cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
HUBUNGAN DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI BALI 2015 Luh Putu Feby Sriandari; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.944 KB)

Abstract

Depresi adalah masalah psikologis yang paling sering timbul pada pasien penyakit ginjalkronis (PGK) yang menjalani hemodialisis. Depresi dapat mempengaruhi kualitas hidupyang dapat mempengaruhi angka rawat inap dan mortalitas pasien. Penelitian analitikpotong lintang dilakukan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah SakitUmum Pusat (RSUP) Sanglah. Responden yang memenuhi kriteria inklusi kemudianmengisi kuesioner BDI-II dan KDQOL-SF. Uji regresi dilakukan untuk mengetahuihubungan antara depresi dan kualitas hidup. Seratus responden yang mengisi kuesionerterdiri dari 66 (66%) orang laki-laki. Rerata usia responden adalah 49,75±13,38 tahun,p=0,86. Angka prevalensi depresi sebesar 44%. Kualitas hidup pasien secara umumadalah buruk (55%). Depresi tidak berhubungan secara bermakna terhadap kualitas hiduppasien yang menjalani hemodialisis. Depresi berat merupakan faktor yang palingdominan berpengaruh terhadap kualitas hidup yang buruk (OR 8,00; p=0,062) diikutidepresi sedang (OR 2,67; p=0195) dan depresi ringan (OR 2,40; p=0,067). Angkaprevalensi depresi sangat tinggi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalanihemodialisis. Semakin tinggi derajat depresi pasien maka dapat meningkatkankemungkinan mendapat kualitas hidup yang buruk. Kata kunci: depresi, kualitas hidup, hemodialisis, PGK, BDI-II, KDQOL-SF
HUBUNGAN JUNK FOOD TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI SD SANTO YOSEPH 2 DENPASAR I Gde Ketut Fendy Indrapermana; I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.621 KB)

Abstract

Angka kejadian obesitas pada anak secara global semakin meningkat. Obesitas disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi junk food. Penelitian yang menilai hubungan antara pemberian junk food dengan kejadian obesitas di Denpasar sampai saat ini masih terbatas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas dan hubungan antara konsumsi junk food dengan terjadinya obesitas pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional, yang dilakukan di SD Santo Yoseph 2 Denpasar pada bulan April-Mei 2016. Sampel penelitian diambil dari siswa kelas I, II, III, IV, V dan VI di SD Santo Yoseph 2 Denpasar tahun ajaran 2016/2017. Responden mengisi data pada kuesioner dan peneliti melakukan pemeriksaan antropometri berupa pengukuran tinggi badan dan berat badan terhadap responden. Ditemukan prevalensi obesitas sebanyak 44 dari 130 anak yang diteliti (33,8%). Anak yang sering mengonsumsi junk food memiliki risiko 6,8 kali lebih tinggi untuk menderita obesitas dibandingkan dengan yang jarang mengonsumsi junk food (OR= 6,8; nilai P = 0,004). Simpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan mengonsumsi junk food merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada anak usia sekolah dasar di SD Santo Yoseph 2 Denpasar. Kata kunci : Obesitas, konsumsi junk food, anak
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN FRAKTUR FEMUR AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS PADA ORANG DEWASA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013 Agus Desiartama; I G N Wien Aryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.311 KB)

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia dan jika tidak ditangani dengan serius, kecelakaan lalu lintas akan  selalu meningkat. Salah satu akibat dari kecelakaan lalu lintas yang paling sering adalah fraktur femur. Fraktur femur sendiri dapat menyebabkan komplikasi antara lain perdarahan, cedera organ dalam, infeksi luka, emboli lemak, sindroma pernafasan serta dapat mengakibatkan kecacatan dan paling banyak terjadi pada usia dewasa. Namun hingga saat ini, penelitian mengenai fraktur femur akibat kecelakaan lalu lintas  di Indonesia, khususnya di Bali masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari fraktur tersebut pada orang dewasa di RSUP Sanglah-Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif observasional dilakukan pada 113 pasien fraktur femur akibat kecelakaan lalu lintas pada orang dewasa di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, selama bulan Januari 2013 hingga Desember 2013 dengan menggunakan data sekunder catatan rekam medis pasien di ruang perawatan Angsoka dan ruang rekam medis RSUP Sanglah Denpasar. Analisa stastistik dilakukan dengan program SPSS.  Didapatkan 113 pasien fraktur femur didapatkan bahwa sebagian besar adalah pria sebanyak 78 orang (69,0 %), dari kelompok umur sebagian besar usia 18-30 tahun sebanyak 64 orang (56,6%). Dari 117 sampel kasus didapatkan bahwa jenis fraktur sebagian besar adalah fraktur tertutup sebanyak 85 kasus (72,6%) dan untuk lokasi fraktur terbanyak pada daerah tengah yaitu sebanyak 68 kasus (58,1%). Karakteristik dari fraktur femur pada orang dewasa akibat kecelakaan lalu lintas di RSUP Sanglah Tahun 2013 lebih banyak terjadi pada oria, dengan kelompok usia paling banyak 18-30 tahum, jenis fraktur terbanyak adalah fraktur tertutup, serta lokasi terbanyak pada daerah tengah.  
Usia dan obesitas berhubungan terhadap terjadinya penyakit benign prostatic hyperplasia di RSUP Sanglah Bali periode januari 2014 sampai desember 2014 Kadek Devi Ari Frasiska; Anak Agung Gde Oka
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.305 KB)

Abstract

Benign protastic hyperlasia (BPH) is a disease affecting the prostate gland where the state of enlarged prostate will impede the flow of urine and cause symptoms. BPH is commonly suffered by middle aged to elderly men. There are many risk factors regarding to this disease, such as age and obesity. Therefore, the aims of this research to describe the relationship between age and obesity with the incidence of BPH. This research used descriptive analytic design and the samples were taken using consecutive sampling. Subject and place of research are men aged >40 who visited polyclinics urology department and were hospitalized in Sanglah Hospital during January until December 2014. Results of this research are from 138 samples in term of age, there were 65 elders, 66.2% suffered from BPH, while 33.8% did not. Out of 73 adults, 41.1 % suffered from BPH and 58.9% did not. After being analyzed using chi-square, the result showed that age had significant correlation to the occurrence of BPH with p=0.003. However, regarding to obesity factor, there were 98 persons with obesity, 49% suffered from BPH, and 51% did not. Meanwhile, 40 persons who were not obese, as many as 41.1% suffered from BPH, and 58.9% did not. After being tested using chi-square, the result showed that there was no significant correlation between obesity and BPH with p=0.184. Conclusion of this research are age is the risk factors of benign prostatic hyperplasia , whereas obesity is not a risk factor of BPH. Keywords: Benign prostatic hyperplasia, age, obesity
PREDIKTOR KEPATUHAN PENGGUNA ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS LELAKI SEKS DENGAN LELAKI DI KLINIK BALI MEDIKA TAHUN 2013 & 2014 Ni Nyoman Trisna Wardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.997 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas hidup seorang pasien dengan HIV/AIDS dapat dicapai dengan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi antiretroviral (ARV). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prediktor yang memengaruhi status kepatuhan dan waktu pasien cenderung untuk mulai tidak patuh sehingga diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kepatuhan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam menjalani terapi ARV. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional-analitik dengan pendekatan longitudinal. Dengan menggunakan 236 rekam medis ODHA lelaki seks dengan lelaki (LSL) di Klinik Bali Medika yang menjalani terapi mulai dari tahun 2013 dan 2014. Data yang dapat dikumpulkan berdasarkan tanggal pengambilan kembali obat ARV, umur, pekerjaan, efek samping, adanya pendamping minum obat (PMO), jumlah CD4, tempat tinggal, dan tingkat pendidikan dilakukan analisis univariat, bivariat, dan survival dengan uji Chi-Square. Delapan puluh enam (36,4%) pasien dari 236 sampel yang diteliti, ditemukan patuh dalam pengobatannya. Pada analisis bivariat tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara umur, pekerjaan, efek samping, PMO, jumlah CD4, tempat tinggal, dan tingkat pendidikan dengan status kepatuhan. Namun, jika dilihat dari proporsi ketidakpatuhan lebih tinggi terjadinya pada umur <40 tahun (64,5%), ODHA LSL yang memiliki pekerjaan (64,3%), tidak memiliki efek samping (64,1%), berpendidikan tinggi (65,1%), tidak memiliki PMO (63,6%), memiliki CD4 ³500 sel (73,9%), dan yang tinggal di luar Kuta (64,7%). ODHA LSL yang tergolong pada kelompok tidak patuh penelitian ini cenderung untuk mulai tidak patuh pada bulan kedua pengobatan. Kata kunci: prediktor, kepatuhan, ARV
HUBUNGAN ANTARA BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PAKSEBALI DI KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG Ni Komang Ari Sepriyanti; I Made Muliarta; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.268 KB)

Abstract

Penggunaan tas punggung di kalangan siswa sekolah dasar sangat diminati. Adanya peningkatan penggunaan tas punggung dengan beban berat menimbulkan efek samping berupa keluhan nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara berat tas punggung terhadap nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali. Metode penelitian berupa observasional melalui pendekatan cross sectional analytic. Sampel penelitian yaitu siswa SD Negeri 2 Paksebali kelas III,IV,V,VI yang berjumlah 102 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuisioner serta pengukuran berat tas punggung, berat badan, dan tinggi badan. Penelitian menyatakan dari 102 sampel, seluruhnya (100%) menggunakan tas punggung. Siswa yang menggunakan tas punggung kategori ringan 73,5%, tas punggung kategori berat 26,5% . Sedangkan siswa yang mengalami nyeri punggung bawah sebanyak 60,8%. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hasil bahwa nilai p yakni 0,000 (p<0,05) menyatakan terdapat hubungan signifikan antara berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali. Kata Kunci : Berat Tas, Nyeri Punggung Bawah, Siswa SD, Tas Punggung
Serial Kasus: Pembedahan Minimal Invasif pada Herniasi Diskus Lumbal di RSUP Sanglah Suyasa IK; Wiguna I G.L.N.A.A; Vidyaputra T.A.; Wibowo T; Yudhi I GN
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.197 KB)

Abstract

Pendahuluan. Herniasi diskus lumbal adalah keluarnya nukleus pulposus atau annulus fibrosis di luarruang diskus intervertebralis yang ditandai dengan nyeri pinggang bawah. Metode penatalaksanaan awaldilakukan dengan pendekatan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu pendekatan non farmakologiyang dilakukan pada kasus – kasus dengan penanganan konservatif yang gagal adalah tindakanpembedahan. Pembedahan pada herniasi diskus lumbar dengan prosedur bedah terbuka yang bertujuanuntuk melakukan dekompresi dengan atau tanpa disertai instrumentasi untuk stabilisasi tulang belakang.Kemajuan di bidang teknologi dan instrumentasi bedah terkini telah menuntun pengembangan teknikbedah minimal invasif yang meminimalkan kerusakan pada struktur tulang belakang dan neuromuskuler,sehingga mengurangi nyeri pinggang bawah paska pembedahan. Prosedur bedah minimal invasif denganmikroskop memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan lapangan operasi melalui luka bedah yanglebih kecil. Metode. Dilaporkan enam orang pasien dengan herniasi diskus lumbar menjalani diskektomi mikroskopistanpa instrumentasi posterior di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar antara bulan April –Agustus 2014 yang diobservasi selama 3 bulan paska operasi. Hasil. Pasien dengan herniasi lumbar pada penelitian ini berumur rata – rata 44,5 ± 14,9 tahun, sebanyak16,67% wanita dan 83,3% laki – laki. Herniasi multilevel terjadi pada 66,67 % kasus, dengan keterlibatanlevel L4/L5 ditemukan pada semua kasus, sekitar 50% pada level L5/S1 dan level L2/L3, L3/L4 masing –masing sebanyak 16,67%. Perdarahan selama operasi 41,67 ± 14,38 mL. Rata – rata lama rawat 1 – 2hari (1,3 ± 0,51) tergantung dari keluhan pasien. Hampir semua subjek menunjukkan peningkatan skorJOA pretreatment dan skor posttreatment sebesar 20 poin.Simpulan. Serial kasus ini menunjukkan bahwa prosedur dekompresi mikroskopis denganmempertahankan posterior tension band adalah prosedur yang aman dengan kehilangan darahintraoperatif yang minimal, lama rawat inap yang lebih singkat, hasil fungsional yang tinggi dan tingkatketidakstabilan sekunder yang rendah.Kata kunci: nyeri pinggang bawah, herniasi diskus lumbar, dekompresi mikroskopis.
PREHOSPITALIZED MANAGEMENT ON ACUTE STROKE Narakusuma Wirawan; Ida Bagus Kusuma Putra
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.529 KB)

Abstract

The general purpose in stroke management is to decrease the morbidity and mortality case and also to decrease the disability. One of the effort that have important role to reach the goal is early identification the sign of stroke and early prahospitalized management on the right time. One easy method that could be use is FAST method. FAST method is a screening tool for the patient to know the abnormality in facial muscle, weakness of the limbs and the speech disturbance, provide the early identification of the stroke that easy to understand and applicable in society. With this methode, hopefully the society can act fast and understand about the early sign of the stroke and rapidly send the pasient to the nerby medical center or call the ambulance.
EPISODE DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK PADA WANITA: SEBUAH LAPORAN KASUS Jasmine S. Christian; Nyoman Ratep; Wayan Westa
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.431 KB)

Abstract

Gangguan depresif adalah masalah kesehatan mental serius yang menjadi penyebab disabilitas keempat terbanyak di dunia. Prevalensi seumur hidup gangguan ini bervariasidi tiap negara berkisar antara 1,5% - 19,0% dan lebih banyak terjadi pada wanita.Gangguan ini juga menghabiskan biaya tahunan yang besar akibat hilangnyaproduktivitas serta untuk perawatan penyakit, diperkirakan mencapai 80 miliar dollarU.S per tahunnya di Amerika Serikat. Meskipun depresi dapat  memiliki efek yangmenghancurkan seperti kejadian bunuh diri, namun pada kebanyakan orang penyakit ini dapat diobati. Pada laporan kasus ini dibahas kasus episode depresif berat dengan gejala psikotik pada wanita berusia 31 tahun yang diterapi dengan sertraline 1 x 50 mg sertapsikoterapi. Tingkat kesembuhan dari pasien gangguan depresif dipengaruhi banyakfaktor yang didalamnya adalah pengobatan yang teratur serta psikoedukasi bagi pasiendan keluarga
Overview of Depression Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.183 KB)

Abstract

Depression is a state of disorder tone generally feeling characterized by feelings of sadness, apathy, pessimism, and loneliness. Epidemiology of depression showed a lifetime prevalence of 7-12% for men and 20-25% for women. The reason for the prevalence differences between men and women not much can be explained, but biological factors and socio-cultural influences. In the depression is sadness lasts for days so that it can disrupt work, study, eat, sleep, and enjoyment. The cause of depression is not just one, but multifactorial. Most of the cause may arise from or the people themselves. Because it is not clear on anatomy, biochemistry, or physiology. To diagnose depression may use criteria of PPDGJ or using DSM-IV-TR

Page 11 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue