cover
Contact Name
Arief Rakhman Affandi
Contact Email
arieftmin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
adminjiphp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : 2581088X     EISSN : 2581110X     DOI : -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian is a scientific journal that published in PGRI Semarang University. The Scope of reasearch articles are some topics that related with : 1.Food Microbiology 2.Food Biochemistry 3.Food Chemical, 4.Food Engineering, 5.Food waste industry Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian will be published 2 (two) volumes in a year on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
PENJERNIHAN NIRA TEBU DAN NIRA SORGUM MENGGUNAKAN PROSES SENTRIFUGASI DENGAN PENAMBAHAN ADSORBEN Dego Yusa Ali; Sudarminto S. Yuwono; Nur Istianah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2319

Abstract

Produksi gula kristal maupun gula cair yang ada saat ini sangat rumit, membutuhkan energi yang besar dan juga biaya yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menyederhanakan proses pembuatan bahan pemanis bentuk sirup dengan mengoptimalkan penguapan sebagai proses akhir sehingga akan memberikan efisiensi yang lebih baik. Nira didapatkan dengan cara ekstraksi mekanis dan diolah dengan adsorpsi dan sentrifugasi. Kombinasi bentonit dan karbon aktif digunakan sebagai adsorben dan diikuti dengan sentrifugasi untuk menghilangkan kotoran. Metode Ini bisa mengurangi kekeruhan jus gula dari 0,87 menjadi 0,188. Di sisi lain, sari gula yang diolah dengan adsorpsi memiliki brix yang lebih tinggi (19,13) dibandingkan dengan sentrifugasi tunggal (17,90).
Aplikasi Metode TTSR (Tekanan Tinggi Suhu Rendah) Dalam Pengolahan Bandeng Duri Lunak apri dwi anggo; Putut Har Riyadi; Laras '- Rianingsih; Ima '- Wijayanti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2058

Abstract

Pengolahan bandeng duri lunak sangat rentan untuk menurunkan kualitas nutrisi produk yang dihasilkan. Telah dilakukan percobaan tentang penggunaan tekanan yang berbeda pada pengolahan bandeng duri lunak menggunakan metode TTSR (Tekanan Tinggi Suhu Rendah). Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pengolahan bandeng duri lunak biasa dengan metode TTSR serta mengkaji pengaruh perbedaan tekanan pada pengolahan bersuhu rendah (+100oC) terhadap kualitas bandeng duri lunak yang dihasilkan. Bahan baku penelitian adalah ikan bandeng dengan berat 200-250g dari Semarang. Alat yang digunakan adalah seperangkat peralatan autoclave termodifikasi, thermocouple serta beberapa peralatan uji fisik dan kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode pemasakan memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas bandeng duri lunak yang dihasilkan. Tekanan yang berbeda selama pengolahan bersuhu rendah belum bisa menurunkan kekerasan tulang sampai batas yang dikehendaki. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa semua parameter diterima konsumen, tetapi untuk nilai kekerasan tulang menunjukkan nilai tinggi yang berarti tulang tersebut masih keras. Perbedaan perlakuan memberikan berpengaruh nyata terhadap penurunan available lysin, protein terlarut dan nilai proksimatnya. Kata Kunci: Bandeng duri lunak, suhu, tekanan, autoclave termodifikasi.
Pengaruh Konsumsi Serat Pangan Barley Pada Metabolisme Lipid M Khoiron Ferdiansyah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2441

Abstract

Barley adalah tanaman serealia yang mempunyai serat pangan beta glukan dengan kandungan yang cukup tinggi. Beta glukan sebagai komponen dietary fiber mampu meningkatkan ekskresi asam empedu atau neutral sterols, meningkatkan katabolisme low-density lipoprotein cholesterol (LDL), dan mengurangi absorpsi lemak. Azoxymethane (AOM) merupakan senyawa karsinogen yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid dalam tubuh. Gangguan metabolisme lipid akan mengakibatkan kenaikan konsentrasi TG, TC, dan LDL serta menurunkan konsentrasi HDL. Adanya konsumsi dietary fiber barley dapat memberikan pengaruh positif atau efek pemulihan terhadap objek percobaan yang telah mengalami gangguan metabolisme lipid tersebut. Azoxymethane (AOM) merupakan senyawa karsinogen yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid dalam tubuh. Gangguan metabolisme lipid akan mengakibatkan kenaikan konsentrasi TG, TC, dan LDL serta menurunkan konsentrasi HDL. Adanya konsumsi dietary fiber barley dapat memberikan pengaruh positif atau efek pemulihan terhadap objek percobaan yang telah mengalami gangguan metabolisme lipid tersebut. Kata kunci: barley, serat pangan, lipid
Efektivitas Penambahan Kitosan dan Ekstrak Jeruk Nipis dalam Pembuatan Antimicrobial Edible Coating dan Aplikasinya pada Fresh-Cut Jambu Biji Kristal Jami'atul Maghfiroh; Anggun Desiana Sofa; anis aprillia; Arief Rakhman Affandi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi kitosan dan ekstrak jeruk nipis terhadap kualitas edible coating yang dapat berperan sebagai antimikroba sehingga dapat memperpanjang masa simpan fresh-cut product buah jambu biji kristal (Psidium guajava L). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Faktorial dengan pola RAL dengan menggunakan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi kitosan dengan 4 taraf yaitu 4%, 5%, 6%, dan 7%. Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak jeruk nipis 42.86% dan 50%. Analisis terdiri dari nilai susut bobot selama penyimpanan, kadar air, uji sensoris warna dan tekstur serta pengujian antimicrobial edible coating (peran edible coating dalam menghambat pertumbuhan mikroba dengan menggunkan bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan nilai susut bobot terendah pada konsentrasi kitosan 6% dengan ekstrak jeruk nipis 42.86% dan 50% (K6J42.86 dan K6J50). Kadar air tertinggi didapatkan pada konsentrasi kitosan 6% dengan ekstrak jeruk nipis  42,86% (K6J42.86)yaitu kadar air 86,75%. Sedangkan pengujian sensoris warna dan tekstur oleh panelis dengan skala 1-5, dimana skala rendah yang menunjukkan warna masih cerah dan tekstur masih keras yaitu  konsentrasi kitosan 6% dan ekstrak jeruk nipis 42,86%. Sedangkan pembentukan zona bening terbesar yaitu pada konsentrasi kitosan 6% dan ekstrak jeruk nipis 50% (K6J50) dengan zona bening 6.75 mm.
POTENSI EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) DALAM MENCEGAH ULCERATIVE COLITIS PADA MENCIT YANG DIINDUKSI DSS (DEXTRAN SULFATE SODIUM) Sudarma Dita Wijayanti; Noor Hasyati
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2288

Abstract

Pemakaian obat tradisional (herbal) semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Salah satu jenis tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan namun masih minim penggunaannya untuk pengobatan di masyarakat adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.). Senyawa bioaktif pada umbi bawang dayak berupa fenol, flavonoid, dan turunannya memiliki efek preventif terhadap berbagai macam penyakit, salah satunya yakni Ulcerative Colitis. Untuk mengetahui kemampuan umbi bawang dayak dalam mencegah Ulcerative Colitis maka perlu dilakukan ekstraksi selanjutnya diujikan pada hewan coba. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis dan perbandingan pelarut yang tepat serta mengetahui pengaruh ekstrak umbi bawang dayak dalam upaya pencegahan ulcerative colitis.            Metode penelitian tahapan ekstraksi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah jenis pelarut yang terdiri atas 3 level, yaitu aquades, etanol 96%, dan heksana. Faktor kedua yaitu perbandingan bahan:pelarut yang terdiri dari 3 level, yaitu 1:3; 1:5; dan 1:7 (b/v). Pada uji in vivo terdiri dari tiga kelompok yakni kontrol positif, kontrol negatif, pemberian ekstrak dosis 750mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik ekstraksi yakni menggunakan pelarut heksana dengan rasio bahan dan pelarut 1:5. Berdasarkan hasil uji, ekstrak Bawang Dayak mampu menurunkan SOD dan MDA secara signifikan (P <0,05) namun belum mampu memberikan efek yang signifikan pada makroskopis dan skor mikroskopis kolon mencit.
Pengaruh Penggunaan Karagenan Terhadap Sifat Fisikokimia Otak-otak Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) DWIYANTO SAPUTRO; Tri Winarni Agustini; Laras Rianingsih
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2262

Abstract

Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Beberapa metode yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk otak-otak ikan , salah satunya adalah dengan penambahan karagenan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan terhadap sifat fisikokimia otak-otak ikan lele dumbo. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 4 perlakuan konsentrasi berbeda penambahan  karagenan  yaitu 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%) dengan 3 kali pengulangan. Data nilai sensori dianalisis dengan Kruskal-Wallis test dilanjutkan dengan uji Mann –Whitney untuk data non parametrik, sedangkan  kekuatan gel, kadar air, kadar lemak, kadar abu dan kadar protein dianalisis menggunakan sidik ragam. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, data diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan karagenan  berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan gel, kadar air, kadar protein dan kadar abu. Otak-otak ikan lele dumbo dengan penambahan konsentrasi 1% merupakan produk yang terbaik dengan kriteria mutu: kekuatan gel 8155 g.cm; kadar air 54,38%; kadar protein 14,33%; kadar abu 2,12%; dan kadar lemak 3,59%. Nilai proksimat ikan tersebut memenuhi persyaratan mutu SNI. Kata Kunci: karagenan, kekuatan gel, Otak-otak Ikan
The Effect of Variation Composition of Wheat (Triticum asetivum L.) Grist to Moisture Content and Ash Content of Wheat Flour Rosalina Ariesta Laeliocattleya; Jessica Wijaya
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2284

Abstract

The aim of this study is to determine how the influence of wheat grist composition variation on  Australian variety (A) and Russian variety (B) on misture content and ash content of wheat flour. Determination of moisture content and ash content based on Near Infrared Spectroscopy principle. Moisture content of wheat flour on a grist composition 40% A: 60% B was 14.53%, and moisture content of 60% A: 40% B was 14.08%. Variation of wheat grist composition showed a significant different effect (P <0,05) to moisture content of wheat flour. The ash content of flour in grist composition 40% A: 60% B was 0,68%, while grist 60% A: 40% B was 0,66%. Variation of wheat grist composition showed a significant different effect (P <0,05) to the ash content of wheat flour. This is related to the conditions of wheat cultivation and the characteristics of milling wheat.
Pengaruh Konsetrasi Carboxymethylcellulose (CMC) dan Gula Stevia terhadap Karakter Sirup Buah Tin (Ficus carica, L) Retno Widyastuti; Afriyanti Afriyanti; Novian Wely Asmoro; Sri Hartati
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i2.3204

Abstract

Processing figs into food and beverage products will increase the attractiveness to consume this nutrient-rich fruit. One of them is by processing it into syrup. The purpose of this study is to (1) Knowing the effect of the stevia sugar concentration on the physical and chemical characteristics of fig syrup; (2) Knowing the effect of the carboxymethylcellulose (CMC) concentration on the physical and chemical characteristics of fig syrup. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) factorial pattern with two treatment factors, namely the concentration of stevia sugar (A) with four types of treatment levels, A1 = 0% (100% sucrose); A2 = 1%; A3 = 2%; A4 = 3%. Concentration of CMC (B) with three types of treatment, B1 = CMC 0%; B2 = CMC 0.25%; B3 = CMC 0.5%. Each treatment was repeated twice to obtain  4 x 3 x 2 = 24 experimental units. The results show the brightest color produced by 100% sucrose with CMC 0% which is equal to 36.24 (L). The highest sugar content was produced in syrup with the addition of stevia 3% and CMC 0% which amounted to 34.46%. The highest viscosity is produced in syrup with the addition of 100% sucrose and CMC 0.5% which is equal to 365.2 cP.)
Silver Rasbora Bekasam Using Various Processed Rice on Microbiological and Organoleptic Properties Anugerah Dany Priyanto
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i2.3039

Abstract

Silver rasbora fish is a fresh fish that is often found in the traditional market, but the product has decreased in quality during its distribution chain. Bekasam is a spontaneous fermented fish product by adding salt as microorganism selective material and rice as source of carbohydrates for expected microorganisms. Aims of this study were to innovate silver rasbora fish processing into bekasam and explore various kinds of processed rice as fermentation media. This study was used by a completely randomized design (CRD) with factor was processed rice, particulary uncooked rice, cooked rice, karak, and nasi aking that given to fish by 50% (w/w). Observations were made on fresh silver rasbora fish and bekasam to compare the quality of fermented products. The observed parameters included total lactic acid bacteria and organoleptic. The results showed that processed rice had significantly effect on total LAB toward bekasam (P <0.05). Total LAB of bekasam which were fermented by various kinds of processed rice which can classified as probiotic food between 8.12-8.75 log CFU / g. Likewise on the organoleptic properties had significant effect (P <0.05). The best product was obtained from the bekasam using karak as fermentation media. The bekasam had total LAB of 8.12 log CFU / g and also had organoleptic properties with a high level of preference compared to the others. Hopefully, this research can increases the added value of silver rasbora fish and better quality than fresh products.
Mini Review: Ekstrak Sirsak (Annona muricata Linn.) untuk Terapi Kanker Dyah Ayu Widyastuti; Fafa Nurdyansyah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i2.3211

Abstract

Cancer is one of the killer diseases in the world. The number of cancer patients is grow rapidly as world populations grow. That fact trigger medical world to develop a more effective with lower side effect therapy for cancer. One of the therapy which developed is natural therapy with plant extracts, such as soursop (A. muricata Linn.) extract. Soursop has chemical matter called acetogenin which able to induce apoptosis by inhibit ATP production in cellular respiration. Acetogenin also inhibit Bcl-2 protein activity so cancer cell proliferation is also inhibited. Those leads to inhibition of uncontrolled cell proliferation in cancer patients. Soursop (A. muricata Linn.) extract for cancer therapy has to be developed to determine the optimal doses, longterm safety, and possible side effect that may inflicted so this therapy would be safe for cancer patients.

Page 3 of 16 | Total Record : 157