cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP, Jalan Professor Soedarto, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23033622     EISSN : 25487213.     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 373 Documents
Analisis Kepuasan Keluarga Pasien Poli Psikiatri Rumah Sakit H.A. Djunaid Kota Pekalongan Tahun 2017 Dina Wati; Chriswardani Suryawati; Bagoes Widjanarko
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.3.2018.210-214

Abstract

Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit H.A. Djunaid, khususnya Poli Psikiatri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu sejumlah 85 pasien (1%) tahun 2014, menjadi 588 pasien (6%) tahun 2015, meningkat lagi sebanyak 2.232 pasien (17%) tahun 2016, dan tahun 2017 sebanyak 5997 pasien (21%). Kenaikan jumlah pasien diikuti bertambahnya keluhan. Keluhan berasal dari keluarga pasien Poli Psikiatri yang merupakan permasalahan yang harus segera di tindaklanjuti oleh pihak manajemen. Meningkatnya jumlah keluhan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 kasus (5%), tahun 2015 menjadi 10 kasus (17%), tahun 2016 menjadi 12 kasus (22%), tahun 2017 menjadi 16 kasus (33%). Ketidakpuasan berbeda satu sama lain tergantung faktor internal dari tiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, dan minat terhadap kepuasan keluarga pasien di Poli Psikiatri RS H.A. Djunaid Kota Pekalongan.Penelitian ini merupakan penelitian inferensial kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 204 responden dengan kriteria tertentu, menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan dianalisis menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden 45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan SLTP, bekerja sebagai wiraswasta, berpengetahuan baik, memiliki sikap positif dan minat yang tinggi. Terdapat hubungan yang bermakna masing-masing variabel yaitu pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), minat (p=0,000), umur (p=0,001), jenis kelamin (p=0,000), pendidikan (p=0,000), dan pekerjaan (p=0,000) terhadap kepuasan. Tingkat kepuasan diukur berdasarkan dimensi kepuasan, meliputi kenyamanan pelayanan, ketersediaan, karakter pemberi pelayanan, pembiayaan dan mutu pelayanan. Variabel yang berpengaruh paling dominan adalah pengetahuan. Keluarga pasien dengan pengetahuan baik memiliki risiko 2,427 kali lebih besar untuk tidak puas terhadap pelayanan dibanding dengan yang berpengetahuan kurang baik.Saran yang bisa diberikan adalah dengan memperbaiki kualitas pelayanan seperti, edukasi kepada pasien/keluarga tentang kesehatan, pelatihan service excellent bagi petugas dan lain-lain. Sehingga diharapkan kepuasan akan meningkat.  Kata Kunci      : Poli Psikiatri, Kepuasan, Keluarga PasienPustaka           : 57 (1991-2017)
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Kognitif Balita Umur 2-3 tahun di Wilayah Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang Lia Anjar Nur Zhamaroh; Suhartono Suhartono; Sri Achadi Nugraheni
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.3.2018.171-178

Abstract

Kecerdasan merupakan salah satu indikator kualitas hidup manusia, dimana kemampuan kognitif berkontribusi di dalamnya. Selain faktor genetik faktor lingkungan yaitu gizi dan stimulasi mempengaruhi perkembangan kognitif balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan perkembangan kognitif balita umur 2-3 tahun di Wilayah Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang. Rancangan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 110 responden ibu balita. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji Spearman, Mann-Whitney dan Chi-square, analisis multivariat dengan regresi logistik.            Analisis univariat menunjukkan bahwa balita yang mengalami perkembangan kognitif kurang (41,8%), stimulasi perkembangan kurang (48,2%), status gizi stunting (42,8%), tidak mengikuti PAUD (73,6%), dan lama bermain game ≥ 3 jam/hari (10%). Terdapat hubungan signifikan antara pendapatan keluarga (p=0,008), besar keluarga (p=0,031) dan riwayat ASI eksklusif (p=0,011) dengan perkembangan kognitif balita. Uji beda proporsi menunjukkan pendapatan keluarga, besar keluarga, riwayat ASI eksklusif, status gizi, keikutsertaan di PAUD dan stimulasi perkembangan berhubungan signifikan dengan perkembangan kognitif balita (p<0,05). Sedangkan umur Ibu, pendidikan Ibu, pekerjaan Ibu, riwayat BBLR (p>0,05), dan riwayat kelahiran prematur tidak berhubungan signifikan terhadap perkembangan kognitif balita. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pendapatan keluarga (OR=7,273), status gizi (OR=4,303),riwayat pemberian ASI eksklusif (OR=9,036) dan stimulasi perkembangan (OR=8,018) berpengaruh terhadap perkembangan kognitif balita.
Analisis Perbandingan Komitmen Bidan Koordinator dalam Pencatatan dan Pelaporan PWS KIA di Kabupaten Kapuas Kristie Hapsari Primaharini; Sutopo Patria Jati; Mateus Sakundarno Adi
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.2.2020.88-97

Abstract

The midwife's commitment in recording the PWS KIA is a form of responsibility in reporting the PWS KIA and contributing to the achievement of the PWS KIA target. The lack of data and information on PWS KIA can lead to achievement of low and not low targets and cause PWS KIA problems to be resolved. Observation results of the PWS KIA Kapuas report found problems, namely; the report is incomplete, only partially filled in, even the number of formats sent is different for each puskesmas.This research is a qualitative research. Methods of data collection using questionnaires, observation of documents and in-depth interviews. The object of this study was the coordinating midwife and the Head of the Yankesdas Section as the person in charge of PWS KIA in Kapuas Regency.The results of the study are of 2 categories: coordinator midwives with "high commitment" of 17 health centers and "low commitment" of 9 health centers. Midwife coordinator with high commitment supported, among others; long work experience, has the attitude and responsibility for the trust that was stabbed, SK was appointed as a coordinating midwife, had a SOP supporting document PWS KIA report, received support from kapus and coworkers as well as the monev from the Kapuas District Health Office where the condition was not obtained from coordinating midwives with "low commitment". It is recommended to increase support for all coordinating midwives in the recording and reporting of PWS KIA in the form of supervision of the Kapuas District Health Office with quality activities, both the time and the material delivered.Keywords: Commitment, Midwife Koordinaor, PWS KIA
Assessment of Patient Satisfaction Among Pregnant Patients in The Out-Patient Department of Obstetrics and Gynecology Section at Metropolitan Medical Center Manila Herry Prabowo Krestiyanto Widjaja
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.3.2020.148-152

Abstract

ABSTRACT            Patient satisfaction reflects the quality of an institution’s delivery of health care services. Patient satisfaction is a critical factor in improvement or complete recuperation to wellness because satisfied patients will mean better compliance to treatment or follow up. As reported in the 2017 Annual OPD census of the Department of Obstetrics and Gynecology, there were 2617 total patient consultations. Majority of these (2138 or 81.7 %) were obstetrical cases. The average number of consultations per day (for Obstetrics and Gynecology patients combined) is 91. Therefore, the Out-Patient Clinic plays an important role in prenatal care specifically the prevention of adverse maternal and neonatal morbidity and mortality.            This study aimed to assess the level of patient satisfaction among obstetrical patients in the Out Patient Department of the Obstetrics and Gynecology Section at Metropolitan Medical Center from July 1, 2018 to July 31, 2018 and to see the relationship between socio-demographic characteristic and the level of patient satisfaction.            This is a descriptive, cross sectional study. The level of patient satisfaction assessed as to physical facilities, interaction between doctor and patient, interaction between nurses and patient, and registration service. There were sixty three subjects in this study. Sixty three  were satisfied with inclusion criteria. The validated questionnaire was the pretested questionnaire which was 96 % valid and reliable by Cronbach’s analysis.            Statistical analysis was done which showed respondents were generally satisfied. There were significant relationship association between socio-demographic characteristics and level of patient satisfaction with P value < 0.05.Key Word : Patient Satisfaction, Socio Demographic Characteristic
Hubungan Karakteristik Keluarga Kurang Mampu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kota Semarang Santi Mutiara Purnama Asri; M. Zen Rahfiludin; Martini Martini
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.3.2018.187-194

Abstract

Klasifikasi sebuah keluarga dikatakan miskin dinilai oleh beberapa indikator, yaitu kemampuan keluarga memperoleh kepemilikan pakaian (sandang), mendapatkan pangan, kondisi tempat tinggal (papan) yang layak, terjangkaunya akses pendidikan dan kesehatan, pendapatan, serta kepemilikan aset.1 Stunting pada anak merupakan salah satu indikator jangka panjang dari gizi kurang yang merupakan dampak dari kegagalan pertumbuhan di masa lalu yang akan menghambat perkembangan anak di masa mendatang.2 Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan antara karakteristik keluarga kurang mampu terhadap kejadian stunting pada balita di Kota Semarang.Penelitian ini menggunakan desain case control dengan teknik purposive sampling. Subyek penelitian yaitu 91 balita stunting (kasus) dan 91 balita normal (kontrol). Variabel yang diukur yaitu pola asuh orang tua, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang tua (p-value<0,0001, OR = 12,632, dan 95%CI = 16,268 - 25,498) , pengetahuan gizi ibu (p-value<0,0001, OR = 9,273, dan 95%CI = 4,728 - 18187) , pendidikan ibu (p-value=0,002, OR = 2,857, dan 95%CI = 1,509 - 5,410), pendidikan ayah (p-value=0,006, OR = 2,842, dan 95%CI = 1,389 - 5,813 dan pendapatan keluarga (p-value=0,037, OR = 2,738, dan 95%CI = 1,131 - 6,629) dengan kejadian stunting di Kota Semarang.
Compensation, Job Stress, and Job Satisfaction on Nurse Turnover Intention at Ananda Bekasi Hospital Novi Amanda; Rina Anindita; M. Reza Hilmy
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.9.1.2021.38-44

Abstract

One of the high turnover rates in the hospital occurs in nurses. More attention is needed because turnover can be detrimental to the organization, in terms of cost, resources, and effectiveness of nursing. The research objective is to obtain empirical evidence whether there is an effect of compensation, job stress and job satisfaction on turnover intention at Ananda Bekasi Hospital in 2020. The research method is to use causality design based on the time dimension of one short study. The sample used was saturated sampling, that is, the entire population was sampled for 100 inpatient nurses. The data analysis method uses Multiple Linear Regression Analysis. The results found no negative and significant effect between compensation for turnover intention. There is a positive and significant effect between work stress on turnover intention. There is a negative and significant effect between job satisfaction on turnover intention, and there is an influence between compensation, job stress and job satisfaction on turnover intention. Research findings, that the variable that most influences turnover intention is work stress variable. Managerial implications are expected Ananda Bekasi Hospital to calculate salaries based on the remuneration system, the appropriate assignment system, conduct workload analysis and nurse career development
Keinginan Pindah Kerja (Turnover Intention) pada Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum SM Banyumas Propinsi Jawa Tengah Panji Anggara; Chriswardani Suryawati; Farid Agushybana
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.3.2020.153-160

Abstract

Based on the data in SM Banyumas Hospital in 2018, it was identified that in 2016, 2017 and 2018 there were employee turnover as much as 25,9%, 22% and 13%. Eventhough it showed the decreasing rate in each year, but the turnover rate still considered high and could impact negatively for the hospital. This research aimed to analyze factors which cause turnover intention among health workers in SM Banyumas Hospital in Central Java. This was descriptive qualitative research with cross sectional approach. Researh subjects were health workers who already resigned from the hospital and health workers who still actively working in the hospital. Result of the research showed that leadership style, compensation, working partner, and career development are the organizational factors which affect turnover intention among health workers in SM Banyumas Hospital. While there were also external factors which also affect turnover intention. Most respondents stated that there were more interseting and beneficial job offer which caused them to turnover from the SM Banyumas Hospital. 
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Puskesmas Bukit Kayu Kapur, Kota Dumai Marlianti Hasibuan
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.3.2020.184-187

Abstract

Dewasa ini sebuah organisasi dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu berkompetensi, sehingga dapat tetap bertahan dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetensi adalah dengan cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki guna untuk mencapai tujuan organisasi dan menghasilkan kinerja yang memuaskan masyarakat. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan seorang pimpinan atau manajer ialah bagaimana membangkitkan gairah dan motivasi kerja karyawannya sehingga karyawan mampu menghasilkan prestasi kerja yang optimal dalam organisasi. Puskesmas bukit kayu kapur adalah fasilitas kesehatan yang berguna untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya, yang mana karyawan dan pihak puskesmas harus memiliki motivasi yang baik guna memberikan kinerja yang baik bagi puskesmas maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Data diperoleh dengan alat ukur kuesioner dengan skala likert. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability dengan cara sampling jenuh yaitu semua angota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah sampel yang akan digunakan yaitu 64 responden. Data dianalisis dengan analisis regresi berganda Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai dengan nilai p < 0,05 yaitu 19,22.Kata Kunci: motivasi, motivasi kerja, kinerjaABST
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas: Studi Kasus di Kabupaten Pekalongan Fitria Qotrotun Nada; Hanifa Maher Denny; Yuliani Setyaningsih
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.2.2020.98-104

Abstract

Background: The regulation of “PERMENKES NO. 52/2018” stipulates that a health care service institution is requied to implement the occupational health program for its employees.Methods: This study utilized qualitative methods to explain the implementation of occupational safety and health in a health care setting. The main informants were 5 people and triangulantions were 2 people. The instruments in this study used indepth interview guidelines and observation sheets. The study site was conducted in pekalongan district.Results: The result indicated that Delegation or SK, Resources , Waste Treatment, Incident Reporting, Occupational Disease Reporting, Health care and  Emergency Response accordance with the regulation. However, OSH Policy, Annual Work Plan, The level of compliance with OSH implementation and The Socialization of SOP didn’t accordance with the regulation.Conclusion: Based on the results of research on the implementation of 10 indicators of success OSH Primary Health Care, there are 4 variables (OSH Policy, Annual Work Plan, The level of compliance with OSH implementation and The Socialization of SOP) must be improved.
Analisis Tingkat Penerimaan dan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Di Kabupaten Jember Sedyo Pinerdi; Efri Tri Ardianto; Alinea Dwi Elisanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.3.2020.136-147

Abstract

The Health Office (HE) in Jember District has conducted tests the operation of 40% Public Health Center Information System Management (SIMPUS). But from 20 public health centers (PHC), only 80% of the PHC ran it. The HE of Jember targets the end of 2019 SIMPUS will be fully operated in 50 PHC throughout the Jember district. The study aims to analyze the acceptance and use of technology systems in health center management by using the methods of the unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT). The study examined variables of performance expectation, effort expectation, social impact, facilitating conditions, behavioral interest, and behavior of SIMPUS users. This study was analytic research. The data analysis technique used path analysis. The result explains the performance expectation is effected to the behavioral interest (t-value: 2,9); effort expectation is effected to the behavioral interest (t-value:1,01); social impact is effected to the behavioral interest (t-value: 9,47); facilitating conditions is effected to the user's behavioral (t-value:4,67); behavioral interest is effected to the user's behavior (t-value:8,54). Important for Health Office to maintain SIMPUS quality as well as to frequent SIMPUS updates in order to increase SIMPUS behavior