cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi (JIMPBIO) terbit emapat kali setahun pada bulan Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember, berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang pendidikan biologi dan ilmu biologi.
Arjuna Subject : -
Articles 196 Documents
Effect of Types of Packaging Materials and Storage Time on Vitamin C Levels in Red Chili (Capsicum annum L.) Luthfita Pratiwi; Supriatno Supriatno; Dewi Andayani; Muhibbuddin Muhibbuddin; Hafnati Rahmatan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACTRed chilies have a high content of vitamins, including vitamin C. Very low storage capacity causes chilies to decompose easily and their high water content increases the damage. Prevention of damage to chilies needs to be done to maintain the quality and nutritional content of these chilies. Prevention that can be done is by means of packaging and the appropriate length of storage time to maintain the quality of red chilies. The aim of the study was to determine the effect of different types of packaging materials and storage times and their interactions on vitamin C levels in red chilies (Capsicum annum L.). The research was conducted with an experimental method with a research design using a completely randomized design (CRD) factorial pattern with 2 factors, namely the type of packaging material and storage time. The number of combinations was 16 treatments with 3 repetitions. Data analysis used ANOVA test, then using further test of the least significant difference (LSD). The results showed that different types of packaging materials and storage times and their interactions had an effect on vitamin C levels in red chilies. A good treatment used is the type of aluminum foil packaging material with a shelf life of 10 days at a temperature of 50 C. Keywords: Packaging Materials, Storage Time, Vitamin C, Red Chili. ABSTRAK            Cabai merah memiliki kandungan vitamin yang tinggi antara lain vitamin C. Daya simpan yang sangat rendah menyebabkan cabai mudah mengalami pembusukan dan kadar  airnya yang tinggi memperbesar terjadinya kerusakan. Pencegahan kerusakan pada cabai perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan juga kandungan gizi pada cabai tersebut. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pengemas dan lama waktu simpan yang sesuai untuk mempertahankan kualitas dari cabai merah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan yang berbeda serta interaksinya terhadap kadar vitamin C pada  cabai merah (Capsicum annum  L.). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor yaitu jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan. Jumlah kombinasi 16 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan uji ANAVA, selanjutnya menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis bahan pengemas dan lama  penyimpanan yang berbeda serta interaksinya  berpengaruh terhadap kadar vitamin C pada cabai merah. Perlakuan yang baik digunakan yaitu jenis bahan pemgemas aluminium foil dengan lama simpan 10 hari pada suhu 50C. Kata Kunci: Bahan Pengemas, Lama Penyimpanan, Vitamin C, Cabai Merah.
DISTRIBUTION PATTERN OF MANGROVE Shells (POLYMESODA) IN MANGROVE ECOSYSTEM AREA SETIA BAKTI DISTRICY ACEH JAYA Indah Lestari; M. Ali S; Ismul Huda; Abdullah Abdullah; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPolymesoda one of the groups of shells that live in mangrove ecosystems, Polymesoda has a role for the environment in recycling organic matter, the mineralization process, maintaining the balance of the food chain and as a detritus eater. This study aims to analyze the distribution patterns of Polymesoda in the Mangrove Ecosystem in the Setia Bakti District Aceh Jaya District. The study was conducted in January 2020 and retrieved data using a survey method with a purposive sampling technique. The study was conducted in two areas with three locations, with each station made of three stations and five sampling plots for each station. Distribution patterns were analyzed using the Morisita Index formula. The results obtained are the distribution patterns ranging from 1.0 -1, 76. The conclusion was obtained that the distribution pattern in the Mangrove Ecosystem of the Setia Bakti District of Aceh Jaya Regency is at location I and location III namely Clustering and at location II that is random.Keywords: Morisita, Polymesoda, Setia BaktiABSTRAKPolymesoda salah satu kelompok kerang yang berhabitat di kawasan ekosistem  mangrove,  Polymesoda ini memiliki  peranan bagi lingkungan sebagai  pendaur ulang bahan organik, dalam proses mineralisasi dan menjaga keseimbangan rantai makanan dan sebagai pemakan detritus. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis  pola distribusi Polymesoda di Kawasan Ekosistem Mangrove Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020, dan mengambil data menggunakan metode surve dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan pada dua kawasan dengan tiga lokasi yang masing-masing lokasi dibuat tiga stasiun dan pada setiap stasiun ditetapkan lima plot sampling. Pola  distribusi dianalisis dengan rumus Indeks Morisita,. Hasil yang didapatkan yaitu pola distribusi berkisar dari 1,0 -1, 76. Kesimpulan diperoleh bahwa Pola distribusi di Kawasan Ekosistem Mangrove Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya adalah pada lokasi I dan lokasi III yaitu Mengelompok dan Pada lokasi II yaitu acak .Kata Kunci : Morisita, Polymesoda, Setia Bakti
The Causal Factors and Problem Solving of Biology Lab Work Obstacles at Senior High Schools Nur Rahmah; Iswadi Iswadi; Asiah Asiah; Hasanuddin Hasanuddin; Devi Syafrianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT          This study aims to determine the causal factors of obstacles lab work, and to find alternative solutions. This research was done on march until july 2020. The method in this study was carried out by means of a questionaire and literature review. Sample in this study were 11 SMA in Banda Aceh, with respondents 11 biology teachers teaching class XI and 99 students of class XI IPA. The data was analyzed using a percentage formula. The results of this research showed that the constraints for practical implementation included inadequate supporting facilities, lack of completeness of practicum materials, insufficient time allocation for practicum, lack of readiness of laboratory assistants in prepared practicum tools and materials, absence of laboratory assistants in several sample schools, and some biology teachers or laboratory assistants in sample schools have never attended training on practicum or the use of laboratory equipment. Solutions that can be given in overcoming the constraints of practicum implementation are applying for laboratory development funding assistance to related parties, planning time allocation properly, finding laboratory assistants by the school and holding training for teachers and laboratory assistants regarding laboratory techniques and laboratory management.Keywords: obtacles, lab practice, biologyABSTRAK          Penelitian yang dilakukan di SMA Kota Banda Aceh bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kendala praktikum dan mencari solusi alternatif penyelesaiannya. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli tahun 2020. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara angket dan kajian literatur. Sampel dalam penelitian ini adalah 11 SMA di Kota Banda Aceh, dengan responden 11 guru biologi yang mengajar kelas XI dan 99 peserta didik kelas XI IPA. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil dari penelitian diketahui faktor kendala pelaksanaan praktikum diantaranya, fasilitas pendukung yang tidak memadai, minimnya kelengkapan bahan praktikum, alokasi waktu praktikum tidak mencukupi, kurangnya kesiapan laboran dalam mempersiapkan kebutuhan praktikum, tidak adanya laboran di beberapa sekolah sampel, dan sebagian guru biologi/laboran di sekolah sampel belum pernah mengikuti pelatihan mengenai praktikum atau penggunaan alat laboratorium. Solusi yang dapat diberikan dalam mengatasi kendala pelaksanaan praktikum adalah dengan merencanakan alokasi waktu dengan baik, mencari tenaga laboran oleh pihak sekolah serta mengadakan pelatihan kepada guru dan laboran mengenai teknik laboratorium dan pengelolaan laboratorium.Kata Kunci: kendala, praktikum, biologi
Characteristics Analysis of Bokhasi Fertilizer Made from Spent Coffee Grounds (SCG) Nur Viya Lisma; Asiah MD; Iswadi Iswadi; Samingan Samingan; Wiwit Artika
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spent Coffee Ground (SCG) is a biowaste generated through the process of serving coffee brewed either manually or using an instant coffee processing machine. According to previous researches, SCG has a lot of organic compounds so that it can be used as raw material for solid or liquid organic fertilizer. The purpose of this study was to determine the biological characteristics (types of fungi and bacteria) and the suitability of the chemical content (levels of C, N, P, K, C / N ratio), water content and pH of bokashi SCG fertilizer with SNI 7763:2018. This research is an descriptive research with quantitative and qualitative approaches. The analysis conducted on Bokashi fertilizer is microbial type analysis, water content analysis, pH test, FTIR test and UV-Vis. The parameters of this study are the types of microbes, levels of C, N, P, K, C / N ratio, moisture content and fertilizer pH. Based on the results of the study it can be concluded that SCG bokashi fertilizer is an organic fertilizer containing 4 types of mushrooms namely Aspergillus sp., Cladorrhinum sp., Penicillium sp., Rhizopus sp., And 4 isolate types of bacteriawith a C content of 29.71%; N level of 3.65%; P level 0.30%; K content of 0.38%; C / N ratio of 8.14; 10% moisture content; and pH 6.7 which is in accordance with SNI 7763: 2018. Keywords:SCG, bokashi, microbes, biofertilizerABSTRAKSpent Coffee Ground (SCG) merupakan limbah yang dihasilkan melalui proses penyajian kopi yang diseduh baik secara manual maupun menggunakan mesin pengolah biji kopi instan. Menurut penelitian terdahulu, SCG memiliki banyak kandungan senyawa organik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik padat maupun cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  karakteristik biologi (jenis jamur dan bakteri) dan kesesuaian kandungan kimia (kadar C, N, P, K, rasio C/N), kadar air dan pH pupuk bokashi SCG dengan SNI 7763:2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis  yang dilakukan pada pupuk bokashi yaitu analisis jenis mikroba, analisis kadar air, uji pH, uji FTIR dan UV-Vis. Parameter penelitian ini yaitu jenis mikroba, kadar C, N, P, K, rasio C/N, kadar air dan pH pupuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pupuk bokashi SCG merupakan pupuk organik yang mengandung 4 jenis jamur yaitu Aspergillus sp., Cladorrhinum sp., Penicillium sp., Rhizopus sp., dan 4 isolat, dengan kadar C 29,71%; kadar N 3,65%; kadar P 0,30%; kadar K 0,38%; rasio C/N 8,14; kadar air 10%; dan pH 6,7 sesuai dengan SNI 7763:2018. Kata kunci: SCG, bokashi, mikroba, pupuk organik
Frequency of Daily Behavior of Indian Blue Peak Bird (Pavo cristatus) in Gurun Putih Lestari Safari Park, Jantho City, Aceh Besar District Dian Monika; Abdullah Abdullah; Samingan Samingan; Safrida Safrida; Devi Syafrianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACTThe Indian blue peacock (Pavo cristatus) is an introduced bird from India. The presence of this bird provides many economic benefits, one of which is the use of its beautiful feathers. One of the Exsitu conservation areas that conserves Indian blue peacocks is the Jantho City Sustainable White Desert Safari Park, located in Aceh, Indonesia. Considering that not much scientific information has been recorded about this bird, including its daily behavior, it is necessary to do research. Data collection was conducted in August-September 2020. This study aims to determine the daily behavior of male and female Indian blue peafowl (Pavo cristatus) in the Lestari White Desert Safari Park. The approach in this research is a qualitative descriptive approach. The data were obtained from the observation and documentation of the Indian blue peacock. The results showed that daily behaviors were found including self-care 383 times (27.51%), moving 471 times (33.84%), ingestive 357 times (25.65%), making sounds 20 times (1.44%). %), resting 142 times (10.20%) and social as much as 19 times (1.36%). The highest daily behavior frequency in male Indian blue peafowl was self-care behavior as much as 251 times (37.02%) and female Indian blue peacock on mobile behavior as much as 277 times (38.94%). The lowest frequency of daily behavior in male Indian blue peacocks, namely social behavior in fighting activities as much as 6 times (0.26%) and female Indian blue peacocks in vocal behavior, to be precise, emitted a sound when there was a threat, namely 2 times (0.08%) .Keywords: Indian blue peacock, Exsitu conservation, daily behavior.ABSTRAKBurung merak biru India (Pavo cristatus) merupakan burung introduksi dari India. Kehadiran burung ini memberikan banyak manfaat dari segi ekonomi salah satunya pemanfaatan pada bulunya yang indah. Salah satu kawasan konservasi Exsitu yang melestarikan burung merak biru India adalah Taman Safari Gurun Putih Lestari Kota Jantho yang terletak di Aceh, Indonesia. Mengingat belum banyak informasi ilmiah yang didata tentang burung ini termasuk perilaku harian, maka perlu dilakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus-September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian burung merak biru India jantan dan betina (Pavo cristatus) di Taman Safari Gurun Putih Lestari. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari observasi dan dokumentasi burung merak biru India. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian yang ditemukan diantaranya perawatan diri sebanyak 383 kali (27,51%), bergerak sebanyak 471 kali (33,84%), ingestif sebanyak 357 kali (25,65%), bersuara sebanyak 20 kali (1,44%), istirahat sebanyak 142 kali (10,20%) dan sosial sebanyak 19 kali (1,36%). Frekuensi perilaku harian tertinggi pada burung merak biru India jantan yaitu perilaku perawatan diri sebanyak 251 kali (37,02%) dan burung merak biru India betina pada perilaku bergerak sebanyak 277 kali (38,94%). Frekuensi perilaku harian terendah pada burung merak biru India jantan yaitu perilaku sosial dalam aktivitas berkelahi sebanyak 6 kali (0,26%) dan burung merak biru India betina pada perilaku bersuara tepatnya mengeluarkan suara saat adanya ancaman yaitu sebanyak 2 kali (0,08%).Kata Kunci: Burung merak biru India, konservasi Exsitu, perilaku harian.
Weed Diversity In Smallholder Oil Palm Plantation Area In Binjai Village, Bilah Hilir Sub-District, Labuhan Batu Regency JUNITA JUNITA; Hasanuddin Hasanuddin; Muhibbuddin Muhibbuddin; Djufri Djufri; Mimie Saputri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Keywords: Diversity, species, weeds, oil palm. Weeds are part of plant-disturbing organisms whose existence is not expected by the main plants or cultivated plants because they can interfere and reduce production yields. This study examined the diversity of weeds in smallholder palm plantation area in Binjai Village, Bilah Hilir District. The study was conducted from August to September 2020. The aim of this study was to identify the weed species and weed diversity in the smallholder oil palm plantation area in Binjai village. The samples were selected by dividing the location into 2 stations based on the age range. The data were collected by using the quadratic method, with an area of each plot of 2m x 2m of 20 plots. The data analysis in this study was performed to calculate the density and relative density, frequency and relative frequency, significance value, and diversity index. The results showed that there were 65 species of weeds belonging to 32 families. There were 9 species of grass weeds, 6 species of sedge weeds, and 50 species of broadleaf weeds. The highest significance value (SV) at the station I (aged 5-10 years) was found in Eleusine indica (12.78) and the lowest value was found in Ocimum tenuiflorum (0.69). The highest significance value index (NP) at station II (aged 10-15 years) was found in Nephrolepis biserrata (12.40) and the lowest value was found in Phyllanthus amarus (0.95). The diversity index (H’) of weeds in the smallholder oil palm plantation in Binjai Village, Bilah Hilir Sub-district was high, as shown in the diversity index value of station I (3.42) and station II (3.35). ABSTRAK Kata kunci : Keanekaragaman, spesies, gulma, kelapa sawitGulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya tidak diharapkan oleh tanaman utama atau tanaman budidaya karena dapat mengganggu dan menurunkan hasil produksi pada tanaman budidaya. Penelitian ini mengenai keanekaragaman gulma di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies-spesies gulma dan keanekaragaman gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi lokasi menjadi 2 stasiun yaitu berdasarkan range umur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat, dengan luas masing-masing setiap plot 2m x 2m sebanyak 20 plot. Analisis data pada penelitian ini menghitung kerapatan dan kerapatan relatif, frekuensi dan frekuensi relatif, nilai penting dan indeks keanekaragaman. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 65 spesies gulma yang termasuk 32 familia. Gulma jenis rumput-rumputan terdapat sebanyak 9 spesies, gulma teki-tekian 6 spesies dan gulma berdaun lebar sebanyak 50 spesies. Nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun I (Umur 5-10) tahun yaitu Eleusine indica (12,78) dan nilai penting terendah terdapat pada Ocimum tenuiflorum (0,69). Indeks nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun II (Umur 10-15) tahun yaitu Nephrolepis biserrata (12,40) dan nilai penting terendah terdapat pada Phyllanthus amarus (0,95). Indeks keanekaragaman (H’) gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir tergolong tinggi, dengan nilai indeks keanekaragaman stasiun I (3,44) dan stasiun II (3,35).
Identification and Potential Types Of Rice Fields (Oryza sativa L.) Of Tungkop Village, Darussalam District, Aceh Besar Regency Muhammad Dean; Cut Nurmaliah; Wardiah Wardiah; Hasanuddin Hasanuddin; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Weeds are liar plants that grow and adapt to changing environments. It is important to identify the types of weeds to control them as plant pests and other potentials from these plants. Data collection was carried out in February-March 2020 and carried out in the rice fields of Tungkop Village, Darussalam District, Aceh Besar District. The aim of the research was to see the types and potential of weeds. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The research data were obtained from the results of observation and literature search. The results showed that there were 26 weed species belonging to 13 families. Poaceae and Cyperaceae are the families with the most members, namely 5 species (19.2%), while the other families have 1 species each (3.8%). Weeds are found in rice fields as ingredients for herbal medicine, animal feed, potential for vegetable organic fertilizers, phytoremediation, chemical degradation compounds, and sources of toxic materials.Keywords: Identification, potential, rice weeds. ABSTRAKGulma adalah tanaman liar yang tumbuh dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Identifikasi jenis gulma penting dilakukan untuk menentukan upaya pengendaliannya sebagai tumbuhan pengganggu tumbuhan budidaya dan mengetahui potensi lainnya dari tumbuhan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada Februari-Maret 2020 dan di lakukan di area persawahan Desa Tungkop Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan potensi gulma. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan penelusuran literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 spesies gulma  yang tergolong ke dalam 13 Familia. Poaceae dan Cyperaceae merupakan Familia dengan anggota terbanyak yaitu 5 spesies (19,2%), sedangkan familia lainnya beranggotakan masing-masing 1 spesies ( 3,8%).Gulma yang ditemukan pada persawahan berpotensi sebagai bahan obat herbal, pakan ternak, potensi sayuran, pupuk organik, fitoremidiasi, mendegradasi senyawa kimia, dan sumber bahan beracun. Kata Kunci: Identifikasi, potensi, gulma padi.
Diameter Growth of Straw Mushroom (Volvariella Volvacea (Bull.) Fries) in Combination of Straw and Spent Coffee Grounds Irfa Masyura; Samingan Samingan; Wiwit Artika; Devi Syafrianti; Wardiah Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Substrate of straw mushroom in general are straw. Spent coffee grounds are one of the wastes that can be used as an alternative substrate for straw mushrooms. The purpose of the research are to know the diameter growth effect of straw mushrooms on spent coffee grounds substrate, as well as to know the optimal comparison of substrate combinastions for diameter growth of staw mushrooms. This research is experimental with a quantitative approach. The design used was a Nonfactorial Completely Randomized Design consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatments were 100% straw (P0) as positive control, 75% straw and 25% spent coffee grounds (P1), 50% straw and 50% spent coffee grounds (P2), 25% straw and 75% spent coffee grounds (P3), and 100% spent coffee grounds (P4). Data were analyzed by Analysis of Variants (ANAVA) and conducted further tests by Tukey’s honestly significance difference (HSD). The results of this research indicate the substrate combination of straw and spent coffee grounds effects the diameter growth of straw mushrooms. The optimal substrate combination of straw mushrooms are P1 treatment with a combination of 75% straw and 25% spent coffee grounds.Keywords: straw mushroom, straw, spent coffee grounds, growth, diameter.Media jamur merang pada umumnya adalah jerami. Ampas kopi merupakan salah satu limbah yang dapat dijadikan alternatif media tanam jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan diameter jamur merang pada media tanam ampas kopi, serta untuk mengetahui perbandingan kombinasi media tanam yang optimal bagi pertumbuhan diameter jamur merang. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Nonfaktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah 100% jerami (P0) sebagai kontrol positif, 75% jerami dan 25% ampas kopi (P1), 50% jerami dan 50% ampas kopi (P2), 25% jerami dan 75% ampas kopi (P3), serta 100% ampas kopi (P4). Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dan dilakukan uji lanjut berupa Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi media tanam jerami dan ampas kopi berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter jamur merang. Kombinasi media tanam jamur merang yang optimal adalah perlakuan P1 dengan kombinasi 75% jerami dan 25% ampas kopi.Kata-kata kunci: Jamur Merang, Jerami, Ampas Kopi, Pertumbuhan, Diameter.
Ethno-Ornithology Study and Identification of Community Local Wisdom in Conservation of Birds and their Habitat in Peudada District, Bireuen Regency Nurul Syafina; Abdullah Abdullah; Mimie Saputri; Safrida Safrida; Devi Syafrianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTEthno-ornithology was the study of various aspects of the use of birds from the perspective of knowledge and culture of society. This research was conducted from March 2020 to August 2020. The purpose of this study was to determine the various uses of bird species by the community in Peudada District, Bireuen Regency in terms of moral values. The method used is the semistructural interview method, with triangulation techniques, namely triangulation of methods and triangulation of data sources. This research was conducted in Peudada District with 15 villages consisting of 75 respondents. In each village 5 respondents consisted of 2 traditional leaders and 3 local people who knew information about birds that were often used by the community. The data were analyzed qualitatively and descriptively based on literature study. The results obtained 32 bird species with 18 uses by the Peudada District, Bireuen Regency. Utilization of bird species that have local wisdom for the people of Peudada Subdistrict are free-range chickens (Gallus sp.), serati ducks (Chairina moschata), forest lathes (Centropus rectunguis), buffalo starlings (Acridotheres javanicus), eagles (Aquila sp.), and manyar (Ploceus manyar). Keywords: Etno-ornitologi, Bird, Peudada District.ABSTRAKEtno-ornitologi adalah studi tentang berbagai pemanfaatan aspek burung dari sudut pandang pengetahuan dan budaya masyarakat. Penelitian ini telah dilaksanakan sejak Maret 2020 sampai Agustus 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai pemanfaatan jenis burung oleh masyarakat di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen ditinjau dari nilai moral. Metode yang digunakan adalah metode wawancara semistruktural, dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Peudada dengan 15 desa yang terdiri dari 75 responden. Pada masing-masing desa ditetapkan 5 responden yang terdiri dari 2 orang tokoh adat dan 3 orang masyarakat setempat yang mengetahui informasi tentang burung yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat. Data dianalisis secara kualitatif dan deskriptif berdasarkan studi pustaka. Hasil penelitian diperoleh 32 spesies burung dengan 18 pemanfaatan oleh masyarakat Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Pemanfaatan jenis burung yang memiliki kearifan lokal bagi masyarakat Kecamatan Peudada adalah ayam kampung (Gallus sp.), itik serati (Chairina moschata), bubut hutan (Centropus rectunguis), jalak kerbau (Acridotheres javanicus), elang (Aquila sp.), dan manyar (Ploceus manyar). Kata Kunci: Etno-ornitologi, Burung, Kecamatan Peudada. 
Inventory of Epiphytic Lichenes in the Leu Ue (Mata Ie) Area of ​​Aceh Besar District Astrid Mutia Nazira; Cut Nurmaliah; Hasanuddin Hasanuddin; W Wardiah; Djufri Djufri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLichens belong to a group of pioneer plants and also play a role in land orders, and are endolytic. The purpose of this study was to determine the types of lichenes in the Leu Ue (Mata Ie) area, Aceh Besar. Data collection was carried out in November 2019. The approach used in this research is descriptive qualitative and quantitative, using purposive sampling technique. Based on research conducted on the types of lichenes, there were 14 species belonging to 3 types of tallus such as crustose, foliose and leprose and were found in 13 types of host trees, including Trembesi tree (Samanea saman), coconut (Coco nucifera). and Arache (Arache catechu).Keywords: Inventory, Lichenes, Leu Ue (Mata Ie) ABSTRAKLichenes (Lumut Kerak) termasuk golongan tumbuhan perintis dan juga berperan dalam pembentukan tanah, serta bersifat endolitik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui jenis Lichenes di Kawasan Leu Ue (Mata Ie), Aceh Besar. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2019. Pedekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan deskripstif kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai jenis- jenis Lumut Kerak (Lichenes) didapatkan 14 jenis yang tergolong kedalam  3 tipe tallus seperti crustose, foliose dan leprose dan ditemukan di 13 jenis pohon inang yang diantaranya seperti pohon Trembesi (Samanea saman), kelapa (Coco nucifera) dan Pinang (Arache catechu).Kata Kunci: Inventarisasi, Lumut Kerak (Lichenes), Leu Ue (Mata Ie)