cover
Contact Name
Iin Purnamasari
Contact Email
mpp@upgris.ac.id
Phone
+6224-8451279
Journal Mail Official
mpp@upgris.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Demikian permohonan ini, atas perhatian dan bantuannya kami sampaikan terimakasih.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
  • mediapenelitianpendidikan
  • Website
ISSN : 1978936X     EISSN : 25280562     DOI : -
Core Subject : Education,
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran, dengan nomor ISSN 1978-936X (cetak) dan ISSN 2528-0562 (online) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran merupakan Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 5 sesuai SK Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia No.: 85/M/KPT/2020, memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pendidikan. Lingkup bidang pendidikan antara lain meliputi pendidikan di jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pendidikan. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran menerbitkan jurnal dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 358 Documents
MISKONSEPSI MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF MATERI UKURAN TENDENSI SENTRAL, UKURAN DISPERSI, DAN UKURAN LETAK Sutrisno Sutrisno; Yanuar Hery Murtianto
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.482 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v10i1 JUNI.1256

Abstract

The purpose of this research is to identify student misconceptions in the subject Descriptive Statistics on material of Measures of Central Tendency, Measures of Dispersion, and Measures of Placemark and its cause. This descriptive qualitative research using the technique of written tests, interviews, and documentation in collecting data.The focus of this research is student misconceptions.The subjects were students of the second semester math education group F University PGRI Semarang 2015/2016 academic year were selected by purposive sampling.Test the credibility of the data in this research use triangulation techniques.The results showed that every student has a different misconceptions appropriate to academic ability.In outline, student misconceptions is the determination of the use of parameters and statistics according to the origin of the data provided.This misconception will impact on the next misconception is elections in notation and use of formulas that were not appropriate.This is because the learning difficulties of students in the form of the prerequisites material are not yet well understood, less complete understanding of the definition of a concept, has not been able to develop auxiliary table as needed calculations, as well as lack carefully situations in workmanship matter.Keywords: Misconceptions, Descriptive Statistics, Measures in Statistics
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMP DI KOTA SEMARANG Ratna Kusumawardhani; Wiyaka Wiyaka; Siti Lestari; A.B. Prabowo
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v2i2.279

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah pelaksanan KBK dan KTSP SMP di Kota Semarang pada tahun pelajaran 2007/2008? 2) apakah pelaksanan KBK dan KTSP SMP di Kota Semarang pada tahun pelajaran 2007/2008 telah mencapai tujuan yang sudah di tetapkan? c) bagaimanakah model pengembangan kurikulum yang baik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan persentase kelulusan pada ujian nasional? Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara obyektif tentang pelaksanaan KBK dan KTSP SMP di Kota Semarang pada tahun pelajaran 2007/2008, mengetahui efektivitas penerapan KBK dan KTSP SMP di Kota Semarang pada tahun pelajaran 2007/2008, mengetahui tingkat hasil belajar siswa SMP di Kota Semarang pada tahun pelajaran 2007/2008. Metode penelitian ini adalah menggunakan model evaluasi dengan pendekatan yaitu: (1) pendekatan penelitian (analisis komparatif); (2) pendekatan obyektif; dan (3) pendekatan campuran multivariasi. Selain itu, dengan bertitik tolak pada pada pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri, dan dilengkapi dengan penggunaan model CIPP (Context, Input, Process dan Product). Pada dasarnya pelaksanaan KBK dan KTSP tahun 2007/2008 di SMP 2 Semarang, SMP 37 Semarang, SMP Theresiana I Semarang, dan SMP Gergaji Semarang sudah sangat baik. Guru dan Kepala Sekolah telah menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik yang terbukti dengan hasil jawaban yang positif disamping adanya kendala/ hambatan saat pembelajaran yang secara umum disebabkan oleh sarana dan prasarana serta perbedaan karakteristik pada diri siswa. Pelaksanaan KBK tahun 2007/2008 di SMP 2 Semarang, SMP 37 Semarang, SMP Theresiana I Semarang, dan SMP Gergaji Semarang secara umum telah mencapai tujuan yang diharapkan, akan tetapi pelaksanaan KTSP tahun 2007/2008 di sekolah-sekolah tersebut masih membutuhkan perhatian yang serius.Pengembangan kurikulum yang baik yang dapat meningkatkan hasil belajar dan persentase kelulusan siswa sebaiknya disusun bersama-sama tidak hanya dari pihak sekolah (Guru, Kepala Sekolah) tetapi juga masyarakat pengguna, dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi belajar, evaluasi proses dan evaluasi rensana pembelajaran, dibuat dengan menyediakan jenis-jenis mata pelajaran wajib yang bersifat mendasari untuk dimiliki oleh setiap siswa, dan mata pelajaran yang ditentukan berdsarkan kebutuhan dan bakat siswa. ?é?á Kata kunci : kurikulum, evaluasi, KBK, KTSP
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI Risza Andika Arumsarie; Widya Kusumaningsih; Sutrisno Sutrisno
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.838 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v12i1.3823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan aplikasi mobile learning sebagai media pembelajaran dan capaian serta peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementasi, Evaluation). Subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Muhammadiyah Purwodadi. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan soal pretest dan postest yang berkaitan dengan indikator berpikir kreatif, selain itu diperlukan validasi ahli media, ahli materi serta angket respon siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji t pihak kanan dan uji N-gain. Dari data awal nilai pretes untuk mengetahui apakah kedua kelas berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama (homogen). Untuk data akhir dengan menggunakan uji N-gain dan uji t pihak kanan. Dari data nilai postes kelas eksperimen dan kontrol dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan aplikasi mobile learning sebagai media pembelajaran lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Setelah membandingkan rata-rata nilai N-gain setiap kelas, hasil kemampuan bepikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan aplikasi mobile learning sebagai media pembelajaran ini terdapat capaian dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif.
Vistra Mewujudkan Sekolah Pencetak Wirausaha Negeri Atas Awan di SMK Negeri 1 Blado Lutfah Barliana
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.943 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v13i2.5097

Abstract

Vocational High Schools are predicted as young generation printers who are ready to face the world of work and industry. In this case it means that SMK graduates are ready to work in industry or are entrepreneurs so that they can create their own jobs. However, in reality the last few years there have been various surveys conducted by statistical bodies which state that SMK graduates actually contribute the most to unemployment in Indonesia. Based on data from the Central Statistics Agency in February 2017 the number of unemployed people in Indonesia was 7.02 million with the highest percentage coming from vocational graduates at 9.84% (available at finance.detik.com accessed on April 1, 2019). The phenomenon is getting worse because in August 2017 the unemployment rate increased to 7.04 million. In August 2018 the unemployment rate of SMK graduates reached 11.25%. That number increased from February 2018 which had reached 8.92%. Actually this can be overcome by instilling an entrepreneurial spirit in students. If students are trained to be entrepreneurs at least even if students are not absorbed in working in the industry, they can still create their own business and the surrounding environment. For this reason researchers as principals at SMK Negeri 1 Blado carry out entrepreneurial tasks with a transformative visionary leadership style to form entrepreneurial printing schools. This best practice text aims to describe the implementation of transformative visionary leadership to form an entrepreneurial printing school along with the results, impacts, supporting factors, constraints and counter measures. The conclusions of this best practice script are (1) transformative visionary leadership to form entrepreneurial printing schools implemented by translating visionary ideas into factual reality, working together with all school members and the community which then proceed with the preparation and implementation of the program. The implementation of the entrepreneurship printing school program emphasizes three activities namely, entrepreneurship printing school worshop, entrepreneurship training, and industry visits to foster interest and talent of students in entrepreneurship and (2) the results of the application of transformative visionary leadership to form entrepreneurship printing schools are as many as 35 students of State Vocational Schools 1 Blado joined the program. One student managed to get a turnover of over five million rupiah over three months and had the opportunity to showcase his products at the 2019 national entrepreneurship exhibition. The obstacle factor in this program is the limited internet signal in the Blado region. The supporting factors of this program are support from the government and the development of information and communication technology. Follow-up from this program is that it will continue to be implemented in the second half of 2019 to encourage students to be more active in practicing their entrepreneurial abilities.
ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN IKIP PGRI SEMARANG1 MARYADI .
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.013 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v8i1 juni.694

Abstract

AbstractIn it age of ?óÔé¼?ª / fourty five years old, IKIP PGRI Semarang has been challenging to solve various problems internally and externally, it is challenged to the develop the quality of the humand resourses as this dozen of IKIP PGRI Semarang have been Profesors, Doctors, and magisters and management, to raise fund and building. Externally, it is challenged to respond to the globalization, development of technology and information system. Development of relations to university Malaysia, relations to teacher?óÔé¼Ôäós Brunei Darusalam and soon.Based on the internal and external condition, IKIP PGRI Semarang has opportunities and the same time challengers. In order to understand and to respond to the these all things it is necessary to analyze them by SWOT, by which the weaknesses and challengers internally and externally can be solved smoothly, and the same time can develop its strength and opportunities to be able to achieve the good of founding IKIP PGRI Semarang. Therefore, SWOT can be used a strategy to develop and achieve the goal of the founding of IKIP PGRI Semarang.Furthermore, to anticipate and to solve the problems and challengers of the IKIP PGRI Semarang it has been founded and development strategy program. This program purposes to respond the challengers and to provite the need of the society nowadays and future. The strategy is consisted of ten affairs, namely institutional, management, human resouses, curriculum library, research, community development, students affair, building, the cooperation with other institution affair, building, the cooperation with other institution in Indonesia and Foreigner).Key Words: Analyze, SWOT, DevelopmentAbstrakMenginjak empat puluh lima tahun, IKIP PGRI Semarang telah menantang untuk memecahkan berbagai masalah internal dan eksternal, ia ditantang untuk mengembangkan kualitas SDM. Secara eksternal, ia ditantang untuk merespon globalisasi, perkembangan Brunei Darusalam dan segera lainnya .Berdasarkan kondisi internal dan eksternal, IKIP PGRI Semarang memiliki peluang dan penantang waktu yang sama. Dalam rangka untuk memahami dan merespon ini perlu dilakukan analisis SWOT. SWOT digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan dan mencapai tujuan berdirinya IKIP PGRI Semarang .Selain itu, untuk mengantisipasi dan memecahkan masalah dan penantang dari IKIP PGRI Semarang itu telah didirikan program strategi pembangunan. Tujuan program ini untuk merespon penantang dan kebutuhan masyarakat saat ini dan masa depan. Strategi ini terdiri dari sepuluh hal, yaitu kelembagaan, manajemen, SDM , perpustakaan kurikulum, penelitian,1 Hasil Penelitian Tahun ?2 Dosen PPs (S-2) Universitas PGRI Semarangpengembangan masyarakat, mahasiswa, bangunan, kerjasama dengan institusi lain di Indonesia dan luar negeri.Kata kunci: Analisis , SWOT , Pembangunan
Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Kepramukaan Berbasis Multikultural Sofwan Sofwan
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v14i1.5983

Abstract

Scouting education based on multiculturalism is currently the main concern of junior high schools in Indonesia. The low multiculturalism as a form of decline in the nation's character is due to the weakness of multicultural-based education in the education unit. Scout management models are not yet available as an effective instrument for shaping multicultural attitudes. The problem of this research is directed at the development of multicultural-based scouting management education models in junior high schools. This study aims to: 1) describe multicultural-based scouting education in junior high schools in Demak Regency, 2) develop a multicultural-based scouting management management model design in junior high schools and 3) test the feasibility of developing multicultural-based scouting management education models for students. The approach used is a qualitative approach with research and development (R&D) methods. Research locus in 5 (five) junior high schools in Demak Regency. Data is collected through in-depth interviews, observation, documentation, validation of experts and practitioners. The validity of the data uses four criteria, namely the degree of trust (credibility), transferability, dependability and confirmation. Data analysis uses interactive analysis through data collection, data reduction, data presentation and conclusions. Research results: 1) Scouting management education in junior high schools varies, has not been standardized and normative according to the characteristics of the education unit. 2) the development of scouting management management models including planning, organizing, implementing and controlling, involving the principal, stakeholders, frontline, scoutmaster, students through extracurricular activities. 3) the feasibility of developing a Scouting education management model influenced by (a) the scouting education management standard (b) the availability of developing an educational management model (c) the planned, structured, measurable and sustainable scouting education process (d) the availability of individual readiness and stakeholder involvement, (e) the existence of guiding scout coaches and (f) giving appreciation to students. The conclusions of this study are a) the management of scouting education in junior high schools in Demak Regency varies and has not been standardized b) the development of scouting management management models including planning, organizing, implementing and controlling and c) the feasibility of scouting education management is influenced by six success factors. Suggestions of this research are a) the Ministry of Education and Culture, to apply the scouting education management model b) kwarnas to study the development of this model as a strategy for the success of character education and c) kwarda, kwarcab., And kwarran. in order to review the development of the model.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING (CTL)BERBANTU MEDIA GAMBARTERHADAPHASIL BELAJAR,KINERJA GURU DAN AKTIVITAS SISWA IPS SEMESTER 2 KELAS VI SDNEGERI 1 BUGO JEPARA Singgih Adhi P; Lynda Puspita Sari
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.172 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v9i2 DESEMBER.914

Abstract

This research is motivated by low yields and social studies teachers do not use the model of learning in learning. The problem in this research is "Is there any application of learning models CTL assisted Media Images on learning outcomes, teacher performance and student activity IPS sixth grade students of SD Negeri 1 Bugo Jepara?". This study aims to determine the application of learning models CTL assisted Media Images on learning outcomes, teacher performance and student activity IPS sixth grade students of SD Negeri 1 Bugo Jepara. Results showed hypothesis test obtained thitung price ttabel 1.685 5.862 thus thitung> ttable or 5.862> 1.685, the then Ho is rejected and H1 accepted or it can be said that the average difference in initial conditions with final conditions significantly. The conclusion was that no application of learning models CTL assisted Media Image Of Learning Outcomes IPS Grade VI Elementary School 1 Bugo Jepara. Keywords: Contextual Teaching and Learning (CTL), Media Image, IPS Learning Outcomes, Performance Teacher, Student Activities
PENGARUH PERSEPSI ATAS METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA SMK 57 JAKARTA Endang Wiyanti
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.043 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v11i2.3383

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh persepsi atas metode pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan mengarang narasi siswa. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap kemampuan mengarang narasi siswa, mengetahui pengaruh persepsi atas metode pembelajaran kontekstual dan media pembelajaran terhadap kemampuan mengarang narasi siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Sampel berukuran 80 orang siswa yang dipilih secara random dari kelas XI pada jurusanAkomodasi Perhotelan dan Usaha Jasa Pariwisata di Sekolah Menengah Kejuruan SMK 57 Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik pengamatan langsung dan dengan penyebaran angket. Analisis data dengan metode statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, koefisien regresi berganda dan uji F. Uji statistik dipergunakan uji t dan uji F. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016sampai dengan bulan Maret 2017.Hasil penelitian menunjukkan pengaruh persepsi atas metode pembelajaran kontekstual terhadap Kemampuan mengarang narasi siswa melalui nilai t hitung untuk persepsi atas metode pembelajaran kontekstual (X1) sebesar 4,525 sedangkan t tabel adalah sebesar 1,900, jadi nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,525 > 1,900, pengaruh media pembelajaran terhadap kemampuan mengarang narasi siswa melalui nilai t hitung untuk media pembelajaran(X2) sebesar 6,916 sedangkan t tabel adalah sebesar 1,900, dan pengaruh persepsi atas metode pembelajaran kontekstual dan media pembelajaran terhadap kemampuan mengarang narasi siswa melalui nilai R2 = 0,602 dengan nilai uji F = 58,355. Kata Kunci: Persepsi atas metode pembelajaran kontekstual, Latar Belakang Pendidikan Orangtua, Kemampuan mengarang narasi siswa.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BAGI SISWA KELAS VII F DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Sri Sarmini
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.585 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v5i2.315

Abstract

Electrical materials are difficult to understand by students. Although teachers are taking a variety of efforts such as the use of methods and approaches vary, but the results are still low / not maximized. It can also be seen from the acquisition of learning outcomes in science test scores rise in class VIII (UKK) purely academic year 2010/2011, a class VIII A gain value of 74.30, a class VIII B with a value of 72.66, a class VIII C 68.75 , a class VIII D 70.08, 77.03 E VIII class, a class VIII and class VIII F 76.67 G 64.52. There are still some unfinished class, whereas a minimum completeness criteria (KKM) VIII-class science subjects at 70. IX D grade students from all classes with a heterogeneous composition capable students. Not optimal learning outcomes related to science students in grade IX junior D 6 Semarang, the author seeks to apply a contextual approach to teaching and learning using electrical kit as an alternative means of learning that lead to active learning, creative, effective, and fun. This classroom action research aims to determine the increase in electrical material science learning outcomes and planting the creative character and curiosity through contextual approach to teaching and learning using electrical kit in grade IX D 6 Semarang semester junior year class 2011/2012. Data collection methods in this study using a written test and observation. Data analysis using descriptive techniques. Based on the results of research that has been implemented, it can be concluded that the contextual approach to teaching and learning to use an electric kit is proven to improve learning outcomes IPA electrical materials and planting the creative character and curiosity in students' junior class IX D 6 Semarang lessons Semester I 2011/2012. It marked the success indicators of achievement and classroom action research to an increase in the average results of the cycle I learned IPA at 77.67 to 92.80 in the second cycle. As for the achievement of individual learning thoroughness, I cycle of 77% and 96.7% for the second cycle. The process of learning science with a contextual approach to teaching and learning to use an electric kit also resulted in the creation of enjoyable learning. Students are more creative in learning and have a high curiosity in studying the electrical materials. Similarly, increasing the activity of teachers being able to manage the process of learning science is more active, innovative, creative, effective, and fun. Key words: learning the IPA, contextual approach to teaching and learning
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DALAM MENGAJAR TEXT DESKRIPTIVE MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK KELAS X SEMESTER I DI SMA N 5 SEMARANG Rusi Alasiyani; Henny Mastuti; AB Prabowo KA
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.028 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v12i2.3837

Abstract

Berbicara adalah salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa Berdasarkan sebuah artikel penelitian yang ditulis oleh Sulung, Sutapa & Zainal (2013) masalah siswa dalam berbicara adalah partisipasi yang terbatas dalam berbahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan dalam teknik Think Pair Share untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan teknik Think Pair Share dalam Teks Deskriptif untuk siswa kelas X semester 1 di SMA N 5 Semarang, meningkatkan siswa dan untuk membuktikan teknik Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam Teks Deskriptif untuk siswa, kelas X semester 1 di SMA N 5 Semarang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Ada dua siklus dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negri 5 Semarang kelas X IPA 3 yang terdiri dari 32 siswa yang terdiri dari 21 anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes, dan perekam video. Observasi dan tes akan digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data penelitian. Data Kualitatif dan Kuantitatif akan menjadi jenis data yang digunakan. Setelah bertanya kepada siswa satu per satu, semua siswa menjelaskan tentang Lawang Sewu. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru. Berdasarkan hasil, diperoleh kesimpulan terdapat peningkatan kemampuan berbicara bahasa inggris dari siklus satu ke siklus dua.

Page 6 of 36 | Total Record : 358