cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
SOCIETAL
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
Koeksistensi Karang Taruna Garuda Aulia Dengan Masyarakat Dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda (Studi di Kelurahan Popalia Kecamatan Togo Binongko Kabupaten Wakatobi) Umar Umar; Syaifudin Suhri Kasim; Ambo Upe
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Koeksistensi Karang Taruna Garuda Aulia Dengan Masyarakat Dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda   di Kelurahan Popalia, Kecamatan Togo Binongko. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini anggota, pengurus Karang Taruna Garuda Aulia Kelurahan Popalia, masyarakat dan generasi muda. Dalam penelitian ini terdapat metode penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Karena di Kelurahan Popalia dengan adanya jaringan internet pemuda kebanyakan sibuk bermain game online dan aktif di media sosial sementara anggota Karang Taruna pasif dalam rapat-rapat hal tersebut menunjukan bahwa generasi muda di Kelurahan Popalia masih kurang produktiv dalam menyelesaikan masalah tersebut Karang Taruna Garuda Aulia hadir sebagai wadah dan pembinaan dan pengembangan generasi muda yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi dan menjalin kerjasama dengan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis bermaksud meneliti tentang Koeksistensi Karang Taruna Garuda Aulia Dengan Masyarakat Dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda di Kelurahan Popalia, Kecamatan Togo Binongko. Disebab kondisi generasi muda di Kelurahan Popalia masih kurang produktiv karena itu perlu diteliti agar dapat diketahui hambatan serta diperoleh kemungkinan jalan keluarnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Koeksistensi Karang Taruna Garuda Aulia Dengan Masyarakat Dalam Mengembangkan Potensi Generasi Muda, yaitu mengadakan kegiatan (1) Latihan dasar pengembangan diri, (2) Pelatihan kewirausahaan, (3) Latihan membaca ayat al-quran dan  (4) Olah raga sepak bola dan tarian. 
Pelaksanaan Modal Sosial Dalam Penanggulangan Bencana Banjir (Studi di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara) Etradis Muhtama; Jamaluddin Hos; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. (2) faktor-faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1. Pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir (a) modal sosial bonding, bencana banjir yang terjadi berulang kali, bukan lagi merupakan suatu hal yang “tidak biasa” bagi masyarakat di Desa Rante Gola, seringnya terkena dampak dari bencana banjir menjadikan masyarakat terbiasa dan sadar akan pentingnya saling tolong-menolong di dalam menghadapi bencana banjir. (b) Modal sosial bridging, adanya bridging ini memanfaatkan koneksi sebagai upaya pemulihan yang lebih cepat dan baik. Analisis bridging pada Desa Rante Gola dilihat dari keterlibatan selama evakuasi, penyelamatan, dan pencarian, mematuhi peraturan, menolong sesama masyarakat tanpa membedakan agama ataupun suku.(c) Modal sosial linking, Bentuk dari Linking social capital yang terdapat di Desa Rante Gola adalah kerjasama masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana banjir. Pemerintah berhubungan langsung dengan masyarakat tanpa melalui perantara dalam menyampaikan informasi. 2. Faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir yaitu(a) Kedudukan Dan Peranan Individu, (b) Pendidikan yang rendah, (c) Kelas sosial dan kesenjangan ekonomi, (d) Nilai-nilai personal.
Fenomena Wanita Hamil di Luar Nikah (Studi di Desa Kahianga Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi ) Evianti Evianti; Damsid Damsid; Sarmadan Sarmadan
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab maraknya fenomena wanita hamil diluar nikah di Desa Kahianga Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi; untuk mengetahui bagaimana dampak dari wanita hamil diluar nikah di Desa Kahianga Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kahianga Kecamatan Tomi Timur Kabupaten Wakatobi dengan informan tambahan Kades, toko adat, tokoh agama dan orang tua wanita hamil diluar nikah, sedangkan yang menjadi informan kunci yaitu 5 orang wanita hamil diluar nikah di Desa Kahianga. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kualitatif dan data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk naratif untuk mendeskripsikan Fenomena wanita hamil diluar nikah dan data kuntitatif yang disajikan dalam bentuk angka dan tabel. Sumber  data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sejumlah informan penelitian melalui tahapan wawancara, dan data sekunder yaitu data berupa catatan dari dokumen-dokumen yang ada di kantor Desa Kahianga Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik secara sengaja (purposive sampling), meminta pertimbangan yang bersangkutan bersedia untuk dimintai keterangan dan informan sehubungan dengan penelitian dalam hal ini “Fenomena Wanita Hamil Diluar Nikah”Studi di Desa Kahianga Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penyebab maraknya fenomena wanita hamil diluar nikah diantaranya : Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya, pergaulan bebas, pengaruh media massa,  kurangnya pemahaman mengenai seks, kurangnya pemahan agama. Sedangkan dampak dari wanita hamil diluar nikah diantaranya : Hubungan yang tidak harmonis dengan orang tua; Kesulitan beraktifitas social; Pertengkaran sepele; Mendapat sanksi dari warga; Masa depan yang tidak jelas.
Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Studi Pada Desa Fongkaniwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Nurwana Usmi; Sartono Sartono; Bakri Yusuf
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Peran Permerintah Desa dalam Pemberdayaan BUM Desa Fongkaniwa Kecamatan Tongkuno Kabupatan Muna dan untuk mengetahui dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat Peran Permerintah Desa dalam Pemberdayaan BUM Desa Fongkaniwa Kecamatan Tongkuno Kabupatan Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, informan dalam penelitian ini sebanyak delapan orang. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pemerintah Desa sebagai regulator kurang efektif dimana penerapan aturan atau persyaratan bagi masyarakat yang berhak mendapatkan dana BUM Desa telah ditetapkan namun kurang adanya ketegasan dari Pemerintah Desa sehingga penerima dana BUM Desa kurang tepat sasaran dan belum adanya sanksi bagi anggota masyarakat yang menunggak. Peran Pemerintah Desa sebagai dinamisator juga masih kurang efektif karna Pemerintah Desa yang seharusnya membimbing dan mendorong serta memelihara dinamika pembangunan desa kurang memberikan bimbingan yang intens bagi pengelola BUM Desa maupun masyarakat. Peran Pemerintah Desa sebagai fasilitator dari segi fasilitas Pemerintah Desa telah memberikan bantuan modal usaha tetapi hal tersebut tidaklah terjadi dengan baik/efektif karena masih lemahnya pendampingan terhadap penerima BUM Desa sehingga bentuk prioritas pengurus BUM Desa dalam hal kategori pembagian dana tidak tepat sasaran. Faktor pendukung yang mempengaruhi Peran Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan BUM Desa di Desa Fonkaniwa telah cukup jelas dimana faktor pendukunya adalah UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa dan juga minat serta partisipasi masyarakat yang cukup tinggi, sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu masih kurangnya bimbingan dan pendampingan terhadap masyarakat yang menggunakan dana BUM Desa serta masih kurang tegasnya aturan yang telah ditetapkan dan belum adanya sanksi yang di berikan kepada anggota masyarakat yang menunggak pembayaran. Secara tidak langsung menjadikan BUM Desa kurang efektif.
STRATEGI NELAYAN DALAM MENGHADAPI KEMISKINAN DI DESA MANTIGOLA KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Bakri Yusuf; Mariani Mariani; Ambo Upe
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi(2) untuk mengetahui strategi nelayan dalam menghadapi kemiskinan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan yaitu keterbatasan modal, pola hidup konsumtif, kurangnya perhatian pemerintah, ketergantungan pada alam, keterbatasan peluang-peluang kerja di sektor non perikanan. Kemudian nelayan memiliki strategi yaitu (1) mengoptimalkan peran anggota keluarga (2) diverifikasi pekerjaan dan (3) jaringan sosial.
PERILAKU KONSUMTIF REMAJA DALAM BERBELANJA MELALUI ONLINE SHOP DI KELURAHAN ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Chaerunnisa Ramadhani Piabang; Suharty Roslan; Ratna Supiyah
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1) (a) konsumtif dalam bentuk fashion, Fashion merupakan istilah umum untuk gaya populer, khususnya pakaian, make up, aksesoris. (b) Konsumtif dalam bentuk food, meliputi makanan dan minuman yang dapat dipesan secara online. (c) konsumtif dalam bentuk fun, Ketertarikan remaja juga terekspresikan melalui cara mereka dalam mencari-cari barang yang sesuai dengan keinginan. 2). (a) Faktor internal, yang dimana faktor internal meliputi: faktor psikologi, Faktor ini sangat tercermin dari sikap seorang remaja dalam kehidupannya sehari-hari baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan lainnya. faktor pribadi, kepribadian remaja faktor yang paling dominan berpengaruh berdasarkan proses hasil penelitian adalah mindset (atau pola fikir, cara pandang). (b) faktor eksternal, yang dimana faktor eksternal meliputi: kebudayaan, Faktor kebudayaan mengenai segala sesuatu yang melandaskan suatu gaya hidup food,fun, dan fashion melalui kegiatan makan, hiburan dan gaya berpakaian dalam pemikiran Bourdieu merupakan sebuah modal. Kelas sosial, Kelas sosial dapat diartikan sebagai suatu gambaran individu atau kelompok masyarakat yang dilihat melalui aspek sosial dan ekonomi seperti melalui pendidikan, pendapatan, pekerjaan, kekuasaan, dan sebagainya. Kelompok sosial, kelompok sosial menjadi rekan dalam melakukan kegiatan terkait perilaku konsumtif remaja. Keluarga, keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli pruduk.
KONFLIK ANTARA PENGUSAHA KARAOKE DENGAN MASYARAKAT DI DESA FONGKAINIWA KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA Rosmina Rosmina; Syaifudin Suhri Kasim; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dan mengetahui cara penyelesaian konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh langsung dari lapangan melalui metode observasi, atau wawancara dengan 13 informan yakni masyarakat yang terlibat dalam konflik karaoke. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari masyarakat setempat, dokumen dan laporan yang terkait dengan konflik antara pengusaha karaoke. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor- Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulanfaktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat yaitu 1) Mengalami konflik antar perbedaan pendapat antara individu dengan kelompok mengenai adanya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat. Disini ada individu dengan kelompok yang tidak setuju dengan adanya pengusaha karaoke tersebut karena masyarakat merasa terganggu dengan musik karaoke tidak bisa terkontrol. Sehingga dari perbedaan tersebut akan menimbulkan perselisihan atau konflik yang berkepanjangan ataupun sementara dikalangan masyarakat 2) Secara teoritis perubahan sosial timbul karena beberapa faktor penyebab perubahan sosial yakni bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan (conflict) masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Kemudian proses penyelesaian konflik yaitu 1) Mediasi (Mediation). Masyarakat menganggap pemimpin sebagai tumpuan dan harapan dalam setiap penyelesaian masalah konflik yang terjadi didalam penyelesaian konflik yang terjadi maka menggunakan mediasi atau penghubung mediasi yang yang bertikai juga sebagai pelapor yang menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan saran bagi tercapainya suatu masalah 2) Konsiliasi (Conciliation), merupakan usaha mempertemukan keinginan yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian. Dalam penyelesaian perselisihan, konsiliator memiliki hak dan kewenangan untuk menyampaikan pendapat secara terbuka dan tidak memihak kepada yang bersangketa 3) Arbitrase (Artibation), Istilah arbitrasi berasal dari kata “Arbitrase” (Bahasa Latin yang berarti “Kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu perkara menurut kebijaksanaan”. Arbitrase usaha perantara dalam meleraikan sengketa.
DAMPAK KONTESTASI WACANA PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Lamooso Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan) Niatin Niatin; Jamaluddin Hos; Megawati Asrul Tawulo
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui strategi produksi wacana pemekaran wilayah dan mengetahui apa yang menjadi Formasi wacana pemekaran wilayah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi (Arsip), wawancara dan observasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling (Disengaja). Teknik analisis data yang digunakan yaitu terdapat tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi produksi wacana pemekaran wilayah yakni terdapat dua startegi produksi yang pertama adalah strategi resistansi atas wacana pemekaran wilayah, dan yang kedua adalah strategi persistensi ata wacana pemekaran wilayah. Sedangkan yang menjadi formasi wacana pemekaran wilayah antara lain formasi wacana kesejahteraan dan formasi wacana risisko.
Strategi Penguatan Kelembagaan Kesehatan Desa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi di Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan) Farlianto Farlianto; Syaifudin Suhri Kasim; La Ode Monto Bauto
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) Strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. (2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1). (a.) Srtategi Konservatif telah diterapkan melalui kehati-hatian Satgas dengan cara selalu melakukan sosialisasi untuk selalu pakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan. (b.) Strategi Inovatif telah diterapkan melalui diinovasikannya program sosialisasi formal dari pemerintah menjadi sosialisasi yang sifatnya dilakukan dari mulut ke mulut. (c.) Strategi Ofensif telah diterapkan oleh satgas yaitu dengan meyakinkan masyarakat agar mereka tidak panik terhadap pandemi. membuat strategi membantu perekonomian masyarakat yang terpapar. (d.) Strategi Kontijensi diterapkan, namun dalam artian pemilihan kebijakan itu bukan dalam arti memilih salah satu, sehingga tidak melaksanakan program lainnya, pada konteks ini, pilihan diartikan sebagai cara apa yang paling sering digiatkan oleh satgas Covid-19 desa, yang mana dalam hal ini yang digiatkan adalah sosialisasi. (e.) Strategi Pasif telah diterapkan di desa Kota Bangun melalui diterapkannya segala anjuraran atau arahan dari pererintah daerah maupun pemerintah kabupaten. Seperti vaksinasi, penerapan protokol kesehatan dan lain-lain. 2.) Faktor pendukung strategi satgas di desa Kota Bangun ialah Nilai-nilai budaya (Sikap toleransi kepada hal-hal baru) dan Sikap mental (Penilaian tinggi terhadap unsur-unsur yang membawa kebaikan). Dengan adanya dua hal demikian strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup mudah terlaksanakan. 3.) Faktor penghambat srtategi satgas di desa Kota Bangun, adalah sikap tradisionalistis, prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru, kekhawatiran terjadi kegagalan pada integrasi budaya serta hambatan yang bersifat ideologis. Hal tersebut membuat strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup sulit terlaksanakan, khususnya hambatan yang sifatnya ideologis.
Fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Tondowatu Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Firdayanti Firdayanti; Juhaepa Juhaepa; Syaifudin Suhri Kasim
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui fungsi gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarga di desa tondowatu kecamatan morosi kabupaten konawe (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat gabungan kelompok tani dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarga di desa tondowatu Kecamatan morosi Kabupaten Konawe. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui dengan cara observasi (pengamatan langsung) dan wawancara dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan dukumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gabungan kelompok tani di Desa Tondowatu Kecamatan Morosi kabupaten konawe yang terdiri dari(1) merencanakan kegiatan,(2)pengadaan fasilitas sarana;(3)penerapan teknologi usaha tani; (4) menyebarluaskan informasi; (5)koordinasi pada pihak pemerintah.Faktor pendukung yaitu; partisipasi anggota gapoktan, adanya teknologi yang memadai, adanya motivasi.Faktor penghambat yaitu; kurangnya modal dan rendahnya sumber daya manusia.

Page 10 of 11 | Total Record : 105