Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Terapi Latihan terhadap Kasus Fraktur 1/3 Medial Dekstra Dengan Pemasangan Plate And Screw Abidin, Zainal; Amanati, Suci; Amin, Akhmad Alfajri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.359 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v7i1.43

Abstract

Fraktur femur 1/3 medial adalah patah tulang yang terjadi pada tulang paha bagian kanan yang terletak pada 1/3 bagian tengah tulang. Salah satu penyebab fraktur karena adanya tekanan atau hantaman yang sangat keras dan diterima secara langsung oleh tulang. Plate And Screw berarti suatu alat untuk fiksasi internal yang berbentuk pipih yang disertai alat berbentuk silinder padat untuk menfiksasi daerah yang mengalami perpatahan. Terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot, mengurangi nyeri dan oedema. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita fraktur femur 1/3 medial dengan pemasangan plate and screw. Penelitian ini dilakukan di RSU Tugurejo Semarang. pada bulan Maret tahun 2013. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing (MMT). Analisa data berupa deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan data kualitatif dan data kuantitatif yang menggunakan uji t untuk membuktikan adanya pengaruh tiap-tiap variabel. Variabel terikat berupa terapi latihan (static contraction, active exercise, dan passive exercise), sedangkan variabel bebas berupa pengukuran kekuatan otot. Kekuatan otot sebelum dan sesudah penanganan terapi latihan berupa static contraction, active exercise, dan passive exercise dengan pemasangan plate and screw tidak sama. Misal, pada kekuatan otot fleksor hip dengan thitung = -4,000 dengan Sig. = 0,004 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan terapi latihan berupa static contraction, active exercise, dan passive exercise dapat meningkatkan kekuatan otot, mengurangi nyeri pada penderita fraktur femur 1/3 medial dengan pemasangan plate and screw.?Kata Kunci : Terapi latihan, Fraktur, Plate and Screw
Efektivitas Chest Physiotheraphy pada Sindroma Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT) : Case Report Amanati, Suci
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 6 No. 2 (2023): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v6i2.29847

Abstract

Latar belakang Sindroma Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT) adalah penyakit obstruksi saluran yang ditemukan pada penderita pasca tuberkulosis paru dengan lesi paru yang minimal yang masih sering ditemukan pada pasien pasca tuberkulosis. Problematika yang timbul pada pasien dengan kondisi sindroma obtruksi pasca tuberkulosis (SOPT) yaitu adanya sesak napas, penurunan sangkar thoraks serta menurunnya aktivitas fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas dari pemberian Chest Physiotherapy pada kasus SOPT. Chest Physiotherapy diberikan sebanyak 4x. Evaluasi Pengukuran yang digunakan yaitu dengan skala borg untuk sesak nafas, antopometri untuk ekspansi sangkar thorax dan Skala London Chest Activity of Daily Living (LCADL) untuk aktifitas fungsional pasien. hasil dari penatalaksanaan fisioterapi yang dilaksanakan berupa adanya penurunan sesak napas, peningkatan ekspansi sangkar thoraks serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Osteoarthritis Genu Bilateral Grade 3 dengan Modalitas Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan Amrullah, Daffa; Amanati, Suci
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 3 (2024): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i3.15181

Abstract

Osteoarthritis(OA) merupakan kelainan degeneratif sendi sinovial yang bersifat multifaktorial dan berkembang secara perlahan dan ditandai dengan degradasi tulang rawan artikular dan matriks tulang yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan permanen pada tulang rawan artikular dan jaringan sendi lainnya. OA dapat menyerang sendi mana pun, paling sering adalah sendi lutut (41%). Permasalahan yang sering ditemui pada kasus OA lutut adalah nyeri pada lutut kanan dan kiri, penurunan lingkup gerak fleksi lutut kanan dan kiri, penurunan kekuatan kelompok otot quadriceps kanan dan kiri, serta penurunan aktivitas fungsional. Adapun modalitas fisioterapi yang dapat diberikan adalah Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan berupa quadriceps setting dan straight leg raise. TENS merupakan arus listrik bertegangan rendah yang dapat untuk mengurangi nyeri pada pasien OA lutut dan memfasilitasi peningkatan lingkup gerak sendi. Quadriceps setting dan straight leg raise adalah bentuk terapi latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot paha depan pada pasien OA lutut dan berdampak positif pada pengurangan nyeri, serta peningkatan kemampuan fungsional. Studi kasus dilaksanakan di Soerojo Hospital dan pengumpulan data melalui proses fisioterapi. Setelah diberikan modalitas fisioterapi sebanyak 3 kali didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi, dan peningkatan kekuatan otot, serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional.
PKM Penerapan Breathing Training Dengan Thoracic Expansion Exercise dan Cardiorespiratory Fitness Pada Komunitas FC Bintang Utama Semarang Amanati, Suci; Jaleha, Boki; Triyanita, Maya
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i4.419

Abstract

Latar belakang. Performa atlet dipengaruhi oleh latihan, disatu sisi lain, atlet dituntut untuk dapat berprestasi. Prestasi atlet salah satunya dipengaruhi oleh faktor endogen dimana endurance merupakan salah satu faktor endogen yang berperan dalam performa atlet. Mitra dari PKM ini adalah atlet dari komunitas football club (FC Bintang Utama Semarang). Tujuan. Fokus dari pelaksanaan PKM ini adalah upaya peningkatan pengetahuan serta pemahaman dan juga penerapan secara langsung latihan cardiorespiratory fitness dengan bleep test yang dikombinasikan dengan breathing training dengan teknik deep breathing exercise. Metode. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan cara memberikan materi dan penerapan secara langsung breathing training Thoracic Expansion Exercise dengan deep breathing exercise dan cardiorespiratory fitness dengan bleep test kepada para atlet di FC Bintang Utama Semarang. Hasil. Didapatkan hasil peningkatan pengetahuan dari atlet terkait breathing exercise dengan TEE dan latihan endurance setelah pemberian materi. Dengan hasil rerata 1,3367 untuk pre test dan rerata 4,5 untuk post test. Kesimpulan. Atlet FC Bintang Utama dapat memahami dan menerapkan secara langsung Deep Breathing Exercise dan Bleep Test .
PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN STROKE KRONIS MELALUI DIGITALISASI LATIHAN FISIOTERAPI PADA ANGGOTA YAYASAN STROKE INDONESIA CABANG SEMARANG Ayuningtyas, Tita; Amanati, Suci; Jaleha, Boki; Triyanita , Maya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.3051

Abstract

ABSTRAK Lebih dari sepertiga pasien stroke membutuhkan bantuan dalam aktivitas fungsional. Rehabilitasi stroke khususnya pada kasus kronis berfokus pada peningkatan aktivitas fungsional, daya tahan kardiorespirasi, koordinasi dan keseimbangan. Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Cabang Semarang sebagai organisasi yang menghimpun penderita stroke, membutuhkan peran fisioterapi dalam rehabilitasi. Keterbatasan akses pasien untuk rutin mendatangi fasyankes menjadi dasar untuk mendigitalisasi latihan fungsional pada pasien stroke agar senantiasa dapat menjalankan latihan sesuai dosis dan dengan gerakan yang sesuai dengan impairment yang dialami. Metode pelaksanaan kegiatan dengan workshop dan supervisi latihan melalui jarak jauh dengan gerakan latihan yang disesuaikan dengan kebutuhkan pasien. Hasilnya dari 20 pasien yang mengikuti workshop dan evaluasi terdapat kenaikan kemampuan fungsional rata-rata sebesar 14%. Kesimpulannya, latihan fungsional dengan metode digital dapat meningkatkan kemampuan fungsional pasien stroke kronis.   ABSTRACT More than one third of stroke patients need assistance in functional activities. Stroke rehabilitation especially in chronic cases focuses on increasing functional activity, cardiorespiratory, endurance, coordination and balance. The Indonesian Stroke Foundation (Yastroki) Semarang branch as an organization that brings together stroke sufferers, requires the role of physiotherapy in rehabilitation. The limited access of patients to routinely visit health facilities is the basis for digitizing functional training in stroke patients so that they can always carry out exercises according to the dosage and with movements according to the disorder they are experiencing. The method of carrying out activities with workshops and supervision of exercises through a distance with exercise movements that are tailored to the needs of the patient. The results of 20 patients who attended the workshop and evaluation showed a average increase in functional ability of 14%. Functional exercises with digital methods can improve the functional abilities of chronic stroke patients.
PKM Sosialisasi Pengukuran IMT dan VO2Max pada Komunitas Atlet Futsal Jaleha, Boki; Amanati, Suci; Triyanita, Maya
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v7i1.164

Abstract

Dalam cabang olahraga Futsal seorang atlet harus selalu siap menerima dan mengumpan bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Untuk itu, dibutuhkan komposisi tubuh seorang atlet futsal harus proporsional antara massa otot dan lemak. Tidak boleh ada lemak yang berlebih karena akan sangat berpengaruh terhadap performance atlet. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mensosialisasikan kepada peserta pentingnya pengukuran kapasitas aerobik dan ketahanan kardiovaskular (VO2Max) dengan menggunakan harvard step test dan indeks massa tubuh (IMT). Keberlanjutan dari program ini adalah agar pelatih dan atlet dapat memahami bagaimana pentingnya pengukuran VO2Max dan IMT dalam meningkatkan performa atlet. Selain itu, diharapkan dapat mengaplikasikan sebelum melakukan latihan agar pelatih dapat mengetahui kemampuan daya tahan kardiovaskular tiap atletnya. Berdasarkan pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan ditemukan bahwa pada akhir kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap materi sosialisasi serta pengapilkasiannya semula 60 menjadi 93,75.
Effect Aerobic Exercise On Cardiorespiratory Fitness In Athlete Amanati, Suci; Boki Jaleha; Maya Triyanita
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF) Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)
Publisher : Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkf.v6i2.2044

Abstract

Background: Cardiorespiratory fitness or fitness is one of the endogenous factors that can affect athlete performance, this is because good cardiorespiratory fitness shows good endurance capabilities.  Cardiorespiratory fitness can be improved one of them with aerobic exercise. Aerobic exercise done regularly is expected to increase the level of cardiorespiratory fitness in athletes. Objective: This study aims to determine the effectiveness of exercise with aerobic exercise on cardiorespiratory fitness that is applied regularly by FC Bintang Utama Semarang athletes at GOR Manunggal Jati Semarang City in preparation for the Mayor Cup competition. Methods: The research method uses an experimental design on athletes at FC Bintang Utama Semarang with the number of respondents involved as many as 30 athletes with an age range of 14-17 years. Results: Cardiorespiratory fitness results are measured using the bleep test. The bleep test evaluation was carried out on the first day and the last day of the study. Analysis of the results of the effectiveness of aerobic exercise on cardiorespiratory fitness with the results of statistical tests using the paired T Test obtained the final result of 0.00 where this value is smaller than 0.05 which indicates an increase in cardiorespiratory fitness level. Conclusion: The conclusion of this study is that aerobic exercise done regularly can improve cardiorespiratory fitness.
PKM EDUKASI PENTINGNYA PHYSICAL ACTIVITY DALAM MENINGKATAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA SISWA SMA Jaleha, Boki; Kuswardani, Kuswardani; Abidin, Zainal; Amanati, Suci; Alfiani, Novita; Wibisono, Irawan; Triyanita, Maya; Purnomo, Didik; Sesanti, Luhur
SINKRON: Jurnal Pengabdian Masyarakat UIKA Jaya Vol. 3 No. 3 (2025): SEMUA ARTIKEL TERBIT SECARA ONLINE
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpmuj.v3i3.2860

Abstract

This community service aims to educate high school students on the importance of physical activity in improving their cardiorespiratory endurance. The activities were carried out in two schools: SMAN 6 Wajo and SMKN 7 Semarang. Methods include presentations, demonstrations, discussions, and pre-post evaluations using IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Results showed increased understanding in both schools with pretest-posttest scores rising significantly. This indicates a successful improvement in awareness and knowledge about appropriate physical activity for cardiorespiratory fitness.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN MODALITAS INFRA RED, ULTRASOUND DAN EXERCISE THERAPY PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA Wildananto, Ega Naufal; Amanati, Suci
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v16i2.478

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan gangguan pada pergelangan tangan yang muncul akibat aktivitas kerja dengan gerakan berulang pada posisi yang tidak ergonomis secara terus-menerus dalam jangka waktu lama, sehingga saraf medianus di pergelangan tangan mengalami penekanan atau terhimpit. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko CTS antara lain usia, jenis kelamin, dan aspek pekerjaan. Keluhan utama yang dirasakan pasien meliputi nyeri pada pergelangan tangan, sensasi kesemutan pada telapak tangan yang menjalar ke jari-jari. Penulisan ini menggunakan pendekatan studi kasus, dengan fokus pada penanganan pasien dan pengumpulan data melalui tindakan fisioterapi. Terapi yang diberikan berupa penggunaan Inframerah , Ultrasound , dan Latihan Terapi . Setelah dilakukan intervensi selama empat kali sesi, tampak adanya perbaikan pada pasien, seperti penurunan nyeri dan peningkatan kekuatan otot. Penanganan fisioterapi dengan kombinasi Inframerah , Ultrasound , dan latihan pada kasus Carpal Tunnel Syndrome Dextra terbukti efektif melalui empat kali pertemuan, terbukti membantu mengurangi rasa sakit, meningkatkan luas gerak sendi, serta memperkuat otot.
Profil Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Fisioterapi melalui Self Assessment dan Peer Assessment Marita, Rose Ash Sidiqi; Abidin, Zainal; Amanati, Suci
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatankuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh profilkemampuan berpikir kritis mahasiswa Akademi Fisioterapi WidyaHusada Semarang melalui self assessment dan peer assessment. Halini berarti penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengungkapkemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan mengacu pada Ennis,yaitu memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilandasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut danmenyusun taktik dan strategi. Penelitian ini menghasilkan profilkemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalahdan pegambilan keputusan melalui self assessment dan peerassessment. Penelitian dengan subjek sebanyak 90 mahasiswa. Datadikumpulkan dengan menggunakan self assessment dan peerassessment yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan berpikir kritismahasiswa masih tergolong cukup, yaitu kemampuan mahasiswadalam memberikan penjelasan sederhana tergolong baik, yaitusebesar 78% (self assessment) dan 77,5% (peer assessment);kemampuan mahasiswa dalam membangun keterampilan dasartergolong dalam kriteria baik, yaitu sebesar 77% (self assessment)dan 74,5% (peer assessment); kemampuan mahasiswa dalammenyimpulkan tergolong dalam kriteria baik, yaitu sebesar 77% (selfassessment) dan 82,5% (peer assessment); kemampuan mahasiswadalam membuat penjelasan lebih lanjut tergolong dalam kriteriacukup, yaitu sebesar 73% (self assessment) dan 73,5% (peerassessment); dan Kemampuan mahasiswa dalam menyusun taktikdan strategi tergolong dalam kriteria cukup, yaitu sebesar 62% (selfassessment) dan 67% (peer assessment). Jadi, dapat disimpulkanbahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam kategori cukupbaik melalui self assessment dengan rerata sebesar 71% maupunpeer assessment dengan rerata sebesar75%. Tentunya hal ini sangatdipengaruhi proses pembelajaran, efektif tidaknya pembelajaran danaktivitas mahasiswa dalam menggali kemampuan berpikir kritis.