Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Critical Path Identification and Time Estimation in Construction: Application of PDM and PERT: Identifikasi Jalur Kritis dan Estimasi Waktu dalam Konstruksi: Penerapan PDM dan PERT Dirawan, Gufran Darma; Firnawati, Firnawati; Risqiayah, Umara Hasmarani; Nurfadhila, Ulfaizahsyahrir; Aprianty, Dwi Wahyuni; Ramadhani, Noor Fadhilla
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue 1 December 2024: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v1i6.2437

Abstract

This study discusses the importance of scheduling in construction projects, particularly the application of the Precedence Diagram Method (PDM) and the Program Evaluation and Review Technique (PERT) to enhance time efficiency and identify critical activities. Project scheduling is a key element that ensures the project progresses according to plan and is completed on time. PDM serves to illustrate the sequence and interrelationships between activities through node representation, allowing the identification of the critical path. Meanwhile, PERT uses a probabilistic approach with three time estimates to anticipate variations and uncertainties in activity durations. A case study of a health center construction project in Banteang Regency demonstrates that the application of PDM and PERT, compared to the S-curve method, can optimize resource allocation, minimize the risk of delays, and ensure scheduling efficiency. With the support of software like Microsoft Project, the implementation of these two methods is expected to improve project control and ensure timely completion. Abstrak Penelitian ini membahas pentingnya penjadwalan dalam proyek konstruksi, khususnya penerapan metode Precedence Diagram Method (PDM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk meningkatkan efisiensi waktu dan identifikasi kegiatan kritis. Penjadwalan proyek merupakan elemen kunci yang memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan selesai tepat waktu. PDM berfungsi untuk menggambarkan urutan dan keterkaitan antar kegiatan melalui representasi node, sehingga memungkinkan identifikasi jalur kritis. Sementara itu, PERT menggunakan pendekatan probabilistik dengan tiga estimasi waktu untuk mengantisipasi variasi dan ketidakpastian dalam durasi kegiatan. Studi kasus pembangunan puskesmas di Kabupaten Banteang menunjukkan bahwa penerapan metode PDM dan PERT, dibandingkan dengan metode kurva-S, dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya, meminimalisir risiko penundaan, dan memastikan efisiensi penjadwalan. Dengan dukungan software seperti Microsoft Project, penerapan kedua metode ini diharapkan dapat meningkatkan pengendalian proyek dan memastikan penyelesaian yang tepat waktu.
Prediksi Kebutuhan Kapasitas Dermaga Berdasarkan Tren Perubahan Pola Penyeberangan Muhibuddin, Andi Firman; Alfadin Nur, Dewa Sagita; Fada, Andi Tenri; Rizqiyah, Umara Hasmarani; Firnawati, Firnawati
Urban and Regional Studies Journal Vol. 7 No. 2 (2025): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2025
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v7i2.6216

Abstract

Penelitian ini mengkaji kebutuhan kapasitas dermaga pelabuhan penyeberangan di Pelabuhan Pomako, Papua dengan mempertimbangkan perubahan pola penyeberangan. Permasalahan utama adalah ketidakseimbangan antara kapasitas kapal dan fluktuasi permintaan penumpang serta kendaraan, yang berdampak pada operasional pelabuan. Metode yang digunakan adalah proyeksi ekonometrik berbasis analisis regresi menggunakan data time-series pada rentang tahun 2017–2021, yang mengaitkan jumlah pengguna pelabuhan, baik itu jumlah penumpang, motor serta angkutan ringan dan berat dengan variabel ekonomi dan demografi seperti PDRB dan jumlah penduduk. Hasil proyeksi menunjukkan peningkatan signifikan kebutuhan kapasitas dermaga seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi, dengan proyeksi peningkatan jumlah penumpang hingga 36,6% dan kendaraan angkutan ringan dan berat masing-masing hingga 57,7% dan 35,5% pada tahun 2030. Hasil penelitian menyimpulkan kapasitas dermaga saat ini perlu ditingkatkan untuk mengakomodasi lonjakan permintaan dan mengoptimalkan pelayanan pelabuhan agar efisien dan berkelanjutan. Rekomendasi ini penting untuk mendukung kelancaran mobilitas dan distribusi barang di wilayah Papua. This study examines the dock capacity requirements at Pomako Ferry ports, considering changing crossing patterns. The primary issue is the imbalance between vessel capacity and the fluctuating demand for passengers and vehicles, which impacts port operations. The method used is an econometric projection based on regression analysis using time-series data from 2017 to 2021, linking the number of port users—including passengers, motorcycles, and light and heavy vehicles—with economic and demographic variables such as GRDP and population. The projection results indicate a significant increase in dock capacity needs in line with economic and population growth, with passenger numbers expected to rise by 36.6%, and light and heavy vehicle transport by 57.7% and 35.5%, respectively, by 2030. The study concludes that the current dock capacity must be enhanced to accommodate demand surges and optimize port services for efficiency and sustainability. These recommendations are crucial to support smooth mobility and goods distribution in the Papua region.
Sosialisasi Literasi Kewirausahaan Bagi Wirausaha Pemula Sitorus, Mentari Septanya; Hasmarani, Umara; Jusbaeni, Jusbaeni; Shiber, Nahridzah Mahjubuh; Firnawati, Firnawati
PENGABDI PENGABDI: VOL. 6, NO.1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v6i1.72280

Abstract

Abstrak. Permasalahan pengangguran dan rendahnya pemahaman tentang dunia usaha di kalangan generasi muda menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan ekonomi nasional. Banyak wirausaha pemula yang memulai usaha tanpa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup, sehingga berdampak pada kegagalan usaha dalam waktu singkat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kewirausahaan bagi wirausaha pemula, khususnya di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Literasi kewirausahaan mencakup pemahaman terhadap konsep, nilai, keterampilan, dan etika dalam berwirausaha, serta kemampuan memanfaatkan peluang, teknologi, dan jejaring usaha. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu persiapan (pendataan peserta dan penyusunan materi), pelaksanaan (sosialisasi melalui ceramah, simulasi, dan diskusi), serta monitoring dan evaluasi (umpan balik dan pengisian kuesioner). Peserta kegiatan berjumlah 30 orang dengan latar belakang sebagai mahasiswa dan wirausaha pemula. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif yang digunakan sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta. Indikator keberhasilan meliputi peningkatan pada tujuh aspek utama: pemahaman dasar kewirausahaan, identifikasi peluang usaha, perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, pemanfaatan teknologi digital, kemampuan berjejaring, serta etika dan tanggung jawab sosial. Berdasarkan hasil kuesioner, terjadi peningkatan pemahaman peserta dari 35% pada saat pre-test menjadi 60% setelah kegiatan (post-test). Selain itu, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif dalam diskusi, yang mencerminkan adanya perubahan pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.  Kata Kunci: sosialisasi, literasi, wirausaha, pemula, generasi muda
The Effectiveness of Green Belt Vegetation in Reducing Air Pollution and Noise Firnawati, Firnawati; Rizqiyah , Umara Hasmarani; Muhibuddin , Andi Firman
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1724

Abstract

Rapid urbanization and industrialization in the modern world have led to increased urban pollution. Road traffic is considered a major source of air and noise pollution, negatively impacting the environment and human health. Roadside green infrastructure, also known as green belts, has the potential to reduce air pollution and noise from traffic by increasing the distribution of plants that effectively absorb pollutants. Vegetation along roads, in addition to acting as a noise barrier, also plays a role in controlling urban air pollution. Studies show that plants can reduce air pollutant content through natural absorption and filtration processes. Meanwhile, noise reduction by vegetation is influenced by the type of vegetation, the level of vegetation density, and the planting combination. The type of vegetation is related to the thickness and flexibility of the leaves. The plant with the highest dust absorption capacity is the Mango Tree (Mangifera indica) at 0.531 g/m2 . Then the second highest is the Saga Tree (Adenanthera pavonina ) at 0.224 g/ m2 . Meanwhile, the Kaya Tree (Khaya anthotheca) has the lowest dust absorption capacity, namely 0.212 g/m 2 . Land with vegetation is more effective in reducing noise compared to land without vegetation. The greater the distance from the noise source, the higher the level of noise reduction, with a distance of 10 m being set as the minimum limit for green belts.
Enhancing Digital Skills and Visual Innovation through Cloud-Based Design Platforms among Vocational Education Students Jusbaeni, Jusbaeni; Rizqiyah, Umara Hasmarani; Firnawati, Firnawati; Ninsyi, Dewi Satriyati; Izmi, Siti Asmaulul
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 3 Issue 1 December 2025: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v3i1.2545

Abstract

This community engagement program aims to enhance digital competencies and visual innovation skills among students in vocational education institutions through training using cloud-based graphic design platforms. In the era of digital transformation, the ability to produce effective visual content has become essential for supporting communication, learning activities, and creative entrepreneurship. The program was delivered through an intensive workshop covering fundamental principles of graphic design, visual communication, and hands-on practice in creating digital media using an online design application. Demonstration-based learning and direct mentoring were employed to ensure participants developed strong understanding of layout, color theory, typography, and visual composition. The results indicate significant improvements in participants’ ability to produce informative, visually appealing, and communication-oriented designs. Additionally, the training fostered creativity, digital literacy, and confidence in utilizing design technology for academic purposes and potential entrepreneurial initiatives. These findings highlight that cloud-based design tools offer an effective strategy for strengthening 21st-century competencies within vocational education settings.