cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
PRIMARY MALIGNANT BONE TUMOR CHONDROSARCOMA OF THE STERNUM I Ketut Suyasa; Gede Ketut Alit Satria Nugraha; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.012 KB)

Abstract

The primary sternal tumor is rare, with its incidence representing 0.6-0.9% of all primary bone tumors. The current study aimed to report a rare case of chondrosarcoma in the body of sternum, which was successfully treated.Chondrosarcoma is a primary malignant bone tumor that is composed of cartilage-producing cells or chondrocytes. It is one of the most challenging bone tumors to diagnose and treat. These cartilage lesions may have inconclusive features, necessitating close follow-up or biopsy. On radiographs, the radiologist should look for aggressive features such as focal erosion with abrupt margins, periosteal reaction or cortical breakthrough. In our case, none of the typical radiographic changes of chondrosarcoma appeared on chest imaging studies, and the diagnosis was based on biopsy. Surgery is the best therapeutic option for a sternal tumor. In some cases, radiation and or chemotherapy may be used pre- or post-operatively. Chondrosarcoma is a malignant cartilage-forming tumor of bone. It is rarely found in the sternum, making the case presented herein rare and the diagnosis to be complicated. Multidisciplinary management of this case is necessary to make diagnosis and treatment. Keywords: Chondrosarcoma, Sternum, Sternal tumor, rare bone tumor, Primary malignant bone tumor, Tumor diagnostic, Tumor histopathology
TREATMENT OF DEPRESSION IN ELDERLY PATIENTS WITH CARDIOVASCULAR DISEASE I Wayan Ari Sumardika; Ni Ketut Sri Diniari
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.258 KB)

Abstract

Cardiovascular disease and depression are two of the most common health problem that affect millions of people worldwide. Studies have shown that depression is a significant risk factor for newly diagnosed heart disease and that it increases morbidity and mortality in established heart disease. Many hypothesized and studied mechanisms have linked depression and heart disease, including serotonergic pathway and platelet dysfunction, inflammation, autonomic nervous system and hypothalamic-pituitary-adrenal axis imbalance, and psychosocial factors. The morbidity and mortality of cardiovascular disease is still associated with the treatment of depression. Understanding the impact and mechanisms behind the association of depression and heart disease may allow for the development of treatments aimed at reducing the bad outcomes that caused by these comorbid illnesses.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAHAN KELUARGA DESA ADAT LEGIAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI Ni Ketut Hanny Puspita; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.705 KB)

Abstract

Latar belakang : Kanker payudara merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak pada wanita di dunia. Angka kematian yang tinggi erat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, tidak adanya program skrining yang terorganisir, presentasi kanker payudara yang muncul secara perlahan, dan kurangnya pilihan pengobatan yang efektif dan mudah di akses sehingga menyebabkan terlambatnya deteksi dini pada kanker payudara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Sadari penting untuk diketahui dan diterapkan oleh semua orang, terutama pada wanita. Metode : Penelitian dilakukan di Desa Adat Legian pada bulan Desember 2013 terhadap 240 orang dengan rancangan cross-sectional study. Pengumpulan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden Ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahterahan Keluarga (PKK) di Desa Adat Legian, serta dari informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti yang didapat melalui text book, jurnal hasil penelitian yang diterbitkan, internet, serta kebijakan-kebijakan yang telah ada. Data hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif. Hasil : Sebanyak 23 orang (9.6%) Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian berpengetahuan baik, 166 orang (59.2%) berpengetahuan cukup dan 51 orang (21.3%) berpengetahuan kurang tentang Sadari. Sebanyak 119 orang (49.6%) melakukan Sadari dengan sesuai dan 121 orang (50.4%) dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian melakukan Sadari dengan tidak sesuai. Simpulan : Tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian tentang Sadari tergolong cukup (59.2%), namun sebagian dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian masih memiliki perilaku yang tidak sesuai (50.4%) mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).  
WHAT IS INSOMNIA Nurzakiah binti Zaini
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.086 KB)

Abstract

Insomnia is a sleep disorder with recurrent difficulty to sleep or maintaining sleep with symptoms tired all day. There are several types of insomnia, transient insomnia which is temporary insomnia, short-term insomnia that can last for several weeks, and chronic insomnia that can last for more than four weeks. Insomnia is caused by several factors, including physical factors such as suffering from certain diseases, environmental factors, psychological factors and psychiatric problems. To overcome this disorder we can use relaxation techniques, subconscious programming, and drug therapy.
PREVALENSI PENGGUNAAN KOSMETIK PELEMBAB DAN BEDAK PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS UDAYANA YANG MENDERITA ACNE VULGARIS TAHUN 2014 Gede Febby Pratama Kusuma
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.622 KB)

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Penggunaan kosmetik yang bersifat komedogenik, seperti pelembab dan bedak, sering dikaitkan sebagai salah satu faktor pencetus terjadinya acne vulgaris.Penelitian untuk mengetahui prevalensi penggunaan kosmetik pelembab dan bedak pada penderita acne vulgaris telah dilakukan terhadap mahasiswi Pendidikan Dokter Universitas Udayana yang menderita acne vulgaris dengan menggunakan metode studi deskriptif cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui prevalensi acne vulgaris, klasifikasi acne vulgaris, prevalensi penggunaan kosmetik pelembab dan bedak, frekuensi penggunaan kosmetik, kebersihan wajah, riwayat keluarga, trauma, dan menstruasi.Dari 100 sampel, didapatkan 92% yang menderita acne vulgaris dan 92,4% diantaranya aktif menggunakan kosmetik. Prevalensi penggunaan kosmetik pelembab dan bedak pada responden yang menderita acne vulgaris masing-masing sebesar 88,2% dan 83,5%. Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar responden menggunakan kosmetik pelembab (69,4%) dan bedak (58,8%) secara rutin; (2) responden tetap menderita acne vulgaris walaupun sudah membersihkan wajah secara rutin setelah menggunakan kosmetik (68,2%); (3) sebagian besar penderita acne vulgaris memiliki riwayat keluarga acne vulgaris (55,3%) dan; (4) 89,4% responden suka memberikan trauma pada akne yang muncul.Dapat disimpulkan bahwa prevalensi penggunaan kosmetik pelembab lebih tinggi dibandingkan dengan kosmetik bedak pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Udayana. Acne vulgaris juga tetap terjadi walaupun sudah rutin membersihkan wajah setelah menggunakan kosmetik. Perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pemilihan kosmetik yang aman, serta metode pencegahan acne vulgaris lainnya selain sekedar membersihkan wajah sehingga prevalensi acne vulgaris dapat ditekan.
PENGETAHUAN AYAH SEBAGAI BREASTFEEDING FATHER TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPAKSIRING I GIANYAR BALI 2014 I Made Andika Adiguna; Wayan Citra Wulan Sucipta Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.323 KB)

Abstract

KNOWLEDGE OF THE FATHER AS BREASTFEEDING FATHER IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE IN PUSKESMAS TAMPAKSIRING I GIANYAR BALI 2014   Rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is very low (42%), this rate is far from national target of 80%. The rate of exclusive breastfeeding rate in Puskesmas Tampaksiring I is not achieve national target. Many factor is affecting this result including knowledge of father as breast feeding father. Objective is to identify knowledge of the father as breastfeeding father in exclusive breastfeeding practice. This study was cross sectional. Conducted at the Puskesmas Tampaksiring I in August 2014. The subject was 59  father who had children aged 6 -12 months. Data collected with structured interview, the variables were knowledge of the father and practice of exclusive breastfeeding. The knowledge converted to a scoring system, than categorized into knowledge level. The result is proportion of exclusive breastfeeding is 61%. Knowledge of the respondent about: (1) breastmilk compare to other food (100%), (2) other food added at age 6 months (94,9%), (3) definition of exclusive breastfeeding (84,7%), (4) importance of it (84,7%), (5) breastmilk can protect baby from disease (66,1%), (6) long of exclusive breastfeeding is 6 months (64,7%), (7) breastmilk cannot be replaced by other food (55,9%), (8) understand colostrum (44,1%), and (9) its function (42,4%). Respondents with good knowledge level is 45,8%.    
KORELASI LAMA DUDUK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA HOTEL THE GRAND SANTHI DENPASAR Adhiyoga Santosa; I Putu Eka Widyadharma; Thomas Eko Purwata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.803 KB)

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) sebagai masalah kesehatan umum didunia berada pada urutan kelima di Amerika sebagai keadaan yang membawa pasien untuk mencari pertolongan dokter. Lama duduk adalah salah satu faktor risiko yang dicurigai menyebabkan NPB.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi lama duduk dengan nyeri punggung bawah pada karyawan hotel. Penelitian ini dilakukan di Hotel The Grand Santhi Denpasar pada seluruh karyawan. Kuisioner dibagikan kepada seluruh karyawan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sejumlah 75 sampel yang didapatkan, 33% memiliki keluhan NPB. Setelah dianalisis terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lama duduk dengan NPB (p = 0.172) dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah (r = 0.156). Pada aktivitas fisik membungkuk didapatkan korelasi yang lemah dengan NPB (r=0,272; p = 0,014). Dari hasil tersebut diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara lama duduk dengan NPB, namun terdapat korelasi lemah yang bermakna antara kegiatan fisik membungkuk dengan NPB.  
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUP SANGLAH Putu Ayu Adindhya Saraswati Surya; I Nyoman Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.87 KB)

Abstract

Burnout adalah sindrom kelelahan fisik, mental, dan kelelahan emosioal biasanya dipicu oleh kontak terlalu lama dengan pasien. Pada Ruang Rawat Inap Anak, perawat tidak hanya kontak dengan pasien tetapi juga membantu orang tua pasien untuk menjaga pasien, sehingga menimbulkan kontak yang lama dengan pasien dan keluarganya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi burnout, karakteristik perawat yang burnout, dan membuktikan hubungan masa kerja dengan burnout pada perawat di Ruang Rawat Inap Anak RSUP Sanglah. Penelitian dilakukan pada Agustus 2016 sampai Oktober 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilanjutkan dengan analitik cross sectional. Sampel yang digunakan 86 perawat di Ruang Rawat Inap Anak dengan teknik Total Sampling dengan kuisioner Maslach Burnout Inventory (Cronbach’s Alpha= 0,68). Analisis data yang digunakan adalah uji Exact Fisher didapatkan nilai p= 0, maka Ho ditolak yang bermakna tidak adanya hubungan antara masa kerja 21-32 tahun dengan burnout secara statistik. Prevalensi burnout pada perawat ruang rawat inap anak RSUP Sanglah 19,8%. Karakteristik perawat yang burnout dari jenis kelamin lebih banyak pada perempuan sebesar 15 orang (88,2%), umur perawat yang burnout berkisar dari 25-49 tahun, tingkat pendidikan perawat yang burnout adalah perawat lulusan D3 sebesar 76,5%, perawat yang menikah lebih sering terkena burnout sebesar 82,4%, perawat yang burnout lebih banyak dari masa kerja 11-26 tahun, dan perawat yang bekerja pada Cempaka III memiliki presentasi burnout yang tinggi yaitu 41,2%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara masa kerja 21-32 tahun dan burnout pada perawat di ruang rawat inap anak RSUP Sanglah (p= 0).
Karakteristik dan Proporsi Percobaan Bunuh Diri pada Siklus Menstruasi Putu Kurnia Darma Pratama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.234 KB)

Abstract

Suicide attempt was higher two to three times in women than men. There have been allegations that the menstrual cycle hasa relationship with suicide attempts in women. This study is done to know the proportion of women who attempted suicide atfollicular, midcycle, and luteal phase at menstrual cycle and to know the characteristics of suicide attempt women patients basedon age, last educational attainment, marital status, and occupation. This study uses cross-sectional descriptive study design. Thesubjects of this study were women 11 to 50 years old who attempted suicide and comes to Bagian/SMF Psikiatri RSUP Sanglahand met the inclusion criteria. Of the 41 subjects, suicide attempt on follicular phase is 29.2%, on midcycle phase is 9.8%, andon luteal phase is 61%. The study based on the characteristics of subjects gets the result, suicide attempt women patients mostcommonly at 21-30 years old, had last educational attainment on high school, married, and working. From the result of this study,suicide attempt occur most commonly in women who were at luteal phase of menstrual cycle. With these results, this studyexpected can be used as a basis for further research that would later be useful in the prevention and control in women who areat risk for suicide attempt.
PARITAS DAN UMUR GESTASIONAL BERHUBUNGAN TERHADAP PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA IBU HAMIL DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2014 SAMPAI DESEMBER 2014 Mike Rizki Amalia
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.472 KB)

Abstract

Ibu hamil lebih rentan untuk terkena infeksi saluran kemih (ISK) karena beberapa perubahan anatomi dan hormonal. Faktor risiko yang terkait adalah paritas dan umur gestasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur gestasional terhadap ISK pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pengambilan sampel consecutive sampling pada ibu hamil yang didiagnosis ISK dan melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di RSUP Sanglah dari bulan Januari-Desember 2014. Dari sampel 80 ibu hamil, didapatkan 40 ibu hamil mengalami ISK (11 nulipara, 17 primipara, 12 multipara). Berdasarkan analisis chi-square dan cochrans’s antara paritas dan ISK pada ibu hamil didapatkan hasil yang tidak bermakna, dengan nulipara sebagai acuan didapatkan hasil primipara; P=0,171, OR=0,462, multipara; P=0,933, OR=1,048. Berdasarkan umur gestational, ibu hamil yang mengalami ISK 5 ibu hamil pada trimester dua dan 35 ibu pada trimester 3 mengalami ISK. Setelah diuji dengan chi-square didapatkan hasil bahwa umur gestasional memiliki hubungan yang bermakna terhadap terjadniya ISK pada ibu hamil dengan nilai p=0,021. Berdasarkan penelitian yang dilakukan paritas menunjukkan hubungan yang tidak bermakna terhadap ISK sedangkan umur gestational memiliki hubungan yang bermakna terhadap ISK. Kata kunci: Infeksi saluran kemih, paritas, umur gestasional

Page 7 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue