cover
Contact Name
Arief Rakhman Affandi
Contact Email
arieftmin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
adminjiphp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : 2581088X     EISSN : 2581110X     DOI : -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian is a scientific journal that published in PGRI Semarang University. The Scope of reasearch articles are some topics that related with : 1.Food Microbiology 2.Food Biochemistry 3.Food Chemical, 4.Food Engineering, 5.Food waste industry Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian will be published 2 (two) volumes in a year on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
Deteksi Molekuler Mikroorganisme Patogen pada Bahan Pangan dengan Metode RT-PCR Dyah Ayu Widyastuti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i1.1356

Abstract

Penyakit akibat makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganismepatogen menjadi salah satu ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai.Banyaknya jenis mikroorganisme patogen serta kecilnya jumlah sel yangmengontaminasi bahan pangan menjadikan deteksi mikroorganisme patogendalam bahan pangan menjadi suatu tantangan tersendiri. Deteksi secarakonvensional melalui kultur mikroorganisme dalam media tertentu dianggapkurang efektif karena memerlukan waktu yang relatif lama serta potensikontaminasinya yang cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan metode deteksimikroorganisme patogen pada bahan pangan yang lebih cepat, efektif, spesifik,dan sensitif untuk mencegah wabah penyakit akibat kontaminasi bahan pangan.Deteksi molekuler banyak dikembangkan karena menyajikan hasil pengujianyang lebih spesifik dan sensitif berdasarkan penanda molekuler tertentu. Salahsatu yang paling banyak dikembangkan adalah Real Time-Polymerase ChainReaction (RT-PCR) yang dapat mendeteksi materi genetik mikroorganismepengontaminasi makanan dengan menggunakan primer dan probe (penanda)yang spesifik. Deteksi dengan RT-PCR memberikan hasil yang lebih spesifik dansensitif untuk mencegah penyebaran penyakit akibat bahan pangan yangterkontaminasi mikroorganisme patogen.Kata kunci: mikroorganisme, RT-PCR, patogen, primer, probe
Karakteristik Fisik dan Organoleptik Produk Mocatilla Chips dari Tepung Mocaf dan Jagung Novian Wely Asmoro; Sri Hartati; Catur Budi Handayani
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i1.1354

Abstract

The aim of this study was to determined the effect of mocaf flour and maize to the mocatilla chips physical properties and organoleptic properties. The study design using RAL method with one parameter added mocafflour as much as 0% as control, 15%, 30%, 45% and 60% (w / w). Each treatment using 3 experimental replicated unit. Analysis of texture products include mechanical testing, moisture content test and organoleptic test. Added mocaf flour ranging from 15% to 60% in the mocatilla chips no significant effect on water content but caused changes in texture becomes harder to value% deformation increased from 20.39% to 30.53%. Organoleptic characteristics on mocatilla chips has changed in color, taste, aroma and texture after adding mocaf flour compared with control, and overall the highest score of 4.6 panelists acceptance found on the product mocatilla chips with the addition of as much as 15%, so the addition of mocaf flour 15% can be used for the production mocatilla chips. it is not different physical characteristics and organoleptic with control (0% mocaf).
KAJIAN SIFAT ANTIBAKTERI EMULSIFIER MONOLAURIN YANG DIHASILKAN DARI REAKSI KIMIAWI DAN ENZIMATIS Arief Rakhman Affandi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i2.2097

Abstract

Monolaurin merupakan salah satu bentuk monogliserida yang memiliki kandungan asam laurat yang cukup tinggi. Selain dapat berfungsi sebagai emulsifier, produk ini juga memiliki sifat antibakteri yang cukup tinggi. Oleh karena itu, produk ini banyak diaplikasikan dalam dunia farmasetikal dan industri pangan. Produk monolaurin dapat dihasilkan dari berbagai sumber bahan baku yang memiliki kandungan asam laurat cukup tinggi, seperti minyak kelapa dan minyak inti sawit. Kedua jenis minyak nabati ini diketahui memiliki kandungan asam laurat sekitar 40-60%. Proses produksi dapat dilakukan secara kimiawi atau enzimatis dimana masing-masing jenis reaksi memiliki kelebihan dan kelemahan baik dari segi proses pembuatan dan karakteristik fisikokimianya. Beberapa penelitian menunjukkan bahawa monolaurin lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dibandingkan bakteri Gram negatif.
Enzim α-Amilase Inhibitor Pada Ekstrak Air Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Untuk Penanggulangan Diabetes Melitus Nela Agustin Kusuma Wardani
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i2.1900

Abstract

Salah satu cara menanggulangi diabetes mellitus yaitu dengan menghambat kerja enzim α-amilase yang menghidrolisis karbohidrat sehingga mengurangi absorbsi glukosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak air kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dalam menghambat enzim α-amilase dalam memecah karbohidrat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan dilakukan pengulangan perlakuan sebanyak 3x. Enzim α-amilase diuji aktivitas enzimnya. Ekstrak air kacang merah diuji aktivitas enzim α-amilase inhibitor dengan variasi konsentrasi 2,5 mg/ml, 5 mg/ml, 7,5 mg/ml, 10 mg/ml, dan 12,5 mg/ml. Acarbose sebagai kontrol. Nilai tersebut dimasukkan pada persamaan regresi linear dari kurva standar pati untuk mendapatkan kadar gula reduksi yang terbentuk. Semakin sedikit gula reduksi yang terbentuk menunjukkan adanya penghambatan enzim α-amilase. Data penelitian ditampilkan pada mean ± SD. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas enzim α-amilase sebesar 4776,63 U/ml. Sampel yang diberi perlakuan ekstrak air kacang merah dengan konsentrasi 2,5 mg/ml dan 5 mg/ml tidak menunjukkan adanya gula reduksi. Sedangkan gula reduksi terbentuk pada sampel yang telah diberi ekstrak air kacang merah pada konsentrasi 7,5 mg/ml, 10 mg/ml, dan 12,5 mg/ml dengan kadar gula reduksi sebesar 2,13 mg/ml, 3,75 mg/ml, dan 40,79 mg/ml. Jika dibandingkan dengan kontrol obat yaitu Acarbose, kadar gula reduksi (27 mg/ml) lebih besar dibandingkan ekstrak air kacang merah pada konsentrasi 7,5 dan 10 mg/ml, namun lebih kecil dibandingkan dengan ekstrak air kacang merah pada konsentrasi 12,5 mg/ml. Ekstrak air kacang merah dengan konsentrasi 2,5 mg/ml dan 5 mg/ml memiliki kemampuan sebagai enzim α-amilase inhibitor yang ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gula reduksi pada sampel. Kata kunci: ekstrak air kacang merah; enzim α-amilase inhibitor
Produksi Bersih Pada Industri Pangan Berbasis Perikanan Rizky Muliani Dwi Ujianti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i1.1383

Abstract

Kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia saat ini semakin besar. Limbah buangan oleh adanya kegiatan domestik dan kegiatan industri menjadi semakin banyak. Strategi dalam proses pengurangan limbah ini tidak bisa hanya dilakukan dengan menghilangkan dampak yang sudah terlanjur terjadi. Proses pencegahan sangat bisa dilakukan khususnya di kawasan industri yakni dengan Produksi bersih. Tulisan ini memberikan informasi mengenai proses produksi bersih pada industri perikanan. Metode yang dilakukan adalah dengan survey dan studi literatur mengenai produksi bersih pada industri pangan berbasis perikanan. Tulisan ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan pada pembaca dan gambaran untuk pelaku industri perikanan agar bisa mengaplikasikan konsep produksi bersih ini pada industrinya.  Proses produksi bersih yang bisa dilakukan dengan cara penghematan bahan baku, efisiensi energi dan akhirnya akan menghasilkan minimalisasi limbah yang bermanfaat bahkan digunakan kembali.
Pengembangan Minuman Kedelai Hitam untuk Ibu Menyusui Rianita Pramitasari
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i1.1357

Abstract

Genistein and daidzein could stimulate the prolactin hormone that play a role in breastmilk production. Black soybean contain genistein and daidzein which has a potent to developed as the functional food for breastfeeding mothers. The purpose of this study was to get the optimal formula, determine the nutritional value, and  genistein and daidzein contents of black soybean beverage.  The beverages were made from 5 variations of time soaking (0, 3, 6, 9, and 12 hours). Further analysis of sensory and nutritional value from the beverages. The results showed that the beverage with 12 hours time soaking was the most preferred beverage by panelists. One serving (150 ml) of selected beverage was able to supply 3.65% of carbohydrate needs; 4.75% of protein needs; 3.33% of fat needs; and 3.68% of total energy based on Recommended Dietary Allowance of Indonesian breastfeeding mother per day. It contained 2.78 ± 0.25 mg/g of genistein and 0.087 ± 0.13 mg/g of daidzein.
Pemanfaatan Limbah Hasil Perikanan: Lem Ikan Berbahan Baku Sisik Ikan yang Berbeda Dea Kurnia Sari
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i2.1913

Abstract

Fishery processing industry such as fillet fish and boneless milkfish which are increasing rapidly raises new problem, that is industrial waste which one of them is fish scales. Fish scales in the know contain collagen which can be used as adhesive or glue and can be one of the innovations for waste processing of scales. The purpose of this study was to determine the effect of different fish scales on quality of fish glue from three different types of fish scales. The material used in this study is the scales of fish Seabass (Lates calcarifer), nile tilapia (Oreochromis niloticus), and milkfish (Chanos chanos Forks), acetic acid, NaOH, and aquadest. The research method used is experimental laboratories using Completely Randomized Design with treatment of three different types of fish scales with three repetitions each. The results obtained were analyzed using the analysis of variance, stickiness value, wood surface damage, viscosity, pH and water content of fish glue. To know the difference between treatments, the data were analyzed with real honest difference analysis. The results of this study showed that fish scales differed significantly (P <0.05) on all analysis, but not pH of fish glue. Based on the results of this study that meets the Indonesian National Standard no. 06-6049-1999 on Quality Requirements of Polyvinyl Acetate Emulsion For Wood Working Adhesives, Seabass fish scales is the best fish glue with quality: stickiness value 8.64 N/mm2, 40.47 % wood surface damage, viscosity 7.68 poise, pH 4.80, and water content of 59.92 %. Keywords: Fish glue; Milkfish Scale; Nile Tilapia Scale; Seabass Scale
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Kentang Olahan (Solanum tuberosum L.) Kultivar Atlantik Resti Nurjanah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i2.1678

Abstract

Kentang memiliki peluang untuk dijadikan alternatif diversifikasi pangan karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Selama penyimpanan kentang masih mengalami proses metabolisme sehingga terjadi penurunan kualitas kentang. Pengaturan suhu dilakukan untuk meminimalkan kerusakan selama penyimpanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui suhu dan lama penyimpanan yang dapat mempertahankan kualiatas kentang olahan Kultivar Atlantik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Maret 2017 hingga Mei 2017. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor utama adalah suhu penyimpanan yang terdiri dari suhu kamar (26ºC), 14ºC, dan 7ºC. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 0 minggu, 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara suhu dan lama penyimpanan secara statistik tidak terjadi interaksi. Perlakuan suhu penyimpanan menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap massa jenis dan TPT. Sedangkan lama penyimpanan memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap susut bobot, kadar air, massa jenis, dan TPT. Perlakuan yang dapat mempertahankan kualitas ubi kentang adalah penyimpanan dengan suhu kamar dengan lama penyimpanan 4 minggu.
Pengaruh Penambahan Lumatan Daging Ikan Kembung (Rastrelliger sp.), Nila (Oreochromis niloticus), dan Bandeng (Chanos chanos forsk) Terhadap Karakteristik Mie Kering Tersubstitusi Mocaf. Intan Purwa Kencana; YS Darmanto; Sumardianto Sumardianto
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2300

Abstract

Mie merupakan jenis makanan olahan tepung yang sudah dijadikan bahan pendamping nasi. Hal ini menyebabkan impor gandum sebagai bahan baku mie meningkat. Alternatif yang dilakukan adalah mensubstitusi tepung terigu dengan tepung mocaf. Kandungan protein yang terkandung dalam mie masih kurang, sehingga harus ditambahkan komposisi yang mengandung protein tinggi seperti ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lumatan daging ikan terhadap nilai tensile strength, proksimat, serta organoleptik mie kering tersubstitusi mocaf. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan satu faktor jenis ikan yang bebeda yaitu dengan ikan kembung, ikan nila, dan ikan bandeng. Respon yang diamati adalah kadar protein, kadar air, kadar abu, serat kasar, serta tensile strength. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan jika terdapat perbedaan maka dilakukan dengan Uji lanjut Tukey. Penambahan lumatan daging ikan sebesar 25% dan tepung mocaf 25% merupakan komposisi yang tepat untuk membuat mie kering. Hasil uji proksimat mie kering antara lain kadar protein tertinggi dari mie kering dengan lumatan daging ikan bandeng sebesar 15,35%, kadar air tertinggi dari mie kering tanpa lumatan daging ikan sebesar 9,26%, kadar abu tertinggi dari mie kering dengan lumatan daging ikan nila sebesar 2,86%, serta nilai serat kasar tertinggi dari mie kering dengan lumatan daging ikan bandeng sebesar 4,78%. Hasil pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, dan berbeda nyata pada setiap pengujian (P<5%). Hasil uji tensile strength mie kering kontrol berbeda nyata dengan mie kering ikan kembung dan bandeng. Sedangkan dengan mie kering dengan lumatan daging ikan nila tidak berbeda nyata (P<5%). 
Peningkatan Kandungan Protein Mi Instan dari Substitusi Tepung Jagung dengan Tepung Kacang Hijau Meda Canti; Sri Anggrahini; Priyanto Triwitono
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2025

Abstract

The efforts to diversify food products can be done by substitution of wheat flour with corn flour on instant noodle. Protein content of corn flour is low, so it is added with mungbean flour. The aim of this research was to increase protein content of instant noodle by substitution of corn flour with addition of 0-20% mungbean flour and to evaluate the physical, sensory and chemical properties of instant noodles. This study was preceded by a reduction phytate content on mungbean flour with boiling and soaking. Ratio of wheat flour and corn flour as control of 8:2. The addition of mungbean flour of 0%, 5%, 10%, 15% and 20%. Instant noodles were analyzed for physical, sensory and chemical properties. The result show that boiling treatment of mungbean decreased the phytate content higher than soaking treatment. Rehydration capacity, expansion ratio, flavor, elasticity of instant noodles with added of soaked mungbean flour of 5-20% and boiled mungbean flour of 5-10% same as control instant noodles. Instant noodle with added of soaked mungbean flour of 20% was able to increase protein content 1.38 fold with protein content 13.14% db, while with added of boiled mungbean flour of 10% was able to increase protein content 1.13 fold with protein content 10.82% db. Keywords : instant noodle; wheat flour; corn; mung bean; protein

Page 2 of 16 | Total Record : 157