Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN DAN MANFAAT KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI PELESTARI HUTAN DALAM PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Anas Nikoyan; Safril Kasim; Zakiah Uslinawaty; Rita Yani
PERENNIAL Vol. 16 No. 1 (2020)
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v16i1.8972

Abstract

Kelompok Tani Pelestari Hutan (KTPH) is a community organization of farmers around the forest. KTPH was formed to provide benefits to the community and forests to remain sustainable. This study aims to determine the role and institutional benefits of KTPH in the management of Nipa-Nipa Forest Park (TAHURA). This study used a survey/interview method for all members of the Tahura Nipa-Nipa forest conservation group and analyzed descriptively. The results of the study provide an overview of the institutional benefits of farmer groups for members. These benefits are that members can exchange farming experience, can exchange work skills in managing the Tahura Nipa-Nipa area. At the same time, the institutional role of farmer groups in the management of Nipa-Nipa Forest Park is capable of handling Tahura with the principle of agroforestry. Overall the forest conservation group (KTPH) in Tahura Nipa Nipa has benefits and roles in improving the economics of the members and, at the same time, maintaining the function of the Tahura to remain sustainable.
IDENTIFIKASI JENIS BAMBU DI KAWASAN HUTAN LINDUNG NANGA-NANGA Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Zakiah Uslinawaty; Marine Silipanti
Jurnal Ecogreen Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.803 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri morfologi jenis-jenis bambu di kawasan Hutan Lindung Namga-Nanga, mengetahui jenis-jenis bambu serta mengetahui indeks nilai penting dari setiap jenis-jenis bambu di kawasan hutan lindung Nanga-Nanga. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Nanga-Nanga Di Kelurahan Andounohu Kecamatan Poasia kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode systematic strip/line sampling. Hasil identifikasi jenis bambu di Kawasan Hutan Lindung Nanga-nanga terdiri atas 5 jenis bambu yang dikelompokkan dalam 2 marga yang menyebar pada semua tingkatan, bambu dewasa maupun anakan. Marga Gigantochloa yang terdiri dari dua jenis, dan marga bambusa tiga jenis. Kelima jenis bambu tersebut adalah bambu Kapal (Gigantochloa scortechinii Gamble), bambu Tutul, (Bambusa maculata Widjaya), bambu Cina (Bambusa multiplex Lour), bambu duri (Bambusa blumeana BI), dan bambu Apus (Gigantochloa apus Kurz). Jenis bambu yang mendominasi untuk tingkatan bambu dewasa adalah jenis bambu Duri (Bambusa blumeana BI), dengan nilai INP 71,07%. sedangkan untuk jenis bambu anakan INP tertinggi juga pada jenis bambu Duri (Bambusa blumeana BI) dengan nilai INP 58,61% Kata Kunci : Morfologi bambu, identifikasi,  Indeks nilai penting
Pembelajaran kepada Masyarakat Perkotaan Tentang Strategi Mereduksi Urban Heat Island di Kota Kendari Nurgiantoro; Jahidin; La Ode Muhamad Nurrakhmad Arsyad; Try Sugiyarto Soeparyanto; Ode Agus Salim Mando; Zakiah Uslinawaty; Wa Kuasa Baka; Armayanti Aris
Sewagati Vol 6 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.736 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i4.272

Abstract

Pembentukan pulau panas atau dikenal dengan istilah urban heat island (UHI) merupakan fenomena iklim mikro di suatu wilayah perkotaan yang formasinya dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, geometri perkotaan, penggunaan lahan dan tutupan lahan. Potensi UHI di wilayah perkotaan sangat signifikan tak terkecuali di Kota Kendari yang pertumbuhan penduduk, serta aktifitas pembangunan di wilayahnya meningkat pesat tiap tahunnya. Pemahaman masyarakat tentang fenomena tersebut pun masih kurang dan juga belum menyadari pentingnya mitigasi kebencanaan akibat perubahan iklim. Program kemitraan masyarakat (PKM) yang dikemas dalam bentuk pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam strategi mereduksi UHI. Pencapaian tujuan dilakukan dengan metode pembelajaran kepada masyarakat melalui ceramah/diskusi secara langsung, serta kegiatan aksi penanaman vegetasi tipe pohon pada wilayah yang memiliki indeks vegetasi < 0.5. Hasil PKM menunjukkan meningkatnya antusiasme mitra sasaran dalam kegiatan pembelajaran strategi mereduksi UHI melalui rekaya vegetasi tanaman dari tipe pohon, semak, dan rumput, dan melalui rekayasa pewarnaan bangunan seperti penggunaan warna cat yang kurang menyerap panas serta pembelajaan tentang konsep vertical garden. Sedangkan dalam kegiatan aksi penanaman vegetasi tipe pohon, tim dan mitra berhasil menanam sebanyak 30 bibit pohon trembesi di tepi dan median jalan. Pohon-pohon tersebut nantinya akan menjadi sumber vegetasi yang mampu mengurangi efek UHI.
PROSES PEMBENTUKAN DAN TINGKAT PARTISIPASI KELOMPOK TANI PELESTARI HUTAN DI TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Anas Nikoyan; Safril Kasim; zakiah Uslinawaty; Rita Yani
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.754 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12345

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembentukan kelompok Tani Pelestari Hutan di Taman Hutan Raya Nipa—Nipa (Tahura Nipa-Nipa) dan tingkat partisipasi anggota KPTH tahura Nipa-Nipa dalam pengelolaan Hutan.. Penelitian dini dilakukan di Tahura Nipa-Nipa pada kelurahan  Watu- watu dan Tipulu  dengan sampel sebanyak 70 KK. Variabel yang diamati adalah proses pembentukan KPTH berupa latar belakang dan tujuan pembentukan KPTH, serta tingkat partisipasi kelompok dalam pengelolaan Hutan di Tahura Nipa-Nipa. Data hasil penelitian ditabulasi dan diberi skoring berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian adalah KPTH dibentuk pada awalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura dengan lestari sekaligus dapat mensejahterakan anggotanya. Tingkat partispasi masyarakat pada tahap perencanaan pembentukan kelompok tergolong rendah, sedangkan tingkat partispasi anggota KPTH pada pengorganisasian dan pelaksanaan program tergolong tingkat partisipasi tinggi, hal ini disebabkan karena adanya kemauan masyarakat untuk mnegelola hutan secara lestari. Kata Kunci: KPTH, Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Partisipasi, pengelolaan hutan Establishment Process And Level Of Participation Of Forest Farmers In Taman Hutan Raya Nipa-NipaAbstract: This study aims to determine the process of forming a group of Forest Conservation Farmers in Nipa-Nipa Forest Park (Tahura Nipa-Nipa) and the level of participation of Nipa-Nipa Tahura KPTH members in forest management. watu and tipulu. This study used a simple random sampling method. The observed variables were the process of forming a KPTH in the form of the background and purpose of establishing a KPTH, as well as the level of group participation in forest management in Tahura Nipa-Nipa. The research data were tabulated and scored based on a Likert scale. The results of research on the background of the KPTH were formed is the desire of the community to manage the Tahura area sustainably while at the same time be able to prosper its members. The level of community participation at the planning stage of group formation is relatively low, while the level of participation of KPTH members in organizing and implementing programs is classified as a high level of participation, this is due to the willingness of the community to manage forests sustainably. Keywords: KPTH, Nipa-Nipa Forest Park, Participation, forest management
JENIS DAN KEANEKARAGAMAN SERTA PEMANFAATAN BAMBU OLEH MASYARAKAT KELURAHAN TOBIMEITA KECAMATAN NAMBO KOTA KENDARI Nurhayati Hadjar; Sitti Marwah; Mustika Sari; Sahindomi Bana; zakiah Uslinawaty; Niken Pujirahayu; Nurnaningsih Hamzah; Abigael Kabe; Agus Setiawan
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.322 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12348

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu yang terdapat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari (2) Untuk mengetahui bentuk pemanfaatan bambu oleh masyarakat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari.  Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari pada Bulan Juli-November 2018 menggunakan metode observasi lapangan dengan anilisis vegetasi untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu dan wawancara untuk mengetahui pemanfaatan bambu oleh masyarakat.  Hasil penelitian menujukan bahwa, terdapat 5 jenis bambu  yaitu bambu wuluh (Schizotachyum blumei) berjumlah 288 rumpun dengan keanekaragaman 0,262, bambu kuning (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) terdapat 3 rumpun dengan keanekaragaman 0,042, bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) berjumlah 22 rumpun dengan keanekaragaman 0,179,  bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) terdapat 56 rumpun keanekaragaman 0,299 dan bambu betung (Dendrocalamus asper) terdapat 26 rumpun dengan keanekaragaman yaitu 0,198.  Jenis bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Tobimeita yaitu bambu betung yang digunakan untuk pagar, kandang ayam, lantai rumah atau lantai gazebo dan bambu wuluh yang digunakan untuk tiang tempat menjalar sayuran kacang panjang, peyangga atap tradisional seperti  atap rumbia  dan dinding anyaman bambu. Kata Kunci:  Bambu, jenis Bambu, Keanekaragaman dan Pemanfaatan  Types, Diversity and Use of Bamboo by Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari CityAbstract:  This study aims (1) to determine the type and diversity of bamboo found in Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari City (2) to find out the form of bamboo use by the community in Tobimeita Sub-District, Nambo Sub-District, Kendari City. This research was conducted in Tobimeita Sub-District, Nambo Subdistrict, Kendari City in July-November 2018 using a field observation method with vegetation analysis to determine the type and diversity of bamboo and interviews to find out the use of bamboo by the community. The results showed that there were 5 types of bamboo, namely wuluh bamboo (Schizotachyum blumei) with 288 clumps with diversity 0,262, yellow bamboo (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) there were 3 clumps with a diversity of 0,042, bamboo ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) there were 22 clumps with diversity of 0.179, wulung bamboo (Gigantochloa atroviolacea) there were 56 clumps of diversity 0,299 and betung bamboo (Dendrocalamus asper) there were 26 clumps with diversity which was 0,198. The type of bamboo used by the community of Tobimeita Village is betung bamboo which is used for fencing, chicken coop, house floor or gazebo floor and wuluh bamboo which is used for pillars spreading long bean vegetables, traditional roof supports such as thatched roofs and woven bamboo walls. Keywords: Bamboo, Bamboo Type, Diversity and Utilization.
Introduksi teknologi budidaya lebah madu bagi Masyarakat Desa Matabaho Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Hafidah Nur; Nurhayati Hadjar; Sitti Marwah; Zakiah Uslinawaty; Satya Agustina Laksananny; Afdal Aziz; Johnny FM
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024874

Abstract

Desa Matabaho merupakan wilayah kepulauan kaya sumberdaya lebah madu seperti lebah bersengat Apis dorsata Binghamii dan lebah tak bersengat Trigona sp.  Sumberdaya lebah madu yang melimpah memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat jika dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Permasalahan muncul di wilayah tersebut bahwa teknik berbudidaya lebah Trigona belum diketahui sehingga hasil lebah terbuang percuma.  Diperlukan pendampingan bagaimana membudidayakan lebah Trigona.  Metode pendampingan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi cara.  Hasil pendampingan menunjukkan masyarakat sangat antusisas mengikuti kegiatan pendampingan.  Semua peserta meningkat pengetahuan tentang teknik budidaya lebah Trigona sp.
Characteristics of the composition of stingless bee bread with health benefits originating from the Kulisusu Subdistrict, North Buton Regency Zakiah Uslinawaty; Niken Pujirahayu; Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Nurhayati Hadjar; Abigael Kabe; Hendri Hendri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 3: September 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2057

Abstract

This study aims to determine the chemical composition of stingless bee bread from Kulisusu District, Buton Utara Regency. Meanwhile, this research aims to obtain information on the composition of stingless bee bread and the source of nectar, and pollen from Kulisusu District, Buton Utara Regency. The research took place from October to November 2021. Bee Bread samples were taken from beehives in the Forest of Kulisusu District, Buton Utara Regency. Determination of the chemical components of Bee Bread using a spectrophotometer in the Biomedical Laboratory, Faculty of Medicine, Halu Oleo University. The results showed that there were two types of stingless bees, namely Tetragomula sapiens and Tetragomula biroi. 14 types of plants have been identified as food sources for stingless bees. The chemical composition of Bee Bread is the average protein content of T, sapiens is 27.00% and T, biroi is 12%. The average carbohydrate content of T, sapiens is 45.57%, and T, biroi is 58.11%. on the average polyphenol content of T, sapiens is 9.88%, and T, biroi is 22.56%.