cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA DENGAN METASTASIS TULANG TAHUN 2015-2017 DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ni Putu Diah Rakasiwi; Gede Budhi Setiawan; I Gst Ngr Wien Aryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.725 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p04

Abstract

Kasus kanker payudara adalah paling umum kedua di dunia dan kanker yang paling sering pada perempuan. Rerata 5-10% kanker payudara sudah mengalami metastasis saat diagnosis. Penderita kanker payudara stadium lanjut hampir 70% sudah mengalami metastasis tulang. Penelitian ini dilakukan dengan potong lintang deskriptif hanya melakukan deskripsi mengenai data sekunder (rekam medis) yang sudah diperoleh sebelumnya dan untuk mengetahui karakteristik kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar. Sampel yang digunakan adalah semua pasien terdiagnosis kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi selama periode 01 Januari 2015-31 Desember 2017. Jumlah penderita kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar yaitu 59 sampel, didapatkan paling sering terjadi pada usia 46-54 tahun sebanyak 27 orang (45,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 57 orang (96,6%), dengan tipe histopatologi invasive ductal carcinoma atau invasive carcinoma of no special type (NST) sebanyak 46 orang (78%), ukuran tumor T4 sebanyak 46 orang (78%) serta grade II dan grade III masing-masing sebanyak 24 orang (40,7%). Disimpulkan bahwa karakteristik kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar terjadi pada usia 46-54 tahun, lebih banyak pada perempuan dengan tipe histopatologi invasive ductal carcinoma, dengan ukuran tumor T4 serta grade II dan grade III. Kata kunci : Kanker Payudara, Metastasis Tulang
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ni Putu Windi Sukma Putri; Wayan Citra Wulan S; Putu Cintya Denny Y
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.217 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p05

Abstract

Preeklampsia merupakan penyebab penting dari morbiditas berat, disabilitas jangka panjang dan kematian pada ibu dan bayi. WHO merekomendasikan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencegah dan menangani masalah preeklampsia melalui deteksi dini dan pengenalan faktor risiko preeklampsia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada ibu bersalin di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan pada bulan April – Oktober 2018. Sebanyak 104 ibu bersalin dilibatkan dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan metode systematic random sampling. Data preeklampsia dan faktor risiko seperti usia, paritas, obesitas, riwayat hipertensi dan tingkat pendidikan dikumpulkan dari rekam medis ibu bersalin periode Januari-September 2018. Data dianalisis dengan uji Poisson Regression untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kejadian preeklampsia sebesar 54,8% dan faktor yang berhubungan adalah usia < 20 dan >35 (PR = 2,042; 95% IK 1,478-2,820; P value < 0,001) serta paritas ? 1 dan ? 4 (PR = 2,280; 95% IK 1,129-4,60; P value = 0,003). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah obesitas (PR= 1,385; 95% IK 0,987-1,943; P value = 0,088), riwayat hipertensi (PR= 0,911; 95% IK 0,225-3,682; P value = 0,890) dan tingkat pendidikan ibu (PR= 1,201; 95% IK 0,847-1,702; P value=0,320). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko usia dan paritas berhubungan dengan kejadian preeklampsia sehingga dapat disarakan untuk mengawasi lebih intens pada ibu hamil dengan usia < 20 dan >35 dan paritas ? 1 dan ? 4. Kata Kunci: preeklampsia, usia, paritas, obesitas, riwayat hipertensi, tingkat pendidikan
PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI ANTARA PEKERJA SHIFT DAN NON-SHIFT DI TOKO DI DENPASAR SELATAN Ni Nyoman Nita Rosani; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.595 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p01

Abstract

Shift kerja merupakan pengaturan waktu kerja yang tidak menentu atau di luar jadwal kerja normal. Shift kerja dapat menyebabkan perubahan ritme sirkadian yang akan mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan denyut nadi antara pekerja shift dan non-shift. Rancangan penelitian yang digunakan analitik cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah pramuniaga yang bekerja sebagai pekerja shift dan non-shift toko di Denpasar Selatan. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Jumlah sampel adalah 64 orang. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan fisik palpasi untuk mengukur denyut nadi dan menggunakan alat sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik dianalisis dengan uji Mann-Whitney, sedangkan perbedaan denyut nadi dianalisis dengan independent t-test. Hasil penelitian tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan nilai p <0,05 yaitu 0,000 dan 0,000 yang artinya terdapat perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok. Hasil penelitian denyut nadi menunjukkan nilai p <0,05 yaitu 0,012, artinya terdapat perbedaan denyut nadi pada kedua kelompok. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah dan denyut nadi antara pramuniaga yang bekerja sebagai pekerja shift dan non-shift di Denpasar Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi sehingga diperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat. Kata Kunci: Shift Kerja, Tekanan Darah, Denyut Nadi
GAMBARAN KARAKTERISTIK FRAKTUR KLAVIKULA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2017 Ni Nyoman Shinta Prasista Sari; A. A. Gde Yuda Asmara; Agus Roy H Hamid
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.996 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p02

Abstract

Kejadian fraktur klavikula umum terjadi di masyarakat, bahkan angka kejadiannya mencapai 30-60 pada setiap 100.000 populasi. Mengingat prevalensi tinggi, penatalaksanaan yang cepat berkembang, dan tingginya tingkat komplikasi, maka penelitian ini bertujuan untuk meneliti gambaran karakteristik penderita fraktur klavikula di RSUP Sanglah, Bali dengan metode deskriptif-retrospektif dari data sekunder penderita fraktur klavikula yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2017. Variabel yang dicari yaitu usia, jenis kelamin, penyebab, jenis fraktur, penatalaksaan dan keluhan penyerta. Dari total 718 pasien fraktur klavikula paling banyak berada pada kelompok umur 25-64 tahun dengan umur rerata 33,66 + 15,664 tahun. Perbandingan kejadian fraktur klavikula antara laki-laki dan perempuan yaitu 2,6 : 1. Penyebab terbanyak dari fraktur klavikula adalah kecelakaan lalu lintas (71%). Jenis fraktur yang paling banyak adalah fraktur tertutup (98,3%). Metode penatalaksaan yang paling sering digunakan adalah metode non-operatif dengan persentase 88,3%. Jenis metode non-operatif yang sering dipilih yaitu dengan sling (67,1%). Keluhan penyerta yang paling sering dialami pasien fraktur klavikula adalah cedera kepala yaitu sebesar 24,1%. Kata Kunci: Fraktur, Klavikula, Karakteristik, RSUP Sanglah, Bali
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SWAMEDIKASI OAINS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA Ni Putu Devi Purnamayanti; I Gusti Ayu Artini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.024 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p03

Abstract

Swamedikasi merupakan suatu alternatif dalam meningkatkan kemandirian kesehatan di masyarakat. Studi terbaru dari International Research Journal of Pharmacy tahun 2015 menemukan bahwa Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) merupakan obat yang paling sering digunakan dalam swamedikasi sebesar 50%. Tingkat swamedikasi OAINS yang tinggi memiliki kekhawatiran terhadap resiko pemakaian obat yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase tingkat swamedikasi dan pengaruh karakteristik sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan tentang swamedikasi OAINS pada mahasiswa Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada tahun 2016 terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana. Total sampel penelitian adalah 116 sampel. Hasil dari penelitian ini yaitu persentase tingkat swamedikasi umum seluruhnya mencapai 81%, sedangkan pada tingkat swamedikasi OAINS mencapai 75,9%. Berdasarkan masing-masing karakteristik, proporsi tingkat pengetahun baik didominasi oleh sampel yang berusia ?20 tahun, jenis kelamin perempuan, serta dari sampel yang berasal dari mahasiswa non kedokteran. Hasil uji chi-square menunjukkan, berdasarkan usia nilai p = 0,002 (p<0,05), pada jenis kelamin p = 0,871 (p>0,05) dan pendidikan dengan p = 0,624 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu usia memiliki pengaruh yang bermakna secara statistik, sedangkan jenis kelamin dan pendidikan tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap suatu tingkat pengetahuan tentang swamedikasi OAINS. Kata kunci : swamedikasi, OAINS, tingkat pengetahuan, Universitas Udayana
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Geitha Puspita Darmi; Made Oka Negara; Yukhi Kurniawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disfungsi ereksi (DE) adalah bentuk klinis yang ditandai dengan ketidakmampuan secara persisten atau berulang untuk mencapai dan mempertahankan kualitas ereksi penis untuk memungkinkan aktivitas seksual yang memuaskan selama tiga bulan. Disfungsi ereksi dapat menjadi salah satu penyebab penting dalam penurunan kualitas hidup laki-laki. Disfungsi ereksi memiliki berbagai etiologi dan faktor risiko, salah satunya adalah merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali pada bulan Mei sampai Desember 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional dari sumber data primer. Sampel penelitian adalah pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang ditentukan dengan teknik total sampling dan didapatkan 49 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% perokok mengalami DE, menggunakan uji chi-square dengan nilai p = 0,032 atau p < 0,05 (95%IK=1,014-2,944) yang berarti secara statistik bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian DE pada pegawai laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: Disfungsi ereksi, merokok, dan pegawai laki-laki
EVALUASI PENGGUNAAN TOTALLY IMPLANTABLE VENOUS ACCESS PORT UNTUK KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2016 Ayu Nursantisuryani Jahya; Putu Anda Tusta Adi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.642 KB)

Abstract

The route of chemotherapy administration affects patient adherence and compliance. The Totally Implantable Venous Access Port (TIVAP) emerged as a promising method for optimal access to chemotherapy. However, evaluation of its usage was still low compared to its high demand. This study was conducted to determine the characteristics, indications, dan complications of TIVAP implantation in female subjects with breast cancer who underwent chemotherapy using TIVAP at RSUP Sanglah in the period of March 2015 to September 2016. This was a descriptive method with cross sectional design using secondary data from medical records of breast cancer patients visiting Sanglah General Hospital. Data on subject characteristics, indications, and complications of TIVAP were analyzed with SPSS. In this study, it was shown that TIVAP users mostly aged over 40 years with breast cancer on the left. Majority (61%) chose this method after being educated. TIVAP mostly implanted in the right subclavian vein. There were 3 out of 28 subjects (9%) who experienced complications: 1 subject (3%) had an early complication due to thrombus blocking and 2 subjects (6%) had late complications due to exposed chemoport and infection, respectively. It can be concluded that the highest indication of TIVAP usage was after education and the rate of complications was low and mild. Thus, TIVAP is a safe and good method to be applied as a route of chemotherapy administration. Keywords: breast cancer, chemotherapy, TIVAP
KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) MENINGKATKAN KELEMBAPAN KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B I Putu Dema Prasetya; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.51 KB)

Abstract

Kulit kering dapat menurunkan kinerja proteksi tubuh terhadap efek radikal bebas dan infeksi. Kerusakan kulit bisa terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), salah satu dari komponen sinar matahari yang mencapai bumi. Efek dari sinar UV yang memiliki sifat sebagai sumber radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan. Salah satunya yaitu krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) terhadap kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 30 ekor tikus wistar jantan yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Sampel penelitian dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2), 10% (P3), dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 5% dan krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 10% terhadap peningkatkan kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: Kelembapan Kulit, Kulit Buah Naga Super Merah, Antioksidan, Sinar Ultraviolet, Tikus Wistar
HUBUNGAN ANTARA SMARTPHONE ADDICTION DAN SUSTAINED ATTENTION PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Dito Setiadarma; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.567 KB)

Abstract

Smartphone addictions dapat mempengaruhi berbagai aspek seperti kesehatan dan psikososial. Penggunaan smartphone yang berlebihan tidak berkorelasi dengan jumlah waktu tidur melainkan berkorelasi dengan kualitas tidur, terutama akibat kebiasaan saling berkirim pesan. Gangguan psikologis pada penderita smartphone addictions, yaitu pengguna smartphone lebih mudah mengalami perasaan depresi, cemas, tidak percaya diri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara smartphone addiction dan sustained attention pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik cross-sectional dengan data primer menggunakan teknik simple random sampling. Variabel Smartphone addictions adalah perilaku keterikatan atau kecanduan terhadap smartphone yang dan variabel sustained attention adalah kemampuan untuk mempertahankan atensi saat melakukan aktivitas berulang dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 September hingga 20 Oktober 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Data diambil dari pengumpulan kuesioner SAS-SV dan pengukuran tingkat sustained attention menggunakan PC-PVT.Sampel yang didapatkan pada penelitian ini berjumlah 139 responden (53 laki laki dan 86 perempuan; rata rata umur = 20,76 ± 0,666). Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan distribusi data tidak normal. Selanjutnya Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney U dan didapatkan, minRT (p=0,011), maxRT (p=0,000), meanRT (p=0,000), medianRT (p=0,001), yaitu nilai kurang dari 0,05 (p<0,05). Penelitian ini menunjukkan smartphone addiction berhubungan secara signifikan dengan sustained attention pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata kunci: smartphone, smartphone addiction, sustained attention, PC-PVT
POLA KEPEKAAN BAKTERI ENTEROBACTER SP YANG DIISOLASI DARI SPESIMEN URIN DI RSUP SANGLAH Putu Bagus Redika Janasuta; Dewa Made Sukrama; Ida Bagus Nyoman Putra Dwija
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.715 KB)

Abstract

Pendahuluan: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi kedua tersering, sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Enterobacter sp merupakan penyebab tersering ISK. Di era peningkatan resistensi antimikroba, tatalaksana ISK penuh tantangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola kepekaan Enterobacter sp dari spesimen urin di RSUP Sanglah, Denpasar. Metode: Rancangan penelitian adalah deskriptif cross sectional. Dilakukan di SMF Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah / FK UNUD selama Januari 2015 - Desember 2016 mempergunakan data sekunder. Sampel penelitian adalah pola kepekaan antibiotik terhadap Enterobacter sp. dari spesimen urin dan memenuhi kriteria inklusi. Sampel diperoleh dengan teknik total sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Dari 20 sampel, menurut karakteristik sampel, jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada wanita yaitu laki-laki 14 (70%) perempuan 6 (30%,) berdasarkan usia, rata-rata usia adalah 42 tahun, proporsi terbanyak usia 21-60 tahun yaitu 11(55%). Penyebab ISK berdasarkan spesies terbanyak adalah Enterobacter cloacae yaitu 18 (90%). Pola kepekaan E.cloacae terhadap antibiotik peka terhadap amikacin (88,9%) dan tidak peka ampicillin (94,4%). E.aerogenes tidak peka ampicillin, ampicillin/sulbactam, dan cefazolin (100% masing-masing), sedangkan yang lain masih peka. E.asburiae peka ertapenem, meropenem, amikacin, ciprofloxacin, dan ceftriaixone (masing-masing 100%), sedangkan yang lain tidak peka. Simpulan: ISK yang disebabkan Enterobacter sp. lebih sering terjadi pada laki-laki dan rentang usia 21-60 tahun dengan rerata 42 tahun. Spesies bakteri terbanyak penyebab ISK pada penelitian adalah E.cloacae. Sebagian besar bakteri pada penelitian masih peka amikasin, ertapenem, dan meropenem dan tidak peka ampicillin, ampicillin/sulbactam, dan cefazolin. Kata kunci: infeksi saluran kemih, urin, Enterobacter, antibiotik, bakteri.

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue