Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kurios

Pedagogi filoeirene: Ajakan untuk mencintai perdamaian dalam kemajemukan Sopakua, Samel; Hasugian, Johanes Waldes
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 8, No 1: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v8i1.460

Abstract

Hate speech and invitations to be hostile to adherents of other religions and beliefs are becoming a strengthening phenomenon today. Intolerance and radicalism that lead to violence and social conflict are increasingly arbitrary. This hostility occurs in the world of education, teachers and students are exposed to ideas that are contrary to the values of Pancasila and religious norms. Religious moderation as an effort to deradicalize through religious education, especially Christian religious education, is gaining momentum to instill peace-loving values in students. To achieve this, Christian religious education exists and participates in and through it. Various sources of literature or literature study to explore the data, with qualitative-descriptive research were conducted to find a picture of the philoeirene model in Christian religious education and to actualize the education of peace-loving attitudes in students. This study found that a comprehensive, basic, or deep and deeply rooted understanding of the concepts of peace and philoeirene is not an option but is imperative in nature to be instilled in every student. Strengthening contextual or relevant curriculum and commitment to implementing a peace-loving attitude is praxis in Christian religious education in a pluralistic society. AbstrakUjaran kebencian dan ajakan untuk memusuhi penganut agama dan kepercayaan lain menjadi fenomena yang menguat dewasa ini. Intoleransi dan radikalisme yang berujung pada kekerasan dan konflik sosial semakin semena-mena. Sikap permusuhan tersebut terjadi di dunia pendidikan, guru dan murid terpapar pada paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila dan norma agama. Moderasi beragama sebagai upaya deradikalisasi melalui pendidikan agama, khususnya pendidikan agama Kristen mendapat momentum untuk menanamkan nilai cinta damai dalam diri peserta didik. Untuk mewujudkan hal tersebut pendidikan agama Kristen hadir dan berpartisipasi di dalam dan melaluinya. Berbagai sumber literatur ataupun studi pustaka untuk mengeksplorasi data, dengan penelitian kualitatif-deskriptif dilakukan untuk menemukan gambaran model filoeirene dalam pendidikan agama Kristen, serta mengaktualisasikan pendidikan sikap cinta damai dalam dalam diri peserta didik. Penelitian ini menemukan bahwa pemahaman yang komprehensif, mendasar atau mendalam serta mengakar kuat berkenaan dengan konsep perdamaian dan filoeirene bukan opsi namun bersifat imperatif ditanamkan bagi setiap peserta didik. Penguatan kurikulum yang kontekstual atau relevan dan komitmen dalam mengimplementasikan sikap cinta damai merupakan suatu praksis dalam pendidikan agama Kristen di tengah masyarakat majemuk.
Kedewasaan digital: Sebuah konstruksi formasi spiritual dalam meminimalisir sikap adiktif internet pada remaja Kristen Hasugian, Johanes Waldes; Simamora, May Rauli
KURIOS Vol. 10 No. 2: Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v10i2.872

Abstract

This study reveals the impact of excessive internet use on Christian vocational high school students and then offers digital maturity through spiritual formation to minimize their addictive attitude. The research approach was quantitative-qualitative (mixed), using a survey method among 169 Christian students at one of the SMKs in North Tapanuli Regency, North Sumatra, and using some research literature to offer the concept of digital maturity. The results showed that there were negative impacts such as lack of sleep, sore/blurred eyes, weight gain/loss; cognitive distortion, foul or abusive language, decreased achievement; conflict with/scolded by parents, lack of interaction with parents, lying to parents, lack of interaction with peers, anxiety, anger, depression, aggressive behavior; procrastination in worship. This study also highlights the importance of spirituality formation in helping SMK students overcome the negative impact of excessive internet use. Wise and ethical use of the internet per Christian values can help students achieve life balance, in addition to the role of parents in monitoring internet use. This study recommends digital maturity as the digital spirituality of vocational students using the internet.   Abstrak Penelitian ini mengungkapkan dampak penggunaan internet yang berlebihan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang beragama Kristen, yang kemudian menawarkan kedewasaan digital melalui formasi spiritual demi meminimalisir sikap adiktif mereka. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif-kualitatif (mixed), menggunakan metode survei pada 169 siswa beragama Kristen di salah satu SMK, di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, selain menggunakan beberapa literatur hasil riset untuk menawarkan konsep kedewasaan digital. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak negatif yang ditemukan akibat penggunaan internet secara adiktif. Penelitian ini juga menyoroti peran penting formasi spiritualitas dalam membantu siswa SMK mengatasi dampak negatif dari penggunaan internet yang berlebihan. Penggunaan internet yang bijak dan etis sesuai dengan nilai-nilai kristiani dapat membantu siswa mencapai keseimbangan hidup, selain peran orang tua dalam memantau penggunaan internet. Penelitian ini merekomendasikan kedewasaan digital sebagai spiritualitas digital para siswa SMK dalam penggunaan internet.
Kurikulum Pendidikan Kristen bagi Orang Dewasa di Gereja Hasugian, Johanes Waldes
KURIOS Vol. 5 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v5i1.96

Abstract

Christian educators have got the important task to teach adults in the church, especially how to design and develop the Christian education curriculum creatively. Christian education curriculum has its function as a guide to help Christian educators to teach adults in the church so that they might be able to comprehend their self-image or self-concept, their role and task as adults distinctively and significantly in their daily life and their relation amid society. The curriculum is anticipatory essentially. Therefore Christian educator is enhanced to reduce failure and to enlarge achievement in teaching adults in the church.  Abstrak Dalam membelajarkan orang dewasa di gereja, pendidik Kristen memiliki tugas penting, khususnya mendesain dan mengembangkan kurikulum pembelajaran pendidikan Kristen secara kreatif. Kurikulum pembelajaran pendidikan Kristen berfungsi sebagai pedoman untuk menolong pendidik Kristen dalam membelajarkan orang-orang dewasa dalam gereja sehingga dengan demikian mereka semakin memahami gambar atau konsep diri, peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa secara lebih jelas dan mantap dalam kehidupan sehari-hari dan dalam relasinya dengan masyarakat sekitar. Kurikulum bersifat antisipatori, oleh karenanya pendidik Kristen dimampukan untuk meminimalisir kegagalan dan memperbesar keberhasilan dalam tugas pengajarannya bagi warga jemaat dewasa di gereja. Artikel ini menguraikan pemahaman dan praktik pembelajaran pendidikan Kristen orang dewasa di gereja, serta bagaimana gereja mendesain dan mengembangkan kurikulum pembelajaran bagi orang dewasa.