cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Demography Journal of Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 23554738     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 58 Documents
GAMBARAN WANITA USIA SUBUR (WUS) PENGGUNA IUD DAN IMPLANT DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 Dewi Harmarisa; Nurlina Tarmizi; Maryadi Maryadi
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 1 (2014): Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam Program Keluarga Berencana untuk pengendalian fertilitas atau menekan pertumbuhan penduduk yang paling efektif. Dalam pelaksanannya diupayakan agar semua metode atau alat kontrasepsi yang disediakan atau ditawarkan kepada masyarakat memberikan manfaat yang optimal. Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor, termasuk faktor kesehatan, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan. Namun pada pemakaian kontrasepsi wanita yang berumur lebih muda dan berumur lanjut (usia beresiko) penggunaannya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita yang berumur 20-39 tahun (usia tidak beresiko). Peserta Keluarga Berencana (KB) yaitu pasangan usia subur (PUS) dimana salah seorang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan atau lebih dikenal dengan sebutan akseptor.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan metode penelitian survei dimana penelitian survei ini bersifat deskriptif (menggambarkan). Desain penelitian dengan menggunakan data sekunder SDKI 2012 dengan sampel sebesar 71 responden terdiri dari 16 responden pengguna IUD dan 55 responden pengguna Implant dari wanita pasangan usia subur. Penelitian menggunakan analisis univariat dengan frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwa akseptor pengguna IUD pada variabel pendidikan menengah merupakan variabel yang paling dominan yang mempunyai hubungan pada Wanita Usia Subur (WUS) tertinggi sebesar 6 responden atau 37,5 persen. Sedangkan akseptor pengguna Implant pada umur kawin pertama beresiko sebesar 36 responden atau 64,4 persen, pendidikan dasar sebesar 28 responden atau 50,0 persen di Provinsi Sumatera Selatan. Kesimpulan: Rendahnya minat penggunaan alat kontrasepsi terutama pada pengguna IUD dan Implant di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Sumatera Selatan pada khususnya, mengakibatkan menurunnya wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan Implant sehingga berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk. Pada penelitian ini menyarankan kepada para pengelola program untuk lebih menggalakkan lagi program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta pelayanan KB gratis untuk masyarakat miskin dan kurang mampu.
KEBIJAKAN PRESPEKTIF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL YANG BERWAWASAN KEPENDUDUKAN Wahyu Saputra
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 1 (2013): Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penulisan ini, penulis menemukan permasalahan tentang sudut pandang dari beberapa aspek pada permasalahan kependudukan yang sebenarnya. Dengan konsep pembangunan berwawasan kependudukan, guna memperbaiki permasalahan nasional di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berpengaruh besar akan pembangunan yang berwawaskan kependudukan. Pada penulisan ini menggunakan kajian yang dilakukan dengan pendekatan studi literatur. Sifat kajian eksploratif-deskriptif. Sumber data berasal dari pustaka primer melalui jurnal dan pustaka sekunder buku buku yang relevan, publikasi institusi, artikel populer yang sebagian diperoleh secara online. Penulisan ini memberikan hasil bahwa permasalahan kependudukan Indonesia sangatlah kompleks, mulai dari jumlah populasi yang tinggi, rendahnya sumber daya manusia. Sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang langkah yang paling tepat dalam pembangunan berwawasan kependudukan yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang besar ini kemudian untuk menekan laju bertambahnya penduduk yang dapat digelarkan program keluarga berencana yang lebih intensif lagi sehingga dapat menuju kesejahteraan masyarakat yang madani. Walaupun dalam pemaparan kuantitas penduduk tidak menjadi fokus utama, namun keadaan Indonesia yang memiliki TFR yang tinggi harus ditekan lajunya karena keseimbangan antara pembangunan dengan pertumbuhan penduduk mesti dalam keadaan stabil.
ANALISIS PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG M. Hatta Iskandar
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 2 (2014): Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

<p>Pada penulisan ini, penulis menemukan permasalahan tentang sudut pandang dari beberapa aspek pada permasalahan kemiskinan yang sebenarnya. Dengan konsep pembangunan mengatasi masalah kemiskinan, untuk menjalankan strategi penanggulangan kemiskinan nasional di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan program pemberdayaan masyarakat melalui simpan pinjam, yang diharapkan berdampak pada penurunan angka kemiksinan. Pada penulisan ini menggunakan kajian yang dilakukan dengan pendekatan studi literatur. Sifat kajian eksploratif-deskriptif. Sumber data berasal dari pustaka primer melalui jurnal dan pustaka sekunder buku buku yang relevan, publikasi institusi, artikel populer yang sebagian diperoleh secara online. Penulisan ini memberikan hasil bahwa upaya upaya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat melalui simpan pinjam di Indonesia sangatlah mempunyai kelebihan atau kekuatan, dan kekurangan, mulai dari masalah internal dan masalah eksternal yang berujung pada lunturnya nilai nilai luhur kemanusiaan, rendahnya kepedulian dan ketrampilan sumber daya manusia. Sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang sebagai upaya perbaikan dalam menanggulangi masalah kemiskinan, kemudian untuk menekan angka kemiskinan dapat di laksanakan program penanggulangan kemiskinan yang lebih pro poor planning and budgeting, sehingga dapat menuju kemandirian masyarakat yang madani. Keadaan Indonesia yang memiliki jumlah rumah tangga miskin yang tinggi harus dikurangi karena semakin banyak jumalah warga miskin akan menjadi beban dan permasalahan negara.
PELUANG BEROBAT LANSIA YANG MENGALAMI KELUHAN KESEHATAN (Analisis Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 Provinsi Sumatera Selatan) Reflin Arda; Azizah Husin; Ridha Taqwa
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 1 (2014): Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan Pemerintah dalam pembinaan lansia merupakan bagian dari pembinaan keluarga untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mampu mengatasi masalah kesehatan dengan dukungan dan bimbingan tenaga profesional, menuju terwujudnya kehidupan keluarga yang sehat. Secara umum tujuan kebijakan tersebut adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan melalui peningkatan layanan kesehatan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan (Depkes RI, 2009). Dengan demikian peningkatan jumlah penduduk lansia membawa konsekuensi makin meningkatnya kebutuhan pelayanan bagi kesejahteraan lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana peluang berobat penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan dengan hipotesis menduga variabel sosial ekonomi dan demografi mempengaruhi peluang berobat penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Penelitian ini menggunakan data mentah (raw data) hasil Susenas 2012 Provinsi Sumatera Selatan, dengan jumlah sampel 2.716 responden. Berdasarkan analisis deskriptif terdapat 49,88% lansia yang mengalami keluhan kesehatan, dan 22,08% diantaranya menyatakan terganggu aktivitas akibat keluhan kesehatan tersebut, serta masih terdapat 40% lebih yang tidak berobat ketika mengalami keluhan kesehatan. Sedangkan analisis regresi logistik menghasilkan empat variabel yang secara signifikan mempengaruhi peluang berobat lansia yang mengalami keluhan kesehatan, yaitu variabel lama bersekolah, pendapatan per kapita, lamanya terganggu aktivitas, dan status pekerjaan.
KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL Armansyah Armansyah
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 1 (2013): Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tulisan ini, penulis menemukan bagaimana karakteristik dan peluang tenaga kerja wanita pada sektor informal. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan peluang tenaga kerja wanita pada sektor informal. Tulisan ini dilakukan dengan cara pendekatan studi literatur atau kajian pustaka. Sifat kajian eksploratif-deskriptif. Sumber data berasal dari pustaka primer melalui jurnal dan pustaka sekunder buku buku yang relevan, publikasi institusi, artikel populer yang sebagian diperoleh secara online. Penulisan ini memberikan hasil bahwa karakteristik tenaga kerja akan mempengaruhi peluang tenaga kerja wanita untuk memasuki sektor informal. Karakteristik yang ada pada tenaga kerja wanita nantinya akan berpengaruh terhadap bagaimana peluang tenaga kerja untuk masuk di sektor informal termasuk mempengaruhi upah yang akan diterima. Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga kerja wanita untuk memasuki sektor informal adalah menyiapkan karakteristik yang sebaik munkin sebagai upaya persiapan memasuki atau bersaing dalam sektor informal. Supaya pada saat menjalankan sektor informal dapat benar-benar memberikan peningkatan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan hidup tenaga kerja wanita..
REMITAN DAN PEMANFAATANNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA: STUDI KASUS DESA SERIGUNA KECAMATAN TELUK GELAM OKI Muhammad Azril Jaya Putra; Rosmiyati Chadijah; Happy Warsito
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 2 (2014): Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besarnya jumlah penghasilan dari tenaga kerja Indonesia yang dikirimkan pada warganya di kampung halaman akan berdampak terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi keluarga tenaga kerja Indonesia di daerah asal dari segi sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak remitansi tenaga kerja Indonesia luar Negeri terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga tenaga kerja Indonesia di daerah asal. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa karakteristik sosial ekonomi keluarga dan individu terhadap kondisi sosial ekonomi adalah sebagian besar berada pada usia produktif dengan tingkat pendidikan masih rendah yaitu SMA, dan sebagian besar keluarga bermatapencaharian sebagai petani. Dilihat dari manfaat remitan yang diterima oleh keluarga tenaga kerja Indonesia terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga tenaga kerja Indonesia yang berasal dari desa Seriguna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir dikampung halamannya terdapat 83,3 persen dari keseluruhan populasi penelitian yang ada menggunakan remitan yang diperoleh untuk pemanfaatan yang bersifat produktif (investasi jangka panjang) seperti membeli tanah, membuka usaha, renovasi rumah, membiayai pendidikan anak dan ditabung atau disimpan di bank dan 16,7 persen lainnya menggunakan remitan yang mereka peroleh untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif seperti memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membantu biaya perayaan hari-hari besar keagamaan dan hari besar keluarga.
THE SLUM COMMUNITY AND CHILDREN STREET VENDOR IN QUEZON CITY, METRO MANILA: LESSON FOR PALEMBANG CITY Syaifudin Zakir
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 1 (2013): Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development as a freedom, that was conceptualized by Amartya Sen is still need a long process in application and practice especially in the development countries. Philippines as the neighborhood country to Indonesia have the long history how to help the urban poor community who live squatter in the slum area with the Participatory Development Research. This research paper is trying to describe the slum community and the children street vendor in the Loyola Heights Barangay as the two major problems in this barangay. Even one and another are unconnected but this incident is very contrast when we compare with the whole area as to the upper class residential. The slum community and the children street vendor in this area is a real picture of the symbioses and conflict pattern of the urban society, it also the depiction of the dominant class passes the public interest in Loyola Heights Barangay.
FAKTOR ANAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA MENETAP DARI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI KOTA PALEMBANG Mega Nurhayati; Lili Erina; Tatang Sariman
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 1 (2014): Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan lama menetap dari lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Kota Palembang. Faktor yang berhubungan tersebut adalah kebutuhan primer, lingkungan sosial, ekonomi anak, perlindungan. Pengambilan sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan angket yang akan dihitung dengan skala likert. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis bivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama menetap memiliki korelasi yang kuat dengan kebutuhan primer, dari tiga kategori yang digunakan maka kebutuhan pangan memiliki korelasi tertinggi, diikuti oleh kebutuhan sandang dan kebutuhan papan. Lama menetap memiliki korelasi yang kuat dengan lingkungan sosial, dari tiga kategori yang digunakan maka hubungan sesama lansia memiliki korelasi tertinggi diikuti oleh hubungan anak dengan ketua panti dan hubungan anak dengan petugas panti. Lama menetap memiliki korelasi yang kuat dengan ekonomi anak, dari dua kategori yang digunakan maka pengeluaran memiliki korelasi tertinggi diikuti oleh pendapatan. Lama menetap memiliki korelasi yang kuat dengan perlindungan, dari tiga kategori yang digunakan dalam penelitian maka keamanan memiliki korelasi tertinggi diikuti oleh suasana panti dan peralatan keamanan.
ANALISIS ALASAN MIGRASI MASUK DI KOTA MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN SETELAH PEMEKARAN WILAYAH Moanisa Moanisa; Bambang Bemby soebyakto; Lili Erina
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 1 No 1 (2013): Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Analisis alasan Migrasi masuk di Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan setelah pemekaran wilayah. Banyaknya warga yang melakukan migrasi masuk di Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan dari tahun ke tahun jumlahnya selalu meningkat, dengan berbagai alasan yang membuat para migrant memilih daerah pemekaran sebagai tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik serta mencari pengalaman bekerja di kota tujuan. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan paling dominan yang mempengaruhi migran melakukan migrasi masuk di Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan setelah pemekaran wilayah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis cluster. Data yang dipergunakan adalah data laporan kependudukan yang didapat dari kantor kelurahan Muaradua tahun 2011, dengan objek penelitian warga pendatang yang sudah lama bermigrasi, mengusai informasi penting tentang alasan pindah dari daerah asal serta bertempat tinggal di Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bermigrasi masuk yang paling dominan adalah variabel pendapatan sebanyak 24 orang dan variabel pekerjaan sebanyak 34 orang. Sedangkan pada variable yang melakukan migrasi masuk beralasan usia sebanyak 5 orang, beralasan pengetahuan dan keterampilan sebanyak 10 orang, beralasan status perkawinan sebanyak 6 orang, beralasan tingkat pendidikan sebanyak 2 orang, beralasan kepemilikan lahan sebanyak 5 orang.
ANALISIS HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROVINSI JAMBI: Analysis Data SDKI tahun 2012 Suandi Suandi
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 1 (2014): Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan kondisi status sosial ekonomi rumahtangga, dan kesehatan reproduksi di Provinsi Jambi, dan (2) Menganalisis hubungan status sosial ekonomi rumahtangga dengan kesehatan reproduksi di Provinsi Jambi. Desain penelitian adalah dokumentasi. Pelaksanaan penelitian difokuskan pada Provinsi Jambi. Variabel Penelitian dikelompok kedalam dua bagian, yakni status sosial ekonomi rumahtangga (kepemilikan rumahtangga, anggota rumahtangga, jenjang pendidikan, dan jenis pekerjaan), dan aspek Kesehatan Reproduksi (pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan, umur kawin pertama, janak antar kelahiran, dan umur melahirkan pertama). Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 (enam) bulan kalender. Data penelitian ini bersumber dari data sekunder yang diambil dari data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Nasional tahun 2012. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan wanita pernah kawin dengan pria terdapat perbedaan yang cukup signifikan baik yang terdapat di daerah perkotaan maupun perdesaan. Proporsi penduduk wanita dan pria pernah kawin di daerah perkotaan, rata-rata tingkat pendidikan relatif lebih baik dibandingkan penduduk wanita dan pria perdesaan. Median umur wanita kawin pertama berhubungan positif dengan karakteristik latar belakang pendidikan. Wanita umur 25-49 yang tinggal di daerah perkotaan dua tahun lebih lambat dalam melakukan hubungan seksual yang pertama dibandingkan dengan wanita yang tinggal di daerah perdesaan (20 tahun dibandingkan dengan 18 tahun). Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan dan median melahirkan anak pertama. Wanita yang tinggal di perkotaan melahirkan anak pertama hampir tiga tahun lebih tua dibandingkan dengan wanita di perdesaan (23 tahun berbanding 20 tahun).