Claim Missing Document
Check
Articles

BATAS ATAS BILANGAN RAINBOW CONNECTION UNTUK GRAF KUBIK C n;2n;2n;2n;n Suciana Budi Aryani; Lyra Yulianti; Syafrizal Sy .
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.1.143-148.2018

Abstract

Abstrak. Misalkan G merupakan suatu graf terhubung tak trivial. Didenisikan suatupewarnaan c : E(G) ! f1; 2; ; ng; n 2 N, dimana sisi yang bertetangga bolehberwarna sama. Suatu lintasan u  v path dikatakan sebagai rainbow path pada G jikatidak terdapat dua sisi pada path yang berwarna sama. Suatu graf G dikatakan rainbowconnectedterhadap pewarnaan sisi, jika G memuat rainbow u-v path untuk setiap duatitik u dan v pada G. Jika graf G bersifat rainbow connected maka pewarnaan sisinyadinamakan rainbow coloring pada G. Bilangan rainbow connection (rc) (rainbow connectionnumber) dari G, dilambangkan dengan rc(G), didenisikan sebagai minimumbanyaknya warna yang diberikan pada G sedemikian sehingga G merupakan rainbow(rainbow connected). Suatu Graf Kubik Cadalah suatu graf kubik yangdibentuk dari lima buah lingkaran dengan banyak titik lingkaran pertama sama denganbanyak titik lingkaran kelima yaitu sebanyak n dan lingkaran ke-dua, ke-tiga, dan keempatadalah sebanyak 2n dengan himpunan sisi En;2n;2n;2n;nmerupakan himpunan sisi yangmenghubungkan lintasan ke-i dengan lingkaran ke-i +1. Pada paper ini akan dibuktikanbahwa batas atas bilangan Rainbow Connection untuk Graf kubik Ciadalah11 dan Graf kubik C6;12;12;12;6adalah 14.Kata Kunci: Graf kubik, graf cycle, bilangan rainbow connection5;10;10;10;5
PENENTUAN BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF THORN DARI GRAF RODA W 3 Elva Rahimah; Lyra Yulianti; Des Welyyanti
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.1.1-8.2018

Abstract

Abstrak. Misalkan G = (V; E) graf terhubung. Bilangan kromatik dari graf G adalahbilangan asli terkecil k sedemikian sehingga G mempunyai suatu pewarnaan-k titik sejati.Bilangan kromatik dari G dinotasikan dengan (G). Misalkan (G) = k, ini berarti titiktitikdi G paling kurang diwarnai dengan k warna dan tidak dapat diwarnai dengan k1warna, sementara jika titik-titik di G diwarnai dengan k warna maka tidak ada titik yangbertetangga mempunyai warna yang sama.Kelas warna pada G dinotasikan dengan S, merupakan himpunan titik-titik yangberwarna i dengan 1 i k. Misalkan = fSi1; S2; ; Sg merupakan partisi terurutdari V (G). Berdasarkan suatu pewarnaan titik, maka representasi v terhadap disebutkode warna dari v, dinotasikan dengan c(v). Kode warna ck(v) dari suatu titik v 2V (G) didenisikan sebagai k-vektorc(v) = (d(v; S1); d(v; S2); ; d(v; S));dimana d(v; Si) = minfd(v; x)jx 2 Sikg untuk 1 i k. Jika setiap titik yang berbedadi G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu , maka c disebut pewarnaanlokasi dari G. Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasidari graf G disebut bilangan kromatik lokasi. Pada tulisan ini akan dibahas bilangankromatik lokasi graf thorn dari graf roda W3.Kata Kunci: Kelas warna, kode warna, bilangan kromatik lokasi, graf thorn, graf roda
PENENTUAN BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF THORN DARI GRAF JAHANGIR Th(J9(l1, l2,..., l9)) Abdi Musra; Lyra Yulianti; Des Welyyanti
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.1.341-344.2019

Abstract

Bilangan kromatik lokasi pada graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk (2002). Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf. Misalkan c adalah suatu pewarnaan titik pada graf G dengan c(u) 6= c(v) untuk u dan v yang bertetangga di G. Misalkan Ci adalah himpunan titik-titik yang diberi warna i, yang selanjutnya disebut kelas warna ke-i, maka Π = {C1, C2,..., Ck} adalah himpunan yang terdiri dari kelas-kelas warna ke-i dari V(G). Kode warna cΠ(v) dari v adalah k-pasang terurut (d(v,C1), d(v,C2),..., d(v,Ck)) dengan d(v,Ci) = min {(d(v,x) | x ∈ Ci} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik pada G mempunyai kode warna yang berbeda, maka c disebut pewarnaan lokasi G. Banyaknya warna minimum yang digunakan untuk pewarnaan lokasi disebut bilangan kromatik lokasi dari G, dan dinotasikan dengan χL(G).Kata kunci : graf Th(J9(l1, l2,..., l9)), bilangan kromatik lokasi.
BATAS ATAS RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA GRAF BUCKMINSTERFULLERENE Fitri - Anggalia; LYRA YULIANTI; DES WELYYANTI
Jurnal Matematika UNAND Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.11.1.1-11.2022

Abstract

Misalkan G adalah suatu graf terhubung tak trivial. Suatu pewarnaan c :E(G) → {1, 2, ..., k}, k ∈ N pada graf G adalah suatu pewarnaan sisi di G sedemikiansehingga setiap sisi bertetangga boleh berwarna sama. Misalkan u, v ∈ V (G) dan Padalah suatu lintasan dari u ke v. Suatu lintasan P dikatakan rainbow path jika tidakterdapat dua sisi di P berwarna sama. Graf G disebut rainbow connected dengan pewarnaan c jika untuk setiap u, v ∈ V (G) terdapat rainbow path dari u ke v. Jika terdapat k warna di G maka c adalah rainbow k-coloring. Rainbow connection number dari graf terhubung dinotasikan dengan rc(G), didefinisikan sebagai banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk membuat graf G bersifat rainbow connected. Dalam makalah ini akan ditentukan batas atas Rainbow Connection Number pada Graf Buckminsterfullerene.Kata Kunci: Graf Buckminsterfullerene, Rainbow connection number
BILANGAN RAMSEY MULTIPARTIT HIMPUNAN UNTUK KOMBINASI P3 DAN Ps ULFA RAHAYU SY; SYAFRIZAL SY; LYRA YULIANTI
Jurnal Matematika UNAND Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.10.2.164-168.2021

Abstract

Bilangan Ramsey multipartit merupakan salah satu bentuk dari perluasan konsep bilangan Ramsey klasik. Bilangan Ramsey multipartit yang dipopulerkan oleh Burger dan Vuuren (2004) diperluas menjadi dua yaitu bilangan Ramsey multipartit himpunan dan bilangan Ramsey multipartit ukuran. Konsep bilangan Ramsey multipartit himpunan sebagai berikut. Misalkan j, l, n, s dan t bilangan-bilangan asli dengan n, s ≥ 2. Bilangan Ramsey multipartit himpunan Mj (Kn×l , Ks×t) adalah bilangan asli terkecil ζ sedemikian sehingga, jika semua sisi dari graf Kζ×j diberi warna merah dan biru sebarang, maka graf Kζ×j akan memuat subgraf Kn×l merah atau Ks×t biru. Definisi bilangan Ramsey multipartit himpunan diperumum untuk graf yang bukan kombinasi dari graf multipartit seimbang lengkap sebagai berikut. Diberikan bilangan asli k dan graf G dan H. Bilangan Ramsey multipartit himpunan Mk(G, H) adalah bilangan asli terkecil n sedemikian sehingga Kn×k diberi 2-pewarnaan akan memuat graf G merah atau graf H biru. Dalam jurnal ini akan dibuktikan nilai dari bilangan Ramsey multipartit himpunan Mt(P3, Ps) untuk 3 ≤ t ≤ 5 dan 3 ≤ s ≤ 20 , dengan Ps adalah graf lintasan yang memuat s titik.Kata Kunci: Bilangan Ramsey multipartit himpunan, graf multipartit seimbang lengkap, graf lintasan
PENJADWALAN KULIAH DENGAN ALGORITMA WELSH-POWELL (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND) Putri Wulan Sari; Lyra Yulianti; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.6.1.134-141.2017

Abstract

Abstrak. Penjadwalan kuliah merupakan suatu pekerjaan rutin dalam sistem akademikperguruan tinggi yang dilakukan setiap semester. Permasalahan yang kerap munculadalah terjadinya bentrok waktu perkuliahan baik dari segi dosen yang mengajarmaupun mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Berdasarkan permasalahan tersebut,pada tulisan ini akan disusun jadwal kuliah jurusan Matematika FMIPA UNAND melaluipewarnaan titik graf menggunakan algoritma Welsh-Powell. Dengan algoritma ini, dapatdisusun kelompok-kelompok mata kuliah yang tidak dapat dilaksanakan waktunyasecara bersamaan, dan yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Kelompokmata kuliah yang dapat bersamaan waktunya ini disusun dalam jadwal perkuliahanyang terdapat jurusan Matematika FMIPA UNAND.Kata Kunci: Penjadwalan, Pewarnaan titik, Algoritma Welsh-Powell, Matriks ketetanggaan
KELAS RAMSEY MINIMAL UNTUK PASANGAN GRAF MATCHING DAN DUA GRAF LENGKAP Nailul Yuni Permataputri; Lyra Yulianti; Narwen Narwen
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.2.120-127.2019

Abstract

Misalkan diberikan graf G dan H sebarang. Notasi F → (G, H) menyatakan bahwa terdapat sebarang pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F mengakibatkan F memuat subgraf merah graf G atau subgraf biru graf H. Kemudian, notasi F∗ 9 (G, H) menyatakan bahwa terdapat pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi di graf F∗ 9 (G, H) sehingga F∗ tidak memuat graf G merah dan graf H biru. Graf F dikatakan sebagai graf Ramsey (G, H)-minimal jika (1) F → (G, H), dan (2) ∀e ∈ F, F∗ = F r{e}, F∗ 9 (G, H). Pada penelitian ini akan dicari graf yang termasuk dalam kelas Ramsey minimal R(mK2, 2Kn), untuk beberapa nilai n ≥ 3 dan m ≥ 2.Kata Kunci: Graf lengkap, Graf Ramsey Minimal, Matching
BILANGAN STRONG RAINBOW CONNECTION PADA GRAF BEADED WHEEL Haves Derindo; Lyra Yulianti; Syafrizal Sy .
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.1.76-84.2018

Abstract

Abstrak. Suatu graf dikatakan bersifat strong rainbow connected, jika untuk setiap duatitik u dan v, lintasan rainbow antara kedua titik tersebut adalah lintasan geodesic,yaitu lintasan dengan panjang d(u; v). Graf Beaded Wheel, dinotasikan dengan BW,untuk m 3, didenisikan sebagai suatu graf dengan 2m + 1 titik, yang diperolehdengan cara menambahkan satu titik pada setiap jari-jari yang ada pada graf roda W,untuk m 3. Graf BW, untuk m 3, didenisikan dengan cara serupa, yaitu denganmenambahkan dua titik pada setiap jari-jari yang ada pada graf roda W3;m, untuk m 3.Cara menentukan bilangan strong rainbow connection untuk BW2;mmdan BWadalahdengan mendenisikan pewarnaan terhadap semua sisi pada graf sedemikian sehinggagraf tersebut bersifat strong rainbow connected. Untuk m = 4, pada tulisan ini diperolehbilangan strong rainbow connection pada graf Beaded Wheel yaitu, src(BW) = 4 dansrc(BW3;4) = 5.Kata Kunci: Beaded Wheel, strong rainbow connection3;m2;42;mm
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF PRISMA BEREKOR M Fauzan Hardi; Lyra Yulianti; Zulakmal Zulakmal
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.1.189-194.2019

Abstract

Suatu pelabelan total sisi ajaib pada graf G dengan p merupakan banyak titik pada graf G dan q merupakan banyak sisi pada graf G adalah suatu fungsi bijektif f : V (G) ∪ E(G) → {1, 2, 3, · · · , p + q} sedemikian sehingga f(u) + f(v) + f(uv) = k, untuk setiap uv ∈ E(G) dengan k konstanta. Fungsi f dikatakan sebuah pelabelan total sisi ajaib super dari graf G jika f : V (G) → {1, 2, 3, · · · , p}. Graf prisma berekor (Xm,n) adalah graf yang dibentuk dari mC3 dengan menghubungkan dua titik yang bersesuaian di C3 dan menambahkan sebanyak n buah cabang pada titik-titik di C3 terluar. Graf Prisma Berekor (Xm,n) memiliki pelabelan total sisi ajaib super dengan konstanta k = 9(m + n).kata kunci: Pelabelan Total Sisi ajaib, Super, Fungsi bijektif, Graf prisma berekor, konstanta ajaib.Diterima: Direvisi: Dipublikasikan :Kata Kunci: Pelabelan Total Sisi ajaib super, Graf prisma berekor, konstanta ajaib.
DIMENSI PARTISI GRAF SPINNER (C3 × P2) Kn UNTUK n = 1 DAN n = 2 Suci Yefri Fadillah; Lyra Yulianti; Syafrizal Sy
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.4.69-75.2018

Abstract

Misalkan G = (V, E) suatu graf terhubung, Misal V (G) dipartisi menjadi k buah himpunan, S1, S2, · · · , Sk yang saling lepas. Definisikan Π = {S1, S2, · · · , Sk} sebagai himpunan yang berisikan k-partisi tersebut. Misalkan terdapat titik V ∈ V (G), maka representasi dari v terhadap Π didefinisikan sebagai r(v|Π) = (d(v, S1), · · · , d(v, Sk)). Jika setiap titik di G memiliki representasi yang berbeda terhadap Π, maka Π disebut partisi penyelesaian graf G. Kardinalitas minimum dari partisi penyelesaian disebut dimensi partisi dari G dinotasikan pd(G). hasil perkalian kartesius antara graf lingkaran C3 dengan graf lintasan P2, disimbolkan dengan C3 × P2. Kemudian hasil perkalian kartesius tersebut, diberikan operasi korona dengan komplemen dari graf lengkap Kn yang dinotasikan dengan Kn, sehingga didapatkan graf baru yang diberi nama graf spinner (C3 × P2) Kn, untuk n ≥ 1.Kata Kunci: Dimensi partisi, Hasil Perkalian Kartesius, Graf Spinner, Korona