cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Indonesia Medicus Veterinus
Published by Universitas Udayana
ISSN : 24776637     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Menerima artikel ilmiah yang berhubungan dengan bidang kedokteran dan kesehatan hewan. Naskah yang berkaitan dengan hewan dan segala aspeknya juga kami terima untuk dipublikasikan. Penulis naskah minimal terdiri dari dua orang. Naskah yang ditulis seorang diri belum bisa diterima oleh redaksi, karena kami berpandangan suatu penelitian merupakan suatu kerja sama untuk menghasilkan sesuatu karya. Artikel yang diterima adalah naskah asli, belum pernah dipublikasikan pada majalah ilmiah atau media masa. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa inggris. Panjang artikel sekitar 3000 kata. Artikel harap dilengkapi dengan abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Artikel harus telah disetujui untuk dipublikasikan oleh seluruh penulis yang tercantum dalam artikel yang ditandai dengan bubuhan tanda tangan pada hard copy yang dikirim ke redaksi.
Arjuna Subject : -
Articles 843 Documents
Studi Histopatologi Tumor Kelenjar Mammae pada Anjing Di Denpasar Berdasarkan Umur dan Ras Yulestari, Prista Oktafebri; Berata, I Ketut; Supartika, I Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.403 KB)

Abstract

Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengetahui variasi tingkat keganasan lesi histopatologi tumor kelenjar mammae pada anjing berdasarkan umur dan ras. Sampel berupa sediaan diambil dari koleksi Laboratorium Patologi Balai Basar Veteriner, Denpasar tahun 1998 sampai 2012. Penelitian menggunakan 22 sampel preparat tumor kelenjar mammae. Tingkat keganasan tumor (grading) didasarkan pada pembentukan tubulus (skor 1-3), pleomorfik nukleus (skor 1-3) dan jumlah mitosis (skor 1-3). Pemeriksaan dilakukan menurut metode Elston dan Willis (1991). Hasil pemeriksaan histopatologi berdasarkan umur menunjukkan adanya variasi tingkat keganasan tumor kelenjar mammae dan dominan terjadi pada umur empat tahun ke atas. Tidak ada keterkaitan antara variasi tingkat keganasan dengan ras anjing. Simpulan yang dapat di tarik bahwa tingkat keganasan tumor kelenjar mammae berkaitan dengan umur.
Tampilan Broiler Betina yang Diinjeksi Kombinasi Tylosin dan Gentamicin KOMALASARI, NUR; SAMPURNA, I PUTU; KOMANG ARDANA, IDA BAGUS
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.38 KB)

Abstract

Daging broiler dipilih sebagai salah satu alternatif, karena kita tahu bahwa  broiler sangat efisen diproduksi. Kendala yang dihadapi peternak saat ini adalah tingginya harga pakan dan kompleksitas penyakit yang muncul dikalangan peternak. Penggunaan antibiotik di bidang peternakan sudah sangat luas, baik sebagai imbuhan ransum maupun untuk tujuan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh injeksi kombinasi tylosin dan gentamicin terhadap performan broiler betina. Ternak yang digunakan dalam penelitian broiler strain CP 707 Produksi PT. Charoen Pockphard Jaya Farma sebanyak 24 ekor betina yang dipelihara selama 35 hari. Pada hari kesebelas ayam dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok, yang setiap kelompoknya berjumlah 6 ekor. Ransum yang diberikan pada penelitian ini yaitu ransum starter dan finisher CP 11 produksi PT. Charoen Pockphard Jaya Farma, Surabaya. Penelitian ini menggunakan antibiotik kombinasi tylosin dan gentamicin dengan dosis 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml. Injeksi kombinasi tylosin dan gentamicin 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat badan, pertambahan berat badan, dan konversi ransum. Sedangkan lama pemeliharaan (hari) berpengaruh sangat  (P<0,01) terhadap berat badan, pertambahan berat badan, dan konversi ransum.
Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli O157:H7 pada Sapi Bali di Kuta Selatan, Badung, Bali Hananto, Wahyu; Rudyanto, Mas Djoko; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.948 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji perbandingan jumlah serta korelasi keberadaan antara Coliform,E. coli, E. coli O157 dan E. coli O157:H7 pada sapi bali di Kuta Selatan, Badung, Bali. Penelitian diawali dengan pengambilan 60 sampel feses sapi bali secara acak dan proporsional dari empat desa di Kecamatan Kuta Selatan, dilanjutkan dengan penumbuhan dan isolasi pada media eosin metylen blue agar (EMBA), identifikasi menggunakan pewarnaan Gram, uji indol, methyl red, voges proskauer, dan citrat (IMViC), konfirmasi E. coli O157 menggunakan media sorbitol MacConkey(SMAC)agar dan uji aglutinasi latex O157 yang diakhiri dengan Uji serologis antiserum H7.Hasil penelitian menunjukkan persentase perbandingan antara Coliform, E. coli, E. coli O157, dan E. coli O157:H7 berturut-turut yaitu100%, 56,67%, 8,33% dan 8,33%, dengan rataan jumlah Coliform dan E. coli pada feses sapi bali masing–masing sebesar (9,0±8,5)x105CFU/g dan (3,8±1,6)x105CFU/g. Didapatkan juga jumlah Coliform pada feses sapi bali berbeda cukup jauh dibandingkan dengan jumlah E. coli, sedangkan E. coli O157 yang terdeteksi pada feses sapi sama dengan E. coli O157:H7 selain itu ada korelasi antara ditemukannya E. coli O157 dengan kehadiran E. coli O157:H7, tetapi tidak ditemukan adanya korelasi antara terdeteksinya E. coli O157 ataupun E. coli O157:H7 dengan kehadiran Coliform ataupun E. coli.Berdasar hasil tersebut disimpulkan bahwaE. coli O157:H7 terdapat pada sapi bali di Kuta Selatan, Badung, Bali.
Ketahanan Bakteri Asam Laktat (BAL) Isolat 9A Hasil Isolas dari Kolon Sapi Bali terhadap pH Rendah dan Natrium Deoksikolat (NaDC) Febrianti, Andri Nurdiana; Suardana, I Wayan; Suarsana, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (5) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.143 KB)

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) merupakan salah satu kelompok bakteri probotik, yang dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan manusia dan hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri asam laktat isolat 9A yang merupakan hasil isolasi dari kolon sapi bali sebagai kandidat probiotik yang memiliki ketahanan terhadap pH rendah dan Natrium Deoksikolat (NaDC). Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yakni tahap pertama diawali dengan uji kultivasi yang bertujuan untuk memastikan isolat tidak terkontaminasi mikroorganisme selain bakteri asam laktat, yang meliputi uji pertumbuhan pada media MRS cair, uji katalase, dan pewarnaan Gram. Tahap kedua meliputi pengujian ketahanan isolat 9A terhadap pH rendah (pH 2, 3, dan 4) dan uji NaDC dengan konsentrasi 0,2 mM, 0,4 mM dan 0,6 mM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa isolat 9A memiliki sifat dapat tumbuh baik pada media MRS cair dengan suasana anaerob, uji katalase negatif, dan termasuk bakteri Gram positif. Pada uji ketahanan terhadap pH rendah dan NaDC, isolat 9A memiliki daya tumbuh pada media dengan pH 2 dan NaDC dengan konsentrasi sampai 0,6 mM. Hasil ini menunjukkan bahwa isolat 9A memiliki ketahanan terhadap pH rendah dan NaDC, yang merupakan syarat utama dari probiotik.
Pola Pertumbuhan Dimensi Lingkar Tubuh Babi Bali Putra, I Made Wira Diana; Sampurna, I Putu; Nindhia, Tjokorda Sari
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (1) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.08 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.1.32

Abstract

Pola pertumbuhan dimensi lingkar tubuh babi bali dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah umur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada umur berapa masing masing dimensi lingkar tubuh babi bali mencapai titik infleksi dan ukuran dewasa. Babi yang digunakan dalam objek penelitian ini adalah babi bali yang dipelihara secara tradisional di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, umur 0 sampai 26 minggu sebanyak 56 ekor yang terdiri dari babi bali jantan dan betina. Hasil regresi model sigmoid menunjukkan bahwa ukuran babi bali saat lahir memiliki dimensi lingkar yang sama antara babi Bali jantan dan betina. Lingkar leher babi bali jantan dan betina mencapai ukuran dewasa pada umur 21,840 minggu dan 22,893 minggu.
Laporan Kasus: Pyometra Pada Anjing Golden Retriever Adigunawan, I Wayan Widya; Pemayun, I Gusti Agung Gde Putra; Wirata, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.982 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.45

Abstract

Pyometra adalah akumulasi nanah dalam lumen uterus anjing betina yang umumnya menyerang anjing betina dewasa. Seekor anjing Golden Retriever berjenis kelamin betina bernama Elis, umur 8 tahun dengan bobot badan 35,4 kg, beralamat di Jalan Ahmad Yani Gang Bina Marga 90Y, Denpasar dengan keluhan mengeluarkan leleran kental berwarna kemerahan dari alat kelamin selama seminggu. Pemilik melaporkan anjing sudah pernah dikawinkan dua bulan yang lalu namun tidak terjadi kebuntingan. Secara fisik anjing terlihat lesu dengan napsu makan menurun dan minum masih baik, urinasi normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan darah lengkap yang dilakukan di Rumah Sakit Hewan Universitas Udayana, anjing didiagnosa menderita pyometra. Anjing ditangani dengan melakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium dan uterus (ovaryohysterectomy) dan dilanjutkan pemberian antibiotika dan analgesik. Pada hari ke-14 pasca operasi luka bekas insisi sudah mengering, kulit menyatu dengan baik, dan sudah tidak lagi mengeluarkan leleran dari alat kelamin.
Perbedaan Aktivitas Ovarium Sapi Bali Kanan dan Kiri serta Morfologi Oosit yang Dikoleksi Menggunakan Metode Slicing sobari, imam; SUATHA, I KETUT; TRILAKSANA, I G.N. B.
Indonesia Medicus Veterinus Vol.1 (1) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.173 KB)

Abstract

Sapi bali (Bos banteng) adalah jenis sapi keturunan banteng dan merupakan plasma nutfah ternak asli yang terdapat di Indonesia. Ovarium, merupakan bagian organ kelamin betina yang utama, bentuk dan ukuran ovarium, berbeda-beda setiap spesies, umur, dan status reproduksinya. Pada sapi ovarium berbentuk oval dan bervariasi dalam ukuran menurut struktur yang berada di dalamnya. Untuk itu diperlukan usaha untuk mengetahui aktivitas ovarium sapi bali kanan dan kiri serta morfologi oosit yang dikoleksi dengan metode slicing.Penelitian dilakukan dengan membandingkan aktivitas ovarium kanan dan kiri dalam hal panjang, lebar, jumlah korpus luteum, ukuran korpus luteum, jumlah folikel, dan jumlah oosit dari ovarium tersebut serta morfologi oosit sapi bali yang dikoleksi menggunakan metode slicing. Sampel yang digunakan berjumlah 18 pasang ovarium kanan dan kiri dari sapi bali yang telah dipotong di RPH Pesanggaran. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dan dilanjutkan dengan uji wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antara ovarium kanan dan ovarium kiri, tetapi pengujian secara statistika dengan uji wilcoxon tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05). Pada hasil koleksi diperoleh oosit dengan morfologi yang memenuhi seluruh kriteria (A, B, C,dan D).Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nampak terjadi perbedaan aktivitas antara ovarium kanan dengan ovarium kiri, namun secara statistik tidak memberikan perbedaan yang nyata. Dengan metode slicing diperoleh oosit dengan morfologi yang memenuhi kriteria morfologi A sampai D.
Bentuk Ujung Gigi Taring Pada Anjing Yang Diberi Pakan Dog Food Sida Pello, Brigitta Cynthia; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (2) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.166 KB)

Abstract

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut. Adapun fungsi dari gigi adalah memotong makanan (incisivus/gigi seri), untuk mengiris dan menyobek makanan (caninus/gigi taring), untuk menyobek dan membantu menggiling makanan (premolar/gigi geraham depan) serta untuk mengunyah dan menggiling makanan (molar/gigi geraham belakang). Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk dari ujung gigi taring pada anjing yang selalu diberikan pakan berupa dog food. Objek dalam penelitian ini adalah 30 ekor anjing ras berumur 1 tahun7 bulan sampai 3 tahun yang dipelihara oleh masyarakat, berjenis kelamin jantan maupun betina, dan diberi pakan berupa dog food (kering) selama 1 sampai 2 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional. Sebanyak 19 pasang ujung gigi taring pada anjing yang diberi pakan dog food kering mengalami penumpulan, sisanya ada 11 pasang ujung gigi taring yang tetap tajam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semakin lama pemberian pakan dog food mengakibatkan ketumpulan pada ujung gigi taring tersebut semakin meningkat.
Non-Invasive Treatment in A Case of Post-Ovulatory Egg Stasis in A Burmese Python (Python bivittatus) Govendan, Puveanthan Nagappan; Kurniawan, Lynn Kaat Laura; Raharjo, Slamet
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (3) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.057 KB)

Abstract

A three-year-old adult female albino gravid Python bivittatus was presented with a complaint of egg retention. It laid one slug egg 48 hours earlier and no oviposition noticed after. The python was very restless and was moving a lot in the enclosure. Physical examination and palpation showed a distended cealomic cavity and radiography performed after confirmed post-ovulatory egg stasis. Fluid therapy, calcium gluconate and hormonal therapy was indicated. Two doses of oxytocin were given by intramuscular injection and oviposition was noticed within 24 hours after second therapy.
Prevalensi Protozoa Eimeria tenella pada Ayam Buras di Wilayah Bukit Jimbaran, Badung Simamora, Saruedi; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.943 KB)

Abstract

Koksidiosis sekum merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa spesies Eimeria tenella yang menyerang ayam. Eimeria tenella adalah spesies yang paling patogen dan menyebabkan diare berdarah pada ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi protozoa Eimeria tenella pada ayam buras yang dipelihara di wilayah Bukit Jimbaran, Bali. Objek penelitian yang digunakan adalah ayam buras berumur 4 – 6 bulan sebanyak 110 ekor. Sampel feses diambil langsung dari sekum ayam post-mortem. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik pengapungan dengan menggunakan NaCl jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Eimeria tenella di wilayah Bukit Jimbaran adalah 44,5% (49/110). Prevalensi Eimeria tenella pada ayam buras jantan 46,7% dan betina 43,8%. Setelah dilakukan analisis data untuk membandingkan jenis kelamin jantan dan betina dengan menggunakan uji Chisquare, ternyata tidak ada hubungan yang nyata antara jenis kelamin ayam buras jantan dan betina dengan prevalensi Eimeria tenella. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Eimeria tenella di wilayah Bukit Jimbaran, Bali tergolong tinggi.

Page 5 of 85 | Total Record : 843