cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN)
ISSN : 23374195     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 297 Documents
NILAI EKONOMI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI DESA BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Tarau, Dieri; Andaki, Jardie A; Tambani, Grace O
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.12980

Abstract

Abstract Mangrove ecosystem is the main motivator of life in the coastal and marine area. Mangrove not only have ecological function as providers for aquatic biota but also the place for the spawning ground, nursery ground, and many kinds of aquatic biota, retaining abration, wind break, tsunami, absorben of waste etch. The social economic function of mangrove as the fuel producer, industrial basic material, pharmacology, furniture, cosmetic, food, textiles, glue taner, seed fish, shrimp, crustacean, bird eggs honey and also as the tourism object, conservation, education and research. The aim of this research are 1). To indentified the economic benefit of mangrove ecosystem and 2). To calculate the economic valuation of mangrove ecosystem of Bahoi Village North Minahasa Regency. The basic method in this research is the case study, the collected data through interview direct observation, literature review, and the guidance of cost analyze to build beach damn. The retrieval data used purposive sampling. The data are collected as primary and secondary data. Primary data obtained through interview, questioner and observation the activities of society related with utilization of mangrove ecosystem. The primary data are to 1).KPPD Bahoi Management, 2). Marine ecotourism group, 3). The Government of Bahoi Village. The result research shows the mangrove ecosystem consist of direct use value and indirect use value as retaining abration and break wave is Rp.60.127.034.000,- can hold out 20 years and the benefit of mangrove will lost for rehabilitation period is Rp. 137.837.551.000,- / 10 years and income society are lost Rp. 20.862.240.000,- for 10 years and option value of mangrove ecosystem with 28 hectares is Rp.55.322.400,- for 10 years. Total economic value of mangrove ecosystem at Bahoi Village is Rp. 404.920.912.688,-. Keywords: Ecosystem, Mangrove, Resources, Economic Valuation Abstrak Hutan Mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia bagi biota perairan yaitu sebagai tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi, amukan angin taufan, dan tsunami, penyerap limbah dan lain sebagainya, fungsi sosial dan ekonomis penting sebagai penghasil bahan bakar, bahan baku industri, obat – obatan, perabot rumah tangga, kosmetik, makanan, tekstil, lem penyamak kulit dan lainnya, penghasil bibit/benih ikan, udang, kerang kepiting, telur burung, madu, dan lainnya sebagai kawasan wisata, konservasi, pendidikan dan penelitian (Dahuri, dkk. 2001) Penelitian ini bertujuan untuk 1).Mengidentifikasi manfaat ekonomi ekosistem hutan mangrove dan 2). Menghitung nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove di Desa Bahoi Kabupaten Minahasa Utara. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus, metode pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini adalah dengan adalah wawancara, observasi langsung dan studi pustaka mengenai rehabilitasi dan sumberdaya hutan mangrove serta pedoman analisis biaya pembangunan Tanggul Pantai dari sumber – sumber yang terkait. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengisian daftar pertanyaan, dan observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung keadaan hutan mangrove, keadaan masyarakat, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan oleh masyarakat yang terkait dengan pemanfaatan hutan mangrove Wawancara untuk memperoleh data primer dilakukan pada :1). Pengurus Kelompok Pengelola Pesisir Desa (KPPD) Bahoi, 2). Kelompok Ekowisata Bahari, 3). Hukum Tua Desa Bahoi. Berdasarkan hasil penelitian, nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove di Desa Bahoi, yaitu terdiri dari manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi dan gelombang sebesar Rp.60,127,034,000bisa bertahan lebih dari 20 tahun. dan manfaat hutan mangrove yang akan hilang jika hutan mangrove yang ada di Desa Bahoi ditebang adalah Rp.137.837.551.600,-/10 tahun untuk masa rehabilitasi, dan pendapatan masyarakat yang akan hilang jika hutan mangrove ditebang adalah Rp.20.862.240.000,-/10 tahun dengan luasan hutan mangrove 28 hektar dan nilai dari manfaat pilihan sebesar Rp.55.322.400,00/10 tahun,sehingga total dari keseluruhan Nilai Ekonomi ekosistem hutan mangrove di Desa Bahoi tersebut adalah sebesar Rp.404.920.912.688,00. Kata Kunci : Ekosistem,Mangrove, Sumberdaya, Nilai Ekonomi  
PEMBENTUKAN MODAL UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYAN KELURAHAN MANADO TUA SATU KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13421

Abstract

Abstract The aim of this study is to examine the formation of capital for the development of fishing effort by fishermen in the village I District of Manado Tua Bunaken Manado City. The method applied in this study is explorative case study. Sampling using simple random sample withdrawal. Data collected by means of active participation, interviews, and filling the list of questions (questionnaire). Qualitative analysis by making the description of the object of study while quantitative analysis reached by statistical calculation and simple math. The results showed that the housing situation of fishermen considered to be adequate, level of education is still low. In terms of venture capital, Manado Tua fishermen no avail loan from the bank, they are reluctant to use and does not want to take the risk because the business is financed by loans require collateral in the form of credit financed businesses as well as the wealth of clients. Fishing effort contained in the island of Manado Tua is still using its own capital and less attention from the government. If no help is given sometimes incomplete, the size of the nets is not complete and the boat does not correspond guidelines also not equipped with a motor. Should the government through the Department of Fisheries to provide credit facilities with low interest and as well as providing information about fisheries economics. Keyword: Capital, Business development, ishing, fishermen, Village Manado Tua I
KONTRIBUSI PEDAGANG IKAN SEGAR DI PASAR BERSEHATI KELURAHAN CALACA TERHADAP LAPANGAN KERJA DI KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Buton, Husni; Pontoh, Otniel; Manoppo, Victoria E.N.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16990

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan keadaan Pasar Bersehati Manado, mempelajari dan menjelaskan bagaimanacara penanganan dan pemasaran ikan segar oleh pedagang di Pasar Bersehati Manado, menganalisis berapa banyak dan sejauh mana masyarakat yang terlibat dalam pemasaran ikan segar yang berkontribusi pada sektor perikanan, khusus pada lapangan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Sampel penelitian ialah penjual ikan segar. Sampel penelitian sebanyak 30 orang dari 150 responden penjual ikan segar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif, didukung oleh data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terkait lokasi penjualan ikan di Pasar Bersehati belum begitu layak untuk dijadikan tempat penjualan ikan. Proses penanganan dan pemasaran ikan yang dilakukan oleh para penjual ikan di Pasar Bersehati belum baik secara umum. Sedangkan pada pekerjaan sektor perikanan berupa penjualan ikan, kontribusi mencapai terendah yaitu 1,20% (tahun 2010) sampai tertinggi 2,86% (tahun 2013), terhadap jumlah pengangguran di Kota Manado. Kata kunci : ikan segar, penjual, kontribusi, lapangan pekerjaan
PENGARUH ASPEK SOSIAL EKONOMI TERHADAPMOTIVASIPROFESI NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA TATELI II KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA) Sasue, Jecky; Manoppo, Victoria E.N.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22626

Abstract

AbstractThe number of fisherman in North Sulawesi Province is reached 93,845 people in 2012. Tateli II village Minahasa regency, Mandolang sub District the social economic condition of fisherman who lived in coastal communities are a group of people are electivity undeveloped if compare. The other communities group, but infect they are happy as a fisherman. Does the profession as a fisherman have a correlation with social economic.The purpose of this research to study the general situations social economic of fisherman and to concern the information about Social economic aspect in the motivation of fisherman children to work as a fishermanThe method to be used is descriptiveexplorative in case study. The collecting date through two sources primary and secondary date. And date analysis by using descriptive analysis qualitative and quantitative analysis, which measure any effect that fisherman children work as a fisherman are analysis by multiple regression.The result show that social condition in education, dependent famely, transfer knowledge and skill, and health, where the economic conclusion the income expenditure, capital and tools ownership. It's found that 0,180564 > 0,05weaas the motivations of fisherman children not influence by educations 0,408463 > 0,05 not influence by dependent 0,06509 > 0,05 not influence by income 0,543403 > 0,05 not influence by tool ownershipThe conclusion that the motivations of fisherman children to become fisherman are not influence by education, famely dependent income and tools ownershipKeyword: fisherman profession, motivations, Tateli II AbstrakProvinsi Sulawesi Utara, pada tahun 2012 jumlah nelayan mencapai 93.845 orang. Kabupaten Minahasa khususnya di Desa Tateli II Kecamatan Mandolang kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial dan ekonomi dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain.Tujuan penelitian untuk menelaah keadaan umum, sosial dan ekonomi nelayan dan untuk menghitung berapa besar pengaruh aspek sosial ekonomi nelayan menjadi motivasi anak nelayan untuk berprofesi sebagai nelayan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dan bersifat studi kasus. data yang dikumpulkan melalui dua sumber yaitu data primer dan data sekunderdata primer adalah data yang diperoleh melalui observasi, wawacara langsung dan melakukan pengisisan kuisioner yang terstruktur.Hasil menunjukkan bahwa keadaan sosial menyangkut tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, transfer pengetahuan dan keterampilan, dan kesehatan sedangkan ekonomi menyangkut pendapatan, pengeluaran, modal, dan kepemilikan alat. Setelah dianalisis dengan analisis regresi berganda didapatkan hasil bahwa 0.180564 > 0,005 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh pendidikan, 0.408463 > 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh tanggungan keluarga, 0.06539> 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh pendapatan, 0.543403 > 0,05 yang berarti motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh kepemilikan alat.Kesimpulan bahwa motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, pendapatan, dan kepemilikan alat sehingga disarankan agar bisa mengadakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan faktor yang signifikan mempengaruhi motivasi anak nelayan berprofesi sebagai nelayan.Kata kunci :Profesi nelayan, Motivasi, Analisis Regresi Berganda, Tateli II
ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KUWE (CARANX SP) KERAMBA JARING TANCAP DI KELURAHAN BATULUBANG KOTA BITUNG Bawia, Jeilina; Rantung, Steelma V.; Andaki, Jardie A.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 5 (2015): (April 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.5.2015.13410

Abstract

Abstract This study reviews the potential development project of Giant Trevally fish farming in Pen Culture seen from the financial aspect in the Batulubang village, Bitung City. This study aims to determine the feasibility of Giant Trevally fish farming in Pen Culture in the Batulubang Village Bitung City by using financial analysis. The calculation result includes the financial aspects of the calculation of operating profit (OP) of Rp.60.435.500, can be used for the next production costs, net profit Rp.51.435.833, so that continuity can be guaranteed because the gains are positive, the profit rate of 103.72% so that the business carried on quite profitable, earnings amounted to 260.63% indicates the ability of farmers to investments available to generate very good profits, benefit cost ratio (B / C Ratio) of more than one is 2.04 then this business is feasible, Break Even Point (BEP) sales of Rp.15.043.994 or BEP unit amounted to 334.31 Kg for Pen Culture cultivation relatively can be achieved, Return On Investment (ROI) is 0.38 years, or 4.6 month. The calculations show that Giant Trevally Fish cultivation using Pen Culture in the Batulubang village Bitung City is financially viable. Key words : Financial Analysis, Giant Trevally Fish, Pen Culture, Batulubang Village Abstrak Penelitian ini mengkaji potensi pengembangan proyek usaha budidaya ikan kuwe dalam keramba jaring tancap dilihat dari aspek finansial di kelurahan Batulubang Kota Bitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan kuwe keramba jaring tancap di Kelurahan Batulubang Kota Bitung dengan menggunakan analisis finansial. Hasil perhitungan aspek finansial meliputi perhitungan nilai operating profit (OP) sebesar Rp.60.435.500, dapat digunakan untuk biaya produksi berikutnya, net profit sebesar Rp.51.435.833, sehingga dapat dijamin keberlangsungannya karena keuntungan bersifat positif, profit rate sebesar 103,72% sehingga usaha yang dijalankan cukup menguntungkan, rentabilitas sebesar 260,63% menunjukkan kemampuan pembudidaya dengan investasi yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan sangat baik, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) lebih dari satu yaitu 2,04 maka usaha ini layak dilaksanakan, Break Even Point (BEP) penjualan sebesar Rp.15.043.994 atau BEP satuan sebesar 334,31 Kg untuk usaha budidaya keramba jaring tancap relatif dapat dicapai, jangka waktu pengembalian investasi atau Return Of Investment (ROI) adalah 0,38 tahun atau 4,6 bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan Kuwe dengan menggunakan Keramba Jaring Tancap di kelurahan Batulubang Kota Bitung secara finansial layak dijalankan. Kata Kunci : Analisis Finansial, Ikan Kuwe, Keramba Jaring Tancap, Kelurahan Batulubang
ANALISIS KEPUTUSAN PERSEDIAAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS DAN GIRIAN BAWAH KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Taine, Dewanty S.; Andaki, Jardie A.; Rarung, Lexy K.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 3 (2014): (April 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.3.2014.13380

Abstract

Abstract This research aims to knowing what the purpose of making supply conclusion of smoke-fish in sub-district Girian and to know how to take supply conclusion of smoke-fish by businessman in sub-district Girian. The method used in this research is survey method. The variables measured in this research are supply (kg), booking fee (Rp), demand (Kg/Year), and extends fumigation place (m2). To determine the factors that affect in supply conclusion of smoke-fish is used multiple regression analysis Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Making supply conclusion of smoke-fish by the businessman used so the stockpile of smoke-fish can save to keep continuing fills up market request. Linear regression equation for supply conclusion bloater in Kelurahan Girian Atas and Girian Bawah, Bitung City, Province of North Sulawesi is Y= 0.2732 + 0.4644X1 + 0.3287X2 + 0.0691X3 close relation with (R2 = 0.7833). X1 variables (booking fee), X2 (demand), and X3 (extends fumigation place) simultaneously afecceted to Y (supply conclusion of smoke-fish). The partial result variables X1 (booking fee) and X2 (demand), significant effect on Y (supply conclusion of smoke-fish), while X3 (extends fumigation place) no significant effect. Keyword: smoke-fish, supply conclusion, survey method, demand   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa tujuan dari pengambilan keputusan persediaan ikan asap di Kecamataan Girian dan mengetahui bagaimana pengambilan keputusan perseiaan ikan asap oleh Pengusaha di Kecamataan Girian. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Variabel-variabel yang di ukur dalam penelitian ini adalah persediaan (kg), biaya pemesanan (Rp), permintaan (kg/tahun), dan luas tempat pengasapan (m2). Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan persediaan ikan asap digunakan analisis regresi berganda Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Pengambilan keputusan persediaan ikan asap dilakukan oleh para pengusaha agar persediaan ikan asap terus terjaga sehingga dapat terus memenuhi permintaan pasar. Persamaan regresi linier untuk keputusan perseiaan ikan asap di Kelurahan Girian Atas dan Girian Bawah Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara yaitu Y= 0,2732 + 0,4644X1 + 0,3287X2 + 0,0691X3 dengan keeratan hubungan (R2 = 0,7833). Variabel X1 (biaya pemesanan), X2 (permintaan) dan X3 (luas tempat pengasapan) secara bersama-sama mempengaruhi Y (keputusan persediaan ikan asap). Hasil uji secara parsial variable X1 (biaya pemesanan) dan (permintaan) berpengaruh signifikan terhadap Y (keputusan persediaan ikan asap), sedangkan X3 (luas tempat pengasapan), tidak berpengaruh signifikan. Kata kunci : ikan asap, pengambilan keputusan, metode survey, permintaan
KONTRIBUSI USAHA PUKAT CINCIN (Purse Seine) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Masrun, Martha; Jusuf, Nurdin; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16981

Abstract

Abstrak                Sektor perikanan memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional. Ditinjau dari potensi sumberdaya alam, Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia karena memiliki potensi kekayaan sumberdaya perikanan yang relatif besar. Jenis alat tangkap yang dilakukan oleh nelayan di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dalam melakukan penangkapan ikan diantaranya adalah pukat cincin yang merupakan alat tangkap yang nampaknya memiliki prospek yang baik, sebab disamping memberikan keuntungan yang besar, juga  menyerap tenaga kerja.                Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menelaah keadaan umum Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado dan mengetahui kondisi umum tenaga kerja nelayan pukat cincin yang meliputi jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan dan asal-usul tenaga kerja, umur tenaga kerja dan pengalaman kerja, (2) Mengetahui dan mempelajari sistem tenaga kerja yang meliputi pola jam kerja, produktivitas tenaga kerja, sistem upah dan Mengetahui berapa besar kontribusi usaha pukat cincin terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja.                Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode survei, survei adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menafsirkan data secara umum sebagai apa yang tersedia dilapangan dan pengambilan data menggunakan metode Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 30% dari 30 kapal Pukat cincin (Purse seine) yang berdomisili di Kelurahan Tumumpa Dua, jadi yang diambil sample oleh penulis yaitu berjumlah 9 sampel kapal pukat cincin yang menjadi objek penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.                Berdasarkan hasil penelitian bahwa kontribusi usaha pukat cincin (Purse seine) terhadap penyerapan tenaga kerja di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado adalah cukup besar yaitu 25%, dilihat dari jumlah keseluruhan tenaga kerja dari 9 kapal usaha pukat cincin (Purse seine) dengan ukuran kapal yang berbeda adalah sebanyak 260 tenaga kerja dengan rata-rata 30 tenaga kerja yang dipakai dalam setiap kapal. Tenaga kerja yang bekerja pada usaha pukat cincin (Purse seine) termasuk pada usia produktif dengan tingkat pendidikan masih relatif rendah dan memiliki pengalaman kerja rata-rata di atas 5 tahun yang menduduki jabatan sebagai tonaas, pembantu tonaas, juru lampu, juru mesin, sedangkan jabatan masanae pengalaman kerjanya rata-rata dibawah 6 tahun. Jumlah rata-rata jam kerja nelayan pukat cincin adalah 108 jam per minggu atau 324 jam per bulan. Hasil rata-rata setiap bulan untuk semua unit usaha pukat cincin adalah volume produksi sebanyak 9.500 kg dengan nilai produksinya Rp. 180.444.444, dan rata-rata produktivitas tenaga kerja sudah cukup baik yaitu sebesar Rp. 11.342.594 per bulan sedangkan Kontribusi usaha pukat cincin (purse seine) terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja dari sembilan kapal yaitu sebesar 185.082.903 per bulan.Kata kunci : Kontribusi Usaha, Pukat Cincin (Purse seine), Tenaga Kerja 
KEBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DESA BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Mantiri, Ruth
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22330

Abstract

AbstractThe purposes of the research are:  1) To find out the form of community involvement in managing the coastal area of the Bahoi Village;  2) To find out about the level of community’s power for managing the coastal area in Bahoi Village.The research data was collected by interviews, observations, and secondary data.  The sampling was done by purposive sampling technique using 156 family heads.  Data analysis was carried out descriptively with semantic differential scale.The results of the study as follows: 1).The people of Bahoi Village showed their involvement in the planning stage in the form of giving ideas, then at the implementation stage through the contribution of labor and skills, and at the stage of utilization with environmentally friendly activities and preservation of the results by conducting renovations, cleaning the sea, and mangrove planting;  2) The people of Bahoi Village have a rather strong ability to manage their territory to continue to develop as an ecotourism village. Keywords:  community’s power, management, coastal area AbstrakTujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bentuk keterlibatan masyarakat mengelola wilayah pesisir Desa Bahoi, dan 2) untuk mengetahui tingkat keberdayaan masyarakat mengelola wilayah pesisir Desa Bahoi.Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi lapangan, dan data sekunder.  Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling menggunakan 156 orang kepala keluarga.  Analisis data dilakukan secara deskiptif dengan skala semantic differential.Ada pun hasil penelitian sebagai berikut: 1). masyarakat Desa Bahoi menunjukkan keterlibatannya pada tahap perencanaan berupa pemberian ide, kemudian pelaksanaan melalui sumbang tenaga dan keterampilan, serta pada tahap pemanfaatan dengan kegiatan ramah lingkungan dan pemeliharaan hasil melalui renovasi, pembersihan laut, dan penanaman mangrove; 2)  Masyarakat Desa Bahoi memiliki keberdayaan yang agak kuat dalam mengelola wilayahnya untuk terus berkembang sebagai Desa Ekowisata.Kata kunci:  keberdayaan masyarakat, pengelolaan, wilayah pesisir
MANAJEMEN TENAGA KERJA TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) AERTEMBAGA KOTA BITUNG Lengkong, Amelia; Dien, Christian R.; Aling, Djuwita R.R
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.1.2013.13308

Abstract

Abstract The purpose of this research is to study labour management at the fish auction place Aertembaga Bitung city. The research was conducted at the office of the Regional Technical Implementation Unit / Fish Auction Aertembaga, Bitung City. The data obtained was analyzed using descriptive analysis method, which analyzes the data through a depiction of what the results of their research. Organizational structure in UPTD/TPI indicates that the process of division of labour can be divided broadly upright (vertical) and the horizontal line (horizontal). In this case is the Head of the Department of Marine and Fisheries and the head UPTD / TPI. While the horizontal division of labour based on the specificity of horizontal work based on the specificity of the work that is sub section administration, data collection sexy Fish (sub-section of facilities/infrastructure, marine and sub ​​sections of facilities/infrastructure land). At this time in the labour UPTD/TPI totalling 5 people. The main duties and functions of the head UPTD/TPI are as follows: coordination functions for all existing activities. Each section or sub-section, it will directly accountabel for the results of their work through written reports each month or as requested by the Head of the Department of Marine and Fisheries. Keywords: fish auction, management, labour, duties and functions.   Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari manajemen tenaga kerja di Tempat Pelelangan Ikan Aertembaga Kota Bitung. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah/Tempat Pelelangan Ikan Aertembaga, Kota Bitung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis data-data hasil penelitian melalui penggambaran apa adanya. Struktur organisasi di UPTD/TPI menunjukkan proses pembagian kerja yang dapat dibagi-bagi secara garis tegak (vertikal) maupun pada garis mendatar (horizontal). Dalam hal ini adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kepala UPTD/TPI. Sedangakan pembagian kerja secara horizontal didasarkan atas spesialisasi kerja secara horizontal didasarkan atas spesialisi kerja yaitu Sub Bagian Tata Usaha, seksi Pendataan Ikan (sub seksi sarana/prasarana laut dan sub seksi sarana/prasarana darat). Pada saat ini tenaga kerja di UPTD/TPI berjumlah 5 orang. Adapun tupoksi dari kepala UPTD/TPI adalah sebagai berikut : menjalankan fungsi koordinasi untuk semua kegiatan yang ada di masing-masing seksi maupun sub seksi dan secara langsung akan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya melalui laporan tertulis tiap bulan atau sesuai dengan permintaan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Kata Kunci:pelelangan ikan, manajemen, tenaga kerja, tugas pokok dan fungsi
MANAJEMEN USAHA PERIKANAN TANGKAP PANCING ULUR DI DESA ARAKAN KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Antarani, Desiy; Jusuf, Nurdin; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25021

Abstract

Usaha dengan memanfaatkan hasil perikanan dapat dilakukan melalui berbagai cara pendekatan salah satunya yaitu pendekatan manajemen. Pancing ulur merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manejemen usaha perikanan tangkap pancing ulur. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus data yang dikupumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder serta analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. hasil menunjukan bahwa jenis usaha penangkapan yang ada berfokus pada pancing. Usaha tersebut terdiri dari usaha pancing ulur, bagan, jubi dan jaring.Sistem bagi hasil yang dilakukan dari hasil tangkapaan di bagi menjadi dua bagian yaitu 50% untuk nelayan pemilik dan 50% untuk nelayan pekerja.Kata kunci: manajemen, hand line, desa Arakan

Page 5 of 30 | Total Record : 297