Articles
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Siska Sibua;
Grace Irene Viodyta Watung
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/aksara.7.3.1443-1450.2021
Indonesia still has a big problem in dealing with TB disease. The purpose of this study is to find out the Relationship between Family Support with Tuberculosis Treatment Compliance in east Bolaang Mongodow Regency. This research method uses this type of quantitative research. This study is an analytical observational study with the design used, it is called cross sectional study. Research has been conducted in East Bolaang Mongondow Regency from April 2021 to June 2021. The population in this study was 130 respondents. Based on the results of cross-tabulation between free variables (Family support) and bound variables (Adherence to tuberculosis patients) using chi square statistical tests obtained a value of p value = 0,000 so that it can be concluded there is a Family Support Relationship with tuberculosis treatment compliance in East Bolaang Mongodow Regency. It is expected to the East Mongodow District Health Office to be able to cooperate with the family in maximizing the role of the family in the treatment process of family members.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Siska Sibua;
Grace Irene Viodyta Watung
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/aksara.7.3.1443-1450.2021
Indonesia still has a big problem in dealing with TB disease. The purpose of this study is to find out the Relationship between Family Support with Tuberculosis Treatment Compliance in east Bolaang Mongodow Regency. This research method uses this type of quantitative research. This study is an analytical observational study with the design used, it is called cross sectional study. Research has been conducted in East Bolaang Mongondow Regency from April 2021 to June 2021. The population in this study was 130 respondents. Based on the results of cross-tabulation between free variables (Family support) and bound variables (Adherence to tuberculosis patients) using chi square statistical tests obtained a value of p value = 0,000 so that it can be concluded there is a Family Support Relationship with tuberculosis treatment compliance in East Bolaang Mongodow Regency. It is expected to the East Mongodow District Health Office to be able to cooperate with the family in maximizing the role of the family in the treatment process of family members.
Hubungan Lokasi Pemasangan Dengan Kejadian Flebitis Pada Pasien Yang Terpasang Infus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum X Manado
Ake Royke Calvin Langingi;
Grace Irene Viodyta Watung;
Siska Sibua;
Finni Fitria Tumiwa
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/aksara.8.2.1367-1376.2022
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Minimal tahun 2008, bahwa standar tentang kejadian flebitis yaitu ≤ 1,5%. Flebitis merupakan peradangan pada dinding pembuluh darah balik atau vena karena infeksi oleh komplikasi pemberian terapi intravena yang ditandai oleh bengkak, kemerahan sepanjang vena, nyeri, peningkatan suhu daerah insersi kanula dan penurunan kecepatan tetesan infus, yang muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam. Hal ini tidak boleh terjadi karena akan menambah masalah baru bagi pasien. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan lokasi pemasangan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Penelitian kuantitatif yang bersifat analitik observasional ini dilaksanakan melalui pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada pasien yang terpasang infus dan berlangsung selama 3 bulan (Desember 2018 sampai April 2019). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa lokasi pemasangan yang digunakan sebagian besar (51,2%) pada lokasi sefalika; Selanjutnya hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis cairan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jenis cairan berhubungan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Sebagai saran, Perawat ruangan harus lebih meningkatkan pengetahuannya lewat pelatihan-pelatihan mengenai pengendalian dan pencegahan infeksi, pelatihan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit, serta lebih banyak belajar tentang teknik-teknik pemasangan dan mengenali tanda-tanda terjadinya flebitis.Perawat ruangan harus menguasai lokasi-lokasi yang baik untuk pemasangan infus. Bagi pihak rumah sakit untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan penyediaan alat dan saran keperluan pemasangan infus dan tindakan invasif lainnya.
Hubungan Lokasi Pemasangan Dengan Kejadian Flebitis Pada Pasien Yang Terpasang Infus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum X Manado
Ake Royke Calvin Langingi;
Grace Irene Viodyta Watung;
Siska Sibua;
Finni Fitria Tumiwa
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/aksara.8.2.1367-1376.2022
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Minimal tahun 2008, bahwa standar tentang kejadian flebitis yaitu ≤ 1,5%. Flebitis merupakan peradangan pada dinding pembuluh darah balik atau vena karena infeksi oleh komplikasi pemberian terapi intravena yang ditandai oleh bengkak, kemerahan sepanjang vena, nyeri, peningkatan suhu daerah insersi kanula dan penurunan kecepatan tetesan infus, yang muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam. Hal ini tidak boleh terjadi karena akan menambah masalah baru bagi pasien. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan lokasi pemasangan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Penelitian kuantitatif yang bersifat analitik observasional ini dilaksanakan melalui pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada pasien yang terpasang infus dan berlangsung selama 3 bulan (Desember 2018 sampai April 2019). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa lokasi pemasangan yang digunakan sebagian besar (51,2%) pada lokasi sefalika; Selanjutnya hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis cairan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jenis cairan berhubungan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU X Manado. Sebagai saran, Perawat ruangan harus lebih meningkatkan pengetahuannya lewat pelatihan-pelatihan mengenai pengendalian dan pencegahan infeksi, pelatihan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit, serta lebih banyak belajar tentang teknik-teknik pemasangan dan mengenali tanda-tanda terjadinya flebitis.Perawat ruangan harus menguasai lokasi-lokasi yang baik untuk pemasangan infus. Bagi pihak rumah sakit untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan penyediaan alat dan saran keperluan pemasangan infus dan tindakan invasif lainnya.
Kejadian Diare Bayi 1−12 Bulan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu
Grace Watung
Jurnal Sains & Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Politeknik Baubau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (628.781 KB)
|
DOI: 10.57151/jsika.v1i2.44
Diarrhea is still one of the main causes of illness and death in almost all geographic areas in the world that can affect all age groups, but the highest morbidity and mortality occurs at the age of infants and toddlers. The death figures released by UNICEF last August 2018 show that globally around 2,000 children under the age of five die every day from diarrheal diseases. Of these, most or about 1,800 children per day die from diarrheal diseases due to lack of clean water, sanitation and basic hygiene. This study aims to determine the relationship between Clean and Healthy Behavior and the incidence of diarrhea in infants 1-12 months at the West Passi Health Center. This type of research is quantitative. The research design is descriptive analytic using cross sectional, where the type of research that emphasizes the time of measurement of data is the independent variable of clean and healthy living behavior and the dependent variable is the incidence of diarrhea. Research Results: Based on the results of statistical tests, p value = 0.009, so it can be concluded that there is a relationship between Clean and Healthy Life Behavior and the incidence of diarrhea in infants 1-12 months old at the West Passi Health Center. The dominant mother's PHBS is good and generally does not have diarrhea. Conclusion and Suggestion: For Puskesmas institutions, especially the organizers of the MCH program, to further improve health services for mothers and children to reduce the incidence of infant and child diarrhea.
Analisis Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Posyandu di Desa X
Ake Royke Calvin Langingi;
Grace Irene Viodyta Watung
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 1 No. 5 (2022): September 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55927/fjst.v1i5.1173
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui gambaran keaktifan lansia dalam mengikuti Posyandu di Desa X, Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masa lalu. Jumlah populasi 35 lansia yang hadir di posyandu dan sampel yang digunakan diambil secara total sampling yaitu 35 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat rekam medis pasien. Berdasarkan uji statistik deskriptif diperoleh hasil bahwa sikap lansia aktif mengikuti posyandu lansia sebanyak 12 lansia (34,3%). Keluhan fisik yang didapatkan menunjukkan keluhan ringan sebanyak 27 lansia (77,1%). Jarak dari rumah diperoleh dalam kategori dekat sebanyak 18 lansia (48,6%). Saran: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi lansia agar dapat meningkatkan aktivitas lansia dan mendukung keluarga untuk berkunjung ke Posyandu.
Analisis Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Posyandu di Desa X
Ake Royke Calvin Langingi;
Grace Irene Viodyta Watung
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 1 No. 5 (2022): September 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55927/fjst.v1i5.1173
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui gambaran keaktifan lansia dalam mengikuti Posyandu di Desa X, Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masa lalu. Jumlah populasi 35 lansia yang hadir di posyandu dan sampel yang digunakan diambil secara total sampling yaitu 35 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat rekam medis pasien. Berdasarkan uji statistik deskriptif diperoleh hasil bahwa sikap lansia aktif mengikuti posyandu lansia sebanyak 12 lansia (34,3%). Keluhan fisik yang didapatkan menunjukkan keluhan ringan sebanyak 27 lansia (77,1%). Jarak dari rumah diperoleh dalam kategori dekat sebanyak 18 lansia (48,6%). Saran: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi lansia agar dapat meningkatkan aktivitas lansia dan mendukung keluarga untuk berkunjung ke Posyandu.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Desa X Wilayah Kerja Puskesmas X
Grace Irene Viodyta Watung;
Siska Sibua
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/aksara.9.1.293-302.2023
Exclusive breastfeeding in Indonesia needs to be increased, namely breastfeeding immediately (approximately one hour after birth) until the baby is 6 months old and providing colostrum which contains all the nutrients needed by newborns and protects the baby from disease. Busy work and reasons to maintain breast beauty are some of the reasons mothers do not give additional food to babies other than breast milk. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers with exclusive breastfeeding for infants in X Village, X Health Care Centre Area. The type of research used is descriptive analytic method with a cross-sectional study approach. The population in this study were all (mothers) who had babies of 6-12 months in X Village, X Health Care Centre Area amounting to 32 people, which were determined using total sampling. Data were analyzed using the chi-square statistical test with a significance level of 95% (α): 0.05. Based on the results of statistical tests using chi-square for bivariate analysis between the relationship between knowledge and exclusive breastfeeding, the value of -value = 0.005 is smaller than the value of = 0.05. It means that H0 is rejected, then there is a relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding. For bivariate analysis of the relationship between mother's attitude and exclusive breastfeeding, p value = 0.017 is smaller than = 0.05, meaning Ho is rejected, there is a relationship between mother's attitude and exclusive breastfeeding for infants in Belengan Village. The conclusions in this study are the knowledge and attitudes of mothers about exclusive breastfeeding to infants in Belengan Village are generally good; exclusive breastfeeding for infants is mostly appropriate; there is a relationship between knowledge and exclusive breastfeeding in X Village, X Health Care Centre Area; there is a relationship between mother's attitude and exclusive breastfeeding in X Village, X Health Care Centre Area. Suggestions in this study are for health workers to further improve health services, especially for posyandu cadres about exclusive breastfeeding. Promote education about exclusive breastfeeding. For institutions to add literature for the development of science and health as well as assist the implementation of the teaching and learning process; for mothers to increase their knowledge and apply exclusive breastfeeding to infants for the purpose of smooth growth and development.
Edukasi Bagi Masyarakat Desa Mopuya Tentang Pencegahan Tuberkulosis
Finni Tumiwa;
Finni Fitria Tumiwa;
Angelia Pondaag;
Grace I. V. Watung;
Ake R. C. Langingi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.1 Desember (2022): SPECIAL ISSUE
Publisher : Cv. Utility Project Solution
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (607.936 KB)
Indonesia memiliki permasalahan besar dalam menghadapi penyakit TBC. Indonesia sendiri menempati urutan ketiga terbanyak kasus TB di dunia setelah India dan China. Peningkatan pencegahan penyakit tuberkulosis terus dilakukan dan telah di tanggulangi dengan beberapa strategi dari Kementrian Kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan perluasan pelayanan DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). DOTS merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis melalui penyuluhan atau pemberian edukasi sesuai dengan budaya setempat, mengenai tuberkulosis pada masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat dan pasien tuberkulosis, serta menyediakan akses dan standar pelayanan yang diperlukan bagi seluruh pasien tuberkulosis. Metode yang digunakan adalah metode ceramah interaktif dan tanya jawab, metode pre test, intervensi dan post test. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan dari pasien tuberculosis yaitu pengetahuan serta perilaku penderita berhubungan dengan kesembuhan pasien tuberculosis. Hasil penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan tuberculosis. Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkesinambungan dari pihak terkait dan institusi khususnya dalam hal pencegahan tuberculosis agar penderita tuberkulosis dapat diminimalisir.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Pada Remaja di IGD RSU Gmim Kalooran Amurang
Indry Kalangi;
Siska Sibua;
Grace Watung
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 6 (2023): Juli
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.8106268
Background: Improving health status, which is a form of public health development, has not been running optimally because there are still various problems found. Non-communicable diseases have recently become a cause of morbidity and mortality in several countries including Indonesia. Changes in lifestyle and changes in diet are still one of the most common causes of digestive disorders, including dyspepsia.Objective: The purpose of the study was to analyze the relationship between diet and the incidence of dyspepsia in teenager in the emergency room of GMIM Kalooran Amurang Hospital. Methods: This study used cross sectional research design which means studying the dynamics of the relationship between the independent variable with the dependent variable. The population taken in this study were all teenager aged 15-18 years who entered the emergency room of GMIM Kalooran Amurang Hospital, totaling 34 respondents. The sample in this study was taken by means of total sampling. data analysis using chi-square test. Results: Based on the results of statistical tests using chi-square obtained Ï-value = 0.035. From the results of the analysis, the OR value = 8.167 means that a good diet has a chance of 8.167 times better to prevent dyspepsia in adolescents. Conclusion: The results of statistical tests using chi-square there is a relationship between diet and the incidence of dyspepsia in teenager in the emergency room of GMIM Kalooran Amurang Hospital. Based on the results of this study, it is necessary to conduct counseling or health promotion, especially on diseases that easily occur in teenager related to diet and healthy lifestyle.