cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi (JIMPBIO) terbit emapat kali setahun pada bulan Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember, berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang pendidikan biologi dan ilmu biologi.
Arjuna Subject : -
Articles 196 Documents
Potensi Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L) Sebagai Pengawet Alami Ikan Selar (Selaroides leptolepis) Nona Lia Mentari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.246 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian “Potensi Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) sebagai Pengawet Alami Ikan Selar (Selaroides leptolepis)” di Kecamatan Syiah Kuala sejak bulan September 2015 sampai Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun sirih terhadap pengawetan ikan selar, rasa, warna, tekstur dan bau. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak daun sirih divariasi mulai dari 10% ekstrak daun sirih (S10), 20% ekstrak daun sirih (S20), 30% ekstrak daun sirih (S30), 40% ekstrak daun sirih (S40), 50% ekstrak daun sirih (S50), kontrol positif dengan menggunakan es (K+), dan kontrol negatif tidak diberi eksrak daun sirih dan es (K-). Parameter yang diamati adalah kondisi ikan dan uji organoleptik. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA (Analisis Varian) dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih berpengaruh (P0,05) terhadap kondisi ikan yang dapat bertahan selama 32 jam. Hasil uji ANAVA Fhitung = 3,14 dan Ftabel = 2,85 pada taraf 0,05 dengan demikian FhitungFtabel maka hipotesis diterima. Uji organoleptik ikan selar goreng menurut panelis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih berpengaruh terhadap rasa dengan Fhitung=373,33, aroma dengan Fhitung=694,79, warna dengan Fhitung=121,90 dan tekstur dengan Fhitung=656,68. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih sebanyak 30% berpengaruh terhadap kondisi ikan selar dengan tingkat kesegaran ikan mencapai 43,5%, dan uji organoleptik ikan selar goreng berpengaruh terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata L.) dan Lama Perendaman Terhadap Pengawetan Cabai Merah (Capsicum annum L.) Endang Rizeki; . Supriatno; . Samingan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.086 KB)

Abstract

This study aims to (1) determine the concentration of leaf extract weeds siam against the brightness of the color, texture and freshness on red pepper, (2) determine the length of immersion extract of leaves of weeds siam against the brightness of the color, texture and freshness on red pepper, (3) know the siam weed leaf extract concentration and soaking time on levels of vitamin C in red chili. The method used is an experimental method by using a randomized block design pattern (RAK) factorial consisting of 25 treatment combinations each with four replications. There are two factors studied were the first factor leaf extract concentration weed siam consists of 5 levels: P0 (control), P1 (125,000 ppm extract), P2 (250,000 ppm extract), P3 (375,000 ppm extract), P4 (500,000 ppm extract ) and the second factor soaking period consists of 5 levels: L0 (0 min), L1 (15 min), L2 (30 minutes), L3 (45 minutes) L4 (60 minutes). Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and Least Significant Difference test (BNT0,05). The results showed that the concentration of water extract of siam weed leaves no significant effect (P 0.05) to the brightness and freshness of red chilli to 24 HSP, but otherwise significantly affect the texture of red chili with extract concentrations of 125,000 ppm, 250,000 ppm and 375,000 up to 16 ppm HSP. 0 minutes soaking time was highly significant (P 0.05) to the brightness and freshness of red chilli to 16 HSP and the texture of red chili with a soaking time 45 minutes to 20 HSP. The highest concentration of vitamin C contained in the extract concentration of 375,000 ppm with a soaking time of 60 minutes. The conclusions of this study are siam weed leaf extract and soaking time effect on the brightness of the color red chilli at a concentration of 125,000 ppm with 30 minutes soaking time while the texture of red chili peppers at a concentration of 375,000 ppm with soaking time 0 minutes. However, contrary siam weed extract and soaking time has no effect on the level of freshness of red pepper. The advice can be given in order to further research into better and perfect, ie testing siam weed leaf extract bioactivity against fungi and bacteria that play an important role in the decay of red chili.
Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Urin Kambing Yang Difermentasi Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada (Piper nigrum L.) . Sarah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.585 KB)

Abstract

Tanaman lada (Piper nigrum L) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi sehingga diperlukan peningkatan produksi pertumbuhan tanaman lada dengan cara meningkatkan unsur hara. Salah satu cara dalam peningkatan unsur hara tanaman lada yaitu dengan cara pemberian pupuk organik cair urin kambing yang telah difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi urin kambing yang difermentasi terhadap pertumbuhan vegetatif lada (Piper nigrum L.). Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian urin kambing yang difermentasi pada konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif lada (Piper nigrum L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yaitu konsentrasi A0 Kontrol/disiram dengan akuades, A1 100 ml/l, A2 200 ml/l, A3 300 ml/l dan A4 400 ml/l. Parameter dalam penelitian adalah jumlah daun 15 HST, jumlah daun 30 HST, dan berat kering tanaman lada. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA) dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi urin kambing yang difermentasi berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap pertumbuhan vegetatif lada (Piper nigrum L.). Jumlah daun umur 15 HST tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi 100 ml/l (A1) dan perlakuan dengan konsetrasi 200 ml/l (A2), Jumlah daun umur 30 HST tertinggi terdapat pada perlakuan  dengan konsentrasi 100 ml/l (A1), berat kering tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsetrasi 200 ml/l (A2).
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada Masyarakat Rundeng Kota Subulussalam . Kusyanti; . Hasanuddin; . Djufri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.002 KB)

Abstract

Penelitian berjudul “Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan Diabetes mellitus pada Masyarakat Rundeng Kota Subulussalam” telah dilaksanakan mulai dari Januari-Maret 2016. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis tumbuhan, bagian, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat untukpenyakit hipertensi dan diabetes mellitus oleh masyarakat di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam. Pengumpulan data dilakukan  dengan cara wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu data ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian Ditemukan 20 jenis tumbuhan obat yang terdiri dari 19 genus, 18 familia untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan 28 jenis tumbuhan obat yang terdiri 28 genus, 25 familia untuk penyakit diabetes mellitus yang digunakan masyarakat di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, Bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat untuk penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yaitu seluruh bagian tumbuhan, dan yang paling dominan yaitu menggunakan bagian daun. Bagian tumbuhan yang lain yaitu bagian buah, akar bunga, rimpang, kulit buah, dan biji. Cara pengolahan tumbuhan obat untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yang paling dominan dengan cara direbus, dan yang lainnya hanya diblender dan ditumbuk.  Cara penggunaan tumbuhan obat untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yang paling dominan yaitu dengan cara diminum dan yang lainnya dimakan dan ditapalkan pada luka. Simpulan penelitian ini adalah ditemukan 20 jenis tumbuhan obat yang terdiri dari 19 genus, dan 18 familia untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan 28 jenis tumbuhan obat yang terdiri 28 genus, dan 25 familia untuk penyakit diabetes mellitus yang digunakan masyarakat di Kecamatan Rundeng Kota subulussalam, bagian-bagian tumbuhan obat yang digunakan untuk penyembuhan penyakit hipertensi yaitu, daun, buah, akar seluruh bagian tumbuhan, bunga dan rimpang. Sedangkan bagian-bagian tumbuhan yang digunakan untuk penyembuhan penyakit diabetes mellitus yaitu: daun, akar, seluruh bagian tumbuhan, buah, kulit buah, biji dan rimpang, cara pengolahan tumbuhan obat untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yaitu dengan cara direbus, diblender serta ditumbuk. Sedangkan cara penggunaan tumbuhan obat untuk penyembuhan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yaitu dengan cara diminum, dimakan serta ditapalkan pada luka.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Pepaya (Carica papaya) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) Hiperglikemik Zara Maulira; . Safrida; M D Asiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.898 KB)

Abstract

Hiperglikemik merupakan kondisi yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa yang signifikan di dalam darah. Kondisi hiperglikemik dipicu oleh aktifitas radikal bebas yang dapat berasal dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Aktivitas radikal bebas merusak sel-sel pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Salah satu alternatif untuk mengatasi kondisi hiperglikemik adalah dengan memanfaatkan sumber antioksidan. Antioksidan bersifat melindungi sel dari radikal bebas oksigen reaktif. Salah satu sumber antioksidan alami yang terdapat di alam berasal dari kulit buah pepaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (Perlakuan kontrol), P1 (Hiperglikemik), P2 (Hiperglikemik + Ekstrak kulit buah pepaya 70 mg/KgBB), P3 (Hiperglikemik + Ekstrak kulit buah pepaya 90 mg/KgBB), P4 (Hiperglikemik + Ekstrak kulit buah pepaya 90 mg/KgBB), dan P5 (Hiperglikemik + metformin). Analisis data dilakukan dengan análisis varian (ANAVA) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pepaya (Carica papaya) berpengaruh nyata (P0,01) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit. Pemberian ekstrak kulit Carica papaya dengan dosis 70 mg/KgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit sebesar 58 %. Persentase penurunan menggunakan ekstrak kulit Carica papaya sama dengan pemberian metformin. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kulit Carica papaya dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit hiperglikemik.
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Gal Manjakani (Quercus infectoria) Terhadap Candida albicans Novi Yanti; . Samingan; . Mudatsir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.702 KB)

Abstract

Penelitian Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Gal Manjakani (Quercus infectoria)  terhadap Candida albicans telah dilaksanakan pada 5 Desember 2015 hingga 27 Mei 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi serta Laboratorium Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktifitas antijamur serta pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak etanol gal manjakani dalam menghambat petumbuhan C. albicans. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan, yaitu 4 kelompok ekstrak gal manjakani (konsentrasi 20.000, 40.000, 60.000, dan 80.000 ppm) dan 2 kelompok kontrol menggunakan NaCl 0,9% dan Nystatin. Pengujian yang dilakukan meliputi uji fitokimia serta uji daya hambat menggunakan metode difusi lubang sumuran. Analisis data menggunakan Anova (analysis of variance) kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf uji 5%. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol gal manjakani ditemukan adanya kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, polifenol, triterpenoid. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol gal manjakani memiliki pengaruh yang nyata dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Sedangkan berdasarkan uji lanjut BNJ tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak etanol gal manjakani konsentrasi 80.000 ppm dengan Nystatin sebagai kontrol positif dalam menghambat pertumbuhan jamur C. albicans
Pengaruh Perendaman Larutan Ketumbar Terhadap Kadar Protein Dan Karakteristik Ikan Mujair Panggang Fania Fania Hidayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.756 KB)

Abstract

Ikan mujair merupakan jenis ikan yang sangat mudah ditemui di kawasan Aceh Besar. Selain mempunyai cita rasa yang enak ikan mujair juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Untuk tetap menjaga kandungan proteinnya, ikan mujair perlu diolah dengan cara yang tepat, salah satunya adalah dengan cara dipanggang menggunakan ketumbar. Dengan begitu kebutuhan gizi masyarakat akan protein hewani tercukupi dan rempah Indonesia tetap lestari.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan ketumbar terhadap kadar protein ikan mujair, serta dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui karakteristik organoleptik ikan mujair setelah diberikan larutan ketumbar dan di panggang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan  menggunakan metode eksperimen RAL pola nonfaktorial dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan, analisis data yang digunakan meliputi analisis kadar protein kasar pada ikan mujair dan uji karakteristik organoleptik pada ikan mujair panggang (Uji Hedonik) dengan suhu pemangggangan 80 ̊C dan lama pemanggangan 15 menit. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar protein kasar pada ikan mujair terlihat meningkat pada penambahan larutan ketumbar sebanyak 5 gram atau 10.000 ppm dengan rata-rata 14,06%. Uji ANAVA kadar protein pada ikan mujair terdapat pengaruh yang nyata pada taraf signifikan 0,05. Kedua, berdasarkan Uji Organoleptik pada ikan mujair panggang menunjukkan bahwa tehnik perendaman pada larutan ketumbar dengan takaran yang berbeda dapat berpengaruh terhadap karakteristik organoleptik ikan mujair. Simpulan penelitian ini adalah pemberian larutan ketumbar berpengaruh terhadap kadar protein dan karakteristik ikan mujair panggang.
Deskripsi Lokasi Bersarang Burung Takur Ungkut-Ungkut ( Megalaima haemacephala ) di Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Shinta Veroliza
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.266 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul deskripsi lokasi bersarang (nesting site) Takur Ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala) di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lokasi bersarang dan mengetahui preferensi pemilihan pohon bersarang burung Takur Ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala). Metode penelitian menggunakan point transek sedangkan Pengumpulan data menggunakan teknik observasi lapangan dengan Parameter penelitian yaitu komponen biotik dan abiotik habitat. Data dianalisis secara deskriptif (komponen biotik dan abiotik) sedangkan untuk preferensi pemilihan pohon bersarang menggunakan uji Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan pohon yang digunakan untuk bersarang terdiri dari 5 jenis yaitu mahoni, angsana, pulai, flamboyan dan trembesi. Mahoni merupakan jenis pohon yang mendominasi ketersediannya. pulai paling dipilih untuk lokasi bersarang (3.196) sedangkan angsana merupakan pohon dengan proporsi paling tinggi dengan perbandingan 1:1. Nilai chi-kuadrat hitung menunjukkan (X2o= 9.675) lebih besar daripada nilai Chi-kuadrat tabel pada taraf signifikan 5% (X2α 0.05= 9.49) sehingga disimpulkan pemilihan pohon bersarang secara tidak acak (selektif). Preferensi pemilihan tempat bersarang meliputi Ketinggian pohon (5-9 m), Diameter (0.45-0.64 m), Tinggi tajuk (6-10.9 m), Bentuk tajuk (tidak beraturan), Posisi sarang (tengah), Pemilihan cabang dan ranting (Cabang kedua), Jarak dari gangguan (1-3.9 m), Tinggi sarang dari permukaan (4-6.9) dan (7-10 m). Kesimpulan penelitian ini adalah pemilihan pohon bersarang secara selektif. Jenis pohon, diameter pohon atau cabang, Posisi bersarang, tipe tajuk, ketinggian tajuk, intensitas cahaya, suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi  jumlah sarang pada suatu pohon, sedangkan tinggi pohon, tinggi sarang dari permukaan tanah, jarak dari gangguan tidak mempengaruhi jumlah sarang. karakteristik pohon yang berkayu lunak, dihuni serangga dan memiliki cabang mati merupakan ciri pohon yang disukai oleh burung Takur untuk membuat sarang.
Densitas Bakteri pada Limbah Cair Pasar Tradisional . Lizayana; . Mudatsir; . Iswadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.198 KB)

Abstract

One of the places most visited by people every day is a traditional market. Various activities such as buying and selling various household purposes can be found the place. The activity becomes one cause of waste that must be overcome market. The waste produced can be either solid waste and wastewater management. Liquid wastes big opportunities for development of various microorganisms that are harmful to humans, such as the bacterium Escherichia coli and the like. Traditional markets liquid waste generated every day cause various health problems such as diarrhea and the others. The disorder is caused by bacterial pathogens present in the liquid waste. Research Density Bacteria are the Liquid Waste Traditional Market has been held on since February-March 2016. This study aims to determine the density of the bacteria present in the wastewater traditional markets in the city of Banda Aceh. The sample in this study is the liquid waste sanitation traditional markets, namely the Rukoh Market, Peunayong Market, Neusu Market, Keutapang Market, and Seutui Market. The method used in this research is descriptive. Data collection was carried out in three stages, namely liquid waste sampling, measurement of the value of Optical Density (OD), and Total Plate Count (TPC). The results obtained by bacterial density is highest in the wastewater by the number of colonies as much as 20 x 1010  CFU / ml at 10-9 dilution level that has a value Optical Density (OD) is the highest in the market Seutui 0512 nm, while the fewest number of bacterial colonies found in wastewater with the number of colonies of bacteria 3 x 107 CFU / ml at the rate of dilution of 10-6 which has the lowest value of optical density is 0.051 nm at Rukoh Market.
Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras Merah Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Lada (Piper nigrum L.) Cut Baning; Hafnati Rahmatan; . Supriatno
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.883 KB)

Abstract

Lada adalah tanaman yang rakus terhadap hara sehingga untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik memerlukan pupuk yang relatif tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hara tersebut, diperlukan pupuk yang aman bagi tumbuhan dan lingkungan, berupa pupuk alami. Salah satu pupuk alami adalah air cucian beras. Air cucian beras mengandung karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi dan vitamin B1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air cucian beras merah terhadap pertumbuhan vegetatif lada. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (konsentrasi 0 ml/l) sebagai kontrol, P1 (konsentrasi 100 ml/l), P2 (konsentrasi 200 ml/l), P3 (konsentrasi 300 ml/l) dan P4 (konsentrasi 400 ml/l). Parameter penelitian adalah jumlah daun 15 HST, jumlah daun 30 HST, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman. Data dianalisis menggunkan ANAVA (Analisis Varian) dan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwah pengaruh pemberian air cucian beras merah memberikan pengaruh nyata (P 0,05) terhadap pertumbuhan vegetatif lada. jumlah daun umur 15 HST tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi 400 ml/l (P4), jumlah daun umur 30 HST tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi 400 ml/l (P4)), berat basah tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi 0,4 ppm atau 400 ml/l (P4) dan berat kering tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi 400 ml/l (P4). Simpulan penelitian ini adalah pemberian air cucian beras merah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif  tanaman lada yang meliputi jumlah daun, berat basah dan berat kering. Pemberian air cucian beras merah dengan konsentrasi 400 ml/l (P4) menghasilkan jumlah daun 15 HST, 30 HST, berat basah dan berat kering terbaik.

Page 2 of 20 | Total Record : 196