cover
Contact Name
ARI HAYATI
Contact Email
ari.hayati@unisma.ac.id
Phone
+62341- 551932
Journal Mail Official
biosaintropis@unisma.ac.id
Editorial Address
Tata Usaha FMIPA Unisma Gedung Usman bin Affan Kompleks Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic)
ISSN : 23382805     EISSN : 24609455     DOI : https://doi.org/10.33474/e-jbst.v7i2.305
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal ini mengkaji fenomena dan temuan penelitian di bidang biologi dan ilmu-ilmu dasar (sains) lainnya serta bidang studi di wilayah tropis. Jurnal ini ditujukan untuk menemukan solusi alternatif dalam perkembangan ilmu biologi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Dunia.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk" : 9 Documents clear
Dinamika Populasi Jamur Pada Media Starter Tepung Beras Diperkaya Nutrisi Potato Dextrose Agar Anindyta Robiatul Adawiyah; Ahmad Syauqi; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.644 KB)

Abstract

Yeast and fungus are important biomass in the food industry. Rice flour is one of the alternative basic ingredients of composite flour and consists of carbohydrates, fats, proteins, minerals and vitamins. Yeast multiplies by a process known as germination, which causes fermentation. This study aims to determine the development of fungal cell population dynamics in making starter with rice flour rich in PDA (Potato Dextrose Agar) nutrition. PDA (Potato Dextrose Agar) is one of the good media used to breed a microorganism, either in the form of fungus / function, bacteria, or living cells. The method used in this study is a different test method for two populations with 2 variables with PDA levels of 0% and 4% with 9 times of repetition. Which is observed once every eight hours the growth dynamics of the fungus by identifying the following fungal species Aspergillus niger is white and has a good composition, Candida utilis is white, Hansenulla anomala is opaque, Trichoderma viride is clear. Keywords: Rice flour, Yeast, PDA (Potato Dextrose Agar), Aspergillus niger, Candida utilis, Trichoderma viride, Hansenula saturnus. ABSTRAK Jamur adalah biomasa yang penting di dalam industri makanan. Tepung beras merupakan salah satu alternatif bahan dasar dari tepung komposit dan terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perkembangan dinamika populasi sel jamur pada pembuatan starter dengan media tepung beras kaya nutrisi PDA (Potato Dextrose Agar). PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan salah satu media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Uji beda rerata dua populasi dengan 2 variabel dengan kadar PDA 0% dan 4% dengan 9 kali ulangan waktu. Yang mana pada setiap 8 jam sekali diamati dinamika pertumbuhan jamurnya dengan mengidentifikasi spesies jamur sebagai berikut Aspergillus niger berwarna putih dan berbenang, Candida utilis berwarna putih, Hansenulla saturnus berwarna buram, Trichoderma viride berwarna bening. Kata Kunci : Tepung beras, Ragi, PDA (Potato Dextrose Agar), Aspergillus niger, Candida utilis, Trichoderma viride, Hansenula saturnus.
Eksplorasi Vegetasi Kawasan Hutan Pantai Sebagai Atraksi Edu-Wisata Di Pantai Gatra Dusun Sendang Biru Desa Sitihatjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Sitti Nor Fajariyah; Ratna Djuniwati Lisminingsih; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.133 KB)

Abstract

Gatra Beach in Malang Regency has the concept of ecotourism, but the reality is this beach for camping that is at risk of damaging vegetation in Gatra beach. The purpose of this study are to find out the structure and composition of the Gatrah beach vegetation, knowing the perception of tourists on the vegetation of Gatra beach and knowing the potential of Gatra beach vegetation as a tourist attraction. The method used is the belt-transect method with four stations. Analyses are used i.e., RFC analysis and the SWOT analysis. Analysis of the results obtained by the two vegetation formations that make up the beach Gatra i.e. formation Barringtonia and the formation of lowland forests. Formation Barringtonia found 10 species with index value important highest are Barringtonia asiatica (65,9) and Samanea saman (57,6) Formation the lowland forest found 11 species with index value important highes Musa acuminate (80,2) and Samanea saman (59,5). Tourist perceptions of species of interest in the Barringtonia formation is Samanea saman (0,29), while species of interest in lowland forest formation is Musa acuminata (0,11). So that the beach of Gatra has the potential as an edu-tourism attraction area. Keywords: analysis of vegetation, RFC, tourist attractions, ecotourism, Barringtonia ABSTRAK Pantai Gatra di kabupaten Malang memiliki konsep ekowisata, namun kenyataan di lapangan pantai Gatra menjadi tempat berkemah yang beresiko merusak vegetasi pantai Gatra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi pantai Gatra, mengetahui persepsi wisatawan terhadap vegetasi pantai Gatra dan mengetahui potensi vegetasi pantai Gatra sebagai atraksi wisata. Metode yang digunakan yakni metode belt-transek dengan empat stasiun. Analisis yang digunakan melalui analisis RFC dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua formasi yang menyusun pantai Gatra yakni formasi Barringtonia dan formasi hutan dataran rendah. Formasi Barringtonia dengan 10 spesies, indeks nilai penting tertinggi yakni Barringtonia asiatica (65,9) dan Samanea saman (57,6). Formasi hutan dataran rendah dengan 11 spesies, indeks nilai penting tertinggi spesies Musa acuminata (80,2) dan Samanea saman (59,5). Persepsi wisatawan terhadap spesiesdiminati pada formasi Barringtonia adalah Samanea saman (0,29), sedangkan pada formasi hutan dataran rendah yakni spesies Musa acuminata (0,11). Sehingga pantai Gatra berpotensi sebagai kawasan atraksi edu-wisata. Kata kunci: analisis vegetasi, RFC, atraksi wisata, ekowisata, Barringtonia
Diversitas dan Asosiasi Tumbuhan Liar pada Lahan Padi (Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays) di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Benih Palawija Singosari Kabupaten Malang Ifadotul Lailatussholiha; Ari Hayati; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.662 KB)

Abstract

The research aims to find out the diversity and association between wild plant species on rice fields (Oryza sativa) and corn (Zea mays) at technical unit of Singosari Seed Crop Development, Malang Regency. In this study using the survey method, by observing directly any wild plants found in the fields of rice and corn. The exploration of wild plants was carried out by exploratory methods, namely observing wild plants found around rice and maize plantations in predetermined plots. Analysis of the data used is the Shannon-Wienner Diversity Index and Pielou Evenness Index. Whereas to find out the association between wild plant species that is by calculating the Chi-square test based on the results of the 2x2 contingency table whose value is obtained from the presence or absence of speces in a plot. Furthermore, to find out the positive or negative interactions that occur, the correlation coefficient calculation is also based on the 2x2 contingency table. The results obtained for the highest Diversity Index value of 2.729 was on land II from the corn field. Whereas the high palin value of Pielou's Tightness Index of 0.371 is on land II from the corn field. Keywords: Diversity, association, wild plants ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui diversitas dan asosiasi antar spesies tumbuhan liar pada lahan tanaman padi (Oryza sativa) dan jagung (Zea mays) di UPT Pengembangan Benih Palawija Singosari Kabupaten Malang. Penelitian ini mengunakan metode Eksploratif, dengan mengamati langsung setiap tumbuhan liar yang terdapat pada lahan tanaman padi dan jagung. Pengambilan sampel tumbuhan liar dilakukan cara purposive sampling yaitu mengamati tumbuhan liar yang terdapat di sekitar pertanaman padi dan jagung pada plot-plot yang sudah ditentukan. Analisis data yang digunakan yaitu Indeks Keanekaragaman shannon-Wienner dan Indeks Kemerataan Pielou. Sedangkan untuk mengetahui asosiasi antar spesies tumbuhan liar yaitu dengan menghitung uji Chi-square berdasarkan hasil tabel kontingensi 2x2 yang nilainya didapatkan dari ada atau tidak adanya spesies dalam suatu plot. Selanjutnya untuk mengetahui positif atau negatifnya interaksi yang terjadi dilakukan perhitungan koifisien korelasi yang juga didasarkan pada tabek kontingensi 2x2. Hasil yang didapatkan untuk Indeks Keanekaragaman yaitu nilai paling tinggi berada pada lahan II dari lahan tanaman jagung yaitu 2,729. Sedangkan nilai paling tinggi dari Indeks Kemeratan Pielou berada pada lahan II dari lahan tanaman jagung yaitu 0,371. Kata kunci: Diveritas, asosiasi, tumbuhan liar.
Keanekaragaman Koloni Mikroorganisme Rizosfer Lahan Tebu (Saccharum officinarum) Pada Penggunaan Pupuk Bio-Slurry dan Pupuk Kimia Adifatul Ismy; Ahmad Syauqi; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.477 KB)

Abstract

The diversity of microorganisms is very important in the balance of soil ecosystems is also an indicator of soil health and can affect the condition of plants that grow on it. Rizosphere is a part of the soil around the root of a plant. The activity of some rhizosphere microorganisms plays a role in the nutrient cycle and the process of soil formation, plant growth, affecting microorganism activity, and as biological control of root pathogens. The research objective was to determine the value of the sugarcane (Saccharum officinarum) rhizosphere microorganism index using Bio-slurry and chemical fertilizers. This study uses descriptive explorative methods. The data analyzed in the form of measurement of pH, number of microorganism colonies and diversity index. Diversity of Colonies Rhizosphere microorganisms Sugarcane land that uses Bio-slurry and those using Chemical Fertilizer are classified as low respectively 0.47 and 0.69. Colony groups found in each land are bacteria and fungi. Keywords: Diversity, Rizosphere, Saccharum officinarum, Bio-slurry, Chemical Fertilizers ABSTRAK Keanekaragaman mikroorganisme sangat penting dalam keseimbangan ekosistem tanah juga merupakan indikator kesehatan tanah dan dapat mempengaruhi kondisi tanaman yang tumbuh di atasnya. Rizosfer merupakan bagian tanah yang berada di sekitar perakaran tanaman. Aktivitas beberapa mikroorganisme rizosfer berperan dalam siklus hara dan proses pembentukan tanah, pertumbuhan tanaman, memengaruhi aktivitas mikroorganisme, serta sebagai pengendali hayati terhadap patogen akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks keanekaragaman mikroorganisme rizosfer tebu (Saccharum officinarum) yang menggunakan Bio-slurry dan pupuk kimia. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif eksploratif. Data yang dianalisis berupa hasil pengukuran pH, jumlah koloni mikroorganisme dan indeks keragaman. Keanekaragaman koloni mikroorganisme rizosfer lahan tebu yang menggunakan Bio-slurry dan yang menggunakan Pupuk kimia tergolong rendah masing-masing bernilai 0,47 dan 0,69. Kelompok koloni mikroorganisme yang ditemukan pada masing-masing lahan yaitu bakteri dan jamur. Kata kunci: Keanekaragaman, Rizosfer, Saccharum officinarum, Bio-slurry, Pupuk Kimia
Kajian Pola Hidup Pasien Malaria yang Dirawat di Rumah Sakit Islam Unisma Tahun 2016-2017 Herlinda Rahayu; Nour Athiroh AS; Hari Santoso
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.379 KB)

Abstract

Malaria is a disease caused by Plasodium sp which is transmitted through the bite of a female Anopheles mosquito. The purpose of this study was to determine the percentage of malaria patients and the lifestyle of malaria patients treated at UNISMA RSI in 2016-2017. This research was conducted on June 28 201- 05 05 2018 in 3 Subdistricts of Lowokwaru, Klojen and Kedung Stables. This research method is a descriptive method that is observational (non-experimental). Data collection uses two methods: primary data collection and secondary data. The questionnaire was tested for validity and reliability. The results showed that based on the sex of the most sufferers were male sex (56%), the age of post-malaria patients was more prevalent in the productive age of 15-25 years (62.5%) and at the level of education a lot occurred in Bachelor (S1) ) with a percentage (87.5%) and the main diagnosis of most diagnoses of Plasmodium vivax (83.3%). The pattern of life in 16 malaria patients collected from these 12 questionnaires is an unhealthy lifestyle that affects the occurrence of malaria, which is not cleaning the cattle shed every day, not closing water reservoirs and not cleaning garbage around the house. Keywords: Malaria, Plasmodium vivax, descriptive. ABSTRAK Malaria merupakan penyakit yang disebakan oleh Plasodium sp yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase pasien malaria dan pola hidup pasien malaria yang dirawat di RSI UNISMA tahun 2016-2017. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 juni 2018- 05 Agustus 2018 di 3 Kecamatan Lowokwaru, Klojen dan Kedung kandang. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat observasional (non-eksperimental). Pengumpulan data menggunakan dua cara yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin penderita terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki (56%), Usia pasien pasca malaria lebih banyak terjadi pada usia produktif 15-25 tahun (62,5%) dan pada tingikat pendidikan banyak terjadi pada Sarjana (S1) dengan persentase (87,5%) serta diagnosa utama paling banyak diagnosa Plasmodium vivax (83,3%). Pola hidup pada 16 pasien malaria yang terkumpul dari 12 kusioner tersebut dan pola hidup yang tidak sehat yang mempengaruhi terjadinya penyakit malaria yaitu tidak memebersihkan kandang ternak setiap hari, tidak menutup tempat penampungan air dan tidak membersihkan sampah disekitar rumah. Kata kunci : Malaria, Plasmodium vivax, deskriptif.
Isolasi dan Identifikasi Mikroba Berpotensi Pendegradasi Limbah Cair Laboratorium Kesehatan STIKes Maharani Malang Erni Yohani Mahtuti; Farahdita Devi Masyitoh
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.544 KB)

Abstract

Laboratory waste produced unique characteristics, contrast to waste produced by industrial activities. Material waste that comes from the laboratory has greater variety of waste types; although the amount of material discarded is not many. The research objective was to obtain bacterial isolates that were able to survive in laboratory waste as potential waste-degrading bacteria. Research method is observartional laboratory with isolate reaction testing that was detected by the ability to degrade starch, cellulose, proteins and non-organic compounds. The sampling method was purposive sampling. The stages in this study were divided into two; first, the manufacture of pure cultures from the inoculants previously diluted, then microscopic observations. The second, identification and biochemical test according to Bergey's Manual of Bacteriology Determination. Bacteria were rejuvenated on medium nutrient so that the isolates were obtained twenty four hours old. Then an examination was carried out include Gram staining. Enzymatic test of amylase, protease, and cellulose, and biochemical test to identify microbes that degrade chemical compounds includes; oxidase test, motility, nitrate, lysine, ornithine, H2O, Glucose, Mannitol, xylose, ONPG, Indole, urease, V-P, citrate, TDA. The results of the study were found Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, and Pseudomonas aeruginosa. Isolates that have an amylolytic index are C1, C2 and O7 namely Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, and Pseudomonas aeruginosa. The resulting index was C1 = 0.45, C2 = 0.65 and O7 = 0.87. Keywords: Isolation, identification, laboratory liquid waste, waste degradation microbes ABSTRAK Limbah laboratorium menghasilkan karakteristik yang unik, kontras dengan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Limbah bahan yang berasal dari laboratorium memiliki jenis sampah yang lebih banyak, meskipun jumlah bahan yang dibuang tidak banyak. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh isolat bakteri yang mampu bertahan hidup di dalam limbah laboratorium sebagai bakteri pengurai limbah potensial. Metode penelitian adalah observasional laboratorium dengan melakukan tes reaksi isolat untuk mengetahui kemampuan degradasi pati, selulosa, protein dan senyawa non-organik. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Tahapan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu pertama, pembuatan kultur murni dari inokulan yang sebelumnya diencerkan, kemudian pengamatan mikroskopis. Kedua, identifikasi dan uji biokimia sesuai dengan Manual Penentuan Bakteriologi Bergey. Bakteri diremajakan pada nutrisi sedang sehingga isolat diperoleh dalam dua puluh empat jam. Uji pemeriksaan adalah pewarnaan Gram. Selanjutnya uji enzimatik amilase, protease, dan selulosa, dan uji biokimia untuk mengidentifikasi mikroba yang mendegradasi senyawa kimia meliputi; uji oksidase, motilitas, nitrat, lisin, ornithine, H2O, Glukosa, Mannitol, xilosa, ONPG, Indole, urease, V-P, sitrat, TDA. Hasil penelitian ditemukan Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa. Isolat yang memiliki indeks amilolitik adalah C1, C2 dan O7 yaitu Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa. Indeks yang dihasilkan adalah C1 = 0,45, C2 = 0,65 dan O7 = 0,87. Kata kunci: Isolasi dan identifikasi mikroba, Limbah cair laboratorium, mikroba pendegradasi limbah
Isolasi dan Analisis Koloni Bakteri Rizosfer Untuk Agen Pengendali Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Stroberi (Fragaria sp) Aza Zunairoh; Ahmad Syauqi; Tintrim Rahayu
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.403 KB)

Abstract

Rhizosphere bacteria are soil microbes that can be isolated from the rhizosphere of strawberry plants (Fragaria sp). Rhizosphere bacteria are included in the group of antagonistic microbes which have the potential to inhibit the growth of the pathogenic fusarium sp fungi that infect plants that cause fusarium wilt in the roots of strawberry plants. This study aims to determine the diversity index of rhizosphere bacteria isolated from strawberry plants which are antagonistic to Fusarium sp. This study uses descriptive and experimental methods. The results of the analysis of the diversity of rhizosphere bacteria have a diversity index value of 1.35. This indicates that the diversity of rhizosphere bacteria isolated from the rhizosphere of strawberry plants is in the moderate category (1.0 <H '<3.322). Analysis of potential friendship of 5 types of colonies (R1, R2, R3, R4, R5) were obtained, rhizosphere bacteria R5 had a percentage of inhibition of 51.9%. So that this R5 bacteria has the potential and inhibits the growth of Fusarium sp fungi, because the R5 bacteria have the same macroscopic and microscopic characteristics and characteristics as those possessed by the bacterium Pseudomonas fluorescens. Keywords: Rhizosphere bacteria, strawberry plants, Fusarium sp ABSTRAK Bakteri rizosfer merupakan mikroba tanah yang dapat diisolasi dari rizosfer tanaman stroberi (Fragaria sp). Bakteri rizosfer termasuk dalam kelompok mikroba antagonis yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Fusarium sp yang menginfeksi tanaman yang menyebabkan penyakit layu fusarium pada akar tanaman stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keragaman bakteri rizosfer yang diisolasi dari tanaman stroberi yang bersifat antagonis terhadap jamur Fusarium sp. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan eksperimen. Hasil analisis keragaman bakteri rizosfer memiliki nilai indeks keragaman sebesar 1,35. Hal ini menandakan bahwa keanekaragaman bakteri rizosfer yang diisolasi dari rizosfer tanaman stroberi termasuk dalam kategori sedang (1,0<H’<3,322). Analisis potensi penghamabatan dari 5 macam koloni (R1, R2, R3, R4, R5) yang didapatkan, bakteri rizosfer R5 memiliki persentase daya hambat sebesar 51,9%. Sehingga bakteri R5 ini memiliki potensi dan menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp, sebab bakteri R5 memiliki ciri-ciri dan karakter makroskopis dan mikroskopis yang sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri Pseudomonas fluorescens. Kata kunci: Bakteri rizosfer, tanaman stroberi, Fusarium sp
Isolasi Bakteri Endofit pada Tanaman Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Madura dan Uji Potensi Antagonis dengan jamur Diplodia sp. Nurul Afiyatul Jannah; Ahmad Syauqi; Hari Santoso
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.385 KB)

Abstract

Endophytes can produce large quantities of bioactive metabolites, which are involved in the relationship between endophytes and hosts. Among the potential antagonistic bacteria that can be used as biological controllers are endophytic bacteria, namely bacteria that live in plant tissues and can move between tissues. One alternative to controlling diseases in citrus plants is to use biological agents that are antagonistic to the cause of the disease. Exploration of biological agents was carried out by isolating endophytic bacteria leaves of Madura varieties. The aim of researh was to determine the diversity index of endophytic bacteria from the leaves of Madura variety and to know the antagonistic colonies of endophytic bacteria toward Diplodia sp. The study used descriptive and experimental methods with taking into account the research objectives. Observations were carried out using PCA (Plate Count Agar) media, NA (Nutrient Agar), and MCA (Mac Conkey Agar). Diversity index of endophytic bacterial microorganisms isolated from the leaves of Madura varieties, namely 9 types of bacterial colonies obtained E1 milky white, E2 milky white, E3 milky white, E4 milky white, E5 white, E6 white, E6 white, E7 white, E8 Yellow and E9 clear white. After the antagonistic test of the nature of the bacterial colonies with the diplodia fungus sp, there were four types of antagonistic endophytic bacteria colonies namely E3 percentage (47.5%), E4 percentage (35.31%), E6 percentage (35%), lastly E9 percentage (63, 43%). Keywords: Endophytic bacteria, orange leaves, diplodia fungus. ABSTRAK Endofit dapat menghasilkan bioaktif metabolit dalam jumlah banyak, yang terlibat didalam hubungan antara endofit dan inang. Diantara bakteri potensial antagonis yang dapat digunakan sebagai pengendali hayati adalah bakteri endofit yaitu bakteri yang hidup didalam jaringan tanaman dan dapat berpindah antar jaringan. Salah satu alternatif pengendalian penyakit pada tanaman jeruk adalah menggunaan agen hayati yang bersifat antagonis terhadap penyebab penyakit. Eksplorasi agen hayati dilakukan dengan mengisolasi bakteri endofit daun tanaman jeruk keprok varietas Madura. Tujuan penelitian adalah menentukan indeks keragaman mikroorganisme bakteri endofit daun jeruk keprok varietas Madura dan mempelajari sifat Antagonis koloni bakteri Endofit kepada jamur Diplodia sp. Penelitian menggunakan metode deskrptif dan eksperimental dengan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian. Pengamatan dilakukan dengan mengunakan media PCA (Plate Count Agar), NA (Nutrient Agar), dan MCA (Mac Conkey Agar). Indeks keragaman mikroorganisme bakteri endofit yang diisolasi dari daun jeruk keprok varietas Madura yaitu ada 9 macam koloni bakteri yang didapat E1 warna putih susu, E2 putih susu, E3 putih susu, E4 putih susu, E5 putih, E6 putih, E7 putih, E8 Kuning dan E9 putih bening. Setelah dilakukannya uji antagonis sifat dari koloni bakteri dengan jamur diplodia sp ada empat macam koloni bakteri endofit yang bersifat antagonis yaitu E3 persentase (47,5%), E4 persentase (35,31%), E6 persentase (35%), terakhir yaitu dari E9 persentase (63,43%). Kata kunci: Bakteri Endofit, daun jeruk, jamur Diplodia sp.
Pola Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa untuk Retting-Embun Serat Kasar pada Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) Eka Prasetyowati; Ahmad Syauqi; Tintrim Rahayu
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1360.527 KB)

Abstract

Sansivieria trifasciata has a cell wall consisting of high cellulose components which are reinforced by lignin, pectin and hemicellulose. Separation of fibers from bonds that strengthen fibers is still a major problem because the cell walls that are owned are very strong and stiff. In the activity of separating selolusa fiber there needs to be a process called retting. Residues from the retting process with chemicals can pollute the environment, separation by mechanical means produces fibers that are still rigid, and with soaking requires a lot of water and causes odor. The purpose of this study is how long the Pseudomonas earuginosa used can show cell proliferation; get a graph of growth patterns in Sansevieria trifasciata leaf preparations by adding nutrients and fiber quality from dew retting. This study uses an experimental method; there are 2 treatments, namely the addition of nutrition and without nutrition with 6 replications time 5 days, 10, days, 15 days, 20 days and 30 days. The results of this study were the number of treated cells with the addition of nutrients and without the addition of nutrients experiencing the lag phase of the 5th to 10th day and the exponential phase starting from the 10th day to the 30th day. Pseudomonas aeruginosa can soften the cell wall with dew-retting ability obtained by 3.0 nutritional treatment scores and a score of 1.5 treatments without nutrition. In the regression analysis ≥ , where there is a significant influence between the number of cells per unit and the addition of nutrients and without the addition of nutrients. Keywords: growth pattern, Pseudomonas aeruginosa, coarse fiber, Sansevieria trifasciata ABSTRAK Sansivieria trifasciata memiliki dinding sel yang terdiri dari komponen selulosa tinggi yang diperkuat oleh lignin, pektin dan hemiselulosa. Pemisahan serat dari ikatan yang memperkuat serat masih menjadi masalah utama karena dinding sel yang dimiliki sangat kuat dan kaku. Dalam kegiatan pemisahan serat selolusa perlu adanya proses yang dinamakan retting. Residu dari proses retting dengan bahan kimia dapat mencemari lingkungan, pemisahan dengan cara mekanik menghasilkan serat yang masih kaku, dan dengan perendaman membutuhkan air yang cukup banyak serta menimbulkan bau. Tujuan dari penelitian ini adalah berapa lama Pseudomonas earuginosa yang digunakan dapat menunjukkan perkembangbiakan sel, mendapatkan grafik pola pertumbuhan pada sediaan daun Sansevieria trifasciata dengan penambahan nutrisi dan kualitas serat dari retting-embun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, terdapat 2 perlakuan yaitu penambahan nutrisi dan tanpa nutrisi dengan 6 ulangan waktu 5 hari, 10, hari, 15 hari, 20 hari dan 30 hari. Hasil dari penelitian ini jumlah sel perlakuan dengan penambahan nutrisi dan tanpa penambahan nutrisi mengalami fase lag hari ke-5 sampai hari ke-10 dan fase eksponensial dimulai dari hari ke-10 sampai hari ke-30. Pseudomonas aeruginosa dapat melunakkan dinding sel dengan kemampuan retting-embun diperoleh skor 3,0 perlakuan nutrisi dan skor 1,5 parlakuan tanpa nutrisi. Pada analisa regresi ≥ , dimana adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah sel setiap unitnya dengan penambahan nutrisi dan tanpa penambahan nutrisi. Kata kunci: Pola Pertumbuhan, Pseudomonas aeruginosa, Serat Kasar dan Sansevieria trifasciata

Page 1 of 1 | Total Record : 9