cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN)
ISSN : 23374195     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 297 Documents
DESKRIPSI KEADAAN SOSIAL NELAYAN SOMA PAJEKO STUDI KASUS DI KELURAHAN BEO KECAMATAN BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Sendow, Olvie Erni; Aling, Djuwita R.R.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13322

Abstract

Abstract Indonesia have upper most resources that is human being resources, where more 220 million civil, there more 60 percent among others life and living in the coastal region. Thereby most among others drape its life to existence of natural resources of coastal area and sea, so that not surprise if everyday activity and activity always relate to existence of resources around. In general problems the lifted is how situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud? As for target of research is first, to know and study generality in research area and second to know situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud covering age size measure, education, religion, job experience, health, family size measure. Nature of this research is descriptive under colour of research of case study. Data collecting cover primary data and data collecting of secondary. Soma Pajeko represent circular net which included clasified of small purse seine addressed to catch fishs of pelagic which is life by ganging. Haul by using soma pajeko consist of fish of malalugis (Decapterus Sp), fish of tude (Selaroides Sp), fish of deho (Sardinella Sp) and fish of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis). Deskripsi situation of fisherman social of soma pajeko cover age, education, religion, job experience, health, family size measure, situation of house, entertainment amusement and facility had, organization, social stratification and social interaction. Keywords: purse seine, fisherman, social stratification, social interaction   Abstrak Indonesia memiliki sumberdaya yang menonjol yaitu sumberdaya manusia, dimana lebih kurang 220 juta jiwa penduduk, ada lebih kurang 60% diantaranya hidup dan bermukim di wilayah pesisir. Dengan demikian sebagian besar diantaranya menggantungkan kehidupannya kepada keberadaan sumberdaya alam pesisir dan laut, sehingga tidak mengherankan apabila kegiatan dan aktivitas sehari-hari selalu berkaitan dengan keberadaan sumberdaya di sekitarnya. Secara umum permasalahan yang diangkat adalah bagaimana keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud? Adapun tujuan penelitian adalah pertama, untuk mengetahui dan mempelajari keadaan umum di daerah penelitian dan kedua, untuk mengetahui keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud yang meliputi ukuran umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengumpulan data meliputi data primer dan pengumpulan data sekunder. Soma pajeko merupakan jaring lingkar yang tergolong dalam klasifikasi mini purse seine yang ditujukan untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang hidup secara bergerombol. Hasil tangkapan dengan menggunakan soma pajeko terdiri dari ikan malalugis (Decapterus sp), ikan tude (Selaroides sp), ikan deho (Sardinella sp) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Deskripsi keadaan sosial nelayan soma pajeko meliputi umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga, keadaan rumah, fasilitas dan hiburan yang dimiliki, organisasi, stratifikasi sosial dan interaksi sosial. Kata Kunci : soma pajeko, nelayan, stratifikasi sosial, interaksi sosial
DIVERSIFIKASI USAHA RUMAH TANGGA NELAYAN Biso, Jemi; Andaki, Jardie A.; Manoppo, Victoria E.N.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.10.2017.18827

Abstract

AbstractDiversification of business can provide added value for the fishermen of Bahoi Village, in this case traditional fishermen, where diversification of fishermen have the opportunity to increase their income if they do not go to sea, because there are other sources of income that can sustain their lives and families. The objectives of this research are 1) to determine what business diversification is chosen by the fishermen community of Bahoi Village, West Likupang District, North Minahasa Regency in maintaining their life and family, and 2) determining the differences and implications of business diversification selected by the fishermen community of Bahoi Village, Likupang Barat Sub- North Minahasa District.Respondents in the study amounted to 14 people, taken from the family of fishermen in Bahoi Village. Data collection was done through interview technique and filled out questionnaire. The results of data collection are tabulated and analyzed data qualitatively, i.e. data processing derived from social life in the form of photographs, word writing, phrase, symbolic description, and representation of people, actions, and events in human life (Neuman, 2007). Qualitative data analysis done since the beginning of the researcher take the data, during the data collection until the end of all data collected in accordance with the research problem.The results of the research can be concluded 1) the diversification is done by the respondents of the fishermen in Bahoi Village, West Likupang District, North Minahasa Regency, i.e. construction workers, carpenters, village apparatus, farmers, farmers and farmers, and guard heads; maintaining family life. Work as fishermen is often constrained due to weather and fish season, so it is necessary to diversify out of fishing business alternately.Keywords: diversification, fisherman's household, work outside the fishing business AbstrakDiversifikasi usaha dapat memberikan nilai tambah bagi nelayan Desa Bahoi, dalam hal ini nelayan tradisional, dimana dengan usaha diversifikasi nelayan memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatannya apabila tidak melaut, karena ada sumber pendapatan lain yang dapat menopang kehidupan mereka dan keluarga. Tujuan penelitian ini ialah 1) menentukan diversifikasi usaha apa yang dipilih oleh masyarakat nelayan Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara dalam mempertahankan hidup mereka dan keluarga, dan 2) menentukan perbedaan dan implikasi dari diversifikasi usaha yang dipilih oleh masyarakat nelayan Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.Responden dalam penelitian berjumlah 14 orang, diambil dari keluarga nelayan yang ada di Desa Bahoi. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan mengisi kuisioner. Hasil pengumpulan data ditabulasi dan dianalisis data secara secara kualitatif, yaitu pengolah data yang berasal dari kehidupan sosial berbentuk foto, tulisan kata, ungkapan kata, deskripsi simbolik, representasi orang, tindakan, dan kejadian-kejadian dalam kehidupan manusia (Neuman, 2007). Analisis data kualitatif dilakukan sejak awal peneliti mengambil data, selama pengambilan data sampai dengan akhir terkumpulnya semua data sesuai dengan masalah penelitian.Hasil penelitian dapat disimpulkan 1) diversifikasi dilakukan oleh responden nelayan di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, yaitu buruh bangunan, tukang kayu, perangkat desa, petani, petani dan peternak, serta kepala jaga, dan 2) diversifikasi usaha nelayan merupakan implikasi strategi mempertahankan hidup keluarga. Pekerjaan sebagai nelayan sering terkendala karena faktor cuaca dan musim ikan, sehingga perlu melakukan diversifikasi bekerja di luar usaha nelayan secara silih berganti.Kata kunci: diversifikasi, rumah tangga nelayan, pekerjaan di luar usaha nelayan
ASPEK EKONOMI USAHA TRANSPORTASI PERAHU BERMOTOR ANTAR PULAU DI MUARA SUNGAI TONDANO KOTA MANADO Rompis, Kevin M.; Pangemanan, Jeannette F.; Manoppo, Victoria E.N.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24405

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan aktivitas transportasi perahu bermotor di muara sungai Tondano Kota Manado, selain itu juga mengetahui dan menganalisis kondisi ekonomi dari pengusaha transportasi perahu bermotor di muara sungai Tondano Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, yaitu suatu pengamatan dan penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha tranportasi perahu bermotor di muara sungai Tondano sebanyak 6 orang.Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa aktivitas pekerjaan usaha tranportasi perahu bermotor di muara Sungai Tondano dimulai pada pukul 08.00 (pagi), Aspek ekonomi usaha transportasi perahu bermotor di muara sungai Tondano meliputi: Modal investasi 2 unit mesin Rp. 200.000.000; biaya tetap untuk biaya perawatan berjumlah Rp. 6.5000.000 per tahun; biaya penyusutan kapal senilai Rp. 20.000.000;Pendapatan yang diperoleh pengusaha dari usaha taxi laut biasanya Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 setiap hari, tarif lokal untuk menyeberangi pulau (taxi laut) seperti ke pulau Bunaken Rp. 30.000, dan untuk Tourist Rp. 100.000, pulau Manado Tua dan pulau Nain tarif lokal Rp. 25.000 dan Tourist Rp. 50.000.
MANAJEMEN USAHA PEMBENIHAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH IKAN PANTAI DESA LAMU KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO Patamani, Yovan; Pontoh, Otniel; Pangemanan, Jeannette F
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.12987

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari manajemen usaha pembenihan ikan kerapu tikus yang meliputi manajemen teknis, produksi, tenaga kerja, pemasaran dan keuangan yang ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan metode partisipatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Perencanaan usaha di UPTD BBIP disusun dengan mengadakan pertemuan seminggu sekali dengan seluruh karyawan. Pengorganisasian dan pembagian tugas tenaga kerja diatur berdasarkan surat keputusan Gubernur Gorontalo nomor 06 tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan pembenihan Kerapu Tikus berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Kepala seksi produksi memberikan perintah dan motivasi kepada karyawan agar karyawan bekerja sesuai dengan harapan. Bentuk pengawasan usaha dengan cara menciptakan standart, melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan, mengecek hasil kerja dan melakukan tindakan perbaikan. Produksi usaha pembenihan ikan Kerapu Tikus di dibagi dua divisi yaitu divisi pakan alami dan divisi pembenihan. Kegiatan produksi hanya diawali dari kegiatan penetasan telur tanpa melakukan pemijahan sendiri. Telur yang digunakan merupakan telur yang dipesan dari daerah lain (Balai Budidaya Laut Ambon dan Balai Budidaya Air Payau Situbondo). Secara teknis, usaha pembenihan di UPTD BBIP memiliki manajemen yang baik dan dijalankan sesuai dengan standart operasional pembenihan ikan Kerapu Tikus. Tahap-tahap pembenihan yang dilakukan yaitu meliputi persiapan wadah, penebaran telur, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, penyeragaman ukuran dan panen. Tenaga kerja yang dipekerjakan berjumlah tiga orang, satu orang ditugaskan pada divisi pakan alami dan dua orang ditugaskan di divisi pembenihan. Pemasaran benih dilakukan langsung di lokasi pembenihan dengan cara menunggu konsumen datang untuk membeli. Harga pemasaran ditetapkan dengan harga Rp2000 per cm tiap ekor. Keuangan yang diperoleh dari hasil pemasaran digunakan untuk pengadaan bahan dan alat serta untuk memenuhi pendapatan asli daerah (PAD). Hasil analisis usaha menunjukkan bahwa usaha layak untuk dijalankan. Kata kunci : Manajemen Usaha, Pembenihan Kerapu Tikus, Balai Benih Ikan Pantai.   Abstract The purpose of this study is to know and understand the management of hatchery business of humpback grouper that included technical management, production, employment, marketing and financial aspects in terms of planning, organizing, and monitoring movement. This research was held at the Technical Implementation Unit of the Department of Fish Seed Beach Gorontalo province. The methods that used in this study are survey and participative methods. The collected data is in the form of primary data and secondary data and to analyze, the writer used descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis. Business planning at the Technical Implementation Unit Office of Beach Fish Seed is compiled by ameeting once a week with all employees. Organizing and division of labor is ruled by decree of the Governor of Gorontalo number 06 in 2013. Implementation of the humpback grouper hatchery goes to what has been planned. The chief of Production section give orders and motivation to employees to work as the plans. Forms of business control are made by creating a standard, reported the activities that have been carried out, check the work and take corrective action. Production of humpback grouper hatchery divided into two divisions, they are natural food division and seeding division. Production activities only started from the hatching eggs without spawning its own. The eggs used are eggs from other areas (Marine Aquaculture Center Ambon and Brackish Water Aquaculture Centres Situbondo). Technically, hatchery operations in Technical Implementation Unit of the Department of Fish Seed beach has good management and executed with an operational standards ofhumpback grouper hatchery. Stages of seeding includes the preparation of containers, stocking eggs, feeding management, water quality management, uniformity of size and harvest. Workers that employed are three people, one is hired in the natural food division and two are hired in feeding divisions. Seed marketing is done directly on feeding site by waiting customers come to buy. Marketing price is set at a price of Rp. 2,000 per cm of each fish. Finance obtained from the marketing used for the procurement of materials and equipmentsand also to meet local revenue. Results of the analysis showed that the business is worth to run. Keywords: Business Management, Humpback Grouper Hatchery, Fish Seed Beach Office.  
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM KARAMBA JARING TANCAP DI DESA PASLATEN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Wowor, Injilly V.; Pangemanan, Jeannette F.; Lumenta, Vonne
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 8 (2016): Oktober (2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.8.2016.14962

Abstract

Abstract This study aims to determine the feasibility of cultivation of Tilapia system net cages step in the Village Paslaten District of Remboken Minahasa based business feasibility analysis net cages step for determining operating profit (OP), net profit (π), the profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), profitability, break-even point (BEP) and payback period (PP). The results of the business analysis system aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken eligible to run for Value operating profit (OP) is Rp. 73.564 million. Value of net profit or Rp absolute advantage. 65,994,296. Profit rate (PR) of 98.45%. The value of the benefit cost ratio (BCR) more than 1 is 1.98. Business profitability into the category of nice because more than 100%, ie 166%. Break even point sales of Rp. 13,517,328 and BEP unit 540 kg with a payback period of 7.2 months or seven months and six days. Based on these calculations, the business system Tilapia aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken feasible. Keywords : cultivation, net cages, feasibility, financial   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (π), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan. Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial
ANALISIS PERANAN WANITA PADA RANTAI NILAI PRODUK TUNA CAKALANG ASAP DI KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Lambaniga, Kristi M.R.; Jusuf, Alvon; Lumenta, Vonne
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16995

Abstract

AbstrakWanita merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi perikanan, terutama pada rantai nilai perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan wanita pada rantai nilai produk tuna-cakalang asap di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Aspek-aspek yang diteliti mencakup profil aktivitas, profil akses dan kontrol, faktor-faktor yang mempengaruhi peranan wanita, serta kendala-kendala yang dihadapi wanita dalam melaksanakan peranannya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan fokus pada wanita pengolah produk tuna-cakalang asap di kampung Loyang, Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan non participant observation, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan wanita dalam rantai nilai produk tuna-cakalang asap meliputi: melakukan transaksi penjualan dan pembukuan, dan menyiapkan makanan untuk pekerja, sementara pembelian ikan sebagai bahan baku dan bahan pelengkap lainnya dilakukan bersamaan dengan laki-laki. Wanita juga menjual produk ke pasar, mengatur dan mengelola keuangan bisnis, dan mengontrol pengolahan ikan yang dilakukan oleh laki-laki. Peranan wanita pada rantai nilai produk tuna-cakalang asap didukung oleh beberapa faktor, yaitu rata-rata usia yang produktif, pengalaman kerja yang cukup, jumlah tanggungan keluarga yang kecil, keterampilan kerja yang tinggi, tingkat pendidikan yang memadai, interaksi sosial yang baik, ketersediaan modal dan keberadaan tenaga kerja pria di sekitar lokasi usaha wanita. Kendala-kendala yang dihadapi wanita adalah ketidakmampuan melakukan kegiatan fisik yang berat serta tingkat persaingan usaha yang sangat ketat. Kata kunci : peranan wanita, rantai nilai, tuna-cakalang asap
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Sondakh, Vina S.; Suhaeni, Siti; Lumenta, Vonne
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24395

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah masyarakat mengetahui, mengerti tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove serta untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Tiwoho terhadap pengelolaan hutan mangrove. Metode dasar penelitian ini adalah survey. Jumlah populasi sebanyak 691 orang, sampel yang diambil sebanyak 35 orang atau 5% dari jumlah populasi dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan skala Gutman, sedangkan untuk mengetahui persepsi masyarakat menggunakan skala Likert. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan masyarakat terhadap fungsi dan manfaat hutan mangrove yang ada di Desa Tiwoho 95% sangat baik, hanya 5% masyarakat yang kurang mengetahui fungsi dan manfaat hutan mangrove. Pengetahuan masyarakat yang sangat baik tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove, ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah setempat dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan fungsi dan manfaat hutan mangrove. Persepsi masyarakat Desa Tiwoho terhadap pengelolaan hutan mangrove yang dinilai berdasarkan 10 kriteria hampir semua masyarakat mempunyai persepsi baik dan termasuk dalam rentang yang positif. Ada salah satu kriteria yang mempunyai persepsi sangat baik dan sangat positif dari masyarakat, mereka sangat setuju kalau pengelolaan hutan mangrove bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
PERANAN KELOMPOK USAHA BERSAMA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL “AURORA” MALALAYANG DUA KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Posumah, Monica Vega; Pangemanan, Jeannette F.; Wagiu, Max H.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 5 (2015): (April 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.5.2015.13406

Abstract

Abstract Fishermen in Malalayang included in one of category all fishermen in North Sulawesi. They included in one of business group called joint business group traditional fishermen Aurora which is active in arrest area. The purpose of this research is to determine the income from joint business group. This research is using census method and the population in this research is fifteen people. Sampling is with questionnaire way, interview with informant and observation. The analysis method in this research is using descriptive a quantitative analysis, description quantitative analysis and statistical analysis with t-test. The result shows the role of fishermen consisted of arrest activity and organizational harmony through the activities that did by joint business group Aurora the show increase of the motivated because of the assistance provided by government in the form of boats and fishing gear. Keywords: the role of the joint business group, fishermen income, aurora   Abstrak Nelayan yang ada di Kelurahan Malalayang dua merupakan salah satu bagian dari jumlah keseluruhan nelayan yang ada di Sulawesi Utara. Mereka termasuk salah satu kelompok usaha bersama yang diberi nama kelompok usaha bersama nelayan tradisional Aurora yang bergerak dibidang penangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan tradisional kelompok usaha bersama Aurora dan mengetahui peranan dari kelompok usaha bersama. Menggunakan metode sensus dan populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan Kelurahan Malalayang dua kota Manado yang berjumlah 15 orang. Pengambilan sampel dengan cara kuesioner, wawancara langsung dengan narasumber dan observasi lapangan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik dengan uji-t Hasil penelitian menunjukan peranan nelayan terdiri atas aktivitas penangkapan dan organisasi kerukunan, melalui kegiatan yang dilakukan oleh kelompok usaha bersama Aurora menunjukan terjadinya peningkatan pendapatan dan para anggota nelayan termotivasi karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa perahu dan alat tangkap. Kata kunci: Peranan Kelompok Usaha Bersama,Pendapatan Nelayan, AURORA
DAMPAK KEBIJAKAN MORATORIUM TERHADAP INDUSTRI PERIKANAN (STUDI KASUS KOTA BITUNG) Pangemanan, Ovin Valentia Liana; Mantjoro, Eddy; Jusuf, Nurdin
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 4 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.4.2014.13401

Abstract

Abstract Bitung city has been long recognized as the largest fishing base in North Sulawesi. It means that the marine natural resources are available enough to support the economic activities of the fishing base. At the on of 2014, the Ministry of Marine Affair and Fisheries enacted several regulation which is called Moratorium Policy. In general, the content of such policy is to suspend several fishing industry activities such as to prohibit fishing vessels beyond 30 GT to fish and the transshipment of catch from fishing boat to transport vessel. The enactment of this policy causing social disorder in several area of Indonesia including North Sulawesi Province. About 9.000 people whose working on fishing boat and fish processing factories. This was thought as the problem which demanding scientific study to clarify whether the economical disharmony in this area is truly caused by the moratorium policy or any other causes. The research has been performed on Bitung fishing base along the period of May to July 2015. The results indicated that the moratorium policy become the major cause of disharmony of fishing industry in the area. In other words, the policy cause social disorder at least within the fishing industry community. Keywords : Moratorium Policy, Fishing Industry, Social Disorder. Abstrak Kota Bitung telah sejak lama diakui sebagai kota industri perikanan terbesar di Provinsi Sulawesi Utara. Ini berarti bahwa sumber daya alam kelautan cukup tersedia untuk mendukung kegiatan ekonomi pada industri perikanan. Pada akhir tahun 2014, Kementerian Kelautan dan Perikanan memberlakukan beberapa peraturan yang disebut Kebijakan Moratorium. Secara umum isi dari kebijakan tersebut adalah memberhentikan beberapa kegiatan industri perikanan seperti melarang kapal – kapal asing di atas 30 GT, pelarangan alih muatan dari kapal penangkap ke kapal pengangkut. Diberlakukannya kebijakan ini menyebabkan masalah sosial di beberapa wilayah Indonesia termasuk Provinsi Sulawesi Utara. Sekitar 9.000 pekerja baik di kapal maupun pegawai pabrik perikanan dirumahkan. Hal ini dianggap sebagai masalah yang menuntut penelitian ilmiah untuk mengklarifikasi apakah ketidakharmonisan ekonomi di Kota Bitung disebabkan oleh kebijakan moratorium atau ada penyebab lain. Penelitian ini dilakukan di Kota Bitung pada bulan Mei – Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan moratorium menjadi penyebab utama industri perikanan di Kota Bitung goyah. Dengan kata lain, kebijakan ini menyebabkan masalah sosial dalam masyarkat industri perikanan. Kata kunci : Kebijakan Moratorium, Industri Perikanan, Masalah Sosial
PERANAN WANITA DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA NELAYAN DI KELURAHAN TUMUMPA II KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Karangan, Frans P.; Durand, Swenekhe S.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16985

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, kegiatan ekonomi produktif dan kegiatan sosial wanita dalam keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kecamatan Tuminting Kota Manado. Peran wanita dalam meningkatkan perekonomian keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kota Manado sangatlah nyata. Baik secara langsung maupun tidak langsung wanita nelayan atau istri nelayan di Kelurahan Tumumpa II telah ikut andil dalam menopang perekonomian keluarga. Peran istri dalam menopang ekonomi keluarga adalah 88,6% dari wanita responden dengan berbagai macam usaha sedangkan ada sekitaran 11,4 % dari wanita responden yang memilih untuk tidak bekerja tetapi mengurus dan mengolah pendapatan keluarga saja. Istri nelayan yang ada di Kelurahan Tumumpa II juga masih aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan berupa pelatihan keterampilan ataupun penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh ibu-ibu PKK di Kelurahan Tumumpa II, arisan, rukun ibadah dan pengajian ibu-ibu.Kata kunci: Peranan Wanita, Perekonomian dan Keluarga Nelayan.

Page 3 of 30 | Total Record : 297