cover
Contact Name
Mochammad Maola
Contact Email
maola@walisongo.ac.id
Phone
+6285848304064
Journal Mail Official
jish@walisongo.ac.id
Editorial Address
Jalan Walisongo No. 3-5 Semarang Jawa Tengah, Indonesia Phone/Fax. +6224 7614454 Email: jish@walisongo.ac.id
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Islamic Studies and Humanities
ISSN : 25278401     EISSN : 2527838X     DOI : https://doi.org/10.21580/jish
Journal of Islamic Studies and Humanities (JISH) intends to publish a high-standard of theoretical or empirical research articles within the scope of Islamic studies and humanities, which include but are not limited to theology, mysticism, cultural studies, philology, law, philosophy, literature, archaeology, history, sociology, anthropology, and art. All accepted manuscripts will be published both online and in printed forms.
Articles 164 Documents
Urgensi Akta Notariil dalam Transaksi Ekonomi Syariah Masriani, Yulies Tiena
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1701.864 KB) | DOI: 10.21580/jish.11.1370

Abstract

One potential disputes in Sharia economic is the one of the practice transactions that are not in accordance with Islamic principles, although recorded in the books of the bank. This is becaused of the one parties defaulting does not carry out the contract as stipulated in the agreement on the notary deed. Urgency notarized deed in Sharia economic transactions is very important to ensure the rights and obligations of the parties to the covenant-making. Making an authentic deed is done in order to create certainty, order, legal protection and to avoid disputes in the future.* * *Salah satu potensi sengketa dalam transaksi ekonomi syariah adalah adanya pihak melakukan praktek transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, meskipun tercatat dalam pembukuan bank. Hal ini dikarenakan salah satu pihak wanprestasi tidak melaksanakan akad yang tertuang dalam akta notariil yang disepakatinya. Urgensi akta Notariil dalam transaksi ekonomi syariah sangat penting untuk menjamin hak dan kewajiban para pihak pembuat perjanjian. Pembuatan akta otentik dilakukan dalam rangka menciptakan kepastian, ketertiban, perlindungan hukum dan agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
Al-Fiqh Al-Islāmiy wa Āṡāruhu ‘alā al-Qānūn al-Ūrūbiy Meirison, M
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.318 KB) | DOI: 10.21580/jish.22.2524

Abstract

Islamic Jurisprudence and Its Effects on European Law. A must for every Muslim to know and a right to know where someone draws European law and obsessed with him and not to say that Europe is the bearer of progress and prosperity for us and family law (ahwal as-syakhsiyah) as civilization and without it will live in the darkness and the darkness in life. Western nations will easily be said that the Islamic world has been indebted to the west to build their laws, especially in the field of private law (ahwal as-syaikhsiyah), marriage, inheritance and other mu'amalah actual fields formerly derived from Islam itself as joint property ownership in marriage. Even Islamic law has effect until the current international law.* * *Pengaruh Fiqh Islam Terhadap Hukum di Eropa. Sebuah keharusan bagi setiap muslim untuk mengetahui dan berhak untuk tahu di mana seseorang menggambar hukum Eropa dan terobsesi dengannya dan agar tidak mengatakan bahwa Eropa adalah  pembawa kemajuan dan kemakmuran bagi kita dan hukum keluarga (ahwal as-syakhsiyah) sebagai peradaban dan tanpa itu akan hidup dalam kegelapan dan kegelapan dalam kehidupan. Bangsa barat dengan mudah akan mengatakan dunia Islam telah berhutang kepada barat untuk membangun hukum mereka terutama di bidang ahwal as-syaksiyah, pernikahan, waris dan bidang mu'amalah lainnya yang sebenarnya dahulunya berasal dari Islam sendiri seperti kepemilikan harta bersama dalam perkawinan. Bahkan hukum Islam mempunyai pengaruh sampai kepada hukum internasional yang berlaku sekarang.
Reformasi Konstitusi dan Yudisial dalam Bingkai Konstitusionalisme di Arab Saudi Mubarok, Acep Zoni Saeful
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.806 KB) | DOI: 10.21580/jish.21.2514

Abstract

Saudi Arabia is one of the kingdom states and it uses sharia as the legal basis. This is what makes the country blamed as a country that has never been touched by the growing reform and constitution in today's world. This paper attempts to unveil constitutionalism in the state of the classical monarchy and the judicial system carried out in a country renowned for the center of the Wahabi. From the results of the study and research, Saudi Arabia has been trying to get out of the traditionalism to a state that embraces the constitution. This can be seen from the existence of constitutional reform although in the quasi-reform stage and the development of the modern justice system is still very limited by the power of the king.* * *Arab Saudi adalah salah satu negara berbentuk kerajaan dan menggunakan syariah sebagai dasar hukum. Hal inilah yang menjadikan negara tersebut dituding sebagai negara yang tidak pernah tersentuh oleh reformasi dan konstitusi yang berkembang di dunia sekarang. Tulisan ini mencoba membuka tabir konstitusionalisme di negara monarki klasik tersebut dan sistem peradilan yang dilaksanakan di negara yang terkenal dengan pusat wahabi tersebut. Dari hasil pengkajian dan penelitian, Arab Saudi telah berusaha keluar dari paham tradisionalisme menuju sebuah negara yang menganut konstitusi. Hal ini bisa dilihat dari adanya reformasi konstitusi walaupun dalam tahap quasi-reformasi dan pembangunan sistem peradilan modern yang masih sangat terbatas oleh kekuatan raja.
Interaksi Kaum Sufi dengan Ahli Hadis: Melacak Akar Persinggungan Tasawuf dan Hadis Arafat, Ahmad Tajuddin
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.676 KB) | DOI: 10.21580/jish.22.2520

Abstract

This article examines the root of intersection between the study of Sufism and Hadith through the interaction between Sufis with the Hadis Transmitters (Ahl al-Hadis). A historical approach used in this research. The result founded that some early Sufis identified as active and credible transmitters of Hadis. Early Sufis generations already applied the exoteric views or irfani perspective toward understanding the Hadis. This view is a pillar for them to get the significance of the Prophetic traditions. It stated that early Sufis make the Prophet attitude as an ideal model for them. The research also founded that the Sufi’s interactions with the Transmitters are considered as a dialogical interaction between them. These interactions historically confirmed in the middle of the second century of hijriyah, for example, Ibnu Mubarak (118 H.), and the third century of hijriyah,  al-Muhasibi (243 H) and Zun an-Nun al-Misri (245 H).* * *Artikel ini mengkaji akar persinggungan antara kajian Tasawuf dan Hadis melalui pola interaksi para Sufi dengan perawi Hadis (Ahl al-Hadis). Penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa sufi awal yang diidentifikasi sebagai perawi aktif dan kredibel dari Hadis. Sufi generasi awal sudah menerapkan pandangan eksoteris atau perspektif irfani terhadap pemahaman Hadis. Pandangan ini merupakan hal yang penting bagi mereka untuk mendapatkan hakikat makna hadis Nabi. Sufi awal selalu menjadikan Nabi sebagai model ideal untuk mereka. Gambaran interaksi Sufi dengan perawi dianggap sebagai interaksi dialogis antara keduanya. Interaksi ini secara historis terjadi pada pertengahan abad kedua hijriyah, terutama di zaman Ibnu Mubarak (118 H.), dan pada abad ketiga hijriyah, di era al-Muhasibi (243 H) dan Zun an-Nun al-Misri (245 H).
Kesabaran Istri Poligami Rohmad, Muhammad Ali
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1701.848 KB) | DOI: 10.21580/jish.11.1372

Abstract

The purpose of this research is to know about the conflict in family life, especially in family that the husband merried again (poligamy). Then patience poligamy wife is very interesting to research. This research used qualitative research methods. This research was done in Mojokerto by using the method of observation and interviews. Based on this study it can be explained that poligamy wives patience can be grouped into two reasons, namely the worldly reason, and the eschatological matters reason. The worldly reason include biological, economic, and social. Whereas eschatological matters include factors faith and worship.* * *Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh konflik yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga khususnya keluarga yang suami menikah lagi (poligami). Maka kesabaran istri yang dipoligami sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Mojokerto dengan menggunakan cara pengambilan subyek secara purposive sampling, dan dalam menperoleh data menggunakan metode observasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa kesabaran istri yang dipoligami dapat dikelompokkan menjadi dua alasan, yakni alasan duniawi dan alasan ukhrowi. Alasan duniawi ini meliputi faktor biologis, ekonomi, dan sosial. Sedangkan ukhrowi meliputi faktor keimanan, dan ibadah. 
Kontekstualisasi Pendidikan Kritis Berbasis Pemikiran Ali Syari’ati di Indonesia Susanto, Nanang Hasan; Suyuti, Imam -
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 3, No 1 (2018): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.408 KB) | DOI: 10.21580/jish.11.2824

Abstract

This paper aims to find out the contextualization of the critical ideology of Ali Syari'ati in the field of Islamic education. This paper uses a qualitative approach by gathering various literature on Ali Syari'ati's critical thinking, then analyzing it in the context of national education in Indonesia. The results of the study show that: first, education must be able to free humans from all forms of colonialism. second: the aim of critical education is to create an independent person and become a social prophet (rushan fekr) whose duty is to bring the people towards the desired ideals together, namely social welfare, free from acts of tyranny and misery of the people. third: making enlightened students that they are able to get out of four social prisons which include nature, history, society and human ego. In the context of Islamic education in Indonesia it can be realized by shaping students to be highly critical, independent and socially conscious individuals.Keywords: critical education; Ali Shari'ati; independent; social awareness; human ego; Islamic education; Indonesia; AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengetahui  kontekstualisasi ideologi kritis Ali Syari’ati dibidang pendidikan Islam. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan berbagai literatur mengenai pemikiran kritis Ali Syari’ati, kemudian dianalisis dalam konteks pendidikan Nasional di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Pendidikan harus dapat membebaskan manusia dari semua bentuk penjajahan. kedua: tujuan pendidikan kritis adalah untuk mewujudkan pribadi yang merdeka dan menjadi nabi sosial (rushan fekr) yang bertugas untuk membawa umat menuju cita-cita yang diinginkan bersama, yaitu kesejahteraan sosial, terbebas dari tindak kezaliman dan kesengsaraan umat. ketiga: menjadikan siswa yang tercerahkan yaitu mereka mampu keluar dari empat penjara sosial yang meliputi  sifat dasar, sejarah, masyarakat, dan ego manusia. Dalam konteks pendidikan Islam di Indoenesia bisa diwujudkan dengan membentuk anak didik menjadi pribadi yang kritis, independen dan berkesadaran sosial yang tinggi.Kata Kunci:  pendidikan kritis; Ali Syari’ati; independen; kesadaran social; ego manusia; pendidikan Islam; Indonesia
Strategi Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dalam Menginternalisasikan Nilai-nilai Religius Mahasiswa Setyaningsih, Rini
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 3, No 1 (2018): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.569 KB) | DOI: 10.21580/jish.11.2852

Abstract

This study aims to determine the strategy of the Head of the Institute for Development of Islamic Studies (LPSI) of Ahmad Dahlan University Yogyakarta in internalizing religious values to students. The research method uses deskptive qualitative. The Chief Strategy of LPSI to internalize the religious values of students through the 3 stages, first, externalizing values where the LPSI collaborated with the Campus Introduction Program (PPK) committee in providing important information related to the campus Islamization program. second, certification Quranic activity supervisors and student organizations in providing Islamic knowledge. third, value internalization. in the academic realm and in the non-academic realmKeywords: strategy; internalization; religious.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dalam menginternalisasikan nilai-nilai religius kepada mahasiswa. Metode penelitian mengunakan kualitatif deskptif. Strategi Kepala LPSI untuk menginternalisasikan nilai-nilai religius mahasiswa melalui 3 tahapan pertama, eksternalisasi nilai dimana pihak LPSI bekerjasama dengan panitia Program Pengenalan Kampus (PPK) dalam memberikan informasi penting terkait program Islamisasi kampus., kedua, objektivitas, pihak LPSI bekerjasama dengan seluruh dosen AIK dan sertifikasi, pembimbing kegiatan tahsinul-Qur’an dan organisasi mahasiswa dalam memberikan ilmu pengetahuan agama Islam. ketiga, internalisasi nilai dalam ranah akademik dan dalam ranah non-akademik.Kata kunci: strategi;  internalisasi;  religius;
Dekonstruksi Paradigma Radikal dalam Al-Quran Nabilata, Lub Liyna
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 3, No 1 (2018): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.113 KB) | DOI: 10.21580/jish.31.2840

Abstract

This paper aims to change the radical paradigm based on the verses of the Quran. Religion or verses of Quran often becomes a tool of legitimacy or justification of acts of violence. This research uses the methods of library research. From this research it is achieved that religious radicalism caused by the first war verses, often made up of legitimacy of violence and terrorism in Islam, the second, understanding the Jihad verses translated the war against the enemies of Islam, so that acts of violence against everything that was considered an enemy of Islam is the glorious JihadKeywords: radicalism, religion, violent ideological verses Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk merubah paradigma radikal berdasarkan ayat-ayat Al-Quran. Agama atau ayat-ayat al-Qur’an sering menjadi alat legitimasi atau pembenaran atas tindakan kekerasan. Penelitian ini menggunakan metode library research. Dari penelitian ini didapatkan bahwa muculnya radikalisme agama disebabkan oleh pertama, ayat-ayat perang sering dijadikan legitimasi atas pro-kekerasan dan aksi terorisme dalam Islam., kedua, memahami  ayat-ayat Jihad diartikan perang melawan musuh Islam, sehingga tindakan kekerasan terhadap segala sesuatu yang dianggap musuh Islam merupakan Jihad yang mulia Kata kunci: Radikalisme, Agama, Ayat-ayat Ideologi kekerasan
Analisis Kritis Permasalahan Pendidikan Islam Indonesia di Era Global Musrifah, Musrifah
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 3, No 1 (2018): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.504 KB) | DOI: 10.21580/jish.31.2341

Abstract

The purpose of this study is to find out the problems of national education in Indonesia in a global context. This research method uses library research. The results showed that national education experienced problems including the first, the Philosophical Mistakes that interpreted the quality of education with the Achievement Index, second, Weakening the Empowerment of Educators (Teachers), Third Education Management was centralized, structuralistic, and bureaucratic, fourth, the learning system is paternalistic, harismatic, militaristic, monologue. Improvement efforts can be taken through three steps, namely First, build awareness at all social levels. Second, strengthening the epistemology of education on humanize humans. Third, strengthening the management of social awareness-based education.Keywords: National education problems in Indonesia, national education in the global era, Nassional Education Solutions in the Global Era. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan pendidikan Nasional di Indonesia dalam konteks global. Metode penelitian ini menggunakan library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan nasional mengalami permasalahan diantaranya pertama, kekeliruan filosofis yang mengartikan mutu pendidikan dengan Indeks Prestasi, kedua, lemahnya pemberdayaan tenaga pendidik (pengajar), ketiga manajemen pendidikan bersifat  sentralistik, strukturalistik, birokratik, keempat, sistem pembelajaran  bersifat paternalistik, harismatik, militeristik, monolog. Upaya perbaikan yang bisa ditempuh melalui tiga langkah yaitu pertama, membangun kesadaran pada semua lapisan masyarakat. kedua,  penguatan epistemologi pendidikan untuk memanusiakan manusia, ketiga,  penguatan manajemen pendidikan berbasis kesadaran sosial.Kata Kunci: Masalah pendidikan Nasional di Indonesia, pendidikan Nasional di era global, Solusi Pendidikan Nassional di Era Global.
Pandangan Keagamaan Pelaku Bom Bunuh Diri di Indonesia Nurani, Herlina; Nurdin, Ahmad Ali
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 3, No 1 (2018): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.21 KB) | DOI: 10.21580/jish.31.2936

Abstract

This journal discusses most of the religious discussions launched in Indonesia. This research is library research. Is the result of being found first, understanding the religious texts textually. Second, there are differences of opinion that influence the text that improves development that accommodates modernization theories, thereby increasing disappointment with the government. Third, the existence of understanding as jihad is a holy war against unbelievers because it considers the government system in Indonesia to be changed based on the justice of their religious understanding.Keyword: globalization;  religion;  radicalism;  jihad; AbstrakJurnal ini menelusuri tentang  sebagian pandangan keagamaan pelaku bom bunuh diri di Indonesia. Penelitian ini adalah library riset. Adapun hasil yang ditemukan  pertama, pemahaman nash-nash agama secara tekstual. Kedua, adanya sikap protes yang mempengaruhi pemahaman teks serta  kegagalan pembangunan yang mengakomodasi teori-teori modernisasi, sehingga terjadinya kekecewaan terhadap pemerintah. Ketiga, adanya paham bahwa jihad adalah perang suci sebagai perang untuk melawan orang kafir karena menganggap sistem kepemerintahan di Indonesia harus dirubah berdasarkan kebenaran pemahaman keagamaan  mereka.   Kata Kunci : globalisasi; agama; radikalisme; jihad;

Page 2 of 17 | Total Record : 164