menggunakan jamban leher angsa danmembersihkan jamban minimal 1 kali seminggu mencuci tangan sebelum memberikan makananaknya, air yang dikonsumsi selalu di masak terlebih dahulu dan peralatan makan dan minum dicuci dari air yang mengalir.
BEBERAPA DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KADAR TIMAH HITAM (Pb) DALAM DARAH PEKERJA INDUSTRI PELEBURAN AKI DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL (PIK) DESA KEBASEN KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 Nurika Siti Istikomah; Aris Santjaka
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.635 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3125

Abstract

Industri peleburan aki bekas merupakan salah satu industri yang sangat potensial mencemari lingkunganterutama pencemaran udara. Salah satu bahaya kesehatan yang ditimbulkan pada saat proses peleburanberlangsung adanya persebaran partikel debu yang berupa logam Pb dan gas SO2, paparan debu tersebut dapatmenyebabkan meningkatnya kadar Pb dalam darah. Pb merupakan racun yang mempengaruhi kesehatan manusiadan bersifat akumulatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa determinan yang mempengaruhi kadarPb dalam darah pekerja peleburan aki. Jenis penelitian ini digunakan observasional dengan pendekatan crosssectional.Responden penelitian sebanyak 11 orang pekerja peleburan aki. Pengumpulan data dilakukan denganpengukuran kadar Pb di udara, pemeriksaan kadar Pb dalam darah, wawancara, dan observasi responden. Analisisdata dengan uji regresi ganda, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel dengan mengendalikanvariabel lainya digunakan uji korelasi parsial. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara usia,dan masa kerja dengan kadar Pb dalam darah dengan koefisien korelasi sebesar 0,788 dengan ρ=0,021. Hasil ujiregresi membuktikan bahwa kadar Pb di udara, kebiasaan merokok, usia, dan masa kerja secara bersama-samamempengaruhi kadar Pb dalam darah pekerja. Saran peneliti berikutnya perlu dikembangkan lebih lanjut denganjumlah sampel lebih banyak dan dikembangkan dengan metode kohort untuk menemukan sebab yang sebenarnyasehingga upaya pengendalian dapat lebih terarah. Kesehatan pekerja diharapkan lebih diperhatikan denganmelakukan medical check up secara periodik.

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol 44, No 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025 Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025 Vol. 44 No. 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025 Vol 43, No 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024 Vol 43, No 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024 Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol. 43 No. 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024 Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol. 42 No. 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023 Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023 Vol 42, No 2 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.2 TAHUN 2023 Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023 Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022 Vol 41, No 3 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.3 TAHUN 2022 Vol 41, No 2 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.2 TAHUN 2022 Vol 41, No 1 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.1 TAHUN 2022 Vol 40, No 4 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.4 TAHUN 2021 Vol 40, No 3 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.3 TAHUN 2021 Vol 40, No 2 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.2 TAHUN 2021 Vol 40, No 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol. 40 No. 1 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.1 TAHUN 2021 Vol 39, No 3 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.3 TAHUN 2020 Vol 39, No 2 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.2 TAHUN 2020 Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020 Vol 39, No 4 (2020): Edisi Spesial Seminar Internasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Keme Vol 38, No 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol. 38 No. 4 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 4 TAHUN 2019 Vol 38, No 3 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 3 TAHUN 2019 Vol 38, No 2 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 2 TAHUN 2019 Vol 38, No 1 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 1 TAHUN 2019 Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018 Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018 Vol 37, No 2 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 2 TAHUN 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018 Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017 Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017 Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017 Vol 35, No 4 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 4 Tahun 2016 Vol 35, No 2 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 2 Tahun 2016 Vol 35, No 1 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 1 Tahun 2016 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015 Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015 Vol 34, No 2 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 2 Tahun 2015 Vol 34, No 1 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 1 Tahun 2015 Vol 33, No 124 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 124 Tahun 2014 Vol 33, No 123 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 123 Tahun 2014 Vol 33, No 122 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 122 Tahun 2014 Vol 33, No 121 (2014): Bulletin Keslingmas Vol 33 No 121 Tahun 2014 More Issue