cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
SOCIETAL
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober" : 11 Documents clear
STRATEGI NELAYAN DALAM MENGHADAPI KEMISKINAN DI DESA MANTIGOLA KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Bakri Yusuf; Mariani Mariani; Ambo Upe
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi(2) untuk mengetahui strategi nelayan dalam menghadapi kemiskinan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan yaitu keterbatasan modal, pola hidup konsumtif, kurangnya perhatian pemerintah, ketergantungan pada alam, keterbatasan peluang-peluang kerja di sektor non perikanan. Kemudian nelayan memiliki strategi yaitu (1) mengoptimalkan peran anggota keluarga (2) diverifikasi pekerjaan dan (3) jaringan sosial.
PERILAKU KONSUMTIF REMAJA DALAM BERBELANJA MELALUI ONLINE SHOP DI KELURAHAN ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Chaerunnisa Ramadhani Piabang; Suharty Roslan; Ratna Supiyah
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1) (a) konsumtif dalam bentuk fashion, Fashion merupakan istilah umum untuk gaya populer, khususnya pakaian, make up, aksesoris. (b) Konsumtif dalam bentuk food, meliputi makanan dan minuman yang dapat dipesan secara online. (c) konsumtif dalam bentuk fun, Ketertarikan remaja juga terekspresikan melalui cara mereka dalam mencari-cari barang yang sesuai dengan keinginan. 2). (a) Faktor internal, yang dimana faktor internal meliputi: faktor psikologi, Faktor ini sangat tercermin dari sikap seorang remaja dalam kehidupannya sehari-hari baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan lainnya. faktor pribadi, kepribadian remaja faktor yang paling dominan berpengaruh berdasarkan proses hasil penelitian adalah mindset (atau pola fikir, cara pandang). (b) faktor eksternal, yang dimana faktor eksternal meliputi: kebudayaan, Faktor kebudayaan mengenai segala sesuatu yang melandaskan suatu gaya hidup food,fun, dan fashion melalui kegiatan makan, hiburan dan gaya berpakaian dalam pemikiran Bourdieu merupakan sebuah modal. Kelas sosial, Kelas sosial dapat diartikan sebagai suatu gambaran individu atau kelompok masyarakat yang dilihat melalui aspek sosial dan ekonomi seperti melalui pendidikan, pendapatan, pekerjaan, kekuasaan, dan sebagainya. Kelompok sosial, kelompok sosial menjadi rekan dalam melakukan kegiatan terkait perilaku konsumtif remaja. Keluarga, keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli pruduk.
KONFLIK ANTARA PENGUSAHA KARAOKE DENGAN MASYARAKAT DI DESA FONGKAINIWA KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA Rosmina Rosmina; Syaifudin Suhri Kasim; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dan mengetahui cara penyelesaian konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh langsung dari lapangan melalui metode observasi, atau wawancara dengan 13 informan yakni masyarakat yang terlibat dalam konflik karaoke. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari masyarakat setempat, dokumen dan laporan yang terkait dengan konflik antara pengusaha karaoke. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor- Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulanfaktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat yaitu 1) Mengalami konflik antar perbedaan pendapat antara individu dengan kelompok mengenai adanya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat. Disini ada individu dengan kelompok yang tidak setuju dengan adanya pengusaha karaoke tersebut karena masyarakat merasa terganggu dengan musik karaoke tidak bisa terkontrol. Sehingga dari perbedaan tersebut akan menimbulkan perselisihan atau konflik yang berkepanjangan ataupun sementara dikalangan masyarakat 2) Secara teoritis perubahan sosial timbul karena beberapa faktor penyebab perubahan sosial yakni bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan (conflict) masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Kemudian proses penyelesaian konflik yaitu 1) Mediasi (Mediation). Masyarakat menganggap pemimpin sebagai tumpuan dan harapan dalam setiap penyelesaian masalah konflik yang terjadi didalam penyelesaian konflik yang terjadi maka menggunakan mediasi atau penghubung mediasi yang yang bertikai juga sebagai pelapor yang menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan saran bagi tercapainya suatu masalah 2) Konsiliasi (Conciliation), merupakan usaha mempertemukan keinginan yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian. Dalam penyelesaian perselisihan, konsiliator memiliki hak dan kewenangan untuk menyampaikan pendapat secara terbuka dan tidak memihak kepada yang bersangketa 3) Arbitrase (Artibation), Istilah arbitrasi berasal dari kata “Arbitrase” (Bahasa Latin yang berarti “Kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu perkara menurut kebijaksanaan”. Arbitrase usaha perantara dalam meleraikan sengketa.
DAMPAK KONTESTASI WACANA PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Lamooso Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan) Niatin Niatin; Jamaluddin Hos; Megawati Asrul Tawulo
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui strategi produksi wacana pemekaran wilayah dan mengetahui apa yang menjadi Formasi wacana pemekaran wilayah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi (Arsip), wawancara dan observasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling (Disengaja). Teknik analisis data yang digunakan yaitu terdapat tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi produksi wacana pemekaran wilayah yakni terdapat dua startegi produksi yang pertama adalah strategi resistansi atas wacana pemekaran wilayah, dan yang kedua adalah strategi persistensi ata wacana pemekaran wilayah. Sedangkan yang menjadi formasi wacana pemekaran wilayah antara lain formasi wacana kesejahteraan dan formasi wacana risisko.
Strategi Penguatan Kelembagaan Kesehatan Desa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi di Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan) Farlianto Farlianto; Syaifudin Suhri Kasim; La Ode Monto Bauto
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) Strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. (2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1). (a.) Srtategi Konservatif telah diterapkan melalui kehati-hatian Satgas dengan cara selalu melakukan sosialisasi untuk selalu pakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan. (b.) Strategi Inovatif telah diterapkan melalui diinovasikannya program sosialisasi formal dari pemerintah menjadi sosialisasi yang sifatnya dilakukan dari mulut ke mulut. (c.) Strategi Ofensif telah diterapkan oleh satgas yaitu dengan meyakinkan masyarakat agar mereka tidak panik terhadap pandemi. membuat strategi membantu perekonomian masyarakat yang terpapar. (d.) Strategi Kontijensi diterapkan, namun dalam artian pemilihan kebijakan itu bukan dalam arti memilih salah satu, sehingga tidak melaksanakan program lainnya, pada konteks ini, pilihan diartikan sebagai cara apa yang paling sering digiatkan oleh satgas Covid-19 desa, yang mana dalam hal ini yang digiatkan adalah sosialisasi. (e.) Strategi Pasif telah diterapkan di desa Kota Bangun melalui diterapkannya segala anjuraran atau arahan dari pererintah daerah maupun pemerintah kabupaten. Seperti vaksinasi, penerapan protokol kesehatan dan lain-lain. 2.) Faktor pendukung strategi satgas di desa Kota Bangun ialah Nilai-nilai budaya (Sikap toleransi kepada hal-hal baru) dan Sikap mental (Penilaian tinggi terhadap unsur-unsur yang membawa kebaikan). Dengan adanya dua hal demikian strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup mudah terlaksanakan. 3.) Faktor penghambat srtategi satgas di desa Kota Bangun, adalah sikap tradisionalistis, prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru, kekhawatiran terjadi kegagalan pada integrasi budaya serta hambatan yang bersifat ideologis. Hal tersebut membuat strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup sulit terlaksanakan, khususnya hambatan yang sifatnya ideologis.
Fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Tondowatu Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Firdayanti Firdayanti; Juhaepa Juhaepa; Syaifudin Suhri Kasim
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui fungsi gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarga di desa tondowatu kecamatan morosi kabupaten konawe (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat gabungan kelompok tani dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarga di desa tondowatu Kecamatan morosi Kabupaten Konawe. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui dengan cara observasi (pengamatan langsung) dan wawancara dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan dukumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gabungan kelompok tani di Desa Tondowatu Kecamatan Morosi kabupaten konawe yang terdiri dari(1) merencanakan kegiatan,(2)pengadaan fasilitas sarana;(3)penerapan teknologi usaha tani; (4) menyebarluaskan informasi; (5)koordinasi pada pihak pemerintah.Faktor pendukung yaitu; partisipasi anggota gapoktan, adanya teknologi yang memadai, adanya motivasi.Faktor penghambat yaitu; kurangnya modal dan rendahnya sumber daya manusia.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI (Studi Di Desa kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat) Hasrida Hasrida; La ode Monto Bauto; Sarpin Sarpin
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini dan dampak yang di timbulkan dalam pernikahan usia dini di Desa Kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan penelitian ini adalah berjumlah 12 orang yang terdiri dari anak yang menikah usia dini dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pernikahan usia dini disebabkan beberapa faktor yaitu terjadinya pernikahan usia dini disebabkan karena pergaulan bebas, gaya pacaran yang berlebihan dan berpacaran di tempat gelap-gelapan sehingga mengakibatkan hamil di luar nikah. Tidak melanjutkan pendidikan mengakibatkan cepatnya menikah karena ekonomi orang tua yang kurang, pendapatan orang tua yang tidak mencukupi kebutuhan anaknya untuk sekolah, kurang motivasi dari orang-orang disekitarnya dan kurangknya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan. Sedangkan ekonomi keluarga rendah, orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan pendapatan orang tua perbulan < 500.000 sehingga orang tua kebanyakan menikahkan anaknya di usia yang masih sangat muda. Dan terjadinya pernikahan usia dini disebabkan perjodohan dari orang tua perempuan dan yakin bahwa kebutuhan anaknya bisa dipenuhi. Adapun dampak yang ditimbulkan pernikahan usia dini yaitu dampak negatif dan dampak postif. Dampak negatif meliputi tidak melanjutkan pendidikan, disebabkan karena adanya pergaulan bebas sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah, kurangnya pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga berpengaruh pada mental anak, dan bagi anak yang menikah pada usia dini akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi saat melahirkan. Sedangkan dampak positifnya mengurangi beban orang tua dan mencegah terjadinya perzinahan.
PROBLEMATIKA PROSES PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING)/ONLINE PADA SISWA SMA DIMASA PENDEMI COVID-19 (Studi Didesa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi) Alirasid Alirasid; Suharty Roslan; Sarmadan Sarmadan
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika siswa SMA di dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring/online dimasa pandemic COVID-19 Desa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi dan untuk mengidentifikasi strategi siswa SMA dalam mengatasi problem tersebut di Desa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif metode fenomenologi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang terdiri dari guru, siswa dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, dokumentasi, diskusi kelompok fokus (Focus Group Discussion, FGD) dan kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa problem yang di hadapi oleh siswa SMAN 1 TOMIA yang berada di Desa Waitii Barat, Kecmatan Tomia yaitu pertama kurangnya fasilitas, kurangnya fasilitas seperti HP, pulsa, dan kouta yang membuat para siswa sangat sulit untuk mengikuti proses pembelajaran DARING/online sehingga mereka harus bersusah payah untuk merusaha mendapatkan fasislitas itu. Kedua, jaringan yang tidak memadai, jaringan ini juga sangat penting dalam proses pembelajaran DARING/online dan jika tidak ada jaringan atau kurang baik proses pembelajaran DARING/online tidak akan dilakukan. Ketiga, kurang dalam bimbingan teknologi, kurangnya bimbingan teknologi membuat mereka kebingungan dalam pengaplikasian zoom.
PROBLEMATIKA RUMAH TANGGA YANG MENIKAH USIA MUDA (Studi Di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Narni Narni; Jamaluddin Hos; Peribadi Peribadi
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab problem rumah tangga pada pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah serta menemukan solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah, jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka dan penelitian lapangan, kajian pustaka meliputi keputusan konseptual dan keputusan penelitian lapangan meliputi teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa problematika rumah tangga yang menikah usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah adalah ketidakmapanan ekonomi keluarga (finansial), yaitu pasangan usia muda mengalami masalah ekonomi/keuangan setelah menikah dan kebutuhan sehari-hari kurang tercukupi dikarenakan penghasilan yang minim sehingga menjadi hambatan utama dalam membina keharmonisan keluarga. Kepribadian dan kematangan emosional, yaitu keadaan emosi pasangan usia muda yang masih labil dalam menghadapi masalah rumah tangga. Ketergantungan pada orang tua, yaitu pasangan usia muda belum mandiri dalam membangun rumah tangga terutama dalam hal kebutuhan dan pengasuhan anak. Kurangnya pemahaman agama, yaitu sangat mudah terjadinya kekerasan didalam rumah tangga (KDRT),perselingkuhan, dan pecandu minuman alkohol dikarenakan pemikiran yang belum dewasa dalam memikul tanggung jawab baik sebagai suami maupun istri. Adapun solusi dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda adalah adanya nasehat orang tua dan dari pasangan itu sendiri, yaitu mereka saling mengintropeksi diri masing-masing kemudian setelah itu saling meminta maaf satu sama lain tentang kesalahan yang dibuat dan ketika permasalahan tersebut tidak dapat diatasi maka orang tua yang menjadi penasehat. Adanya Motivasi dan bantuan keluarga, yaitu dengan adanya bantuan keluarga seperti pekerjaan agar pasangan suami istri tersebut dapat mengatasi permasalahan perekonomian mereka. Aktif mengikuti kajian
MODAL SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN KENDARI BEACH (Studi Di Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat) Helmi Damayanti; Suharty Roslan; Bakri Yusuf
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Untuk mengetahui bentuk modal sosial pada pedagang kaki lima di kawasan Kendari Beach Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat (2) untuk mengetahui peran modal sosial dalam kehidupan sosial ekonomi pedagang kaki lima di kawasan Kendari Beach Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa bentuk modal sosial (jaringan sosial, kepercayaan, nilai dan norma) diantara modal sosial yang dijalankan oleh pedagang kaki lima adalah membangun kepercayaan. Bentuk kepercayaan yang dikembangkan antara lain melalui sistem saling menitipkan lapak jika tiba-tiba ada keperluan mendesak. Selain itu sesama pedagang saling membina sikap percaya dengan jaringan pertemanan antar pedagang yakni saling tolong-menolong, saling jujur, dan saling berbagi informasi. Jaringan sosial antar pedagang bertujuan untuk saling menguntungkan dan saling menjaga kepercayaan antara pedagang begitupun jaringa dengan konsumen. Nilai dan norma dibentuk untuk saling menjaga keamanan, kenyamanan, serta menjaga kelanggengan usaha. Peran modal sosial (memudahkan dalam menyelesaikan masalah, menumbuhkan rasa saling percaya dalam hubungan sosial, memungkinkan terciptanya jaringan kerja sama). Modal sosial berperan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada pedagang kaki lima yaitu permasalahan permodalan, kemudian menumbuhkan rasa saling percaya dalam hubungan sosial antara pedagang yang terbentuk karena adanya sikap saling jujur, dan saling membantu. Kemudian modal sosial juga berperan dalam menciptakan jaringan kerja sama antar pedagang dengan cara saling memberi informasi, kemudian beberapa pedagang dengan agen terjalin untuk mempermudah dalam memperoleh sumber daya atau barang dagang dan pedagang mendapatkan keringanan dalam proses pembayaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 11