cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap daya ingat dan koordinasi visual-motorik dalam fungsi kognitif anak-anak sdn 1 sulangai, Kabupaten Badung, dan SDN 1 Blandingan, Kabupaten Bangli, Bali Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.446 KB)

Abstract

Soil Transmitted Helminth (STH) Infection, indirectly affect cognitive function in children who have a higher susceptibility compared with other age groups. Lack of food intake, indigestion, malabsorption, and poor growth rates are often found in children with ascariasis and trichuriasis. Therefore, helminth infection can cause a decrease in cognitive development of memory and visual-motoric coordination, thus preventing the child from reaching their proper potential growth. The aim of this study is to measure and prove the effect between helminth infection and cognitive function. The study design was cross-sectional observational analysis with 273 respondents were school children of SDN 1 Sulangai, Badung and SDN 1 Blandingan, Bangli. It was applied by using Kato Katz technique in stool sample examination and Wechsler Intelligence Scale for Children III (WISC III) as memory and visual-motoric test. After adjusting for the potential confounder age, sex, and socioeconomic status (SES), obtained children with positive and negative of helminth infection each counted 12 people. Analysis of data through SPSS gradually using Paired Sample T-test with p value of 0.074 and 0.851 (p> 0.05) to know the mean difference of pre-test with post-test of cognitive function. The Independent Sample T-test with p value results on pre-test and post-test cognitive function in relation to the occurrence of helminth infection respectively were 0.922; 1.000; 0.722; and 0.328 (p> 0.05). It was concluded that there was no effect of helminth infection toward cognitive function specifically memory and visual-motoric coordination in SDN 1 Sulangai, Badung and SDN 1 Blandingan, Bangli.Keywords: Soil Transmitted Helminth (STH), cognitive function, school children
PERBEDAANiKEJADIANiDEPRESI PASCA-STROKE PADA PASIENiSTROKE ISKEMIKiLESI HEMISFERiKIRIiDAN KANAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017 Heri Pribadhi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.151 KB)

Abstract

Stroke iskemik merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan pada seluruh kejadian stroke. Beberapa gangguan pada daerah neurobehavior akibat stroke iskemik umumnya berupa depresi dan hal ini sering dikenal sebagai depresi pasca-stroke atau Post Stroke Depression (PSD). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghubungkan lokasi lesi dan faktor-faktor komorbidadengan depresi pasca-stroke. Penelitian ini bertujuanauntukamengetahuiaperbedaan kejadianadepresi pasca-stroke pada pasien stroke iskemik lesi hemisferakiri danakanan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Pasienastroke iskemik digolongkanamenjadi pasienadengan lesi hemisferakanan danakiri, kemudian dilakukan wawancara dan pengisian kuisioner menggunakan Beck Depression Inventory II (BDI-II). Penelitian ini menggunakan 47 orang sebagai sampel yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi, dimana ditemukan 19 orang (86,4%) dengan lesi hemisfer kiri yang mengalami depresi pasca-stroke dan 3 orang (13,6%) yang tidak mengalamiadepresi pasca-stroke. Sedangkan pasienastroke iskemik dengan lesi di hemisferakanan, didapatkan 11 orang (44,0%) yang mengalami depresi pasca-stroke dan 14 orang (56,0%) yang tidak mengalami depresi pasca-stroke. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanyaaperbedaanayangasignifikan dari kejadian depresi pasca-stroke pada pasienastroke iskemikalesi hemisferakiri danakanan (p=0,045). Kesimpulanadari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kejadian depresi pasca-stroke pada pasien strokeaiskemikalesiahemisferakiriadanakanan. Depresi pasca-stroke juga ditemukan lebihatinggi terjadi pada pasienastroke iskemik lesiahemisferakiri. Kata kunci: depresi pasca-stroke, strokeaiskemik, lesiahemisferakiri, lesiahemisferakanan
STATUS GIZI, POLA, KONSUMSI SARAPAN DAN CAMILAN PADA SISWA SDN 3 SESETAN DENPASAR Mathew Giyan; Dyah Pradnyaparmita Duarsa; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.205 KB)

Abstract

Sarapan merupakan asupan makanan yang dikonsumsi pertama kali setelah seseorang bangun di pagi hari. Sarapan pagi akan menyumbangkan sebagian gizi untuk seseorang. Namun, makan sarapanseringkali dilewatkan oleh anak-anak usia sekolah dan remaja. Camilan merupakan makanan sampinganyang dikonsumsi selain makanan pokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi,pola dan komposisi sarapan dan camilan siswa SDN 3 Sesetan Denpasar. Penelitian ini merupakan studideskriptif cross sectional dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas 5 SDN 3 sesetan Denpasartahun ajaran 2017/2018 yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampelsejumlah 87 orang. Data diambil menggunakan angket dan dianalisa dengan SPSS versi 21.0 Ditemukansebagian besar siswa (66,7%) memiliki kebiasaan sarapan pagi dengan 68,9%nya sarapan setiap hari.Sebanyak 89,6% anak terbiasa mengkonsumsi camilan. Siswa dengan status gizi normal sebanyak20,7%, gizi kurang 64,4%, gizi lebih 14,9%. Sebagian besar anak dengan gizi yang kurang memilikikebiasaan sarapan yang tidak rutin setiap harinya (57,1%). Hampir seluruh anak dengan status giziberlebih memiliki kebiasaan mengkonsumsi camilan (92,3%). Sebagian besar siswa SDN 3 Sesetan telahmemiliki kebiasaan untuk melakukan sarapan pagi, meskipun sebagian besar dari mereka masihmemiliki status gizi yang kurang Kata kunci: status gizi, sarapan, camilan, Sekolah Dasar Negeri 3 Sesetan Denpasar
TINGKAT PENGETAHUAN HERNIA PADA LAKI-LAKI YANG BEROLAHRAGA GYM DI KOTA SINGARAJA I Gusti Putu Adietha Chandra Putra; Adiartha Griadi; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.25 KB)

Abstract

Status kesehatan dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan. Salah satunya adalah dengan berolahraga. Olahraga yang saat ini sedang popular adalah olahraga gym di mana olahraga ini dibantu dengan alat yang dapat mengatur beban yang diperlukan. Olahraga ini baik untuk dilakukan namun tetap memiliki risiko cedera. Risiko cedera dapat timbul akibat kurangnya informasi terkait. Salah satu informasi tersebut adalah Hernia. Hernia secara medis adalah keadaandi mana terjadi penonjolan atau pengeluaran organ pada celah tubuh yang tidak semestinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan tentang hernia sebagai salah satu risiko cedera pada laki-laki yang berolahraga gym di tempat gym wilayah Singaraja pada tahun 2017 baik secara keseluruhan dan berdasarkan karateristik sampel. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif potong lintang yang dilakukan dengan pemilihan sampel yang memasuki kriteria inklusi penelitian dan dilakukan pada bulan Mei 2017 – Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner dan wawancara singkat untuk mendapatkan gambaran kesan risiko cedera serta untuk menilai tingkat pengetahuan hernia. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil bahwa terdapat sebanyak 60 responden member gym sebagai responden penelitian. Ditemukan gambaran tingkat pengetahuan hernia, yaitu dengan kategori tingkat pengetahuan baik dengan jumlah 37 orang (61,7%), kategori tingkat pengetahuan cukup dengan jumlah 19 orang (31,7%), dan tingkat pengetahuan kurang 4 orang (6,7%). Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan karateristik sampel seperti umur, tingkat pendidikan, sumber informasi, dan jenis pekerjaan. Kesimpulannya, gambaran tingkat pengetahuan hernia terbanyak pada member gym laki-laki di wilayah kota Singaraja adalah tingkat pengetahuan baik. Karateristik responden terbanyak pada member gym dengan tingkat pengetahuan baik adalah, usia di atas 23 tahun, berpendidikan SMA/SMK, sumber informasi dengan jenis media sosial dan media cetak dan dengan status pekerjaan sebagai pelajar. Kata Kunci: hernia, resistance training, tingkat pengetahuan
GAMBARAN ASPEK LINGKUNGAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEBANDEM, KABUPATEN KARANGASEM Reqgi First Trasia; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.544 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, dan ditularkan melalui perantara udara. Di Puskesmas Bebandem, tahun 2011 dan 2012 tercatat terdapat 39 dan 27 kasus tuberkulosis paru dengan hasil tes bakteri tahan asam (BTA) positif, sedangkan sejak bulan Januari sampai Juni 2013 terdapat 26 kasus baru tuberkulosis, dimana 25 kasus adalah tuberkulosis paru dan 1 kasus tuberkulosis ekstrapulmoner.Terkait dengan permasalahan tersebut, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran aspek lingkungan dan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Bebandem.Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross-sectionaldengan jumlah sampel sebanyak 18 responden, yaitu semua penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bebandem.Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur.Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yang disajikan menggunakan tabel dan narasi.Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebagian besar TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bebandem berada pada kelompok usia produktif (66,7%) dengan tingkat pendidikan rendah (72,2%), tidak bekerja (55,6%), dengan status sosial menengah ke atas. Sebagian besar penderita TB paru yang menjadi sampel penelitian di Puskesmas Bebandem memiliki ventilasi yang tidak memenuhi syarat rumah sehat (50%), jendela rumah dengan pencahayaan kurang (66,7%), dan merupakan perokok pasif (55,6%). Akan tetapi, sebanyak 66,7% sampel telah menerapkan perilaku pencegahan penularan TB paru dengan benar. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan kegiatan pendampingan dan penyuluhan mengenai pentingnya memiliki ventilasi dan jendela yang memenuhi syarat rumah sehat, serta menghindari paparan asap rokok.  
PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PELAYANAN VAKSINASI CERVARIX SEBAGAI PREVENSI PRIMER KANKER SERVIKS DI SMP NEGERI 1 DENPASAR PERIODE OKTOBER 2011 - APRIL 2012 Hendrikus Gede Surya Adhi Putra; I Gusti Putu Mayun Mayura
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.595 KB)

Abstract

Vaksin Human Papillomavirus (HPV) saat ini menjadi metode pencegahan yang paling diperhitungkan terhadap infeksi HPV yang merupakan etiologi kanker cervix. Peningkatan efektifitas vaksin HPV terjadi pada pemberian dalam rentang usia prapubertas dan remaja. Pemberian vaksin yang menargetkan usia tersebut dapat menjaring wanita yang masih belum aktif secara seksual, sehingga probabilitas terpapar HPV masih rendah. Disamping itu, respon imunitas yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan pemberian pasca pubertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi vaksinasi cervarix sebagai upaya prevensi primer kanker serviks di SMP Negeri 1 Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Denpasar pada tanggal 8 November 2012. Dengan sampel yakni siswi yang mengikuti program vaksinasi HPV cervarix di SMP Negeri 1 Denpasar pada 15 Oktober 2011, 12 November 2011, dan 14 April 2012. Dari penelitian ini diperoleh yang mengikuti program vaksinasi sebanyak 46 siswi dari 420 siswi atau 10,95%. Hasil distribusi yang tertinggi, menurut umur usia 14 tahun (43,48%), kelas IX (17,95%), asal daerah Denpasar (50%), mempunyai 3 saudara kandung (39,13%), pendidikan orang tua sarjana (82,61%), pekerjaan orang tua sebagai PNS (32,61%), penghasilan orang tua diatas 3 juta (45,65%). Berdasarkan  hasil  penelitian  ini,  dapat  disimpulkan  bahwa  kesadaran siswi SMP Negeri 1 Denpasar mengenai vaksin HPV berada dalam kategori rendah. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya upaya pencegahan primer kanker serviks, yaitu melalui vaksinasi.
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEMANGKU DI KECAMATAN DENPASAR TIMUR Dewa Gede Putra Angga Pradnyana; I Made Muliarta
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.466 KB)

Abstract

CHARACTERISTICS AND RISK FACTORS OF LUNG FUNCTION IMPAIRMENT AMONG HINDU’S PRIESTIN DENPASAR TIMUR DISTRICT Impaired lung function is a problem that occurs all over the world especially in the developing countries. Impaired lung function can be divided into three kinds, namely restrictive, obstructive, and mixed. Incense smoke is one of the risk factors associated with lung function impairment, especially on priests in Bali. There are two risk factors in priest associated with impaired lung function, i.e. length of time he/she work as priests, as an indicator of duration of exposure, and smoking habits. This study aims to determine the relationship between these risk factors with impaired lung function that occurs in Eastern Denpasar District priests. This study uses an analytical method with cross sectional design. Subjects were 47 priests in Eastern Denpasar District. The result showed no significant correlation between the length of working as priests with restrictive lung function (p=0.181) and obstructive lung function (p=0,659). Also there is no significant correlation found between smoking habits and restrictive (p=0,654) or obstructive lung function (p=0,939). Suggestions for priest is to have a routine health check up and another study need to be conducted on a larger scale to get more accurate data of the relationship between risk factors and impaired lung function.
GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK TK DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015 I Gusti Agung Triana Suharidewi; GN Indraguna Pinatih
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.801 KB)

Abstract

Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Salah satu masalah gizi yang masih terjadi saat ini yaitu malnutrisi. Malnutrisi merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh pemberian nutrisi yang tidak benar maupun tidak mencukupi. Penilaian pertumbuhan anak indikator penting dalam menilai status kesehatan terutama status gizi anak, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, oleh sebab itu pertumbuhan perlu dipantau secara berkala. Berdasarkan data di Puskesmas Blahbatuh II terjadi tren penurunan indikator D/S dan N/D tiap tahunnya. Penurunan jumlah ini menandakan kemungkinan adanya masalah gizi yang berdampak pada anak usia prasekolah saat ini. Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross sectional dengan melibatkan 85 subjek penelitian yang merupakan anak TK di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh II. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling. Cara pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan pengukuran langsung. Berdasarkan status gizi BB/TB menurut TB/U ditemukan anak yang pendek dan kurus 9,4% sedangkan anak yang mengalami kegemukan 24,4%. Secara umum Anak usia 5-7 tahun di wilayah kerja UPT Kesmas Blahbatuh II telah terjadi beban ganda masalah gizi (double burden of nutrition), yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi bersama-sama.
PREVALENSI METASTATIC BONE DISEASE (MBD) BERDASARKAN UMUR, LOKASI, DAN TUMOR PRIMER DI RSUP SANGLAH/FK UNUD PERIODE 2013-2017 Dewa Ayu Karunia Dewi; Gde Eka Wiratnaya; Gede Budhi Setiawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.379 KB)

Abstract

Metastasis merupakan penyebaran kanker dari bagian tubuh utama saat kanker itu dimulai ke bagian lain dari tubuh tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Prevalensi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Umur, Lokasi, dan Tumor Primer di RSUP Sanglah/FK Unud Periode 2013-2017.Penelitian ini adalah suatu penelitian cross sectional deskriptif untuk mengetahui prevalensi dan distribusi umur , lokasi , dan tumor primer penderita MBD di RSUP Sanglah, Denpasar. Berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD. Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur yang merupakan tulang panjang. Asal tumor primer terbanyak pada MBD berdasarkan data yaitu Unknown Origin .Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD yaitu 56,81% . Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur 34,09 %. Asal tumor primer terbanyak yaitu Unknown Origin 31,81%. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jangka waktu yang lebih banyak sehingga lebih dapat menggambarkan prevalensi MBD yang terjadi. Kata kunci: Metastatic Bone Disease, tumor primer, lokasi, prevalensi
KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA DENGAN METASTASIS TULANG TAHUN 2015-2017 DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ni Putu Diah Rakasiwi; Gede Budhi Setiawan; I Gst Ngr Wien Aryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.725 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p04

Abstract

Kasus kanker payudara adalah paling umum kedua di dunia dan kanker yang paling sering pada perempuan. Rerata 5-10% kanker payudara sudah mengalami metastasis saat diagnosis. Penderita kanker payudara stadium lanjut hampir 70% sudah mengalami metastasis tulang. Penelitian ini dilakukan dengan potong lintang deskriptif hanya melakukan deskripsi mengenai data sekunder (rekam medis) yang sudah diperoleh sebelumnya dan untuk mengetahui karakteristik kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar. Sampel yang digunakan adalah semua pasien terdiagnosis kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi selama periode 01 Januari 2015-31 Desember 2017. Jumlah penderita kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar yaitu 59 sampel, didapatkan paling sering terjadi pada usia 46-54 tahun sebanyak 27 orang (45,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 57 orang (96,6%), dengan tipe histopatologi invasive ductal carcinoma atau invasive carcinoma of no special type (NST) sebanyak 46 orang (78%), ukuran tumor T4 sebanyak 46 orang (78%) serta grade II dan grade III masing-masing sebanyak 24 orang (40,7%). Disimpulkan bahwa karakteristik kanker payudara dengan metastasis tulang tahun 2015-2017 di RSUP Sanglah Denpasar terjadi pada usia 46-54 tahun, lebih banyak pada perempuan dengan tipe histopatologi invasive ductal carcinoma, dengan ukuran tumor T4 serta grade II dan grade III. Kata kunci : Kanker Payudara, Metastasis Tulang

Page 9 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue