cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
THE USE A COMBINATION OF ENDOBRONCHIAL ULTRASOUND-GUIDED FINE-NEEDLE ASPIRATION AND TRANSESOPHAGEAL ENDOSCOPIC ULTRASOUND-GUIDED FINE-NEEDLE ASPIRATION AS A TOOLS TO MAKE A DIAGNOSIS AND STAGING OF LUNG CANCER I Gusti Ngurah Arika Fermiawan; I Dewa Made Artika
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.757 KB)

Abstract

Endobronchial Ultrasound-Guided Fine-Needle Aspiration (EBUS-FNA) and Transesophageal Endoscopic Ultrasound-Guided Fine-Needle Aspiration (EUS-FNA) is a minimally invasive technique, safe and cost effective, which uses ultrasound assistance in determining the diagnosis and staging of lung cancer. EBUS using bronchoscopy whereas EUS using endoscopy, where both of those tools  integrated by ultrasound and needle aspiration. EBUS method can only check for mediastinal Lymphoma in lymph nodes anterior whereas EUS can only check the lymph nodes on the posterior region. The use of a combination of EUS and EBUS will increase the area of examination for mediastinal Lymphoma lymph nodes as well as the sensitivity and specificity in defining the diagnosis of lung cancer. Lymph node positions itself according to the according to the American Joint Committee on Cancer and the Union Internationale Contre le Cancer. Overall, these methods do not cause fatal complications if compared to other invasive diagnostic procedures.
POLA KONSUMSI DAN EFEK SAMPING MINUMAN MENGANDUNG KAFEIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA LIVEINA ***; Artini I G A
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.971 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kafein merupakan zat psikoaktif yang memiliki efek stimulan danpaling luas digunakan di seluruh dunia. Pengaruh gaya hidup membuat konsumsiproduk berkafein khususnya kopi dan minuman energi meningkat, termasuk di kalanganmahasiswa. Kafein dalam dosis rendah mampu memberikan efek positif. Namun tidaksemua produk mencantumkan kadar kafein didalamnya sehingga perlu diwaspadairesiko efek samping yang dapat terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihatbagaimana pola konsumsi dan efek samping minuman mengandung kafein padamahasiswa kedokteran.Metode: Studi deskriptif cross sectional dilakukan dengan membagikan structuredquestionnaire pada 600 mahasiswa program studi pendidikan dokter FakultasKedokteran Universitas Udayana. Pengambilan sampel menggunakan teknikconvenience sampling. Hasil: Sebanyak 491 mahasiswa bersedia menjadi responden. Proporsi konsumsi kopipada responden sebesar  91,9%. Sebanyak 76,1% peminum kopi mengalami efeksamping meliputi kesulitan tidur (50,5%), palpitasi (33,7%), peningkatan frekuensiurinasi (31,9%), nyeri kepala (20,2%), tremor (10,9%), mual dan muntah (14,8%),gejala anxietas (15,7%), nyeri ulu hati (15,3%) peningkatan frekuensi defekasi (10,0%)dan gejala lain. Proporsi konsumsi minuman energi pada responden yaitu 46,2%responden dengan proporsi pria yang lebih signifikan. Sebanyak 52,9% peminumminuman energi mengalami efek samping berupa palpitasi (25,6%), kesulitan tidur(18,5%), peningkatan frekuensi urinasi (5,3%), mual dan muntah (3,1%), gejala anxietas(2,2%), peningkatan mood dan energi (1,8%), tremor (1,3%), dan gejala lain.    Kesimpulan: Penggunaan kafein di kalangan mahasiswa kedokteran cukup luas. Efek sampingkonsumsi kafein juga banyak terjadi. Palpitasi dan kesulitan tidur merupakan efeksamping yang paling sering dilaporkan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkajifaktor yang mempengaruhi timbulnya efek samping kafein. 
INTEGRATED PET-CT SCAN IN THE STAGING OF NON SMALL CELL LUNG CANCER I Made Ngurah Agus Surya Negara S
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.287 KB)

Abstract

Lung cancer is a common disease and is a leading cause of death in many countries. The most kind of lung cancer was Non Small Cell Lung Cancer. The management of lung cancer is directed by an optimal staging of the tumour. On 1998, integrated positron emission tomography (PET)-computed tomography (CT) was published. PET-CT is an anatomo-metabolic imaging modality that has recently been introduced to clinical practice and combines two different techniques: CT, which provides very detailed anatomic information; and PET, which provides metabolic information. One of the advantages of PET/CT is the improved image interpretation. There wasbetter results for PET/CT in the staging of non small cell lung cancer in comparison with CT nor PET alone.
PREVALENSI MASALAH EMOSI DAN PRILAKU PADA ANAK PRASEKOLAH DI DUSUN PANDE, KECAMATAN DENPASAR TIMUR Luh Gede Melia Puspita Sari; IGA Indah Ardani
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.58 KB)

Abstract

Anak-anak merupakan penerus suatu bangsa. Kualitas hidup anak sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Kualitas hidup anak salah satunya ditentukan oleh kesehatan baik fisik maupun mental. Kesehatan mental berkaitan dengan masalah emosi dan prilaku pada anak.   Adanya gangguan terhadap hal ini dapat menurunkan fungsi mereka dalam kehidupan sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi adanya kelainan emosi dan tingkah laku pada anak sejak dini sebelum anak memasuki masa sekolah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi masalah emosi dan prilaku pada anak prasekolah di Dusun Pande, Kecamatan Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif cross sectional, dilakukan pada bulan November 2014 di Dusun Pande, Kecamatan Denpasar Timur. Sample adalah semua populasi anak usia pra sekolah di Dusun Pande, sejumlah 51 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang didapat dari pengisian kuisoner karakteristik responden dan kuisioner SDQ oleh orang tua. Hasil penelitian mendapatkan bahwa nilai abnormal pada skala emosional terbanyak pada kelompok usia 6 tahun (83.3%). Begitupula pada skala hiperaktivitas (100%) dan hubungan dengan teman sebaya (75%). Total nilai kesulitan baik pada perempuan maupun laki-laki sebagian besar berada dalam rentang normal. Apabila dilihat dari skala kesulitan, nilai abnormal pada skala emosional didapatkan lebih banyak pada perempuan (66.8%), sedangkan pada skala tingkah laku, nilai abnormal lebih banyak terdapat pada laki-laki (75%). Berdasarkan pola asuh orang tua, nilai abnormal pada skala emosional dan tingkah laku sebagian besar dari pola asuh otoriter (66.7%) dan (75%). Semua resonden dengan nilai abnormal memiliki penghasilan 1.000.000-3.000.000 rupiah setiap bulan. Dapat disimpulkan bahwa total nilai kesulitan abnormal terbanyak terdapat pada kelompok usia 6 tahun, jenis kelamin perempuan dan pada anak dengan pola asuh otoriter, sedangkan hasil yang berbeda terlihat pada masing-masing skala penilaian kuisioner SDQ.    
HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I PERIODE BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 Ni Putu Anggun Laksmi; IGA Trisna Windiani; I Nyoman Budi Hartawan
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.6 KB)

Abstract

Diare masih tetap potensial berkembang di Indonesia sebagai masalah kesehatan masyarakat. Angka kematian akibat diare cenderung sudah menurun, tetapi kejadian sakit diare, terutama yang menyerang Balita di daerah pedesaan, cenderung masih dominan. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang analitik untuk mengetahui perilaku berisiko seperti cara memberi makanan pada balita, mencuci tangan, dan memasak air minum sebagai faktor risiko terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I pada bulan November 2013. Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I dan telah memberikan persetujuan untuk mengikuti penelitian ini. Responden berjumlah 120 orang jumlah. Responden terbanyak adalah ibu berusia 21-30 tahun (58,3%), pendidikan rendah (47,5%), dan bekerja (51,7%). Prevalensi diare dalam 6 bulan terakhir adalah sebesar  70%. Balita mengalami diare sebesar 76,7% pada ibu yang memberi makan anaknya dengan makpakang, 84,2% pada ibu yang tidak mencuci tangan dengan sabun, dan 84,6% pada ibu yang tidak memasak air sebelum dikonsumsi. Kebiasaan makpakang dengan kejadian diare pada balita tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p=0,358 dan ?2 = 0,847). Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0.001 dan ?2 = 10,44). Memasak air memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0,015 dan ?2 = 5,877).    
KARAKTERISTIK PASIEN LEUKEMIA MIELOID KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014-2015 Dewa Gede Angga Juliawan; Renny A Rena; Ketut Suega
E-Jurnal Medika Udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CHARACTERISTICS OF CHRONIC MYELOID LEUKEMIA PATIENTS IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR ON 2014-2015In Sanglah Hospital, there are pretty much incidences of chronic myeloid leukemia. There are some characteristic of the patients that can be observed. The treatments are Tyrosine Kinase Inhibitor and Non Tyrosine Kinase Inhibitor. This study use total sampling method. The samples are all patients that had been diagnosed and still seek a medications on 2014-2015. The information are obtained from their medical record, such as gender, age, CML phase, clinical manifestation, history of blood transfusion, Complete Blood Count, BCR ABL qualitative, and medication history.In this study, 41 cases meet inclusion criteria and included as a samples. There are 27 males (65,9%). The mean of age is 38,22±14,09 years old. There are 38 samples (92,7%) in chronic phase, and 3 samples (7,3%) in acceleration phase. Clinical manifestations that have been showed are fever 24 samples (58,5%), decreased body weight 38 samples (92,7%), anemia 34 samples (82,9%), bleeding 15 samples (36,6%), splenomegaly 37 samples (90,2%), and hepatomegaly 11 samples (26,8%). The mean of leukocyte, hemoglobin, and thrombocyte are232,50 x103/µl, 9,25 g/dl, and 436,41x 103/µl. There are 24 samples (58,5%) get blood transfusion. In this study 35 samples (85,4%) have positive BCR ABL qualitative.The medication history areTKI only :13 samples (31,7%), NON TKI only :6 samples (14,6%), and both 22 samples (53,7%).Males is dominant, decreased body weight is the most common clinical manifestation and  most cases is in chronic phase.
KARAKTERISTIK PASIEN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DI POLIKLINIK THT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE JANUARI – JUNI 2013 A. A. Bagus Raditya Dharma Adi Putra; Komang Andi Dwi Saputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.497 KB)

Abstract

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) merupakan lanjutan dari episode initial otitis media akut (OMA) dengan gejala adanya sekret persisten dari telinga tengah dengan perforasi membran timpani. Hal ini menjadi masalah penting untuk mengatasi ketulian yang saat ini terjadi pada negara berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien otitis media supuratif kronis di Poliklinik THT RSUP Sanglah pada periode bulan Januari - Juni tahun 2013. Data pasien yang menderita otitis media spuratif kronis dikumpulkan dari rekam medis pasien yang berobat di Poliklinik THT RSUP Sanglah, pada periode bulan Januari – Juni 2013. Jumlah total penderita otitis media supuratif kronis yang berobat di Poliklinik THT RSUP Sanglah selama periode bulan Januari – Juni 2013 adalah sebanyak 117 orang, dengan jumlah laki-laki yaitu 64 orang (54.7%) dan perempuan sebanyak 53 orang (45.3%). Kelompok umur yang terbanyak menderita OMSK adalah kelompok umur antara 11 – 20 tahun sebanyak 47 orang (40.2%). Distribusi keluhan yang diderita oleh pasien OMSK yaitu telinga berair (otorhe) sebanyak 107 orang (91.5%), nyeri telinga (otalgia) sebanyak 22 orang (18.8%), dan gangguan pendengaran sebanyak 58 orang (49.6%). Tipe penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien OMSK adalah tipe benigna sebanyak 112 orang (95.7%) sedangkan tipe maligna sebanyak 5 orang (4.3%). Jumlah total penderita otitis media supuratif kronis yang berobat di Poliklinik THT RSUP Sanglah selama periode bulan Januari – Juni 2013 adalah sebanyak 117 orang.
GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA PASIEN TERINFEKSI VIRUS DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI RSUP SANGLAH DENPASAR I Kadek Arya Candra; I Wayan Putu Sutirtayasa; Anak Agung Wiradewi Lestari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The diagnosis of primary or secondary Dengue virus infection is quite difficult because of the wide spectrum of symptoms and signs. Complete blood count testing may be the initial screening to determine diagnosis and therapy accurately. This study aimed to determine the general description of the results of a complete blood count includes the number of platelets, leukocytes, hematocrit, and hemoglobin in patients with primary and secondary Dengue virus infection. This was a descriptive cross-sectional study by taking data from medical record retrospectively with total sampling methode. Samples were patients with primary and secondary Dengue virus infection listed on Sanglah Denpasar Hospital during July 2013 - June 2014. The variables were analyzed by SPSS for Windows. The total sample were 202 peoples (46 primary-infected patients and 156 secondary-infected patients). The proportion of primary-infected patients and secondary-infected patients who has platelet count ?47.750 x 103/mL was 17.4% and 59.6%, the proportion of patients with leukocyte counts >3.965 x 103/mL was 30.4% and 55.8%, the proportion of patients with hematocrit >45.04% was 41.3% and 55.1%, and the proportion of patients with a hemoglobin level of >15.3 g/dL was 39.1% and 51.9%. It can be concluded that the majority of secondary-infected patients had lower platelet counts, but has the leukocyte count, hematocrit, and hemoglobin higher than the primary-infected patients. However, further research is needed to determine the relationship between the variables. Keywords: platelet, leukocyte, hematocrit, hemoglobin, primary and secondary Dengue virus infection.
Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar gula darah puasa pada siswa sekolah menengah atas (SMA) Negeri di wilayah Denpasar Utara Ari Puji Astiti; Made Pande Dwipayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.013 KB)

Abstract

Obesity in adolescence is rising increasingly in number of events. Excess fat in individuals with obesity can cause insulin resistance which is a condition when insulin hormone ability to lower blood glucose is decrease. The aim of this study is to determine the relationship between body mass index with fasting blood glucose level in adolescence, especially in high school students. This study was cross-sectional study. The sample were 120 senior high school students who have been involved inclusion and exclusion criteria. And after that data will be analyze using Kendall’s tau. The result of this study showed 23 people were overweight, and 3 people obesity. Whereas for fasting blood glucose levels, 65 people normal fasting blood glucose, and 55 people have high fasting blood glucose. P value from Kendal’s tau was 0,121 (p<?) and showed there is no significant relationship between body mass index with fasting blood glucose levels. Keywords: Body Mass Index, (BMI), Fasting Blood Glucose Levels, Senior High School
POLA KEPEKAAN BAKTERI Salmonella typhi TERISOLASI DARI DARAH TERHADAP SIPROFLOKSASIN DAN SEFTRIAKSON DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2015 - MARET 2017 Saraswati P. Yogita; Made Agus Hendrayana; I Dewa Made Sukrama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.598 KB)

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan demam tifoid, septicemia (infeksi bakteri di dalam aliran darah) dan gastroenteritis. Penyebaran strain resisten S. typhi terhadap antibiotika lini pertama dan kedua yakni Siprofloksasin dan Seftriakson menjadi perhatian yang sangat serius di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan penilitan lebih lanjut untuk mendapatkan data agar penggunaan antibiotika secara rasional, efektif serta untuk mencegah terjadinya multidrug-resistant S. typhi (MDR-ST) di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien dengan isolat S. typhi yang telah di kultur darah dan dilakukan uji kepekaan kuman di RSUP Sanglah Denpasar pada Januari 2015 hinggga Maret 2017. Pemilihan sampel menggunakan total sampling dengan total sampel 30. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu S. typhi memiliki tingkat sensitivitas sebesar 100% terhadap antibiotika Siprofloksasin maupun Seftriakson sehingga dapat digunakan sebagai antibiotika pilihan untuk therapy pada infeksi S. typhi di RSUP Sanglah Denpasar. Kata Kunci: Salmonella typhi, sensitivitas, Siprofloksasin, Seftriakson

Page 10 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue