Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Insang (Gill Net) di Perairan Krueng Raya, Aceh Besar, Provinsi Aceh Aldo R.F. Coheny; Edy Miswar; Rian Juanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.488 KB)

Abstract

ABSTRACT       Krueng Raya water is one area that is located in Aceh Besar District where the gill nets were widely used by Fisherman. The utilization of gill nets in Krueng Raya was still traditional. The fisherman usually performs the operation catching up on the day and the night. The information about composition of the catch in gill nets which are operated at night and during the day in Krueng Raya was still limited, but that pieces of information is urgently needed for the development of more advanced gill nets in Krueng Raya This study aims to know the composition, size, diversity, and dominance of the gill net catches in Krueng Raya. Composition and size of catches were analyzed in descriptive, the diversity was analyzed using the Shannon-Wienerindex, while dominance was analyzed using the Odum dominance index. Descriptive analysis showed that the largest composition of catches in gill nets that operating during the day was yellowtail fish(19.6%) and the least was whitetip shark(0.4%) and in gill nets that operating in the night, the largest composition of catches was queenfish(27.7%) and the least was scup fish (0.5%). Size of catches are the most often caught in gill nets that operating during the day was 21.28-25.03 cm  (160 unit of fish or 35.4%) and in gill nets that operating in the night was 34.20-41.14 cm (119 unit of fish or 30.2%). The results of the diversity and dominance analysis showed that the diversity index of catches in gill nets that operating in the day and in the night were in medium category (2.17/1.93) and the dominance index of catches in gill nets that operating in the day and in the night was in the low category (0.14/0.20).Keywords: Gill nets, Catches, Diversity index, Dominance index ABSTRAK       Perairan Krueng Raya merupakan salah satu daerah yang terletak di Kabupaten Aceh Besar dimana alat tangkap jaring insang banyak digunakan di kalangan nelayannya. Penggunaan alat tangkap jaring insang di Perairan Krueng Raya terbilang masih sederhana. Nelayan jaring insang biasanya melakukan operasi penangkapan pada siang dan malam hari. Informasi mengenai jenis hasil tangkapan jaring insang yang dioperasikan pada malam dan siang hari di Perairan Krueng Raya secara umum masih sangat terbatas, akan tetapi informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk pengembangan jaring insang yang lebih maju di Perairan Krueng Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, ukuran, keanekaragaman serta dominansi hasil tangkapan jaring insang di Perairan Krueng Raya. Komposisi dan ukuran hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif, keanekaragaman dianalisis dengan menggunakan Indeks Shannon-Wiener, sedangkan dominansi dianalisis dengan menggunakan indeks dominansi Odum. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan jaring insang siang yang paling banyak tertangkap adalah ikan ekor kuning (19,6%) dan yang paing sedikit adalah ikan hiu (0,4%), sedangkan pada jaring insang malam yang paling banyak tertangkap adalah ikan talang (27,7%) dan yang paling sedikit adalah ikan jarang gigi (0,5%). Ukuran hasil tangkapan yang paling sering tertangkap pada jaring insang siang adalah 21,28-25,03 cm sebanyak 160 ekor (35,4%) dan pada jaring insang malam adalah 34,20-41,14 cm sebanyak 119 ekor (30,2%). Hasil analisis keanekaragaman dominansi menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman hasil tangkapan jaring insang berada pada kategori sedang baik siang ataupun malam hari (2,17/1,93), sedangkan indeks dominansi berada pada kategori rendah baik siang ataupun malam hari (0,14/0,20).Kata Kunci: Jaring insang, Hasil tangkapan, Indeks keanekaragaman, Indeksdominansi
Studi Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Sp) Dengan Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) Yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo Resi N. Sari; Edy Miswar; Chaliluddin Marwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

The production of Decapterus fish catches (Decapterus sp) in Samudera fishing port (PPS) Lampulo which is largely undergone by the Purse Seine fleet, leads to the need for sustainable and effective fishery resources utilization. Therefore, it requires information on CPUE (Catch Per unit Effort) tren and the Decapterus sp fishing season in the land of PPS Lampulo. This research was conducted in February to March 2017 which was located in Lampulo fishing port. The data were obtained by using two methods: primary data (Catching trip, catching season, operational catching distance). Secondary data (the series of fish catching  production time in 2011 to 2016), Furthermore data from  the istitution associated with the material research and of the publication of research ever in doing, the analysis is undergone with CPUE method by comparing the catches gathered with the catching effort and then by using seasonal catching analysis carried out by time series analysis (moving averagely) from 2011 to 2016. The results obtained show that the CPUE trend of the high this Decapterus sp fish in 2015 932,51 kg/trip, trend the low in 2011 440,32 kg/trip, faced decreasing fluctuation caused by the difference in fish catches and catching efforts, if the effort is greater, the value of fluctuations will decrease. The peak of catching fish season occurred in July (211.59), August (132.24), September (227.53), October (243.47), November (186.84), and December (167.17) and the season of the least fish catching occurred in February (3.49), March (3.97), April (3.65), and May (3.79).       Produksi hasil tangkapan ikan layang (Decapterus sp) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo sebagian besar didaratkan oleh armada tangkap purse seine. Mendorong perlunya pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan dan efektif, maka perlunya informasi mengenai tren CPUE dan Indek Musim Penangkapan ikan layang yang di daratkan di PPS Lampulo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2017, berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo. Data penelitian diperoleh dengan dua cara yaitu data primer meliputi (Trip penangkapan, Jarak pengoperasian dan Musim Penangkapan) dan data sekunder (Data time series hasil tangkapan ikan layang dan data trip  kapal Purse seine tahun 2011 sampai 2016 serta Jurnal, literatur terkait dengan penelitian). Analisis yang digunakan menggunakan analisi CPUE dengan membandingkan hasil tangkapan terhadap upaya penangkapan dan Analisis Musim Penangkapan dilakukan dengan analisis rata-rata bergerak (moving average) dari data time series ikan layang tahun 2011 -2016. Hasil penelitian yang diperoleh CPUE tertinggi ikan layang (Decapterus sp) terjadi pada tahun 2015 sebesar 932,51 kg/trip, CPUE terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 440,32 kg/trip. Rata-rata tren CPUE ikan layang tahun 2011-2016 mengalami fluktuatif semakin meningkat karena rata-rata upaya trip tahun 2011-2016 mengalami penurunan. Musim Puncak penangkapan ikan layang (Decapterus sp) dengan kriteria diatas 100% terjadi pada bulan Juli (211,59), Agustus (132,24), September (227,53) ,Oktober (243,47), November (186,84), Desember (167,17) dan musim paceklik penangkapan dengan kriteria dibawah 50% terjadi pada bulan Februari (3,490), Maret (3,97), April (3,65), Mei (3,79). 
Penentuan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Menggunakan Citra Satelit di Perairan Jayapura Selatan Kota Jayapura Yulianti Elisabeth Demena; Edy Miswar; Musri Musman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.822 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan daerah penangkapan ikan cakalang yang potensial dengan menggunakan citra satelit di perairan Jayapura Selatan Kota Jayapura. Pengambilan data jumlah hasil tangkapan dan koordinat daerah penangkapan ikan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a diunduh pada situs http://oceancolorgsfc.nasa.gov.. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebaran klorofil-a di perairan Jayapura Selatan pada bulan Maret sampai April 2016 berkisar antara 0,24 mg/m³ sampai 0,31 mg/m³ dengan sebaran klorofil-a rata-rata adalah 0,29 mg/m³. Daerah penangkapan yang potensial diidentifikasi selama penelitian diperairan Jayapura Selatan ada dua, yaitu 1) pada daerah penangkapan dengan koordinat 01⁰09'511"LU-140⁰07'107"BT dengan jumlah hasil tangkapan sebesar  6.325 kg serta klorofil-a 0,29 mg/m³ dan 2) pada koordinat 01⁰09'511"LU-140⁰07'107"BT dengan jumlah hasil tangkapan 15.250 kg dengan sebaran klorofil-a 0,31 mg/m³. The aim of this study was to determine the potential fishing area of skipjack tuna using satellite imagery in the waters of South Jayapura, Jayapura City. The collection of data such as the number of catches and the coordinates of the fishing ground was held from March to April 2016. The sea surface temperature and chlorophyll-a were obtained from http://oceancolorgsfc. nasa.gov.  The results showed that the distribution of temperature range between 28.67°C-31°C and distribution of chlorophyll-a range between 0.24 mg/m³-0.31 mg/m³ in the waters of South Jayapura from March to April 2016 with the average distribution of sea surface temperature were 29⁰C and the average distribution of chlorophyll-a was 0.29 mg/m³. There are two potential fishing areas identified during the study in the waters of South Jayapura, i.e. 1) in the fishing area with coordinate 01⁰09'511"N-140⁰07'107"E with catches of 6,325 kg and chlorophyll-a 0.29 mg/m³ and 2) at the coordinates 01⁰09'511" N-140⁰07'107"E with catches of 15,250 kg and distribution of chlorophyll-a  0.31 mg/m³.
Kajian Kebutuhan Fasilitas Fungsional (Pabrik Es) Terkait Kelancaran Aktivitas Perikanan Tangkap di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sawang Ba’u Aceh Selatan Misjar Misjar; Edy Miswar; Chaliluddin Marwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.549 KB)

Abstract

Fishing port is a special port that is designated as an activity area of fishery economic activities, which is equipped with various facilities. One of the various facilities is an ice factory. Itis one of the functional facilities that must exist in every fishing port. Ice is one of the ingredients to preserve fish, the fish must be processed directly so that the quality is maintained. Once the fish is landed it also needs processing or packing in order to distribute to other areas. The aim of this study is to know the ice requirement for the supply of fishing operations, to determine the feasibility of the development of the factory at TPI Sawang Ba’u. This study was conducted at PPI Sawang Ba’u on March 21st – April 19th 2017.The result of the research concludes that the existing of ice factory is not able to fulfill the needs of the catched fishand the process of fish in TPI Sawang Ba'u, the ice needed are 286 sticks per day. Meanwhile, the existing factory is only able to produce 140 sticks per day. Hence, it is necessary to develop or build new ice factory. To build new ice factory, it needs large amount of investment so that the analysis of feasibility should be analized to know the profit and loss of factory. The result of feasibility analysis is NPV 153.725.693 IRR 28,72% B / C Ratio 1,52. Therefore, it can be concluded that the bulding and development of ice factory is proper to be done.Keywords; ice factory, the need of ice, feasibility  Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan khusus yang diperuntukkan sebagai kawasan kegiatan aktivitas perikanan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas,  salah satu dari berbagai fasiltas tersebut adalah pabrik es.  Pabrik es merupakan salah satu fasilitas fungsional yang harus ada di setiap pelabuhan perikanan. Es merupakan salah satu bahan untuk mengawetkan ikan, es diperlukan untuk penanganan pasca penangkapan ikan di laut, hasil tangkapan harus dilakukan penanganan langsung agar kualitasnya tetap terjaga. Setelah ikan didaratkan juga perlu dilakukan penanganan atau pengepakan untuk mendistribusikan ikan ke luar daerah. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan es untuk perbekalan operasi panangkapan ikan, dan mengetahui kelayakan usaha pengembangan pabrik es di PPI Sawang Ba’u. Penelitian ini dilakukan di PPI Sawang Ba’u pada 21 Maret - 19 April 2017. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pabrik es yang ada sekarang tidak mampu memenuhi kebutuhan es untuk operasi penangkapan ikan dan penangan hasil tangkapan di tempat pelelangan ikan (TPI), jumlah kebutuhan es per hari 386 batang, sedangkan pabrik es hanya mampu memproduksi 140 batang es setiap hari. Maka perlu dilakukan pengembangan atau pembuatan pabrik es yang baru.Untuk membuat sebuah pabrik es memerlukan investasi yang besar, maka perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui untung atau rugi usaha tersebut. Hasil analisis kelayakan usaha yang didapatkan adalah NPV 153.725.693, IRR 28,72%, B/C Ratio 1.52. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usaha pembangunan atau pengembangan pabrik es  layak untuk dilakukan.Kata kunci: Pabrik es, kebutuhan es, kelayakan usaha
VALIDASI DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL MENGGUNAKAN PURSE SEINEDENGANCITRA SATELITDI PERAIRAN PIDIE JAYA Afdhal Fuadi; Musri Musman; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.295 KB)

Abstract

Determination of small pelagic fishing ground could be done by estimate the water condition where the fish habitat life occurred. The indicator that used to estimate the presence of the fish was to lookedat the sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a. The aim of this study were to see the relation between chlorophyll-a and the catch of small pelagic fishes,and to determine the potential fishing ground of small pelagic fish in Pidie Jaya waters.  The concentration of chlorophyll-aobtained from MODIS satellite by using SeaDas processing software. The data result of small pelagic fishes catches was obtained by observed the landed fish in PPI Meureudu, Pidie Jaya district. The total small pelagic fish catches on February and March 2016 reached 35.258 kg. Relation between the catches and chlorophyll-a showed the higher concentration of chlorophyll-a tends to increased the catch of small pelagic fish as it proved the phytoplankton play the important role as the main producer in ocean food chain. The potential fishing ground during February and March 2016 showed at point A, B and E, while potential fishing ground on February and March 2016 occured on point C and D, and less potential on point F.  Penentuan daerah penangkapan ikan pelagis kecil dapat dilakukan dengan cara pendugaan kondisi perairan, yang menjadi habitat ikan tersebut. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk pendugaan keberadaan ikan tersebut di perairan adalah suhu permukaan laut (SPL) dan klorofill-a. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan,dan menentukan daerah potensial penangkapan ikan pelagis kecil di perairan Pidie Jaya. Konsentrasi klorofil-adiperoleh dari satelit MODIS dandiprosesdengansofware SeaDas. Hasil tangkapan ikan pelagis kecil diperoleh dari pendaratan ikan di PPI Meureudu kabupaten Pidie Jaya.Hubungan hasil tangkapan dengan klorofil-a menunjukkankecenderungan konsentrasi klorofil-a yang tinggiakanmeningkatkan hasil tangkapan ikan pelagis kecil.Daerah potensial untuk penangkapan ikan pelagis kecil selama periode bulan Februari dan Maret 2016 terdapat di wilayah penangkapan pada titik A, B, dan E, DPI yang sedang potensial pada bulan Februari dan Maret 2016 terjadi pada titik C dan D, dan yang kurang potensial terdapat pada titik F. 
Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo Nazarul Akmal; Rizwan Rizwan; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.826 KB)

Abstract

The queue is a line of waiting customers who require the service of existing systems. The use of time loading and unloading the catch as efficiently as possible to reduce queues and a decrease in the quality of the catch. This research was conducted aiming to find out the system queues that are used, to calculate the length of time a fish against the demolition of the docking ship time efficiency of purse seine and examines the factors which affected it in Lampulo Ocean fishing port for this type of vessel purse seine. The analysis is done using the raw queue formula of double line system one stage and analysis of the level of efficiency of time loading and unloading vessels purse seine. The results showed that the model queue that occurs in Lampulo PPS is (M/M/5): (FCFS/I/I). Value and the waiting time in the queue is 0 hours and number of ships waiting in line does not exist, whereas the waiting time in the system is 1.3, the number of ships that were in the system 1 the ship and the level of efficiency of the loading time of approximately 85.34%-92.14% with loading and unloading efficiency on average 88.08%. There are five free variables that affect the efficiency of loading and unloading time with a value of r = 0.968 and R2 = 96.8%. Thus the difference free variable gives a contribution to the difference of time efficiency of 96.8%.       Antrian merupakan suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan pelayanan dari sistem yang ada. Penggunaan waktu bongkar muat hasil tangkapan seefisien mungkin untuk mengurangi antrian dan penurunan mutu hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sistem antrian yang digunakan, menghitung lamanya waktu pembongkaran ikan terhadap efisiensi waktu tambat kapal purse seinedan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhinya di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo untuk jenis kapal purse seine. Analisis dilakukan menggunakan rumus baku antrian dari sistem jalur ganda satu tahapan dan analisis tingkat efisiensi waktu bongkar muat kapal purse seine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model antrian yang terjadi di PPS Lampuloadalah (M/M/5) : (FCFS/I/I). Nilai dan waktu tunggu dalam antrian adalah 0 jam dan jumlah kapal yang mengantri tidak ada, sedangkan waktu tunggu dalam sistem adalah 1,3 jam, jumlah kapal yang berada dalam sistem 1 kapal dan tingkat efisiensi waktu bongkar sekitar 85,34% - 92,14% dengan efisiensi bongkar muat rata-rata 88,08%. Ada lima variabel bebas yang mempengaruhi efisiensi waktu bongkar muat dengan nilai r = 0,968 dan R2= 96,8%. Dengan demikian perbedaan variabel bebas memberikan konstribusi terhadap perbedaan efisiensi waktu sebesar 96,8%.
TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PPI SAWANG BA’U KABUPATEN ACEH SELATAN Eri Fadli; Edy Miswar; Alvi Rahmah; Muhammad Irham; Adli W. Perdana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Awal terjadinya kerusakan sumberdaya lingkungan dan biota perairan karena tingginya kegiatan penangkapan ikan dan persaingan antara alat tangkap, sehingga nelayan mulai menggunakan berbagai macam cara termasuk mengunakan alat yang tidak ramah lingkungan. Evaluasi dampak pengoperasian alat penangkap ikan harus mampu menjawab beberapapermasalahan utama, seperti dampak terhadap lingkungan, terhadap kelimpahan sumberdaya, penggunaan alat penangkapan dan dampak terhadap target sumberdaya ikan. Penelitian ini akan pengkaji komposisi dan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap purse seine yang ada di PPI Sawang Ba’u. Komposisi hasil tangkapan purse seine akan dianalisis secara deskriptif sedangkan tingkat keramahan lingkungan akan dianalisis dengan sistem skoring kriteria keramahan lingkungan alat tangkap. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa komposisi hasil terdiri dari 19 jenis ikan dengan komposisi tertinggi sebesar 23,8 % atau 67.300 kg adalah ikan tongkol komo dan komposisi terendah adalah ikan kerapu sebanyak    0,002 % atau sebesar 5 kg dan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap purse seine berada pada kategori kurang ramah lingkungan dengan nilai total skoring sebesar 29.Kata Kunci: komposisi hasil tangkapan, selektivitas, tingkat keramahan lingkungan,  ABSTRACT     The initial occurrence of damage to environmental resources and aquatic biota is the high fishing activities and fishing gear competition, so fishermen start using various methods including using not environmentally friendly fishing gears. Evaluation of the impact of fishing gear operations must be able to answer several major problems, such as the impact on the environment, the abundance of resources, the use of fishing gear and the impact on fish resource targets. This research will study the composition and level of environmentally friendly fishing technology of purse seine in PPI Sawang Ba’u. The composition of the purse seine catches will be analyzed descriptively while the level of environmentally friendly fishing technology will be analyzed by a scoring system of the environmentally friendly criteria of the fishing gear. The results showed that composition of the catch consists of 19 species of fish with the highest composition is tuna with 23.8% or 67,300 and the lowest composition is grouper as much as 0.002% or 5 kg and the level of friendly fishing technology of purse seine is in the less friendly category with total score 29.Keywords: composition of the catch, environmental friendliness level, selectivity
Komparasi Finansial Hasil Tangkapan Pertahun Di Pantai – Barat Selatan Dan Pantai Timur – Utara Provinsi Aceh Baidarus Arlian; Edy Miswar; Musri Musman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.11 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membandingan hasil tangkapan yang ada di pantai barat–selatan dengan pantai timur–utara Provinsi Aceh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016 menggunakan data tahun 2014. Penentuan responden untuk mengetahui biaya tetap dan biaya tidak tetap dalam kajian ini ditentukan dengan metode purpose sampling, dan hasil tangkapan dianalisis dengan metode Comparative financial analysis. Jumlah hasil tangkapan di pantai Barat–Selatan sebesar 27.905 ton/tahun, sedangkan untuk pantai Timur–Utara sebesar 28.015,5 ton/tahun. Adapun perbandingan finansial menunjukkan bahwa penghasilan bersih di pantai Barat–Selatan lebih kecil (Rp 623.206.269.840) dibandingkan dengan pantai Timur–Utara Aceh (Rp 625.678.566.150)Kata kunci : analisis komparasi finansial, Hasil Tangkap, Barat–Selatan , Timur–Utara .   ABSTRACTThis study was aimed to compare the wild capturein the south-west coast with the north-east coast of Aceh. This study was conducted in May 2016 using the data of 2014. The respondents were determined by purpose sampling method to understand the fixed and variable costs, and the wild capture data was analyzed by the comparative financial analysis method. The amount of wild in the South-West coast was 27,905 ton/year while for the North-East coast was 28,015.5 ton/year. The financial comparison showed that the revenue in the South-West coast of Aceh is lower (IDR 623,206,269,840) than the North-East coast of Aceh (IDR 625,678,566,150).Key words: Comparative Financial Analysis, Wild Capture, South-West, North-East
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil Yuli Yarni; Edy Miswar; Chaliluddin Marwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

Gillnet is a rectangular fish catching tool with the same mesh size and is the most widely used equipment in Singkil. This study aims to determine the enterprise feasibility of gillnet used by fishermen in Singkil sub-district of Aceh Singkil. This research was conducted in February 2017 and the data was collected using census or total cover by means of questionnaire technique. The method of analysis employed is the method of business financial feasibility analysis that is NPV, IRR, and Net B/C ratio. From the financial analysis studied for this enterprising business of gillnet in Singkil Sub-district, the result was obtained with the NPV of Rp. 15.386.36, - and IRR of 42.28% with B/C ratio of 1.85. The result of this study indicates that the business of gillnet in Singkil sub-district of Aceh Singkil Regency is feasibly worthy to be continued.Jaring insang adalah alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama dan merupakan alat tangkap yang paling banyak digunakan di Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dari alat tangkap jaring insang yang digunakan oleh nelayan di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017. Pengambilan data menggunakan sensus atau sampel total dengan cara melakukan teknik kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kelayakan finansial usaha yaitu NPV, IRR, dan  Net B/C ratio. Dari analisis finansial yang diteliti untuk usaha perikanan tangkap jaring insang  Kecamatan Singkil  diperoleh hasil sebagai berikut NPV dengan nilai Rp.15,386,346-, IRR 42,28% dengan nilai B/C 1,85. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha perikanan tangkap jaring insang di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil dikatakan layak dilanjutkan.
Pengaruh Waktu Lingkar Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sawang Ba’u, Aceh Selatan Muhammad Yanis; Chaliluddin Marwan; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.162 KB)

Abstract

Fish Landing Base (PPI) in Sawang Ba'u Aceh Selatan is one of the fishery ports in South Aceh district. Fishing Landing Base (PPI) Sawang Ba'u was built in 2002 with community self-help and toke-toke local vessels. The influence of ship's time circling hordes of fish in fishing operations is not yet known for certain, on the basis of which this research needs to do to find out how much influence time of the circle to the catch. The purpose of this research is to know the effect of ring ring purse seine time (purse seine) to the catch. This research was conducted for one month from 19 August until 19 september 2017 located in Sawang Ba'u Aceh Selatan the number of samples used in this study as many as three ships with purse seine a size of 800 meters x 35 meters fishing gear, the results of the analysis of the time relationship of the circle to the catch obtained the value of multiple R of 0.88 which means the relationship between the time of the circle with the catch quite closely, so it can be taken the conclusion that the faster the circle the more the catch. The most caught fish species at the time of the study were skipjack (Katsuwonus pelamis) as much as 9336 kg, then tuna fish (Euthynnus affinis) as much as 6700kg,dencis fish (fresh sardines) of 1994 kg and sunglir fish(selaroides leptolepis) of 795 kg. Keywords: vessels (purse seine), circular influences, catchesPangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di Sawang Ba’u Aceh Selatan merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan. Pangkalan Pendaratan Ikan(PPI) Sawang Ba’u dibangun pada tahun 2002 dengan swadaya masyarakat dan toke-toke kapal setempat.Pengaruh waktu kapal melingkari gerombolan ikan dalam operasi penangkapan belum diketahui secara pasti, atas dasar ini perlu melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruhwaktu lingkar terhadap hasil tangkapan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu lingkar alat tangkap pukat cincin (purse seine) terhadap hasil tangkapan, penelitian ini dilakukan selama satu bulan dari tanggal 19 Agustus sampai dengan tanggal 19 september 2017 bertempat di perairan Sawang Ba’u Aceh Selatan. Jumlah (dimensi) sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak tiga kapal dengan ukuran alat tangkap pukat cincin (purse seine) 800 meter x 35 meter (p x l). Hasil analisis hubungan waktu lingkar terhadap hasil tangkapan diperoleh nilai Multiple R sebesar 0,88 yang berarti hubungan antara waktu lingkar  dengan hasil tangkapan cukup erat, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin cepat melingkar maka semakin banyak hasil tangkapan. Jenis ikan yang paling banyak tertangkap adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebanyak 9336 kg, ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 6700 kg, ikan dencis (fresh sardines) sebanyak 1994 kg dan ikan sunglir (Selaroides leptolepis) sebanyak 795 kg.Kata kunci: kapal pukat cincin (purse seine), pengaruh melingkar, hasil tangkapan