Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dari Lidah Buaya kepada Masyarakat Dukuh Lawang Desa Jurug Boyolali sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Kesehatan Dewi, Aptika Oktaviana Trisna; Setiawan, Bulan Nur; Damayanti, Fitria
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.291

Abstract

Pengetahuan dan kesadaran akan protokol kesehatan masyarakat di Dukuh Lawang, Desa Jurug Boyolali yang rendah mengakibatkan banyak terjadinya klaster keluarga penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Penggunaan hand sanitizer sebagai sarana pembersih tangan saat pandemi Covid-19 sangat dianjurkan jika tidak ditemukan adanya air dan sabun. Selain itu hand sanitizer dianggap praktis dalam penggunaannya dan bisa dibawa saat beraktivitas. Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta melakukan kegiatan pelatihan pembuatan produk hand sanitizer dari liday buaya sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat Desa Jurug, Boyolali, Jawa Tengah di tengah penularan virus Covid-19 yang begitu cepat. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara penyuluhan dan praktik langsung pembuatan produk handsanitizer dengan komposisi etanol 70%, lidah buaya dan minyak esensial lemon. Pelatihan dihadiri oleh 14 perwakilan kepala keluarga untuk menghindari kerumunan. Luaran dari pelatihan ini adalah peserta telah mengetahui dan mampu membuat serta menggunakan hand sanitizer lidah buaya dengan baik dan bijak serta mengetahui manfaat dari produk yang dibuat.
ANALISIS SIFAT KIMIA TEPUNG DAN PATI SORGUM DARI VARIETAS BIOGUMA DAN LOKAL DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, INDONESIA Adnan Nur Avif; Aptika Oktaviana TD
Lantanida Journal Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : UIN AR-RANIRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/lj.v8i2.8120

Abstract

Sorghum is a cereal that thrives in arid areas. In Indonesia, sorghum has been cultivated in several regions, but the quantity is still limited. The objective of this study was to determine the chemical properties of Bioguma sorghum developed by the Ministry of Agriculture where is grown in Nusa Tenggara Timur compared to local varieties of red sorghum. Sorghum flour and starch were analyzed for crude protein, water, ash, fat, and crudes fiber, starch and its components, and mineral profiles (calcium, iron, and zinc). Statistical analysis showed significant differences in nutrient composition in the flour and starch of Bioguma sorghum and red sorghum. The amylose content in flour affects the swelling and solubility of sorghum.
UJI ANTIOKSIDAN TEH DAUN SIRSAK DENGAN TAMBAHAN DAUN PANDAN SEBAGAI PERISA ALAMI Aptika Oktaviana Trisna Dewi
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v2i2.4389

Abstract

Indonesia dengan kekayaan tanaman obat yang sangat beragam berpotensi untuk dikembangkan sebagai sediaan tanaman obat dalam bentuk teh sehingga mudah untuk dikonsumsi. Salah satu tanaman obat yang dapat dikembangkan adalah daun sirsak. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi antioksidan pada teh daun sirsak. Formula yang diuji dibuat dengan komposisi teh hijau, daun sirsak dan daun pandan. Variasi dilakukan pada komposisi daun sirsak dan daun pandan masing-masing 30% : 50% (F1) ; 40% : 40% (F2) dan 50% : 30% (F3). Pengujian yang akan dilakukan adalah uji organoleptis dan uji antioksidan menggunakan DPPH. Hasil penelitian menujukkan secara organoleptis terlihat bahwa pengaruh penambahan jumlah daun sirsak akan menimbulkan rasa yang lebih pahit atau getir seperti jamu. Sedangkan penambahan daun pandan tidak menimbulkan perubahan signifikan pada rasa, namun dapat menimbulkan aroma pandan yang cukup kuat. Pengujian aktivitas antioksidan ditunjukkan melalui persentase hambat terhadap senyawa radikal DPPH. Hasilnya menunjukkan untuk F1 menghambat 51%, F2 menghambat 63%, F3 menghambat 61%, masing-masing pada konsentrasi seduhan teh 100 ppm.   Kata kunci : teh, daun sirsak, daun pandan, antioksidan
Analisis Kandungan Zat Gizi, Fenol, Flavonoid, Fitat, dan Tanin pada Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) Adnan Nur Avif; Aptika Oktaviana Trisna Dewi
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2022.6.2.7083

Abstract

This research studied the nutrition, phenols, flavonoids, phytates, and tannins of kawali and bioguma sorghum. The samples were obtained from marketplaces harvested in East Nusa Tenggara. Analysis of nutrients in sorghum includes tests for water content (gravimetry), ash (ashing), fat (soxhlet), crude fiber (enzymatic), and protein (kjeldahl). The water content, protein, fat, ash, and crude fiber content in the Kawali variety was relatively higher than in the Bioguma variety. Still, the carbohydrate content (by difference) was lower, namely 72.92% and 77.47% for the Bioguma variety. Phytate content (403.95 vs. 105.59) mg/100g, phenolics (1519.88 vs. 591.76) mg/100g, tannins (611.50 vs. 155.35) mg/100g, and flavonoids (42.45 vs. 10.52) mg/100g in kawali sorghum are almost four times higher than the bioguma variety. Two varieties of sorghum have different appearances and nutritional contents. The Kawali variety of sorghum has higher phenol, flavonoid, tannin, and phytate content than the Bioguma variety.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kandungan zat gizi, fenol, flavonoid, fitat, dan tanin dari sorgum jenis kawali dan bioguma. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari lokapasar yang dipanen di Nusa Tenggara Timur. Analisis zat gizi dalam sorgum meliputi uji kadar air (gravimetri), abu (pengabuan), lemak (soxhlet), serat kasar (enzimatis), dan  protein (kjeldahl). Analisis komponen non gizi meliputi fitat, fenolik, tanin, dan flavonoid dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air, protein, lemak, abu, dan serat kasar dalam varietas kawali relatif lebih tinggi dibandingkan dengan varietas bioguma. Adapun kadar karbohidrat (by difference) lebih rendah yaitu sebesar 72,92% dan 77,47% untuk varietas Bioguma. Kadar senyawa fitat (403,95 vs 105,59) mg/100g, fenolik (1519,88 vs 591,76) mg/100g, tanin  (611,50 vs 155,35) mg/100g dan flavonoid (42,45 vs 10,52) mg/100g dalam sorgum kawali lebih tinggi hampir empat kali lipat dibanding varietas bioguma. Kedua varietas sorgum tersebut memiliki penampilan dan kandungan zat gizi yang berbeda. Sorgum varietas kawali memiliki kandungan fenol, flavonoid, tanin, dan fitat yang lebih tinggi dibandingkan varietas bioguma.
ANALISIS KADAR ANTOSIANIN PADA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) SEGAR DAN KERING DENGAN METODE pH DIFERENSIAL Aptika Oktaviana Trisna Dewi; Dila Rahmawati Yusri
Jurnal Farmasindo Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ungu, dan biru pada buah, sayuran, dan bunga. Struktur kimia antosianin cenderung kurang stabil dan mudah mengalami degradasi. Antosianin lebih stabil pada larutan asam dibanding larutan basa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar antosianin dari bunga telang segar dan bunga telang kering. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu bunga telang segar dan bunga telang kering yang diambil dari perkebunan di Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 95% yang ditambahkan dengan HCl 1% hingga pH pelarut mencapai 1,5. Maserasi dilakukan selama 24 jam. Kadar antosianin ditentukan dengan Spektrofotometer UV-Vis. Pengujian statistik dilakukan dengan SPSS meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Mann Witney. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kadar antosianin pada bunga telang kering yaitu 1,666 ± 0,155 mg/100gram dan kadar antosianin bunga telang segar sebesar 1,453 ± 0,031 mg/100gram. Pengujian secara statistik diperoleh hasil bahwa kedua sampel tidak ada perbedaan yang signifikan ditunjukan oleh hasil Asymp sig 2 tailed >0,05.
Training on Making Hand Washing Liquid Soap from Green Tea at PKK Mothers in Kranggan Village, Polanharjo, Klaten as an Effort to Improve Community Health and Economy Aptika Oktaviana Trisna Dewi
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 5 No 1 (2024): Teknologi Tepat Guna (JPTTG)
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jpttg.v5i1.1498

Abstract

Abstract: Green tea is a plant that contains phytochemicals, namely polyphenols, alkaloids, volatile oils, polysaccharides, amino acids, lipids, and vitamin C. Flavonoids have antioxidant, anti-inflammatory, anti-allergic, and antibacterial activity. These advantages can be increased in terms of benefits and economic value by making it in the form of liquid soap. The addition of green tea is expected to increase the antioxidant effect of the soap preparations made. The study aims to provide training on making liquid hand-washing soap from steeping green tea leaves. The training activity for making liquid hand-washing soap with the addition of green tea was carried out as an effort to increase health independence and provide entrepreneurial provisions for the PKK community in Kranggan Village, Polanharjo, Klaten. The training was attended by 20 participants with presentation methods and practice in making liquid hand-washing soap. The result of this service activity is that the community knows how to make hand-washing soap from green tea and knows the function of the ingredients used in the process of making hand-washing soap.   Keywords: training, devotion, liquid soap, green tea
EDUKASI PENGGUNAAN PELARUT DALAM SEDIAAN OBAT SIROP PADA WALI MURID DI PAUD NUSA INDAH, CEMANI, SUKOHARJO Dewi, Aptika Oktaviana Trisna; Putri, Vania Santika; Winarni, Arum Asih
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v3i2.75

Abstract

Kasus bidang kesehatan yang sedang marak di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 di Indonesia, salah satunya adalah kejadian gagal ginjal akut (GGA) pada anak yang diduga karena penggunaan pelarut pada sirop. Sirop obat diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi tentang penggunaan pelarut dalam sediaan sirop serta memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memastikan keamanan suatu obat yang dikonsumsi. Kegiatan ini dihadiri 19 peserta dengan metode pelaksanaan berupa presentasi dan praktik penggunaan aplikasi cek BPOM. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah teredukasinya wali murid di PAUD NUSA INDAH, Cemani, Sukoharjo tentang tentang fungsi atau kegunaan pelarut sintetis di dalam sediaan obat sirop. Peserta mengetahui tentang bahaya cemaran pelarut sintetis yang melebihi ambang batas, jika dikonsumsi terutama pada anak-anak. Selain itu, perserta juga dapat melakukan pengecekan secara mandiri menggunakan aplikasi BPOM untuk memastikan keamanan obat sirop. Pelatihan tersebut disambut baik oleh wali murid yang mengikuti, serta berharap adanya kegiatan serupa untuk menambah wawasan terutama di bidang kesehatan.
Total Fenolik, Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms): Total Phenolic, Flavonoid, and Antioxidant Activity of Water Hyacinth Extract and Fraction (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Aptika Oktaviana Trisna Dewi; Adnan Nur Avif
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i2.1728

Abstract

Water hyacinth is a very fast growing aquatic weed. It contains active compounds including flavonoids, alkaloids, steroids, terpenoids, anthocyanins, tannins, phenolics, anthraquinones and quinones. These compounds can be used as antioxidant, antibacterial, antifungal, antitumor, anticancer, anticoronary and antiinflammatory agents. The purpose of this study was to determine the levels of phenolic and flavonoid in water hyacinth plant extracts and fractions and the IC50 value which describes the level of antioxidant effectiveness. The extract was obtained by maceration using ethanol as a solvent. Fractionation of water hyacinth ethanol extract using n-hexane, ethyl acetate and water as solvents. Antioxidant test used DPPH method. Total flavonoid on the ethanol extract were 0.023±0.0015gEQ/g, the ethyl acetate fraction 0.028±0.0015gEQ/g, the n-hexane fraction 0.008±0.0005gEQ/g, and the water fraction 0.002±0.0005gEQ/g. Total phenolic of water hyacinth herb in ethanol extract were 5.403±0.910mgGAE/g, ethyl acetate fraction was 1.810±0.225mgGAE/g, n-hexane fraction was 0.457±0.290mgGAE/g and water fraction was 0.147±0.151mgGAE/g. The IC50 value for the ethanol extract was 48.64mg/L, the ethyl acetate fraction was 223.27mg/L, the water fraction was 451.86mg/L, and the n-hexane fraction was 845.00mg/L. Keywords: antioxidant, water hyacinth, phenolic, flavonoids Abstrak Eceng gondok merupakan gulma air yang sangat cepat pertumbuhannya. Keberadaannya di perairan mengakibatkan kerugian yang besar bagi lingkungan, sosial maupun ekonomi. Namun di sisi lain, eceng gondok memiliki kandungan senyawa aktif flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid, antosianin, tannin, fenolik, antraquinon dan quinon. Senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agen antioksidan, antibakteri, antifungi, antitumor, antikanker, antikoroner dan antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar fenolik dan flavonoid pada ekstrak dan fraksi tanaman eceng gondok serta nilai IC50 yang menggambarkan efektivitas antioksidannya. Ekstrak diperoleh dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Fraksinasi terhadap ekstrak etanol eceng gondok menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil uji flavonoid pada ekstrak etanol yaitu 0,023±0,0015gEQ/g, fraksi etil asetat 0,028±0,0015gEQ/g, fraksi n-heksana 0,008±0,0005gEQ/g, dan fraksi air 0,002±0,0005gEQ/g. Hasil uji kadar fenolik herba eceng gondok pada ekstrak etanol sebesar 5,403 ± 0,910mgGAE/g, fraksi etil asetat sebesar 1,810 ± 0,225mgGAE/g, fraksi n-heksana sebesar 0,457 ± 0,290mgGAE/g dan fraksi air adalah sebesar 0,147 ± 0,151mgGAE/g. Nilai IC50 untuk ekstrak etanol sebesar 48,64 mg/mL, fraksi etil asetat sebesar 223,27 mg/mL, fraksi air 451,86 mg/mL, fraksi n-heksana 845,00 mg/mL. Kata Kunci: antioksidan, eceng gondok, fenolik, flavonoid
Peningkatan Pengetahuan dan Pemeriksaan Kesehatan Asam Urat pada Masyarakat di Desa Temuwuh RT02 RW06, Polokarto, Jawa Tengah Dewi, Aptika Oktaviana Trisna; Yuniar, Winda; Khotimah, Dwi Khusnul
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i4.9247

Abstract

Asam urat (gout) terjadi pada satu hingga dua persen orang dewasa, dan merupakan kasus artritis inflamasi terbanyak khususnya pada pria. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit asam urat. Tingkat pengetahuan yang baik akan meningkatkan keaktifan seseorang dalam memelihara kesehatannya. Kegiatan ini dihadiri 43 orang masyrakat Desa Temuwuh RT 02 RW 06, Bugel, Polokarto yaitu 86% wanita dan 14% laki-laki. Rentang usia peserta 31-75 tahun. Metode yang dilakukan meliputi tes pendahuluan, edukasi, evaluasi pasca edukasi dan pengecekan kadar asam urat dalam darah. Tingkat pengetahuan peserta tentang asam urat sebelum edukasi yaitu 41,38% berpengetahuan baik dan 58,62%berpengetahuan cukup. Hasil pengukuran menunjukkan 29,7% dari total peserta wanita memiliki nilai asam urat yang melebihi normal. Kegiatan ini memberikan wawasan mengenai asam urat secara umum mulai dari gejala, penyebab, nilai normal hingga pengobatannya melalui obat medis maupun terapi menggunakan obat tradisional. Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan khususnya dengan memberikan edukasi mengenai penggunaan obat tradisional dalam membantu terapi penyakit degeneratif.
Antioxidant and Antibacterial Activities of Silver Nanoparticles Biosynthesized by Leaf Foeniculum vulgare Mill. Ethanolic Extract Susanto, Nindita Clourisa Amaris; Ermawati, Dian Eka; Rohmani, Sholicha; Hanifah, Fitria Lidini; Nafisa, Fadhila Dian; Prastia, Echa Hana; Nurkhasanah, Siti; Megasari, Anis Laela; Dewi, Aptika Oktaviana Trisna
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 6 (2025): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i6.11022

Abstract

Silver nanoparticles can be synthesized using biosynthesis methods assisted by plant extracts and can be applied as antibacterials. Hence, this study aimed to synthesize silver nanoparticles from different concentrations of AgNO3 precursor solutions using ethanol extract from fennel leaves. The influences of various AgNO3 concentrations and the volume ratios of AgNO3 solutions and leaf extracts on the activities were observed. The samples were investigated using a UV-Vis spectrophotometer, and the Surface Plasmon Resonance (SPR) absorbance was attained at 410-415 nm, representing the silver nanoparticle formation. The findings showed that the optimal ratio of precursor solution and extract was 10:1. In contrast, the optimal temperature was at 70 ° C. The size of nanoparticles was estimated using the Particle Size Analyzer (PSA), exhibiting that the different AgNO3 concentrations did not significantly change their sizes. The yields demonstrated that the antioxidant activities for nanoparticles synthesized with AgNO3 concentrations of 0.001 and 0.005 M were 153.56 ± 0.09 μg/mL and 0.005 M 111.42 ± 0.15μg/mL, respectively. The results showed higher inhibition zones of antibacterial activity obtained by silver nanoparticles with 0.005 M AgNO3 as compared to those of 0.001 M AgNO3.