cover
Contact Name
Indrya Mulyaningsih
Contact Email
indrya@syekhnurjati.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
indrya@syekhnurjati.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Language Education and Literature
ISSN : -     EISSN : 25022261     DOI : -
Indonesian Language Education and Literature is a journal of research publication. The scopes of this research are Indonesian language and literature teaching, either as the first, second, or foreign language. The research can be conducted in elementary schools, junior high schools, senior high schools, and / or university. The journal is regularly published on July and December in collaboration with the cooperation Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) or The Association of Indonesian Language and Literature Lecturers and Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) or The association of Indonesian Language and Literature Study Program.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI PONDOK PESANTREN MAHASISWA DARUSSALAM Dwi Kurniasih; Siti Aminataz Zuhriyah
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.274 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1521

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode serta faktor-faktor penyebab terjadinya kedua peristiwa kebahasaan tersebut. Data ini diperoleh dari tuturan santri yang berada di Pondok Pesantren Mahasiswa Darussalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi langsung dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perkacapan santri Pondok Pesantren Darussalam terjadi campur kode dan alih kode berupa bahasa Jawa dan bahasa Indonesia karena ketidakefektifan penggunaan bahasa asing oleh santri. Aims the research to describe the forms of code mix and code transfer and the factors that cause the occurrence of these two linguistic events. This data is obtained from the speech of students at the Pondok Pesantren Mahasiswa Darussalam. The method used in this research is descriptive qualitative method. Descriptive method is a research method that tries to describe and interpret the object in accordance with the actual situation. This research also uses direct observation method in collecting data. The results of this study indicate that in the congregation santri Pondok Pesantren Darussalam mixed code and code transfer of Javanese and Indonesian language because the use foreign language by students is not effective.
PENERAPAN LANGUAGE EXPERIENCE APPROACH DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA Tati Sri Uswati; Itaristanti Itaristanti
Indonesian Language Education and Literature Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.486 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1377

Abstract

Apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional.Pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, guru kurang mengajak siswa untuk lebih aktif menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kondisi ini mengakibatkan kemampuan berbicara siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada kompetensi menceritakan kembali isi cerpen dengan menerapkan Language Experience Approach (LEA). Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Cirebon. Teknik pengumpulan data, meliputi: angket, observasi, wawancara, dan tes keterampilan bercerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi LEA dapat meningkatkan keterampilan bercerita. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari kualitas pembelajaran yang tercermin pada keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat selama pembelajaran, serta keberanian siswa bercerita di depan kelas. If a person has good speech skills, he or she will gain both social and professional benefits. In the implementation of Indonesian language learning in schools, teachers do not invite students to be more active in listening, speaking, reading and writing. This condition results in low student speaking ability. This study aims to improve speaking skills on the competence of retelling the contents of the short story by applying the Language Experience Approach (LEA). This class action research (PTK) is conducted in MAN 2 Kota Cirebon. Data collection techniques, including: questionnaires, observations, interviews, and skills test storytelling. The results showed that the implementation of LEA strategy can improve the storytelling skills. The improvement is reflected in the quality of learning reflected in liveliness, attention and concentration, interest during learning, and the courage of students telling stories in front of the class.
STUDENTS RECEPTION TOWARD “CINTA SUCI ZAHRANA” NOVEL BY HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Ira Yuniati; Yumna Rasyid; Emzir Emzir
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.55 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1461

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan resepsi siswa kelas XI IPS 1 SMAN 6 Kabupaten Bengkulu Tengah terhadap novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy. Resepsi siswa tersebut mencakup: (1) respon yang berkaitan dengan struktur novel dan (2) efek komunikatif yang diperoleh siswa. Data penelitian kualitatif ini diperoleh melalui angket terbuka, wawancara, dan diskusi kelompok fokus. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: memberikan novel kepada siswa untuk dibaca dan dipahami, menyebarkan angket dan selanjutnya melakukan wawancara, mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, serta menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini cocok dibaca oleh kalangan remaja terutama anak SMA karena mampu memotivasi menjadi orang yang lebih baik lagi serta gigih dalam meraih cita-cita yang diharapkan. Novel ini dapat menginspirasi siswa SMA untuk menulis sebuah cerita.The purpose of this study was to describe the reception of class XI IPS 1 SMAN 6 Kabupaten Bengkulu Tengah toward the novel of Love of Zahrana by Habiburrahman El Shirazy. Student receptions include (1) responses related to the novel structure and (2) the communicative effects that students gain. This qualitative research data was obtained through open questionnaires, interviews, and focus group discussions. Data collection procedure is done by a novel to students to read and understood, spread the questionnaire and then do the interview, collect data, classify data, and analyze data. The results showed that the novel is suitable to read by teenagers, especially high school children because it is able to motivate to be a better person and persistent in achieving the ideals that are expected. This novel can inspire high school students to write or write a story.
STRUCTURE OF SUNDA IN TANGERANG REGENCY AND THE TERRITORY OF USE Agus Sulaeman
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.165 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1555

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahasa-bahasa yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Data berupa bahasa yang digunakan di Kabupaten Tangerang. Data berasal dari bahasa lisan. Penentuan daerah berdasarkan arah angin dan ditambah bagian tengah. Penentuan desa dilakukan secara acak berdasarkan penggunaan berbagai bahasa sehingga diperoleh sampel dari dialek Kabupaten Sunda Banten. Mengingat keterbatasan ruang dan waktu, desa yang menjadi objek pengamatan diambil dari dua kecamatan. Adapun informan penelitian ini (1) penutur asli bahasa yang diteliti; (2) tidak memiliki kelainan dalam pelafalan, dan (3) memiliki daya ingat yang baik. Data pada setiap desa diperoleh dari dua informan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Data direkam, disimak, dan dicatat. Hal ini untuk melengkapi data yang sudah terkumpul. Analisis data menggunakan metode padan dan agih dengan berbagai teknik yang disesuaikan karakter data yang diperoleh dan tujuan penelitian. Selanjutnya, kerja analisis adalah membandingkan antar-unsur linguistik Sunda Kabupaten Tangerang. Perbedaan itu, meliputi: fonetik, morfologi, sintaksis, kosakata, dan tingkat bicara. This study aims to explain the languages that are in the area of Tangerang Regency. Data in the form of language used in Tangerang District. Data comes from spoken language. Determination of the area based on wind direction and added to the center. Village determination was done randomly based on the use of various languages so that samples obtained from the dialect of the Regency of Sunda Banten. Given the limitations of space and time, the village that became the object of observation was taken from two districts. The informants of this study (1) native speakers of the language under study; (2) have no abnormalities in pronunciation, and (3) has a good memory. The data in each village was obtained from two informants. Data collection was done by interview method. Data is recorded, recorded, and recorded. This is to complete the data that has been collected. Data analysis using the method of padan and agih with various techniques that adjusted the character of the data obtained and research purposes. Furthermore, the analytical work is to compare the linguistic elements of the Sundanese of Tangerang Regency. These differences include phonetics, morphology, syntax, vocabulary, and speech levels.
PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA RAKYAT BERMEDIA WAYANG KANCIL Edy Suryanto; Budi Waluyo
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.626 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kebutuhan pendidikan karakter dalam pembelajaran apresiasi cerita rakyat; (2) mengkaji nilai-nilai cerita rakyat sebagai materi ajar; dan (3) membuat prototipe model pendidikan karakter dalam pembelajaran apresiasi cerita rakyat. Penelitian deskriptif kualitatif tahun I ini menggunakan pendekatan R & D, yang dilaksanakan di 15 sekolah dasar mulai Mei-Oktober 2015. Subjek penelitian adalah siswa kelas V, guru kelas, dan pengambil kebijakan. Penentuan sampel secara stratified random sampling. Tempat dan peristiwa, informan, cerita rakyat, dan dokumen sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian: (1) analisis kebutuhan diidentifikasi atas: visi misi sekolah belum menjadi panduan budaya kerja; permasalahan siswa di kelas dipengaruhi kegiatan pembelajaran guru; pendidikan karakter dipengaruhi faktor pembinaan, keteladanan, model, dan pembiasaan; (2) materi ajar disusun berdasarkan tingkat keterbacaan dan daya pikir siswa; dan (3) model didesain melalui tahap pengorganisasian nilai-nilai, pengondisian pembelajaran, internalisasi nilai-nilai, dan pengembangan nilai-nilai. Pembelajaran apresiasi cerita rakyat menggunakan media wayang kancil sangat menarik dan menyenangkan sebagai model pendidikan karakter di sekolah dasar. This study aims: (1) analyzing the character education needs in learning the appreciation of folklore; (2) examine the folklore values as teaching materials; and (3) create a prototype character education model in learning the appreciation of folklore. This qualitative descriptive research in the first year is using R & D approach, which is implemented in 15 elementary schools from May to October 2015. Research subjects are the students of class V, classroom teachers, and policy makers. Determination of sample by stratified random sampling. Places and events, informants, folklore, and documents as a source of data. Data collection techniques through observation, interviews, and document analysis. Data analysis using interactive analysis techniques. Result of the research: (1) needs analysis identified on: vision of school mission not yet become guide of work culture; students' problems in the classroom are influenced by teacher learning activities; character education is influenced by coaching factors, modeling, modeling and habituation; (2) teaching materials are prepared based on the students' legibility and thinking level; and (3) models are designed through the stages of organizing values, conditioning learning, internalizing values, and developing values. learning the appreciation of folklore using Kancil wayang media is very interesting and fun as a model of character education in elementary school.
KOMPETENSI KESUSASTRAAN GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI WILAYAH TANGERANG SELATAN Ahmad Bahtiar
Indonesian Language Education and Literature Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.163 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1386

Abstract

Kompetensi kesusastraan kini tengah dikritisi oleh berbagai pihak yang memperhatikan lemahnya pembelajaran sastra di sekolah, khususnya sekolah menengah. Untuk itu penelitian dengan sasaran atau responden guru bahasa dan sastra Indonesia sekolah menengah di wilayah Kotamadya Tangerang Selatan dilaksanakan. Tulisan dengan metode deksriptif-analisis ini mendeskripsikan kompetensi yang mencakup memahami pengetahuan sastra, keberminatan dan pengalaman sastra serta keikutsertaan dalam perkembangan sastra. Data yang diperoleh dianalisis serta dikomparasikan dengan standar kompetensi kesusastraan yang ideal. Sehubungan itu intrumen yang digunakan untuk tulisan ini yaitu angket atau kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru bahasa dan sastra Indonesia di wilayah Kotamadya Selatan berdasarkan kompetensi kesusastraan masih jauh dari kriteria guru bahasa dan sastra Indonesia ideal. Untuk itu perlunya upaya meningkatkan kompetensi guru bahasa dan sastra Indonesia khususnya berkenaan dengan kesastraan. Literary competence is now criticized by the experts who pay attention on the weakness of the literature teaching-learning at schools, especially secondary schools. Therefore, this research focusing on the Indonesian language and literature teacher in secondary schools in the Municipality of Tangerang Selatan was conducted. Ths is a descriptive analysis research which explains the competencies including understanding literary knowledge, students’ literary interest and experience, and participation in developing literary activities. The data of this researchs were analyzed and compared to the ideal literary competence standards. The instrument of this research was questionnaire. The results of this research show that based on the literary competence, the Indonesian language and literature teachers in the municipality of Tangerang Selatan do not meet required standards as an ideal teacher. Therefore, it is proposed that some efforts to improve the competency of Indonesian language and literature teachers in the literature understanding and implementing on the teaching-learning process are necessary.
NILAI MORAL DALAM CERITA BABAD CIREBON: BERDASARKAN PENCERITAAN DI KERATON KANOMAN Nurhannah Widianti; Agus Nuryatin; Bambang Indiatmoko
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.686 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1571

Abstract

Babad Cirebon merupakan cerita legenda yang mengisahkan awal mula berdirinya Cirebon. Cerita tersebut diceritakan di Keraton Kanoman setiap 1 Muharam atau bertepatan dengan HUT Kota Cirebon. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pelestarian karena cerita babad Cirebon berperan penting sebagai sarana penggugah nilai-nilai moral yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Cerita ini dapat memberikan pelajaran mengenai berbagai nilai kebajikan. Hal itu dapat dibuktikan dari cerminan sikap yang ditunjukkan oleh Pangeran Walangsungsang sebagai pendiri Cirebon. Dari hasil analisis yang menggunakan pendekatan struktural, cerita babad Cirebon memuat 8 nilai moral, yakni nilai tanggung jawab, kejujuran, toleransi, penghormatan, kerja keras, kasih sayang, religius, dan tolong-menolong. Babad Cirebon was a legend that told the beginning of the Cirebon establishment. The story was told in Kanoman every 1 Muharam or coincide on the Cirebon city anniversary. This was done as a preservation since the Babad Cirebon story was the crucial tool to appeal of moral values that today is needed by the local and society community in general. This story gave the lessons about the various virtues value. It can be proved from the reflection of the attitude that shown by Prince Walangsungsang as a founder of Cirebon. From the analysis used a structural approach, Babad Cirebon story that have been conveyed orally more than four decades contained 8 moral values such as the values of responsibility, honesty, tolerance, respect, hard work, compassion, religious, and mutual assistance.
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MENULIS CERITA PENDEK YANG BERORIENTASI PADA KARAKTER CINTA TANAH AIR Agung Nasrulloh Saputro
Indonesian Language Education and Literature Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.762 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar menulis cerita pendek dengan karakter cinta tanah air. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Mantingan Ngawi. Tahapan penelitian, meliputi: pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produksi awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir, dan desiminasi serta implementasi. Hasil pengembangan buku ajar ditunjukkan pada tahap-tahap sebagai berikut. Validasi buku ajar dinilai oleh dua validator yang menunjukkan bahwa buku ajar termasuk dalam kategori baik karena persentase ≥ 75%. Uji coba terbatas melalui angket, wawancara guru, dan observasi pengamat. Hasil uji coba lapangan diperoleh nilai siswa dalam menulis cerita pendek rata-rata 80. Jadi, dapat disimpulkan bahwa buku ajar menulis cerita pendek dengan karakter cinta tanah air layak digunakan sebagai buku ajar menulis cerita pendek kelas VIII. This study aims to develop textbooks to write a short story with the character of love homeland. The research was conducted at SMPN 1 Mantingan, Ngawi. Research stages include: initial information collection, planning, development of initial production formats, preliminary trials, product revisions, field trials, product revisions, field tests, final product revisions, and dissemination and implementation. The results of textbook development are shown in the following stages. The textbook validation was assessed by two validators indicating that the textbook was included in either category because the percentage was ≥ 75%. Limited trials through questionnaires, teacher interviews, and observer observations. The results of the field test obtained the value of students in writing an average short story 80. So, it can be concluded that the textbook writing short stories with the character of love the homeland worthy of use as a textbook to write a short story class VIII.
SIKAP MAHASISWA TERHADAP BAHASA INDONESIA Indrya Mulyaningsih
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.749 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1525

Abstract

Banyak mahasiswa yang berusaha belajar bahasa Inggris. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap keberadaan bahasa Indonesia. Seiring berjalannya waktu, sangat mungkin jika bahasa Indonesia sudah jarang digunakan dan digantikan oleh bahasa asing. Penelitian ini dilakukan dari Mei sampai Oktober 2017. Adapun populasinya adalah seluruh mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Cirebon, baik bidang umum, agama, maritim, maupun kesehatan. Sampel penelitian adalah masing-masing satu kelas dari 38 perguruan tinggi yang ada di wilayah Cirebon. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki sikap bahasa yang baik. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman akan kaidah bahasa Indonesia yang sudah baik juga. Demikian juga pada aspek afektif. Meskipun memelajari bahasa asing, mahasiswa tetap bangga dan menggunakan bahasa Indonesia. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kecenderungan sikap bahasa tersebut: 1) mahasiswa menyadari peran penting bahasa Indonesia dalam pendidikan, 2) mahasiswa lebih percaya diri jika berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, dan 3) mahasiswa yakin bahwa bahasa Indonesia akan tetap eksis karena banyaknya jumlah penggunanya. Many students are trying to learn English. This, of course, affects the existence of Indonesian language. As time passes, it is possible if the Indonesian language is rarely used and replaced by a foreign language. This research is conducted from May to October 2017. The population is all students of various universities in Cirebon, both general, religion, maritime, and health. The sample of research is each one class from 38 universities in Cirebon region. Based on data analysis it can be concluded that students have good language attitude. This is evidenced by the understanding of the Indonesian rules that have been good as well. Likewise on affective aspect. Despite learning foreign languages, students remain proud and speak Indonesian. The factors that cause the tendency of language attitude are: 1) the students realize the important role of Indonesian language in education, 2) the students are more confident when speaking in The Indonesian language, and 3) the students are convinced that The Indonesian language will still exist because of the large number of users.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DI JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA FITK IAIN SYEKH NURJATI CIREBON Indrya Mulyaningsih; Nina Nurfiana; Mohammad Ali Zahidin
Indonesian Language Education and Literature Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.022 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pembelajaran, (2) mendeskripsikan model pembelajaran berbasis riset, dan (3) mendeskripsikan pendapat mahasiswa terhadap model pembelajaran yang digunakan di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Penelitian ini berbentuk deskriptif eksplanatif. Adapun data penelitian berupa 11 mata kuliah pada Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016. Data dikumpulkan dengan tiga (3) cara, yakni observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, baik sumber data maupun metode pengumpulan data. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum, pembelajaran di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia menggunakan ceramah dan diskusi; 2) hanya satu mata kuliah yang menggunakan model pembelajaran berbasis riset; 3) mahasiswa beranggapan bahwa model pembelajaran yang digunakan di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia IAIN Syekh Nurjati kurang variatif. This study aims to: (1) describe the learning, (2) describe the research-based learning model, and (3) describe the opinion of students to the learning model used in the Indonesian Education Department. This study was a descriptive explanation. The research data on 11 subjects Semester, Academic Year 2015/2016. Data collected by three (3) different ways, including observation, interviews and document analysis. The validity of the data using triangulation techniques, both data sources and data collection methods. Data were analyzed using interactive analysis. These research results show that 1) in general, learning at the Indonesian Education Department using lecture and discussion; 2) only one course that uses research-based learning model; 3) students thought that learning model used in the Indonesian Education Department, IAIN Syekh Nurjati less varied.

Page 4 of 26 | Total Record : 259