cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Indonesia Medicus Veterinus
Published by Universitas Udayana
ISSN : 24776637     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Menerima artikel ilmiah yang berhubungan dengan bidang kedokteran dan kesehatan hewan. Naskah yang berkaitan dengan hewan dan segala aspeknya juga kami terima untuk dipublikasikan. Penulis naskah minimal terdiri dari dua orang. Naskah yang ditulis seorang diri belum bisa diterima oleh redaksi, karena kami berpandangan suatu penelitian merupakan suatu kerja sama untuk menghasilkan sesuatu karya. Artikel yang diterima adalah naskah asli, belum pernah dipublikasikan pada majalah ilmiah atau media masa. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa inggris. Panjang artikel sekitar 3000 kata. Artikel harap dilengkapi dengan abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Artikel harus telah disetujui untuk dipublikasikan oleh seluruh penulis yang tercantum dalam artikel yang ditandai dengan bubuhan tanda tangan pada hard copy yang dikirim ke redaksi.
Arjuna Subject : -
Articles 843 Documents
Karakteristik Lokus Mikrosatelit D10s1432 pada Populasi Monyet Ekor Panjang Di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Maharani, Dini; Soma, I Gede; Wandia, I Nengah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.624 KB)

Abstract

Karakterisasi lokus mikrosatelit berbagai marka molekul untuk mengungkapkan variasi genetik populasi perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik lokus mikrosatelit D10S1432 yang meliputi jumlah alel, frekuensi alel, dan heterozigositas pada populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Alas Purwo. Sejumlah 14 sampel darah dari vena femoralis dikoleksi dari populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Alas Purwo sebagai sumber DNA. Ekstraksi DNA total menggunakan QIAamp DNA Blood Kits dari Qiagen. Selanjutnya lokus mikrosatelit D10S1432 diamplifikasi melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 30 siklus dengan suhu annealing 57°C. Variasi alel mikrosatelit dipisahkan dengan elektroforesis pada gel poliakrilamid 7% dan dimunculkan dengan pewarnaan perak. Penelitian mengidentifikasi empat jenis alel pada lokus D10S1432 dengan panjang berkisar antara 164 bp sampai 170 bp. Frekuensi alel bervariasi, yaitu alel 164 (0,10); 166 (0,32); 168 (0,29); dan 170 (0,29), serta nilai heterozigositas lokus sebesar 0,75. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lokus mikrosatelit D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Alas Purwo bersifat polimorfik, dan marka yang baik dapat mengungkapkan variasi genetik populasi.
Cemaran Escherichia Coli pada Daging Broiler yang Disimpan di Showcase di Swalayan di Denpasar Sasmita, Yuniarti; Suarjana, I Gusti Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (1) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.961 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Cemaran Esherichia Coli Pada Daging Broiler yang Disimpan di Showcase di Swalayan di Denpasar” bertujuan untuk mengetahui jumlah cemaran Escherichia coli pada daging ayam yang dipasarkan pada swalayan di kota Denpasar dan kemudian akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sampel ditanam pada media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang diuji dengan Sidik Ragam dan uji T (One Sample T-Test). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat variasi yang berbeda nyata (P < 0,05) antar ulangan di tiap swalayan. Simpulannya bahwa jumlah E. coli pada empat swalayan yang ada di Denpasar melebihi batas normal yang telah ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
PENGETAHUAN PEDAGANG TRADISIONAL DALAM PENANGANAN TELUR AYAM Satya Sumitra, Pande Made; Sukada, I Made; Suada, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (5) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.23 KB)

Abstract

Pengetahuan penanganan telur di beberapa warung tradisional tidaklah sama, hal ini dikarenakan pengetahuan, tingkat pendidikan, serta kepedulian pedagang di setiap warung berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas telur, tingkat pengetahuan pedagang terhadap penanganan telur di lingkungan Dukuh Sari Sesetan serta mengetahui sejauh mana hubungan pengetahuan terhadap kualitas telur. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengujian terhadap Indeks Kuning Telur (IKT), Indeks Putih Telur (IPT), dan Haugh Unit (HU), sedangkan untuk pengetahuan mengenai penanganan telur digunakan cara menyebarkan kuisioner ke pedagang di 28 warung tradisional. Hasil data lalu di analisa secara deskiptif. Sebagai sampel dari penelitian ini, pada 28 warung tradisional diambil masing-masing 2 butir telur.Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata Indeks Kuning Telur (IKT) 0,339, rata-rata Indeks Putih Telur (IPT) 0,0377 dan rata-rata nilai Haugh Unit (HU) 55,978. Serta hasil dari kuisioner diperoleh pedagang dengan pengetahuan positif 23 pedagang, dan yang negatif 5 pedagang. Kemudian hasil tabel 2x2 yang terlihat bahwa, pengetahuan dan kualitas telur memperlihatkan adanya hubungan, tetapi hubungannya tidak terlihat terlalu signifikan dan ini menunjukkan bahwa pengetahuan bukan satu-satunya yang mendukung nilai kualitas telur. Pengetahuan pedagang di lingkungan Dukuh Sari Sesetan dapat dikatakan baik dan cukup mengerti apa yang menjadi point-point penting dalam hal menangani telur walaupun tidak sepenuhnya dilakukan. Dilihat dari hasil pemeriksaan secara subjektif dan objektif yang baik, maka ini membuktikan telur ayam konsumsi yang dijual pada 28 warung tradisional yang berada di lingkungan Dukuh Sari Sesetan layak dikonsumsi oleh masyarakat. Hendaknya masyarakat mulai meyakini media atau keterpaparan informasi tentang cara penanganan telur ayam konsumsi yang baik, yang nantinya dapat dipelajari dan diyakini sehingga akan mengubah prilaku masyarakat dalam penanganan telur menjadi yang lebih baik, agar mendapatkan hasil yang lebih baik pula.
Uji Kepekaan Escherichia coli sebagai Penyebab Kolibasilosis pada Babi Muda terhadap Antibiotika Oksitetrasiklin, Streptomisin, Kanamisin dan Gentamisin MADE BHASKARA, I BAGUS; BUDIASA, KETUT; TONO PG, KETUT
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (2) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.836 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kepekaan Escherichia coli sebagai penyebab kolibasilosis pada babi muda terhadap antibiotik oksitetrasiklin, streptomisin, kanamisin dan gentamisin. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah kuman E.coli yang diisolasi dari feses babi muda yang diambil dari salah satu peternakan babi pembibitan intensif di Desa Sudimara Kab. Tabanan, Bali.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kuman E.coli sebagai penyebab kolibasilosis pada babi muda menunjukkan 100 % resisten terhadap antibiotik oksitetrasiklin dan streptomisin. Kuman E.coli sebagai penyebab kolibasilosis pada babi muda menunjukkan 60 % intermediate, 30 % resisten dan 10 % sensitif terhadap antibiotik kanamisin. Kuman E.coli sebagai penyebab kolibasilosis pada babi muda menunjukkan 80 % sensitif dan 20 % resisten terhadap antibiotik gentamisin.
Faktor Risiko Infeksi Escherichia coli O157:H7 pada Sapi Bali di Petang, Badung, Bali Lestari Amin, Andi Isma; Agustina, Kadek Karang; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (3) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.64 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berperan dalam menyebarkan agen E. coli O157:H7 dan mengetahui asosiasi diantara faktor-faktor risiko terhadap penyebaran E. coli O157:H7 pada ternak sapi. Sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 58 sampel feses sapi yang dilengkapi dengan data epidemiologi. Sampel berasal dari tujuh desa di Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Bali. Tahapan isolasi E. coli dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram untuk mengetahui bentuk dan warna dari E. coli. Untuk membedakan bakteri fecal coli dan non fecal coli maka dilakukan identifikasi isolat dengan uji Indol, Methyl red, Voges-proskauer dan Simon citrate. Selanjutnya untuk mengkonfirmasi E. coli O157 maka isolat ditumbuhkan pada media sorbitol MacConkey Agar (SMAC) yang dilanjutkan dengan uji aglutinasi latek O157. Tahapan akhir yang dilakukan untuk memastikan E. coli O157 tersebut adalah E. coli O157:H7 maka diuji dengan uji antiserum H7. Hasil analisis data epidemiologi dengan Odds ratio menunjukkan bahwa sapi jenis kelamin jantan memiliki nilai Odds ratio 4,1 yang berarti  memiliki risiko menyebarkan E. coli O157:H7 4,1 kali lebih besar dibandingkan dengan sapi yang berjenis kelamin betina. Selain itu, sumber air minum ternak yang berasal bukan dari Perusahaan Air Minum memiliki nilai Odds ratio 2,4 yang berarti 2,4 kali berisiko menyebarkan E. coli O157:H7 dibandingkan dengan air minum yang bersumber dari Perusahaan Air Minum. Pada uji Chi square belum ditemukan adanya pengaruh nyata (P>0,05) dari asosiasi diantara faktor-faktor risiko tersebut. Dari penelitian ini ditemukan faktor yang beresiko terhadap penyebaran E. coli O157:H7 adalah jenis kelamin dan sumber air minum dan tidak terdapat asosiasi yang signifikan diantara faktor resiko tersebut.
Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Burung Puyuh (Coturunix coturnix japonica) dalam Pengencer Fosfat Kuning Telur pada Suhu 4ºC Sandra, Arista Novi; Bebas, Wayan; Trilaksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.854 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu penyimpanan semen burung puyuh(Coturnix coturnix japonica) dalam pengencer fosfat kuning telur pada suhu 4ºC sampai motilitas ?40% dan viabilitas ? 45%. Penelitian ini menggunakan 30 ekor burung puyuh jantan sehat, umurkurang lebih 6 minggu sebagai sumber semen lalu diencerkan dengan pengencer fosfat kuning telurdengan konsentrasi 50 juta sel per mililiter pengencer. Semen yang telah diencerkan disimpan padasuhu 4°C lalu dilakukan pengamatan setiap 4 jam untuk mengetahui motilitas progresif dan viabilitasspermatozoa. Data yang diperoleh ditabulasikan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasilpenelitian diperoleh persentase motilitas spermatozoa burung puyuh dalam pengencer fosfat kuningtelur yang disimpan pada suhu 4ºC selama 32 jam sebesar 41,8 ± 3,56. Persentase daya hidupspermatozoa dalam pengencer fosfat kuning telur yang disimpan pada suhu 4ºC selama 32 jamsebesar 57 ± 3,56.
Profil Kadar Aspartate Aminotransferase dan Alanine Aminotransferase Anjing Kintamani Amrulloh, Muhammad Faqih; Suartini, I Gusti Ayu Agung; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (5) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.086 KB)

Abstract

Anjing kintamani adalah anjing lokal yang hidup di pegunungan Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Anjing kintamani merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang sangat berpotensi dikembangkan untuk tujuan komersial, karena mempunyai penampilan menarik, sebagai anjing ras pertama milik Indonesia yang perlu di jaga kelestariannya. Penelitian ini penting untuk dilakukan, karena data fisiologis kadarAspartate Aminotransferase (AST) dan Alanine Aminotransferase (ALT)pada anjing kintamani berguna untuk menentukan diagnosa status kesehatan anjing kintamani secara akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profilkadarAspartate Aminotransferase (AST) dan Alanine Aminotransferase (ALT) anjing kintamani berdasarkan jenis kelamin dan umur (<6 bulan dan >12 bulan). Analisis serum menggunakan mesin semi automatic biochemistry analyzer by photometer 501 Germany. Rata-rata kadar Aspartate Aminotransferase (AST) anjing kintamani jantan <6 bulan dan >12 bulan yaitu 208,2(±58,4) U/L dan 128,0(±58,4) U/L sedangkan anjing rata-rata kadar Aspartate Aminotransferase (AST) kintamani betina umur <6 bulan dan >12 bulan berturut-turut yaitu 82,8(±58,4) U/L dan 93,8(±58,4) U/L.Rata-rata kadar Alanine Aminotransferase(ALT) anjing kintamani jantan umur <6 bulan yaitu 66,2(±28,5) U/L dan umur >12 bulan yaitu 111,0(±28,5) U/L. Sedangkan rata-rata kadar Alanine Aminotransferase(ALT) anjing kintamani betina umur <6 dan >12 bulan berturut-turut 97,4(±28,5) U/L dan 62,4(±28,5) U/L. Rata-rata kadar Aspartate Aminotransferase (AST) anjing kintamani jantan umur <6 bulan, lebih tinggi dibanding dengan anjing kintamani betina dan diatas 12 bulan lebih tinggi dibandingkan anjing kintamani betina. Rata-rata kadarAlanine Aminotransferase (ALT) anjing kintamani jantan umur <6 bulan lebih rendah dibandingan anjing kintamani betina. Sedangkan anjing kintamani jantan umur >12 bulan lebih tinggi dibandingkan anjing kintamani betina.
Pengaruh Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Kualitas Daging Ayam Broiler pada Suhu Ruang Arhiono, Haru Nira Putra; Suada, I Ketut; Budiasa, Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (6) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.978 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan infusa daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kualitas daging ayam broiler pada suhu ruang. Daging ayam broiler pada bagian pectoralis superficialis sebanyak 48 sampel diuji dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yaitu faktor konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan 15% infusa daun salam, dan faktor lama peletakan pada suhu ruang pada jam ke 0, 3, 6, dan 9. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah pengamatan warna, penetapan bau, pemeriksaan pH, dan penetapan kadar air daging ayam broiler. Daging ayam broiler yang dilakukan perendaman pada infusa daun salam memiliki kualitas yang baik selama peletakan di suhu ruang hingga jam ke-9. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infusa daun salam pada berbagai konsentrasi mampu mempertahankan kualitas daging ayam broiler.
Keragaman Fenotipe Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) di Kabupaten Jembrana Bali: Warna Kulit dan Pusaran Rambut Yulianty, Syifaurrachmah; Soma, I Gede; Wandia, I Nengah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (2) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.082 KB)

Abstract

Sifat fenotipik Kualitatif merupakan karakteristik yang tidak dapat diukur namun dapat dibedakan dengan jelas. Warna kulit dan pusaran rambut adalah contoh dari sifat fenotipik kualitatif yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih kerbau makepung. Penelitian observasional yang dilakukan pada 63 ekor kerbau lumpur jantan yang digunakan sebagai kerbau pacu, bertujuan untuk mengetahui perbedaan fenotipe (warna kulit dan pusaran rambut) kerbau lumpur antara Blok Ijo Gading Barat dan Blok Ijo Gading Timur di Kabupaten Jembrana, Bali. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square dan Korespondensi Berganda untuk menggambarkan profil dari karakteristik dua blok kerbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis warna kulit pada kerbau dari kedua blok. Warna tersebut adalah abu-abu gelap yang lebih dominan dan albino, yang proporsinya tidak berbeda nyata (p?0,05) antara Blok Ijo Gading Barat dan Blok Ijo Gading Timur. Dari semua karakteristik pusaran, pusaran pada bahu kanan dan bahu kiri memiliki proporsi yang berbeda dengan mitranya pada kedua blok. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa profil fenotipe kerbau lumpur di Blok Ijo Gading Barat adalah sama dengan di Blok Ijo Gading Timur.
Studi Histopatologi Hepar Tikus Putih yang Diinduksi Aspirin Pasca Pemberian Madu Per Oral Helena Sibarani, Nesia Masniari; Berata, I Ketut; Arjana, Anak Agung Gede
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (5) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.174 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui histopatologi hepar tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi aspirin pasca diberi madu secara oral. Penelitian menggunakan tikus putih Wistar jantan, umur 2 bulan, berat badan rerata 200 gram. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok, dengan perlakuan control: diberi aquadest peroral l ml/200gram BB, perlakuan 1, 2 dan 3 diberi madu masing- masing l ml/200gram BB. 2 m1/200gram, 3 ml/200gram BB tikus. Pemberian madu per oral selama 7 hari dan pada hari ke-7 seluruh tikus diberi aspirin masing-masing dosis 150 mg/ekor, Pada hari ke-8, seluruh tikus dinekropsi dan organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode blok parafin dan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dalam 5 lapang pandang mikroskopik meliputi adanya kongesti, peradangan, hemoragi dan nekrosis. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan uji statistik non parametric Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan lesi kongesti dan peradangan antara kontrol dengan perlakuan 1, 2 dan 3. Tidak ada perbedaan lesi yang signifikan antara perlakuan 1, 2 dan 3. Kesimpulannya adalah ada peran madu sebagai barier pada mukosa lambung dan usus terhadap efek samping aspirin sebagai zat hepatotoksik.

Page 3 of 85 | Total Record : 843