Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penggunaan Comic Strip Pada Materi Future Tense: Tindakan Kelas Pada Mahasiswa Dkv Universitas Indraprasta Pgri Iswari, Fitria; Handayani, Dian; Yohana, Fenti Mariska
El Banar : Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 3 No 1 (2020): El Banar: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : STAI Bani Saleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54125/elbanar.v3i1.50

Abstract

Bahasa Inggris saat ini dapat dikatakan bahasa yang universal karena banyak digunakan sebagai alat komunikasi di pelbagai negara. Salah satunya di Indonesia Bahasa Inggris dipelajari mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam bahasa inggris di perguruan tinggi mahasiswa akan mempelajari berbagai macam tenses dan tidak sedikit dari mereka yang merasa kesulitan dalam memahaminya. Salah satu contohnya ialah future tense. Peranan media pembelajaran dalam proses pengajaran sangat penting, apabila mahasiswa masih ada yang merasa kesulitan hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran tersebut perlu dikembangkan dibuat lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan media pembelajaran comic strip. Peneliti memilih komik strip karena dianggap komik strip lebih menarik dan lebih sederhana. Metode yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ujicoba terhadap 3 kelas yang masing – masing kelas terdiri dari 40 mahasiswa, jumlah keseluruhan menjadi 120 mahasiwa. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pretest kemudian melakukan tindakan kelas lalu post test guna melihat hasil dari pengunaan comic strip dalam pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan nilai tes dan hasil wawancara. Data menunjukan ada peningkatan nilai rata- rata 18%. Kata kunci : Komik Strip, Media pembelajaran, Future tense Abstract Todays we can say that English is a universal language because it is used as communication tool in many countries. In Indonesia English is studied from elementary school to college. Student in college will study any kinds of tenses, and some of them face the difficult in understanding it, for example future tense. The role of teaching learning media in teaching process is very important. If there is student who feels the difficulties, it means that the teaching learning media need to be improved and made more interesting. The aim of this research is to find the effectiveness of comic strip. The researchers choose comic strip because they think that comic strip is more interesting and simple than before. Researchers use action research method that will be tested to 3 classes which consist of 40 students from each class, and the total respondent is 120 students. Researchers will take the pretest, action in the class, take the post test to see the result of using the comic strip. The data collection is taken from score and interview. the data shown the increasing 18%. Key words : comic strip, teaching and learning media, future tense.
A SEMIOTIC-ANALYSIS BASED ON PEIRCE TRIADIC THEORY ON TAGLINES OF NOKIA, HONDA, AIRASIA, LG AND YOU C 1000 ADVERTISING Fenti Mariska Yohana
Deiksis Vol 7, No 01 (2015): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.772 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v7i01.533

Abstract

This analysis is to describe the signs on taglines of Nokia, Honda, Airasia, LG, and YOU C 1000 advertising. The aim is to find out the relation among the signs of the representament, interpretant, and object in Peirce theory. In order to grasp the taglines, a semiotic-analysis triadic theory approach is needed to analysis the taglines. This qualitative approach can determine by perspective of writer to represent the taglines in these advertising. It can be conclude that triadic theory is needed to reveal how the taglines can make sure the viewers, listeners, and audiences to make a competitive campaign.Keywords : Sign, Advertising, Tagline
Analisis Sistem Tanda di Pusat Perbelanjaan berdasarkan Semiotika Charles Sanders Peirce Riana Hoseani; Fenti Mariska Yohana
Human Narratives Vol 2, No 1 (2020): Human Narratives
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.799 KB) | DOI: 10.30998/hn.v2i1.578

Abstract

Upaya menggunakan tanda-tanda visual berangkat dari pemahaman bahwa bahasa visual memiliki karakteristik khas yang dapat menimbulkan efek ketertarikan para pengamatnya. Hal seperti ini terkadang sulit disampaikan dengan bahasa verbal semata. Dalam studi ini, penulis meneliti tanda-tanda visual yang sering ditemukan pada pusat perbelanjaan. Kehadiran sistem tanda di ruang publik tersebut akan dianalisis menggunakan semiotika. Semiotika yang dipilih sebagai kerangka teoretis adalah semiotika Charles Sanders Peirce. Dalam Semiotika Peirce, semiotika didasarkan pada logika, karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan penalaran dilakukan melalui tanda-tanda. Tujuan penelitian ini adalah menggali arti dari sistem tanda yang terdapat pada pusat perbelanjaan melalui semiotika Peirce.
Mural sebagai Media Penyampai Pesan Sosial Bagi Masyarakat dalam Perspektif Semiotika Charles Sanders Pierce Fenti Mariska Yohana
GANDIWA Jurnal Komunikasi Vol 1, No 2 (2021): Gandiwa Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.987 KB) | DOI: 10.30998/g.v1i2.886

Abstract

Abstrak Perubahan sosial adalah perubahan perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu. Hampir semua negara berkembang memiliki masalah internal negara, seperti masalah ekonomi, politik, kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki permasalahan yang sama dan cenderung rumit. Salah satu contoh masalah yang terus menjadi polemik di Indonesia khususnya di kalangan pejabat negara adalah korupsi. Karena itu perlu adanya sebuah media yang komunikatif dan efektif dalam menyampaikan aspirasi masyarakat tersebut. Seni mural adalah seni gambar yg menggunakan media tembok atau dinding. Selain mempunyai nilai estetik yg bisa memperindah kota, mural juga adalah galat satu media yg efektif buat memberikan sebuah pesan sebagai akibatnya dapat dipergunakan sang warga menjadi media buat menyalurkan aspirasi sebab melalui seni mural sosialisasi yang dilakukan diperlukan akan lebih komunikatif buat masuk ruang publik. Melalui pesan yg ditampilkan pada lukisan di dinding-dinding ruang publik, dibutuhkan rakyat yang melihat iklan tersebut bisa memperoleh informasi. Dalam menganalisis lebih jauh mural-mural yang terdapat ditembok luar lapangan Bhayangkara, peneliti menganalisis berdasar teori semiotik Peirce dimana tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya yakni cara berfungsi hubungan diantaranya dengan tanda-tanda lain pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Seni mural menjadi media penyampaian aspirasi masyarakat Selain berfungsi buat menyampaikan suasana baru di pada kota, visualisasi mural berdampak lain pada. pemirsanya, yakni memberikan pendidikan sosial dan pembelajaran ilham-pandangan baru tentang kesenirupaan. Selain pembelajaran ilham-pandangan baru ihwal kesenirupaan di pada mural bisa dimunculkan pandangan baru-wangsit perihal mural menjadi media aspirasi masyarakat. Sebuah karya seni mural, jika telah dipublikasikan di ruang publik maka seni mural tersebut akan menjadi sesuatu yang obyektif. Pemaknaan atas karya seni itu sepenuhnya ada di tangan para pembaca, orang yang kemudian lalang dan yg sempat atau yg tidak sempat menafsir, sehingga seolah-olah karya itu telah lepas berasal tangan perupanya. Kata kunci: Mural, Media Penyampai, Semiotika Peirce
CODE MIXING AND CODE-SWITCHING ANALYSIS IN THE NOVEL OF HONEST OF FAULT Fenti Mariska Yohana; Nurhayati Nurhayati
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.536 KB) | DOI: 10.30998/jh.v4i2.529

Abstract

Abstract: The novel “Honest of Fault” is the novel that bring the readers have to know the codeswitching and code mixing in the text of it. The author more often shown the code mixing thatbased on Fasold and Dell in her text. Code switching and code mixing are contained in every sceneand the author likes to be switching the text from other languages, likes Betawi language in novel.This research is descriptive qualitative, that use the method of content analysis which is describingthe data from sources and the novel itself. From the reduction results by classifying code switchingand code mixing, it was found that there was a lot of code mixing in the text of the novel Honest ofFault rather than code switching. Analysis of code switching and code mixing in this novel is oftenfound to be coded because the author deliberately uses foreign phrases that are more familiar andeasier to understand by readers than using their mother tongue or Indonesian.Key Words: code switching, code mixing, novel.
Komik Sebagai Media Pengajaran Bahasa Inggris Desain Bagi Mahasiswa DKV Unindra Fenti Mariska Yohana
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 1 No. 02 (2017): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v1i02.15

Abstract

The skill of languages is so important in our life, because of this skills we can express our mind and feeling in contextual with the conversation in that situation. The ability to speak we can also speaking well, where speak or conversation have to creative figure in communication so language is clear, coherent, and easy to understand because it can express the ideas and feeling. The issue of mastery of English can not be separated from the planning of the nation's education program. The English itself is practical, still a language science that must be taught to the students. Teaching is the totality of teaching and learning activities that begin with planning and end with evaluation. More explicitly it can be said that teaching as an all-encompassing activity directly to achieve specific objectives of teaching (determining the learners' entry-behavior, drawing up lesson plans, providing information, asking questions, and assessing. Comic is one type of media that can be used to express the mind, imagination and creativity in the form of drawings and written language. Comics can encourage DKV students to enjoy the ability to speak English well. This research indicator used the elements such as comic story narrative, illustration drawings, panels, word balloons, moral values of the comic created.
Penerapan Metode Role Play Storytelling dengan Menggunakan Media Poster Pada Kemampuan Berbahasa Inggris Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fenti Mariska Yohana; Heppy Atma Pratiwi; Khikmah Susanti
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 3 No. 01 (2019): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v3i01.43

Abstract

Role play storytelling method is a method to mastery the lesson of studying with how to gaining your imagination and appreciation that do by the act as a living figures or inanimated objects. The students of SMPN 1 Bojonggede has learn in English langunge by this method and using the poster as a media to storytelling, because the media that they use is interesting, colorful, and by the figures, so the students can raise their imagination by this poster. Poster is a strong combination of design, blending color, and the intention to capture the attention for those who see it. In this globalization era, teachers must be creative to do teaching and learning activities, by this method learning activities are going to interesting. ABSTRAK Metode role play storytelling adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Para siswa SMPN 1 Bojonggede lebih mudah bercerita berbahasa Inggris dengan menggunakan media Poster, karena media yang digunakan menarik, berwarna, dan dengan gambar sehingga siswa mampu bermain dengan imajinasinya melalui media tersebut. Poster merupakan kombinasi yang kuat antara rancangan, paduan warna, pesan yang terkandung, serta maksud untuk menangkap perhatian orang yang melihatnya. Era globalisasi saat ini mengharuskan pengajar lebih kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan metode tersebut di harapkan kegiatan pembelajaran bermakna dan menyenangkan serta tidak membosankan, dengan metode dan penggunaan media tersebut diharapkan kemampuan bahasa anak tercapai dengan baik.
Penerapan Deskriptif Teks dalam Bahasa Inggris pada Karya Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fenti Mariska Yohana
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 3 No. 02 (2019): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v3i02.50

Abstract

Descriptive text is the text that describing a people, a things, and place. It is purpose to describing a person or a thing in a particular. It will be identified the phenomenon of person, place, or thing. Describing parts, qualities, characteristics, etc. So, the students with their artwork can be describing their art by using this text. The students of Visual communication design are going to make a text with their artwork and describe by descriptive text. For example, This picture is a picture at the end of the semester exam in the form drawing course. In the picture there are two apples, one tea glass, a wallet and lurik cloth. To work on this artwork, I need more than two days, because the process is quite difficult, having to attention to parts of the object in detail.
Storytelling dengan Menggunakan Media Flashcard terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa Arsitektur Fenti Mariska Yohana; Bambang Perkasa Alam; Fitria Iswari
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 4 No. 01 (2020): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v4i01.53

Abstract

The purpose of this research is to gaining the speaking ability of Architecture students by storytelling method that using flashcard media in a groups class. After that, one of them speaking and doing storytelling about the picture on flashcard. Role play storytelling method is a method to mastery the lesson of studying by story telling of any kinds a story with how to gaining your imagination and appreciation that do by the act as a living figures or inanimate objects. Qualitative method is using in this research where is the data that taken from many books and journal, information are needed,concept, and discuss the object problem.The students of Architecture has learn the English language by this method and using the flashcard as a media to storytelling, because the media that they use is interesting, colorful, and by the figures, so the students can raise their imagination by this flashcard. Flashcard is a card bearing information, a word or numbers, or either both sides that by picture, used in classroom drills or in private study. Flashcard can bear a vocabulary, historical dates, formula, or any subject matter that can be learned. In this globalization era, teachers must be creative to do teaching and learning activities, by this method learning activities, teacher hopes that the students are going to interesting in their English class. Abstrak Tujuan dari penelitian ini ialah meningkatkan kemampuan berbicara mahasiswa Arsitektur dengan metode storytelling menggunakan media flashcard yang dibentuk dalam berkelompok. Lalu mereka berbicara di depan kelas menceritakan gambar yang ada pada flashcard tersebut. Metode role play storytelling adalah metode penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui bercerita tentang apapun menggunakan media ataupun tidak melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, dimana data yang dikumpulkan berupa kepustakaan, informasi, tanggapan, konsep, maupun uraian yang mengungkapkan masalah. Para mahasiswa Arsitektur lebih mudah bercerita berbahasa Inggris dengan menggunakan media flashcard, karena media yang digunakan menarik, berwarna, dan menggunakan gambar sehingga siswa mampu bermain dengan imajinasinya melalui media tersebut. Flashcard mampu meningkatkan penguasaan kosakata, sejarah, rumus, atau berbagai subjek permasalahan pembelajaran yang diajarkan. Era globalisasi saat ini mengharuskan pengajar lebih kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan metode tersebut di harapkan kegiatan pembelajaran bermakna dan menyenangkan serta tidak membosankan, dengan metode dan penggunaan media tersebut diharapkan kemampuan bahasa anak tercapai dengan baik.
Kemampuan Menulis Teks Fungsional Pendek Dalam Tugas Membuat POP UP Greeting Card Pada Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fenti Mariska Yohana; Fitria Iswari; Wirawan Sukarwo
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 4 No. 02 (2020): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v4i02.58

Abstract

Writing is an inseparable activity in human life in general. Almost in everyday require writing skills. Writing is a productive skill that require practice because it need ideas, knowledge, and language skills. It becomes a challenge when you have to write in a foreign language. Short functional texts are often used in social life, one of which is greeting cards. In reality , some students find the difficult to make greeting cards. This study aims to determine the ability to write short functional texts on greeting cards. The method used is qualitative by taking a sample of 40 greeting cards in the English class, of Visual Communication Design program at Indraprasta PGRI University . The results showed students with there are 40% of students in sufficient categories (C), students with very good categories (A) and good (B) each 28%, and students with less categories (D) by 5%. In addition, the ability to write text functional text in grammatical aspects points (C), the effectiveness of sentences is good grades (B), the amount produced in writing is enough (C), and the choice of words gets points B (good). From the data need more training in writing to improve students' writing abilities. ABSTRAK Menulis adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia pada umumnya. Hampir kegiatan sehari hari membutuhkan keahlian menulis. Menulis termasuk productive skill yang membutuhkan latihan karena membutuhkan ide, gagasan, pengetahuan, dan kemampuan bahasa yang baik. Hal tersebut menjadi tantangan ketika harus menulis dengan bahasa asing yaitu Bahasa Inggris. Teks fungsional pendek sering digunakan dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya greeting cards atau dikenal sebagai kartu ucapan pada kenyataannya beberapa siswa merasa kesulitan dalam membuat greeting cards hal ini ditunjukan oleh lamanya proses mereka menulis greeting cards, serta ditemukan beberapa siswa yang mendapat skor sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks fungsional pendek pada greeting cards . Metode yang digunakan ialah kulitatif dengan mengambil sampel hasil belajar 40 siswa berupa greeting cards Pada kelas Bahasa Inggris Prodi DKV Universitas Indrasta PGRI. Hasilnya ditemukan siswa dengan kategori cukup (C) 40%, siswa dengan kategori sangat baik (A) dan baik (B) masing – masing 28%, dan siswa dengan kategori kurang (D) sebesar 5%. Selain itu kemampuan menulis dari aspek tata bahasa mendapat poin cukup (C), efektifitas kalimat dengan nilai baik (B), Jumlah yang dihasilkan dalam tulisan cukup (C), dan pemilihan kata mendapat poin B ( baik). Dari data yang didapat dibutuhkan pelatihan dalam menulis guna meningkatkan kemampuan menulis siswa.