Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN KOMPONEN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DENGAN PENGGUNAAN KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR BARU TAHUN 2015 Darwita Juniwati Barus
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.757 KB)

Abstract

Faktor risiko penularan HIV paling tinggi adalah melalui hubungan seksual. Hal ini disebabkan masih rendahnya pemakaian kondom pada kelompok-kelompok berperilaku seksual berisiko. Salah satu kelompok tersebut adalah Pekerja Seks Komersil (PSK). Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana hubungan konsep Health Belief Model (HBM) dengan tindakan penggunaan kondom pada PSK di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel berjumlah 84 orang dan diperoleh secara excidental sampling. Uji Statistik yang dipakai adalah chi square.Hubungan antara variabel bebas dan terikat ditentukan berdasarkan Prevalence Ratio(PR) pada Confidence Interval (CI) 95%, kemudian dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan kondom pada PSK masih rendah (23,2%). Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada 6 komponen HBM yang berhubungan signifikan dengan perilaku penggunaan kondom yaitu dorongan pelanggan (p=0,004; PR=1,424), pengetahuan (p=0,033; PR=1,309), persepsi risiko tertular (p=0,032; PR=1,377), persepsi keseriusan (p=0,047; PR=1,290), persepsi positif kondom (p=0,000; PR=1,617), dan persepsi kemampuan diri (p=0,000; PR=1,550). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa persepsi positif kondom merupakan faktor yang paling dominan.Untuk meningkatkan penggunaan kondom pada PSK, disarankan untuk mensosialisasikan penggunaan kondom, menngawasi dan mengevaluasi pemakaian kondom serta meningkatkan kemampuan PSK dalam negosiasi penggunaan kondom. Kata kunci : kondom, model kepercayaan kesehatan, pekerja seks komersial
PENGARUH KUKUSAN LABU SIAM TERHADAP MEAN ARTERI PRESSURE LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DI WILAYAH BINJAI TAHUN 2017 Flora Sijabat; Darwita Juniwati Barus; Mido Ester Juniati Sitorus
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 4 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.548 KB)

Abstract

Hipertensi sering disebut silent killer karena seseorang dapat mengidap hipertensi selama bertahun tanpa menyadari sampai terjadi kerusakan organ vital yang cukup berat dan berisiko kematian. Ada beberapa jenis terapi pengobatan hipertensi salah satunya non farmakologi, contohnya adalah dengan mengkosumsi kukusan labu siam. Kukusan labu siam merupakan salah satu cara untuk menurunkan hipertensi, dikarenakan labu siam yang kaya akan kalium (±3378,62 mg). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kukusan labu siam dan mengurangi tekanan darah arteri penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan one group pre-post-test. Penelitian dilaksanakan di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Di Wilayah Binjai Tahun 2018. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 195 lansia sedangkan sampel sebanyak 45 lansia dengan menggunakan Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer. Hasil uji wilxocon diperoleh nilai probabilitas (p)= 0,001 (p<0,05) artinya ada perbedaan tekanan MAP orang yang belum diberi kukusan labu siam dengan tekanan MAP orang yang sudah diberi kukusan labu siam pada penderita hipertensi. Diharapkan perawat dapat melanjutkan pemberian kukusan labu siam tersebut untuk menurunkan tekanan darah arteri lansia, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai asuhan yang diberikan dalam perawatan lansia dengan kukusan labu siam yang berdampak pada pasien yang mengalami hipertensi sehingga mempermudah dalam penyembuhan hipertensi, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk memperbanyak jumlah sampel dan waktu penelitian diperpanjang, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pembelajaran dan pengembangan ide untuk penelitian yang selanjutnya yang berkaitan dengan hipertensi pada lansia.
Beban Keluarga sebagai Caregiver Orang dengan HIV/AIDS Darwita Juniwati Barus; Marthalena Simamora; Jek Amidos Pardede; Galvani Volta Simanjuntak
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i3.2278

Abstract

The role of the family as a caregiver of people living with HIV/AIDS can cause a lot of stress. The purpose of this study was to explore the family burden as a caregiver of people living with HIV/AIDS. This research is qualitative research with a descriptive phenomenology approach. This research was conducted at RSUP H. Adam Malik in Medan City. Participants in this study were 4 family members who care for family members infected with HIV who were taken by purposive sampling technique. Participants' inclusion criteria were ≥17 years of age who were able to speak Indonesian and were able to tell about the burdens experienced while caring for people living with HIV/AIDS. The themes found included psychological burdens, social burdens, family problems, and role conflicts. The research conclusions illustrate that families who are caregivers in carrying out their roles are not easy because they cause psychological burdens, social burdens, economic burdens, family problems, and role conflicts. Nurses can provide nursing interventions to increase caregiver coping to reduce the burden they experience.
EFEKTIFITAS POSISI ORTHOPNEA TERHADAP PENURUNAN SESAK NAFAS PADA PASIEN TB PARU Henny Syapitri; Darwita Juniwati Barus; Flora Sijabat; Nadia Aramita
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v6i1.3180

Abstract

The incidence of tuberculosis according to the WHO Global Tuberculosis report 2016, tuberculosis occupies the second position with the highest TB burden in the world. Pulmonary TB is an inflammatory disease of the lung parenchyma caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Pulmonary TB can cause respiratory system disorders. Breathing is a condition in which air containing O2 enters the body and removes CO2 from the body as a residue of oxidation. The purpose of the study was to determine the effectiveness of the orthopnea position on the reduction of shortness of breath in pulmonary TB patients in RSUP H. Adam Malik Medan. Research design. Quasi-experimental with a two-group pretest-posttest design approach. To determine the effectiveness before and after the orthopnea position to decrease shortness of breath in pulmonary TB patients. The sample was 50 respondents, 25 for the intervention group, and 25 for the control group, using the purposive sampling technique. The study found that the mean value in the intervention group was 26,64 decreased to 21,36 and the control group was 24,80 to 24,88. Dependent test results in the intervention group obtained a value of p = 0.000 or p < 0.05 and the control group obtained a value of p = 0.161 or p> 0.05 so the intervention group had an effect and the control group had no effect. Suggestions are the effectiveness of respiratory frequency in pulmonary TB patients while the control group only measures the respiratory frequency, there is no effectiveness in pulmonary TB patients.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF DAN AKTIVITAS SETIAP HARI LANJUT USIA DI PANTI JOMPO DINAS SOSIAL BINJAI Darwita Juniwati Barus; Ida Ria Royentina Sidabukke
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/keperawatan.v6i1.4251

Abstract

Impaired cognitive function in the elderly can have negative effects on the central nervous system, including decreased brain mass and reduced blood flow in the brain. This causes a decrease in interest in daily activities for the elderly. At the Binjai Social Service Nursing Home, many elderly people need assistance in carrying out their routines which previously could be done alone. Research was conducted to determine the relationship between cognitive abilities and daily activities in the elderly at the Binjai Social Service Nursing Home. The research method used is descriptive correlation with a cross-sectional approach. The population of this study were all elderly people at the UPT Social Service for the Elderly of the Binjai Social Service who were ≥ 60 years old, with a total of 160 people, and a sample of 114 people was taken using the Consecutive Sampling technique. Data were analyzed using the Spearman rho test. Research shows that the majority of the elderly experience probable cognitive impairment (50.0%) and the majority also experience a moderate level of dependence in carrying out daily activities (71.1%). With the Spearman rho test, it was found that there was a significant relationship between cognitive function and daily activities (p value = 0.000). Based on these findings, researchers recommend that the elderly improve their cognitive function in order to improve their ability to carry out daily activities. Thus, the elderly can remain independent and active in carrying out their routines every day.
PENINGKATAN PENGETAHUI MELALUI EDUKASI TENTANG PRE DAN POST CONFERENCE PADA PERAWAT DI RSU SARI MUTIARA LUBUK PAKAM Barus, Darwita Juniwati; Gultom, Rumondang; Sipayung, Rosetty Rita
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pengetahuan karena kurangnya informasi pelaksanaan oleh perawat pre dan post conference yang tepat memengaruhi apa yang akan dipelajari dalam tindakan keperawatan. Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dan perawat ruangan rawat inap di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam, pelaksanaan pre dan post conference belum dilakukan secara optimal, jika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka akan memiliki pengaruh tertentu terhadap keperawatan perawat setelah pelaksanaan sebelum dan sesudah pertemuan dan akhirnya berdampak pada mutu pelayanan Rumah Sakit. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan skill perawat dalam penerapan pre dan post conference. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu edukasi tentang pre dan post conference. Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan edukasi sebelum kegiatan diperoleh 75 % menjadi 100 % perawat mengerti dengan penjelasan materi pre dan post conference.
Aplikasi Kinerja Dosen Kesehatan Pada Kegiatan Pemberian Vaksin Boster Pada Masyarakat Di Lingkungan Kampus USM - Indonesia Sidabukke, Ida Ria Royentina; Barus, Darwita Juniwati; Lumbantoruan, Mestika
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran Covid-19 masih berlangsung terus hingga pada saat ini, untuk itu pemerintah berusaha untuk mengurangi penyebaran virus ini dengan melakukan kegiatan vaksin. Vaksinasi booster adalah vaksinasi COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu pemerintah dalam mengurangi penyebaran COVID-19, untuk meningkatkan imunitas mahasiswa dan masyarakat sekitar dengan dilaksanakannya vaksinasi booster. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster). Maka Universitas Sari Mutiara juga mendukung surat edaran tersebut bekerja sama dengan Kapolsek Medan Baru untuk menyelenggarakan vaksinasi COVID-19. Pentingnya vaksin booster dilakukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh dan memperpanjang masa perlindungan dari vaksinasi primer. Setelah dilakukan suntikan vaksin diharapakan untuk isirahat dantidak melakukakn aktivitas yang berat. Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi: melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor, Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut, Terapkan etika batuk bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah, Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker, menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala gangguan pernapasan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah terjadinya covid-19 sehingga semua orang bisa berkontribusi menjaga kesehatan serta kebersihan baik di dalam rumah maupun di luar rumah dan penghuni panti asuhan dapat mengetahui dan memahami pentingnya pencegahan penyakit virus covid-19.
Generasi Muda Bebas HIV AIDS Pada Remaja SMP Madya Utama Di Kecamatan Medan Perjuangan Barus, Darwita Juniwati; Simamora, Marthalena; Simanjuntak, Galvani
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus HIV AIDS diyakini seperti fenomena gunung es karena laporan resmi jumlah kasus tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya. Angka kasus juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, bahkan saat ini secara kumulatif jumlah mencapai 20.000 kasus di Suamtera Utara. Penderita HIV AIDS di kota Medan berada pada angka 5.573 kasus, dari jumlah tersebut didapatkan 55 orang (2,2%) diantaranya merupakan Pelajar/ Mahasiswa. Untuk itu diperlukan penanganan serius, terutama dalam upaya pencegahannya. Hal ini perlu didukung semua pihak yang terkait, pertama yang perlu dilakukan adalah pencegahan. Hal tersebut bisa dilakukan dalam bentuk sosialisasi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dari HIV AIDS. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang pecegahan dan penularan HIV/AIDS. Dengan menggunakan metode yang memberikan informasi kepada remaja melalui penyuluhan dan memberikan kesempatan kepada remaja untuk memberikan umpan balik. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat berupa Penyuluhan HIV-AIDS pada usia remaja di SMP Madya Utama yang berada ditengah kota Medan Perjuangan, berlangsung pada tanggal 3 Juli 2020 di kelas 8 dan 9. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 17 orang pelajar SMP Madya Utama. Walaupun dalam komunitas yang kecil namun diharapkan dapat dishare oleh peserta ke sekililingnya
Remaja Sadar Gizi (Redarzi) Pada Siswa/Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Npsn 10210130 Madya Utama Medan Barus, Darwita Juniwati; Rajagukguk, Tiara
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menerapkan pola hidup sehat dan teratur dapat diawali dengan kebiasaan yang perlu dilakukan seperti makan secara teratur, tidur yang cukup, rutin berolahraga dan lain sebagainya (Pratiwi & Soraya, 2022). Pola makan sehat sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi dalam tubuh. Pola makan sehat dimana mengonsumsi makanan yang sehat agar tubuh tidak terserang penyakit. Makanan yang dianjurkan untuk tubuh terdiri dari jenis makanan yang mengandung nutrisi. Makanan pokok dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Makanan yang sehat merupakan bagian yang esensial bagi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta sebagai dasar pemeliharaan kesehatan, baik bagi anak maupun orang dewasa. Konsumsi buah dan sayur sangat penting bagi masa pertumbuhan dan perkembangan, akan tetapi konsumsi buah dan sayur masih rendah terutama pada anak usia remaja. Siswa SMP adalah kelompok usia yang rentan akan konsumsi buah dan sayur. Pola makan mereka akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan serta pada kesehatan mereka di masa yang akan datang. Siswa SMP NPSN 10210130 Madya Utama Medan cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji dan jarang mengkonsumsi buah dan sayur serta sarapan pagi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memotivasi dan meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya makanan sehat dan bergizi. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah metode penyuluhan dengan terlebih dahulu melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kepada 33 siswa/siswi SMP kelas VII sampai dengan kelas IX. Setelah penyuluhan ini dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini menghasilkan output yaitu menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan siswa-siswi tentang pola makan sehat dan penting untuk mengkonsumsi buah dan sayur serta sarapan dipagi hari.
PELATIHAN PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN DAUN MANGKOKAN (POLYSCIAS SCUTELLARIA.BURM.F) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS PYOGENES, STAPHYLOCOCCUS AUREUS, PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN ESCHERICHIA COLI PADA SISWA MENEGAH KEJURUAN FARMASI PHARMA Furqon, Mainal; Suharyanisa; Barus, Darwita Juniwati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun mangkokan (Polyscias Scutellaria) sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau tanaman herbal, salah satunya antibakteri karna mengandung senyawa flavonoid. Tujuan penyuluhan ini untuk memberikan pemanfaatan daun mangkokan untuk obat yang diinfeksi bakteri. Hasil pelaksaan ini pada masyrakat dalam bentuk informasi dan edukasi pemanfaatan daun mangkokan dapat diolah menjadi ramuan sebagai antibakteri. Setelah melaksakan kegiatan pelatihan ini, masyarakat lebih mengetahui bahwa daun mangkokan yang selama ini hanya dijadikan sebagai tanaman liar ternyata sangat bagus untuk pengobatan antibakteri.