cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
SOCIETAL
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI (Studi Di Desa kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat) Hasrida Hasrida; La ode Monto Bauto; Sarpin Sarpin
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini dan dampak yang di timbulkan dalam pernikahan usia dini di Desa Kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan penelitian ini adalah berjumlah 12 orang yang terdiri dari anak yang menikah usia dini dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pernikahan usia dini disebabkan beberapa faktor yaitu terjadinya pernikahan usia dini disebabkan karena pergaulan bebas, gaya pacaran yang berlebihan dan berpacaran di tempat gelap-gelapan sehingga mengakibatkan hamil di luar nikah. Tidak melanjutkan pendidikan mengakibatkan cepatnya menikah karena ekonomi orang tua yang kurang, pendapatan orang tua yang tidak mencukupi kebutuhan anaknya untuk sekolah, kurang motivasi dari orang-orang disekitarnya dan kurangknya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan. Sedangkan ekonomi keluarga rendah, orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan pendapatan orang tua perbulan < 500.000 sehingga orang tua kebanyakan menikahkan anaknya di usia yang masih sangat muda. Dan terjadinya pernikahan usia dini disebabkan perjodohan dari orang tua perempuan dan yakin bahwa kebutuhan anaknya bisa dipenuhi. Adapun dampak yang ditimbulkan pernikahan usia dini yaitu dampak negatif dan dampak postif. Dampak negatif meliputi tidak melanjutkan pendidikan, disebabkan karena adanya pergaulan bebas sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah, kurangnya pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga berpengaruh pada mental anak, dan bagi anak yang menikah pada usia dini akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi saat melahirkan. Sedangkan dampak positifnya mengurangi beban orang tua dan mencegah terjadinya perzinahan.
PROBLEMATIKA PROSES PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING)/ONLINE PADA SISWA SMA DIMASA PENDEMI COVID-19 (Studi Didesa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi) Alirasid Alirasid; Suharty Roslan; Sarmadan Sarmadan
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika siswa SMA di dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring/online dimasa pandemic COVID-19 Desa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi dan untuk mengidentifikasi strategi siswa SMA dalam mengatasi problem tersebut di Desa Waitii Barat, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif metode fenomenologi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang terdiri dari guru, siswa dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, dokumentasi, diskusi kelompok fokus (Focus Group Discussion, FGD) dan kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa problem yang di hadapi oleh siswa SMAN 1 TOMIA yang berada di Desa Waitii Barat, Kecmatan Tomia yaitu pertama kurangnya fasilitas, kurangnya fasilitas seperti HP, pulsa, dan kouta yang membuat para siswa sangat sulit untuk mengikuti proses pembelajaran DARING/online sehingga mereka harus bersusah payah untuk merusaha mendapatkan fasislitas itu. Kedua, jaringan yang tidak memadai, jaringan ini juga sangat penting dalam proses pembelajaran DARING/online dan jika tidak ada jaringan atau kurang baik proses pembelajaran DARING/online tidak akan dilakukan. Ketiga, kurang dalam bimbingan teknologi, kurangnya bimbingan teknologi membuat mereka kebingungan dalam pengaplikasian zoom.
PROBLEMATIKA RUMAH TANGGA YANG MENIKAH USIA MUDA (Studi Di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Narni Narni; Jamaluddin Hos; Peribadi Peribadi
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab problem rumah tangga pada pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah serta menemukan solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah, jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka dan penelitian lapangan, kajian pustaka meliputi keputusan konseptual dan keputusan penelitian lapangan meliputi teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa problematika rumah tangga yang menikah usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah adalah ketidakmapanan ekonomi keluarga (finansial), yaitu pasangan usia muda mengalami masalah ekonomi/keuangan setelah menikah dan kebutuhan sehari-hari kurang tercukupi dikarenakan penghasilan yang minim sehingga menjadi hambatan utama dalam membina keharmonisan keluarga. Kepribadian dan kematangan emosional, yaitu keadaan emosi pasangan usia muda yang masih labil dalam menghadapi masalah rumah tangga. Ketergantungan pada orang tua, yaitu pasangan usia muda belum mandiri dalam membangun rumah tangga terutama dalam hal kebutuhan dan pengasuhan anak. Kurangnya pemahaman agama, yaitu sangat mudah terjadinya kekerasan didalam rumah tangga (KDRT),perselingkuhan, dan pecandu minuman alkohol dikarenakan pemikiran yang belum dewasa dalam memikul tanggung jawab baik sebagai suami maupun istri. Adapun solusi dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda adalah adanya nasehat orang tua dan dari pasangan itu sendiri, yaitu mereka saling mengintropeksi diri masing-masing kemudian setelah itu saling meminta maaf satu sama lain tentang kesalahan yang dibuat dan ketika permasalahan tersebut tidak dapat diatasi maka orang tua yang menjadi penasehat. Adanya Motivasi dan bantuan keluarga, yaitu dengan adanya bantuan keluarga seperti pekerjaan agar pasangan suami istri tersebut dapat mengatasi permasalahan perekonomian mereka. Aktif mengikuti kajian
MODAL SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN KENDARI BEACH (Studi Di Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat) Helmi Damayanti; Suharty Roslan; Bakri Yusuf
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Untuk mengetahui bentuk modal sosial pada pedagang kaki lima di kawasan Kendari Beach Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat (2) untuk mengetahui peran modal sosial dalam kehidupan sosial ekonomi pedagang kaki lima di kawasan Kendari Beach Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa bentuk modal sosial (jaringan sosial, kepercayaan, nilai dan norma) diantara modal sosial yang dijalankan oleh pedagang kaki lima adalah membangun kepercayaan. Bentuk kepercayaan yang dikembangkan antara lain melalui sistem saling menitipkan lapak jika tiba-tiba ada keperluan mendesak. Selain itu sesama pedagang saling membina sikap percaya dengan jaringan pertemanan antar pedagang yakni saling tolong-menolong, saling jujur, dan saling berbagi informasi. Jaringan sosial antar pedagang bertujuan untuk saling menguntungkan dan saling menjaga kepercayaan antara pedagang begitupun jaringa dengan konsumen. Nilai dan norma dibentuk untuk saling menjaga keamanan, kenyamanan, serta menjaga kelanggengan usaha. Peran modal sosial (memudahkan dalam menyelesaikan masalah, menumbuhkan rasa saling percaya dalam hubungan sosial, memungkinkan terciptanya jaringan kerja sama). Modal sosial berperan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada pedagang kaki lima yaitu permasalahan permodalan, kemudian menumbuhkan rasa saling percaya dalam hubungan sosial antara pedagang yang terbentuk karena adanya sikap saling jujur, dan saling membantu. Kemudian modal sosial juga berperan dalam menciptakan jaringan kerja sama antar pedagang dengan cara saling memberi informasi, kemudian beberapa pedagang dengan agen terjalin untuk mempermudah dalam memperoleh sumber daya atau barang dagang dan pedagang mendapatkan keringanan dalam proses pembayaran.
POLA HUBUNGAN SOSIAL DALAM INDUSTRI JAMBU METE (Studi Di Kelurahan Watulea Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Oleh: Nur Ayni, Bahtiar, Ratna Supiyah Nur Ayni; Bahtiar Bahtiar; Ratna Supiyah
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pola hubungan kerja yang terjalin antara pengepul dengan pekerja dalam industri kecil jambu mete studi di kelurahan watulea kecamatan gu kabupaten buton tengah, (2) untuk mengetahui hubungan sosial kemasyarakatan antara pengepul dan pekerja dalam industri kecil jambu mete (studi di kelurahan watulea kecamatan gu kabupaten buton tengah. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa dalam (1) hubungan kerja yang terjadi antara tengkulak dan pekerja merupakan salah satu strategi yang dilakukan para pekerja dalam mengatasi masalah perekonomiannya dengan menjalin hubungan kerja diantara kedua belah pihak, dimana hubungan kerja yang terjadi dikelurahan watulea terdapat dua hubungan kerja yaitu hubungan kerja sama kontrak dan kerja sama tradisional. Hubungan kerja sama kontrak yang terjadi dikelurahan watulea adalah hubungan yang terjadi melalui proses interaksi sosial dimana antara pengepul dan pekerja melakukan perjanjian melalui lisan dimana para pekerja meminta dibawakan jambu gelondongan ke rumahnya begitupun sebaliknya pengepul akan menayakan kepada pekerja agar dibawakan jambu kerumahnya atau tidak. Dan hubungan kerja sama tradisional merupakan hubungan kerja yang telah lama dilakukan dimana dalam proses produksi jambu mete pekerja dan pengepul tanpa memina di bawakan dirumahnya pengepul akan membawakan jamb ugelondongan tersebut karena diantara kedua belah pihak telah lama melakukan kerja sama. (2) hubungan kemasyarakata, dalam proses pengolahan jambu meteidi ikelurahan watulea, ikelangsungan sangat iditentukan ioleh ihubungan ikerjaiyang iterjadi iantara pekerjaidan tengkulak ijambu igelondongan. Dimana hubungan iyang ibukan hanya hubungan kerja sajainamun iada hubungan kemasyarakatan didalamnya isehingga idengan isendirinya hubungan mereka terbentuk isuatu rasa kepercayaan (trust) idiantara ikeduanya. Imaka dalam hubungan itersebut itergambarkan iketika pengepul ijambu igelondongan dengan sendirinya langsung imengantarkan ijambu imete ipada ipekerjanya, itanpa iharus pekerja imemintanya, karena ihal iini iadanya ihubungan isosial yang itelah terbangun iantara ikeduannya.

Page 11 of 11 | Total Record : 105