cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019" : 9 Documents clear
UJI BIOAKTIVITAS RF Ririn Indriani; Sri Agustina; Viqqi Kurnianda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe research of Methanol Extract Bioactivity Rf0.5 of Mangrove Leaf Rhizophora mucronata L. (Rhizophoracea) for Bacteria Resistent Escherichia coli had been done at Marine Chemistry Laboratory, Faculty of Marine and Fisheries and Microbiology Laboratory, Medical Faculty, Syiah Kuala University in January 2018. This study aims to determine the bioactivity of the compound from Rhizophora mucronata leaf extract Rf0.5 against Escherichia coli resistant bacteria. The bioactive compound was isolated based on bioassay-guided separation with thin layer chromatography method. The phytochemical test of Rf0.5 compound indicates active metabolite as the secondary metabolite of alkaloid group in the hydrocarbon system. The result of active metabolite showed diameter of inhibitory zone at  7.10 -8.25 mm as a potential antibiotic toward resisten Escherichia coli. Keywords : R. mucronata leaf, E. coli, alkaloid, inhibit zone. ABSTRAKPenelitian yang berjudul Bioaktivitas Rf0,5 Ekstrak Metanol Daun Mangrove Rhizophora mucronata L. (Rhizophoracea) terhadap Bakteri Escherichia coli telah selesai dilakukan di Laboratorium Kimia Laut, Fakultas Kelautan dan Perikanan dan Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala pada bulan Januari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas senyawa dari ekstrak daun Rhizophora mucronata terhadap bakteri resisten Escherichia coli. Senyawa bioaktif diisolasi berdasarkan bioaktivitas melalui tahap kromatografi lapis tipis. Hasil uji fitokimia senyawa Rf0,5 mengindikasikan metabolit aktif memiliki struktur bangun hidrokarbon yang mempunyai gugus alkaloid. Hasil uji bioaktivitas menunjukkan diameter zona hambat pada 7,10-8,25 mm yang menunjukkan bahwa metabolit sekunder Rhizophora mucronata berpotensi sebagai antibiotik terhadap bakteri resisten Escherichia coli.Kata Kunci : Daun R. mucronata, E. coli, alkaloid dan zona hambat.
EMBRIOGENESIS DAN INKUBASI TELUR IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) DENGAN SUHU YANG BERBEDA Nanda Safraini; Sayyid A. El-Rahimi; Iwan Hasri; Dedi F. Putra; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       This study aimed to analyze the effect of temperature on the development of embryogenesis and incubation of depik fish eggs (Rasbora tawarensis). This research was conducted at Lukub Badak-Aceh Tengah in May 2017. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with four temperature treatment levels with three replications, namely: A (20 ± 1ºC), B (24 ± 1ºC), C (27 ± 1ºC), D (30 ± 1ºC). Then ANOVA statistical analysis was carried out and continued with the Duncan test. From this study, the development of embryogenesis, hatching time and absorption rate of egg yolk occured faster in the treatment of high temperature D and slower at low temperatures. The highest average value of hatchability of eggs and survival occurred in treatment B and the highest abnormalities occurred in treatment D. Based on the results of the study, the optimum temperature for the development of embryogenesis and incubation of depik fish eggs was at a temperature of 24 ± 1ºC.Keywords: embryogenesis, egg incubation, depik, Rasbora tawarensis ABSTRAK       Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu terhadap perkembangan embriogenesis dan inkubasi telur ikan depik (Rasbora tawarensis). Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan Lukub Badak-Aceh Tengah pada bulan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan suhu dengan 3 kali ulangan yaitu: A (20±1ºC), B (24±1ºC), C (27±1ºC), D (30±1ºC). Kemudian dilakukan analisa statistic ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Dari penelitian ini diperoleh perkembangan embriogenesis, waktu penetasan dan laju penyerapan kuning telur terjadi lebih cepat pada perlakuan suhu tinggi D dan lambat pada suhu rendah. Nilai rata-rata tertinggi daya tetas telur dan kelangsungan hidup terjadi pada perlakuan B dan abnormalitas tertinggi terjadi pada perlakuan D. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan suhu optimum untuk perkembangan embriogenesis dan inkubasi telur ikan depik adalah pada suhu 24±1ºC.Kata kunci : embriogenesis, inkubasi telur, depik, Rasbora tawarensis
ANALISIS LOGAM PB PADA SEDIMEN DI KAWASAN KOLAM LABUH PELABUHAN ULEE LHEUE KOTA BANDA ACEH Rizky Rajuliansyah Lubis; Sofyatuddin Karina; Maria Ulfah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       Port of Ulee Lheue is one of the port in Banda Aceh, the port has a dense activity of transport. Normally, each port full of transportation activity remains a problem of heavy metal pollution such lead (Pb). The objective of this research was to analyse the Pb content in the sediment in this area. This study was conducted at port of Ulee Lheue on March, 2019. Samples of sediment from three station were then analysed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) at BARISTAND. Result showed that lead was not detected in three samples, this indicated that the sediment from those site of observation were still uncontaminated by lead metal.Keywords: Heavy metal, sediment, AAS. ABSTRAK       Pelabuhan Ulee Lheue merupakan salah satu pelabuhan yang terletak di Kota Banda Aceh yang memiliki aktivitas transportasi cukup padat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam berat timbal (Pb) pada sedimen. Penelitian ini dilakukan di kawasan kolam labuh pelabuhan Ulee Lheue Kota Banda Aceh pada bulan Maret 2019. Sampel sedimen dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di laboratorium Badan Riset dan Standarisasi Industri Aceh (BARISTAND)  . Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kandungan logam Pb dalam sedimen di tiga Stasiun pengamatan 0,0001 ppm. Sedimen diketiga stasiun pengamatan dapat dinyatakan belum tercemar logam berat Pb.Kata Kunci: Logam Berat (Pb), sedimen, AAS. 
PENGARUH DAYA DUKUNG FASILITAS TERHADAP AKTIVITAS PENDARATAN IKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) SAWANG BA’U KECAMATAN SAWANG Riyaldi Riyaldi; Alvi Rahmah; Chaliluddin Chaliluddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Daya dukung fasilitas sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan.Aktivitas bongkar yang terjadi  di PPI Sawang Ba’u sangat padat yang mengakibatkan terjadi antrian proses pendaratan ikan. Hal ini disebabkan karena jumlah  dan ukuran kapal ikan di PPI Sawang Ba’u sudah melampaui kapasitas. Selain itu  kondisi fasilitas yang berkaitan dengan pendaratan ikan juga kurang baik, seperti terjadinya pendangkalan pada kolam labuh dan kondisi dermaga yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual fasilitas dan aktivitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sawang Ba’u dan melihat pengaruh daya dukung fasilitas terhadap aktivitas pendaratan ikan di PPI Sawang Ba’u. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan  pada bulan Juni 2018. Penelitian dilakukan dengan metode survey menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampelresponden sebanyak  21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh daya dukung fasilitas terhadap aktivitas pendaratan ikan. Hal ini dilihat dengan adanya beberapa fasilitas yang memiliki fasilitas yang kurang memadai seperti panjang dermaga yang seharusnya 45 m dan kolam labuh seharusnya adalah 34.872,64  m². Hal ini dilakukan mengingat jumlah dan ukuran kapal di PPI Sawang Ba’u sudah melampaui kapasitas PPI. Hasil pernghitungan tersebut membuktikan bahwa fasilitas dan aktivitas pendaratan ikan dan proses pembongkoran hasil tangkapan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai, baik dari segi ketersediaan jumlahnya maupun jenis fasilitas yang digunakan. Bila kapasitas fasilitas yang tersedia tidak memadai dari yang dibutuhkan maka aktivitas pendaratan ikan dapat terhambat.Kata Kunci: Daya Dukung Fasilitas, Kapasitas Fasilitas, PPI Sawang Ba’u. ABSTRACT     The carrying capacity of facilities greatly influences the smoothness of fish landing activities in fishing ports. Unloading activities that took place at PPI Sawang Ba'u were very dense which resulted in a queue of fish landing processes. This is because the number and size of fishing vessels at the Sawang Ba'u PPI has exceeded capacity. In addition, the condition of facilities related to landing of fish is also not good, such as the occurrence of siltation in the ponds and the poor condition of the dock. This study aims to determine the actual conditions of facilities and activities at the Sawang Ba'u Fish Landing Base (PPI) and see the effect of the carrying capacity of the facility on fish landing activities at PPI Sawang Ba'u. This research was conducted for 1 month in June 2018. The research was conducted by survey method using purposive sampling technique with a total number of respondents as many as 21 people. The results of the study showed that there was an effect of the carrying capacity of the facility on fish landing activities. This is seen by the existence of several facilities that have inadequate facilities such as the pier length which is supposed to be 45 m and the pond pool should be 34,872.64 m². This is done considering the number and size of ships at the Sawang Ba'u PPI has exceeded the PPI capacity. The results of the calculation prove that fish landing facilities and activities and the process of unloading catches can run well and smoothly if supported by the availability of adequate facilities, both in terms of availability and the type of facilities used. If the capacity of available facilities is inadequate than what is needed, the activity of landing the fish can be hampered.Key Words: Carrying Capacity of Fishing Port, Facility Capacity, PPI Sawang Ba'u.
TINGKAT EFISIENSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA LAMPULO BANDA ACEH Abdul Aziz; Rizwan Rizwan; Ratna M. Aprilia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       Fishery port is a port that is used to catch fisheries activities which are equipped with various facilities, such as basic facilities, functional facilities, and supporting facilities. One of the various functional facilities is the Fish Auction Place (FAP). A fish auction place is one of the facilities that must be in the fishing port. The using of FAP during the fish auction is one way to increase the efficiency. So far, Lampulo FAP has been activated, but not all catches are in the FAP building during the auction. This is based on field observations that there are still many traders who sell fish outside the FAP building. This study aims to determine the extent and capacity of FAP and the level of efficiency of Lampulo FAP. This research was conducted from July to August 2017 located in Lampulo FAP SFP, Banda Aceh. The research method is using survey method. Data retrieval was carried out directly in the research place, to see the extent and capacity of the FAP, as well as the level of efficiency of the Lampulo FAP. The results of the study concluded that Lampulo FAP SFP had a capacity of 8.22 m2/ton with an area of 960 m2 while the FAP area used was 935 m2 with a capacity of 8.01 m2/ton, the results of the calculation of the utilization of FAP obtained 97%, it could be said Lampulo FAP SFP is already efficient.Keywords : Efficiency, Fish Auction Place, Lampulo Samudera Fishing Port ABSTRAK       Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang dipergunakan untuk aktivitas perikanan tangkap yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti fasilitas dasar, fungsional serta fasilitas penunjang. Salah satu dari berbagai fasilitas fungsional adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Tempat pelelangan ikan merupakan salah satu fasilitas yang harus ada di pelabuhan perikanan. Penggunaan TPI saat pelelangan ikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi. Selama ini TPI lampulo sudah di fungsikan namun saat pelelangan tidak semua hasil tangkapan berada di gedung TPI. Hal ini berdasarkan pengamatan dilapangan bahwa masih banyak pedagang yang menjual ikan di luar gedung TPI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas dan kapasitas TPI dan tingkat efisiensi TPI Lampulo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2017 yang berlokasi di TPI PPS Lampulo, Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan data dilakukan secara langsung kelapangan, untuk melihat luas dan kapasitas TPI, serta tingkat efisiensi dari TPI Lampulo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa TPI PPS Lampulo memiliki kapasitas 8,22 m2/ton dengan luas 960 m2 sedangkan luas TPI yang terpakai 935 m2 dengan kapasitas 8,01 m2/ton, hasil perhitungan pemanfaatan TPI yang di peroleh 97 %, maka dapat dikatakan TPI PPS Lampulo sudah efisien.Kata kunci : Efisiensi, Tempat Pelelangan ikan, Pelabuhan Perikanan Samudera   Lampulo
Studi Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pokok Pelabuhan Perikanan (PP) di Sawang Ba’u, Kabupaten Aceh Selatan Ahmad Faisa; Zulkarnain Jalil; Rian Juanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe study of the utilization rate of the fishery port in Sawang Ba'u, Sawang subdistrict, Aceh Selatan District has been conducted, Aceh province. The research aims were to determine the level of utilization of the fishery facilities. The research scope was examining the utilization rate of basic facilities with three facilities namely the pier, swimming and land. The research was conducted in April 2018 using a direct survey method through primary data retrieval and secondary data. The Data obtained is analyzed by comparison of the classification available in PP Sawang Ba'u with regulation of Maritime Minister and Fisheries No. 8 year 2012 and the formula of General fisheries capture year 1984. In this research also made several frameworks of thought and various trees beginning analysis of each facility that is in the analysis includes Port dock data, the vast data of the port pool also land port that reference data sources originating from the port Fisheries and Marine Service and fisheries. The results showed that the utilization rate of landing docks and high-stirreed pools (105.25%) On the landing dock and on the swimming pool (≥ 100%), while the land utilization is still low (39.4%). Based on the results it needs to be done development of main facilities, especially the jetty and swimming pool because it exceeds the existing capacity to facilitate the activity of the movement of the ship in order not the occurrence of demolition delays. So that it can cause a decrease of the quality of fish until the fishermen lose on the catch, while on the port land is still needed optimization to be more optimal and done development gradually by formalizing the land. Owned by local residents must be claimed by the government and allocate new developments for local residents.Keywords: Sawang Ba’u fishing port, utilization rate, basic facilities, level of needs ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang studi tingkat pemanfaatan fasilitas pokok Pelabuhan perikanan di Sawang Ba’u, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas pokok pelabuhan perikanan dan pada penelitian kali ini ruang lingkup yang akan diteliti terhadap tingkat pemanfaatan fasilitas pokok dibatasi dengan tiga fasilitas yaitu dermaga, kolam labuh dan lahan. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018 dengan menggunakan metode survey langsung melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis melalui perbandingan klasifikasi yang tersedia di PP Sawang Ba’u dengan peraturan menteri kelautan dan perikanan no.8 tahun 2012 dan formula dirjen perikanan tangkap tahun 1984. Pada penelitian ini juga dibuat beberapa kerangka pemikiran dan berbagai pohon permulaan analisis tiap fasilitas yang di analisis mencakup data dermaga pelabuhan, data luas kolam pelabuhan juga lahan pelabuhan yang acuan sumber data berasal dari pihak pelabuhan perikanan dan dinas kelautan dan perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan dermaga pendaratan dan kolam labuh sanggat tinggi masing-masing (105,25%) pada dermaga pendaratan dan pada kolam labuh (≥ 100%), sedangkan pemanfaatan lahannya masih rendah (39,4%). Jadi berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu dilakukan pengembangan fasilitas utama khususnya dermaga dan kolam labuh karena melebihi kapasitas yang ada guna untuk memperlancar aktivitas gerak olah kapal agar tidak terjadinya keterlambatan pembongkaran sehingga hal tersebut dapat menyebabkan penurunan mutu ikan hingga nelayan merugi pada hasil tangkapannya, sedangkan pada lahan pelabuhan masih diperlukan optimalisasi agar lebih optimal dan dilakukan pengembangan secara bertahap dengan meresmikan tanah yang dimiliki warga setempat harus di klaim pemerintah dan di alokasikan pembangunan baru untuk warga setempat.Kata Kunci: Pelabuhan Perikanan Sawang Ba’u, tingkat pemanfaatan, fasilitas pokok, tingkat kebutuhan.
PENGARUH PEMBERIAN Daphnia sp. DIPERKAYA DENGAN VITERNA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) Ridha Saputri; Irma Dewiyanti; Iwan Hasri; Nurfadillah Nurfadillah; Siska Melissa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Ikan Depik (Rasbora tawarensis) merupakan salah satu ikan endemik yang tersebar luas dan dominan tertangkap di Danau Laut Tawar (DLT), Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh pemberian Daphnia sp. yang diperkaya viterna dengan dosis berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan depik. Penelitian ini dilakukan di BBI Lukup Badak, Aceh Tengah dari Juli - Agustus 2018. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (kontrol), B (Daphnia sp. diperkaya viterna 10 ml/L), C (Daphnia sp. diperkaya viterna 20 ml/L), D (Daphnia sp. diperkaya viterna 30 ml/L) dan     E (Daphnia sp. diperkaya viterna 40 ml /L). Ikan diberi pakan 2 kali sehari secara ad-libitum. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa Daphnia sp. yang diperkaya dengan viterna dosis berbeda berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, serta laju pertumbuhan spesifik benih ikan depik (P0,05). Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan kelangsungan hidup (88,89%), pertumbuhan panjang mutlak (0,70 cm), pertumbuhan bobot mutlak (0,36 gr) dan laju pertumbuhan spesifik (0,66%/ hari).Kata kunci : Daphnia sp, Kelangsungan hidup, Laju pertumbuhan, Rasbora tawarensis, Viterna ABSTRACT     Depik (Rasbora tawarensis) is one of the endemic fish that is widespread and dominantly caught on Danau Laut Tawar (DLT), Aceh Tengah. The objective of this study was to determine the effect of Daphnia sp. enriched by viterna with the different dosage on the survival rate and growth rate of Depik. This research was conducted at technical implementation unit of fish breeding center Lukup Badak, Pegasing district, Aceh Tengah on July - August 2018. The method used which were Completely Randomized Design (CRD) with 5 level of treatments and three replications namely a, A (control), B (Daphnia sp. enriched viterna 10 ml/L), C (Daphnia sp. enriched viterna 20 ml/L), D (Daphnia sp. enriched by 30 ml/L) and E (Daphnia sp. enriched viterna 40 ml/L). Fish was fed three times a day with ad-libitum method. The result of BNT showed that Daphnia sp. enriched by the different dosage of viterna gave the effect on the survival rate, absolute length growth, absolute weight growth and specific growth rate of Depik (P0.05). The optimum value for those parameters were obtained at treatment D, the absolute length growth was 0.70 cm, absolute weight growth was 0.36 g, specific growth rate was 0.66 % / day and survival rate was 88.89 %.Keywords: Daphnia sp., growth rate, viterna, survival rate, Rasbora tawarensis
PEMETAAN LOKASI PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI LOKASI TERUMBU KARANG DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN PANGLIMA LAOT LHOK LHOK KRUET, ACEH JAYA Ammar Imstiyaz; Edy Miswar; Muhammad Irham
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTAceh province is one of the areas that has considerable potential in the field of fisheries catch that must be put to their best. Lack of knowledge of the regional fisheries being one part is important for fishermen to increase the catch. One of the potential utilization of fisheries is to map out areas that are considered as the area of fisheries so as to assist fishermen in fish catching operations. Panglima Laot is the highest institution of customary sea, who have authority in the management of territorial zone and the fisheries in the province of Aceh. This research aims to define and mapping spot fishing in fisheries management region Panglima Laot Lhok Lhok Kruet Subdistrict Sampoinet Aceh Jaya Regency. The research was conducted in december 2017 and the collection of research data is done using the method of survey by way of direct observation. Data retrieval is done by boat as well as 5GT GPS and Fishfinder. The data obtained in the form of point coordinates of the coral has been marked using the GPS and Fishfinder is seen through. The data collected in the sport use applications of geographic information systems (GIS) to get clearly spot fishing in the form of thematic maps. From the results of this study show that in the area of management of fisheries Panglima Laot Lhok Lhok Kruet reef point there were 28 alleged spot fishing and more dominant scattered around the Raya Island. 13 of 28 points was the location of potential fishing because there are coral and fish.Keywords: Spot Fishing, Panglima Laot Lhok Lhok Kruet, Geographic Information System (GIS). ABSTRAKProvinsi Aceh adalah salah satu daerah yang memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan tangkap yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kurangnya pengetahuan daerah penangkapan ikan menjadi salah satu bagian penting bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Salah satu pemanfaatan potensi perikanan adalah dengan memetakan wilayah yang dianggap sebagai daerah penangkapan ikan sehingga dapat membantu nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Panglima Laot merupakan lembaga adat tertinggi yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan wilayah perairan dan hasil perikanan di Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan memetakan Spot Fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Panglima Laot Lhok Lhok Kruet Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan pada desember 2017 dan pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan metode survey dengan cara observasi langsung. Pengambilan data dilakukan dengan boat 5GT serta alat GPS dan Fishfinder. Data yang didapat berupa titik koordinat karang yang telah ditandai menggunakan GPS dan dilihat melalui Fishfinder. Data yang terkumpul di olah menggunakan aplikasi sistem informasi geografis (SIG) untuk mendapatkan gambaran secara jelas Spot Fishing dalam bentuk peta tematik. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa di Wilayah Pengelolaan Perikanan Panglima Laot Lhok Lhok Kruet terdapat 28 titik karang yang diduga sebagai Spot Fishing dan dominan lebih tersebar di sekitaran Pulau Raya dari 28 titik adalah lokasi potensial penangkapan ikan dikarenakan terdapat karang dan ikan.  Kata Kunci: Lokasi Penangkapan Ikan, Panglima Laot Lhok Lhok Kruet, Sistem Informasi Geografis (SIG).
APLIKASI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS) PADA TELUR IKAN MAS KOKI (CARASIUS AURATUS) UNTUK MENCEGAH SERANGAN JAMUR Muhammad R. Maulana; Irma Dewiyanti; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe objective of the study was to figure out the effect of Jatropha curcas leaf extract on the hatching rate and prevalence of fungal infection on goldfish eggs (C. auratus). The research was conducted at Marine Fish Hatchery Laboratory, Marine and Fisheries Faculty, Syiah Kuala University on February 2018. The research used Completely Randomized Design with Seven treatment of extract concentration, namely ; 0, 20, 40, 60, 80, 100 and 120 ppm with Three replications. The result of ANSIRA showed that J. curcas leaf extract gave the significant effect on hatching rate and prevalence of fugal infection on goldfish eggs (P0,05). The highest hatching rate (79,66%) and the lowest prevalence (20,33%) were obtained at extract concentration of 120 ppmKey Word : Jatropha curcas, Prevalence, Hatching rate, Goldfish. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. auratus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan ikan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, pada bulan Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 taraf perlakuan konsentrasi yaitu: 0, 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 ppm dengan 3 kali pengulangan. Hasil uji ANSIRA menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak pagar berpengaruh nyata terhadap daya tetas dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (P0,05). Nilai daya tetas telur tertinggi 79,66% dan nilai prevalensi terendah 20,33% yang diperoleh pada konsentrasi ekstrak 120 ppm.Kata kunci : Daun jarak, Prevalensi, Hatching rate, Ikan mas koki. PENDAHULUANIkan mas koki (Carasius auratus) merupakan salah satu dari beberapa komoditi ikan hias air tawar yang banyak diminati di dalam maupun luar negeri serta memiliki peluang bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan. Potensi ikan hias di Aceh masih berpeluang besar untuk dikembangkan hal ini mengingat produksi ikan hias yang sebahagian besar masih mengandalkan pemasokan dari luar daerah misalnya Medan, Jawa dan beberapa wilayah lainnya. Data Kementrian Perdagangan menyebutkan bahwa neraca permintaan ikan hias setiap tahunya terus mengalamai peningkatan. Kontribusi ekspor ikan hias pada 2011 mencapai 13,26 juta dollar AS dan hingga April 2012 telah mencapai 5,24 juta dollar AS. Sehingga bisnis ikan hias memiliki pontensi besar untuk dikembangkan. Hal ini juga didukung dengan adanya wacana pengembangan ekspor ikan hias oleh Menteri Perdagangan pada tahun 2013 menyatakan produksi ikan hias ini dapat dimanfaatkan sebagai cadangan devisa negara (Kemendag, 2013). Budidaya ikan mas koki ini cukup diminati disebabkan oleh siklus pemijahannya yang singkat yaitu 2 – 3 bulan (Lingga dan Susanto, 1999). Namun, tahap awal budidaya, pembenihan ikan mas koki masih terkendala oleh beberapa hal seperti rendahnya kualitas induk unggul, kelangsungan hidup larva serta derajat penetasan telur yang masih rendah yang berkisar antara 40 – 50% (Fajrin et al., 2012).Derajat penetasan adalah persentase penetasan telur selama pemeliharaan. Menurut Tang dan Affandi (2000), daya tetas telur ikan sangat didukung oleh beberapa aspek, salah satunya kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti kualitas air dapat menyebabkan telur ikan terserang jamur sehingga menghambat daya tetas telur serta kelangsungan hidup larva. Menurut Hapsari (2014), jamur dari jenis Saprolegnia merupakan jenis jamur yang umumnya paling banyak ditemukan pada telur dan ikan air tawar maupun air payau. Penggunaan obat – obatan kimia seperti malachite green, asam asetat dan formalin akan bersifat residu serta dapat berefek negatif terhadap lingkungan (Purwakusuma, 2002). Untuk mencegah permasalahan tersebut, diperlukan salah satu obat yang ramah lingkungan seperti ekstrak bahan alam.Beberapa kajian terhadap bahan alam yang pernah digunakan untuk mencegah serangan jamur pada telur ikan adalah A. marina konsentrasi 50 ppm (Rahmi, 2016), Jahe (Zingiber officinale) konsentrasi 50% (Hapsari et al., 2011), Kunyit (Curcuma domestica) konsentrasi 70% (Harisna, 2010) dan Mahoni (Swietenia macrophylla King) konsentrasi 50 ppm(Mardisadora, 2010). Kajian ini akan difokuskan pada penggunaan ekstrak daun jarak untuk mencegah jamur saprolegnia pada telur ikan mas koki. Sari (2012) menyatakan daun jarak selama ini hanya dimanfaatkan sebagai obat – obatan tradisional yaitu sebagai antibakteri (Pratiwi, 2008). Namun penggunaanya pada bidang perikanan belum pernah dikaji. Menurut Agnita et al. (2014), ekstrak daun jarak (J. curcas) mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid pada umumnya dapat bersifat antioksida maupun anti jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai efektifitas konsentrasi ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur ikan mas koki (C. auratus) yang terserang serangan jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai pengaruh ekstrak daun jarak pagar terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. Auratus).

Page 1 of 1 | Total Record : 9