cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL EKSTRAK AQUEOUS UMBI LAPIS ALLLIUM CEPA TERHADAP METHICILIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) Putu Krisna Maharani Purnama Dewi; Nyoman Intan Cahaya Pertiwi; Ida Ayu Santhi Pertiwi Manuaba; Ida Iswari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.045 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P01

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) menjadi 64% lebih mematikan dibandingkan oleh infeksi Staphylococcus aureus non- resisten. Di dalam Allium cepa diketahui terdapat allicin, suatu senyawa organosulfur yang dikenal sebagai bahan aktif anti-microbial phytochemical alami. Penelitian ini berusaha menguji efek antibacterial dari ekstrak aqueous umbi lapis Allium cepa terhadap Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Metode: Umbi lapis Allium cepa yang dikering-anginkan dihancurkan dan direndam dalam aquades dan dipisahkan dengan sentrifugasi. Bakteri s diinkubasi dalam microplate dengan media tryptic soy broth (TSB) dan diberi ekstrak dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,23%, 3,13%,1,56%, dan 0,78%.. Viabilitas Methicillin resistant Staphylococcus aureus diukur dengan pengukuran produksi biofilm yang dilakukan dengan metode ELISA dan pengecatan dengan kristal violet 2%.Hasil: Rentangan OD ditemukan dengan nilai minimum 3,3 × 10-2 dan maksimum 7,5 × 10-2. Tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistic antara kelompok-kelompok perlakuan dalam analisa One Way ANOVA. Uji korelasi ditemukan dengan hasil tidak signifikan secara statistic. Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistic antara konsentrasi ekstrak dan viabilitas Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Tidak ditemukan aktivitas antibakteri yang signifikan dari ekstrak aqueous Allium cepa terhadap Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Kata Kunci: MRSA, Allium cepa, anti-bakterial
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN MIELOMA MULTIPEL DI RSUP SANGLAH PADA TAHUN 2014-2015 I Gede Wahyu Mahasuarya Pinatih; Ni Made Renny Anggreni Rena
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.017 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P04

Abstract

Mieloma multipel adalah keganasan sel plasma dalam sumsum tulang yang khas disertai lesi osteolitik dan terdapat protein monoklonal dalam serum serta urine. Angka kejadian mieloma multipel pada skala dunia diperkirakan sekitar 86.000 kasus per tahun. Untuk mengetahui data serta karakteristik pasien mieloma multipel di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2015, telah dilakukan penelitian deskriptif retrospektif. Populasi target penelitian ini adalah penderita multipel mieloma yang berobat dari tahun 2014 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah Denpasar. Dengan teknik total sampling didapatkan sampel sebanyak 23 orang dengan proporsi terbesar kelompok usia >50 tahun sebanyak 82,6%, jenis kelamin laki-laki sebanyak 65,2%, pekerjaan yakni petani sebanyak 10 orang. Pada kategori keluhan pasien hampir seluruh sampel memiliki keluhan lemas yaitu sebanyak 95,7%. Proporsi terbesar pada kategori temuan pemeriksaan fisik adalah anemia sebanyak 87%. Pada kategori temuan laboratorium didapatkan rerata leukosit sebesar 6,51 × 103/mm3 ± 2,864, trombosit sebesar 168,62 × 103/mm3 ± 121,232, dan urea sebesar 26,45 g/hari ± 32,268. Proporsi kadar hemoglobin terbesar adalah 8-9,9 g/dl sebanyak 39,1%, kadar kreatinin < 2 mg/dl sebanyak 82,6%, kadar serum kalsium < 10 mg/dl sebanyak 30,4%, dan jumlah sel plasma 30% - 70% sebanyak 52,2%. Proporsi terbesar pada kategori pengobatan adalah kemoterapi sebanyak 100% dan kondisi sewaktu pulang membaik sebesar 73,9%. Kata Kunci : Mieloma Multipel, Karakteristik Penderita, Sanglah
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR HOST TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) DAN GEJALA GANGGUAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR DI WILAYAH SEKITAR PASAR BADUNG KOTA DENPASAR Deddy Pratama; IGN Bagus Artana; I Gede Ketut Sajinadiyasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.608 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P02

Abstract

Bekerja sebagai juru parkir memiliki risiko terkena penyakit obstruksi pernapasan, baik disebabkan oleh faktor lingkungan seperti lalu lintas harian rerata (LHR) maupun faktor host seperti lama kerja, kebiasaan merokok, penggunaan alat perlindungan diri (APD), umur dan status gizi. Dengan desain cross-sectional analitik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut terhadap fisiologis paru ditinjau dari arus puncak ekspirasi (APE) dan gejala gangguan pernapasan yang dinilai dengan menggunakan kuesioner St. George’s Respiratory (SGRQ) pada 50 juru parkir yang ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling di delapan jalan sekitar Pasar Badung Kota Denpasar. Didapatkan hasil 14 (28%) juru parkir bukan perokok dan seluruhnya tidak menggunakan APD saat bekerja, sehingga penggunaan APD tidak dapat dianalisis. Analisis bivariat menggunakan Spearman mendapatkan hasil korelasi negatif terhadap APE pada variabel lama kerja (p=0,002), umur (p=0,004), status gizi (p=0,001) dan LHR (p=0,325). Korelasi positif terhadap gejala gangguan pernapasan didapatkan pada faktor risiko lama kerja, umur dan status gizi (masing-masing p<0,001) serta LHR (p=0,971). Dengan demikian, LHR tidak menunjukkan hubungan terhadap APE maupun gejala gangguan pernapasan. Uji beda rerata Mann-Whitney didapatkan hasil perbedaan nilai rerata antara subjek penelitian perokok dan bukan perokok yang berarti memiliki hubungan terhadap APE (p=0,11) maupun gejala gangguan pernapasan (p=0,002). Kata kunci: APE, gejala gangguan pernapasan, SGRQ, faktor lingkungan, faktor host
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN IVF-ICSI DI RSIA PURI BUNDA DENPASAR PADA TAHUN 2017 Ida Ayu Dewi Dhyani; Yukhi Kurniawan; Made Oka Negara
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.549 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P05

Abstract

Saat ini angka kejadian infertilitas di seluruh dunia terhitung cukup besar. IVF-ICSI merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengatasi infertilitas bagi pasangan yang menginginkan keturunan. Namun, tingkat keberhasilan IVF-ICSI di Indonesia terbilang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor penyebab infertilitas terhadap tingkat keberhasilan IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda Denpasar pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan metode total sampling. Sampel total adalah 39 pasangan yang mengikuti siklus IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda, Denpasar. Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan Rumah Sakit serta Rekam Medis pasien. Dilakukan analisis univariat dan bivariat terhadap data yang diperoleh. Tingkat keberhasilan prosedur IVF-ICSI di RSIA Puri Bunda pada tahun 2017 yaitu sebesar 30,8%. Usia wanita didominasi oleh wanita ? 35 tahun (69,2%), sedangkan usia pria didominasi oleh pria ? 40 tahun (82,1%). Jenis infertilitas primer lebih banyak dibanding infertilitas sekunder yaitu sebesar 64,1%. Faktor penyebab infertilitas pada pasangan terbanyak yaitu multifaktorial yang berasal dari wanita dan pria (30,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan baik usia wanita, usia pria, jenis infertilitas, maupun faktor penyebab infertilitas tidak memiliki hubungan signifikan dengan tingkat keberhasilan IVF-ICSI (p > 0,05). Kata Kunci: faktor-faktor penyebab infertilitas, IVF-ICSI, RSIA Puri Bunda
KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIS PASIEN SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS DI POLIKLINIK REMATOLOGI RSUP SANGLAH PERIODE JUNI – SEPTEMBER 2018 Nyoman Angga P Darma; Tjokorda Istri Anom Saturti; Pande Ketut Kurniari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.873 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P06

Abstract

Systemic Lupus Erytmatosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat. Tingkat prevalensi SLE di dunia berkisar antara 20 sampai 70 per 100.000 penduduk. Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, dr. Dr. Trihono,MSc menyatakan bahwa di Indonesia, orang penderita lupus (ODAPUS) diperkirakan berjumlah 1,5 juta orang dengan 100.000 ODAPUS baru ditemukan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manifestasi klinis yang dialami oleh pasien SLE di Poliklinik Imun-Rematologi RSUP Sanglah Denpasar periode Juni – September 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien. Sampel penelitian adalah 56 pasien SLE yang dipilih secara random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 56 pasien mayoritas berada pada rentang usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 24 pasien (42,85%). 51 pasen merupakan perempuan (91,07%). Manifestasi terbanyak yang dialami adalah fatigue ( 55,35%) diikuti demam (51,78%), nyeri sendi (44,64%), ruam malar (35,71%), Sindrom (33,93%), Fotosensitifitas (30,35%), Anemia (28,57%), rambut rontok (26,78%), gangguan pencernaan (23,21%), trombositopenia (16,07%), leukopenia ( 14,28%), xerostomia (14,28%), fenomena raynaud, serositis (7,14%), gangguan pernapasan (7,14%), gangguan neurologi (7,14%), dan ulser oral (3,57%). Kata Kunci : SLE, Manifestasi Klinis
HUBUNGAN ANTARA SARAPAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 6 – 12 TAHUN I Gusti Ayu Dian Noviyani Sidiartha; I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.713 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P03

Abstract

Obesitas menjadi permasalahan kesehatan global yang insidennya terus meningkat. Obesitas pada anak dikaitkan dengan komplikasi serius masalah kesehatan. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang kompleks, dan karena prevalensinya yang terus meningkat, pencegahan merupakan fokus utama dari penyakit ini. Salah satu pencegahannya adalah dengan kebiasaan sarapan. Beberapa studi menyebutkan, melewatkan sarapan berkaitan erat dengan meningkatnya risiko obesitas dikaitkan dengan faktor pola makan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuktikan anak dengan kebiasaan sarapan memiliki prevalensi obesitas lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki kebiasaan sarapan. Rancangan analitik potong-lintang dengan sampel penelitian adalah anak usia 6-12 tahun di SDK Santo Yoseph 2 Denpasar. Sampel dipilih dengan stratified random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan data disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian didapat 178 anak umur 6-12 tahun dengan berbagai gambaran usia, jenis kelamin, status gizi, kebiasaan sarapan, kebiasaan snacking, frekuensi aktivitas fisik, dan kebiasaan menonton TV/komputer. Prevalensi obesitas pada subjek yang tidak memiliki kebiasaan sarapan 51,3% dan yang memiliki kebiasaan sarapan adalah sebesar 26,6% dengan rasio prevalensi 1,9 (1,3;2,9). Setelah diuji hubungan dengan variabel bebas lainnya, diperoleh risiko obesitas 2,8 kali lebih tinggi pada individu yang tidak memiliki kebiasaan sarapan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan angka prevalensi obesitas di SDK Santo Yoseph 2 Denpasar pada anak umur 6-12 tahun sebanyak 32%. Prevalensi anak-anak dengan kebiasaan sarapan pada populasi tersebut sebanyak 78,1%. Risiko kejadian obesitas 2,8 kali lebih besar pada anak yang tidak memiliki kebiasaan sarapan dibandingkan dengan yang memiliki kebiasaan tersebut. Kata kunci: Obesitas, usia 6-12 tahun, kebiasaan sarapan, prevalensi
FAKTOR PENDUKUNG KESUKSESAN VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREAN (VBAC) PADA PASIEN DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2015 – JUNI 2016 Benedicta Audrey Maharani; Ida Bagus Gde Fajar Manuaba; Jaqueline Sudiman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.008 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P08

Abstract

Sebagian besar pasien dan dokter lebih memilih untuk melakukan seksio sesarea berulang dengan risiko terjadinya plasenta akreta dibandingkan melakukan VBAC. Tujuan dari penelitian ini adalah menyediakan panduan untuk menilai kapan metode VBAC sebaiknya dilakukan sehingga dapat mengurangi angka seksio sesarea di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel berupa rekam medis di RSUP Sanglah pada periode Januari 2015- Juni 2016. Hasil penelitian menunjukkan rasio untuk faktor usia ibu saat melahirkan di bawah 30 tahun yaitu 4:5, Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu sebelum hamil ? 30 kg / m2 yaitu 5:5, berat badan bayi saat lahir ? 4000 gram yaitu 5:5, jarak waktu kelahiran seksio sesarea sebelumnya dengan kelahiran saat ini lebih dari 18 bulan yaitu 4:5, dilatasi serviks saat masuk rumah sakit ? 4 cm yaitu 5:5, posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior yaitu 5:5, perabaan penurunan bagian terendah janin ?2/5 yaitu 2:5, dan riwayat persalinan pervaginam sebelumnya 2:5. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung kesuksesan VBAC yang dapat digunakan sebagai prediktor di RSUP Sanglah yaitu usia ibu saat melahirkan di bawah 30 tahun, IMT ibu sebelum hamil ? 30 kg/m2, berat badan bayi saat lahir ? 4000 gram, jarak kelahiran sesar sebelumnya dengan kelahiran saat ini lebih dari 18 bulan, dilatasi serviks saat masuk rumah sakit ? 4 cm, dan posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior. Sedangkan faktor perabaan penurunan bagian terendah janin ? 2/5 dan riwayat persalinan pevaginam sebelumnya tidak dapat digunakan untuk memprediksi kesuksesan VBAC di RSUP Sanglah. Selain itu, pasien yang memenuhi lima dari delapan faktor yang ada cenderung memiliki tingkat kesuksesan VBAC yang lebih tinggi di RSUP Sanglah. Kata kunci: Vaginal Birth After Caesarean, VBAC, factor pendukung
HUBUNGAN ANTARA KADAR GULA DARAH PUASA DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH BALI Kadek Pipin Rahina Soethama; Sianny Herawati; Ngurah Subawa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P10

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan hiperglikemi sebagai penanda khasnya dan dapat terjadi resistensi insulin pada DM Tipe 2 yang dikaitkan dengan kenaikan kadar Trigliserida (TG). Menjaga kadar gula darah menjadi dasar dari pengobatan DM Tipe 2. Menormalkan kadar gula darah biasanya disertai pula dengan turunnya kadar TG. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan kadar Gula Darah Puasa (GDP) dengan kadar TG pada penderita DM Tipe 2 di RSUP Sanglah Bali. Penelitian ini dilakukan pada 1 Maret-30 Juni 2016 menggunakan studi analitik cross-sectional terhadap 100 penderita DM Tipe 2 dengan menggunakan data sekunder. Sampel merupakan penderita DM Tipe 2 yang pada rekam medisnya menerangkan hasil pemeriksaan GDP dan TG pada hari yang sama dan berobat di RSUP Sanglah Bali pada periode 1 Januari-31 Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kadar GDP dengan kadar TG (r= 0,772; p= 0,000).Melihat hasil yang ada, penderita DM Tipe 2 harus menjaga kadar gula darahnya dengan baik. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Gula Darah Puasa, Trigliserida
PROFIL PASIEN RUPTUR LIGAMENTUM KRUSIATUM ANTERIOR YANG DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2018–2019 Kardi Rahayu; , I Gusti Ngurah Wien Aryana; I Wayan Subawa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.576 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P09

Abstract

Ruptur LKA merupakan cedera ligamen lutut yang umum terjadi karena kecelakaan atau olahraga yang membebankan lutut, seperti basket, sepak bola, atau ski. Informasi mengenai hasil terapi operatif kasus ruptur LKA khususnya di RSUP Sanglah belum didokumentasikan dengan baik. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien ruptur LKA yang dilakukan tindakan operasi di RSUP Sanglah tahun 2018–2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medik. Total sampling digunakan dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi didapatkan 32 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan 75,0% kasus merupakan ruptur LKA kronis. Kasus ruptur LKA terbanyak terjadi pada kelompok usia >19 tahun dan lebih banyak terjadi pada laki-laki (78,1%). Mekanisme trauma terbanyak karena cedera non-kontak (56,3%). Berdasarkan lokasi terjadinya ruptur terbanyak adalah LKA sisi kiri (56,3%). Graft yang umumnya digunakan adalah dari peroneus longus tendon (93,8%), dengan diameter ?8 mm (75,0%). Patologi lain yang terbanyak ditemukan adalah cedera meniscal (37.5%). Kasus ruptur LKA dominan merupakan ruptur LKA kronis. Sebagian besar pasien ruptur LKA akut maupun kronis berusia >19 tahun, jenis kelamin laki-laki, karena cedera non-kontak, dengan sebagian besar mengenai LKA sisi kiri. Peroneus longus tendon graft merupakan graft yang paling sering digunakan dengan diameter ?8 mm. Patologi lain yang sering ditemukan adalah cedera meniscal. Maka, penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan spesifik diperlukan untuk penelitian analitik kedepannya. Kata kunci: profil, ruptur LKA akut, ruptur LKA kronis.
KARAKTERISTIK PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2017 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Fasha Syawalia Heryaningtyas; I Wayan Artana Putra; Jaqueline Sudiman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.313 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P11

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) atau yang dikenal juga dengan sindroma prahaid. Premenstrual Syndrome dapat didefinisikan sebagai kumpulan keluhan dan atau gejala seperti gejala perilaku, fisik, dan atau perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi. Penelitian ini memiliki bertujuan untuk mengetahui karakteristik premenstrual syndrome pada mahasiswi program studi pendidikan dokter angkatan 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatlan dari hasil penyebaran kueisioner, kemudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil yang didapat menunjukan bahwa dari 124 responden, sebagian responden berusia 19 tahun (62,1%), yang memiliki gejala psikologis (74,2%), gejala fisik (62,9%), gejala perilaku (46,8%). Pada gejala fisik, responden sebagian responden mengalami timbul jerawat (80,6%) dan nafsu makan meningkat (75,8%). Pada gejala psikologis, sebagian besar responden mengalami perubahan mood (92,7%) dan mudah marah (83,9%), sedangkan pada gejala perilaku responden mengalami suka menentang / berdebat (54,0%) dan mudah menangis (46,0%). Kata kunci: Karakteristik, Premenstrual Syndrome, Mahasiswi

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue