Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS: PELATIHAN DOKTER DAN PERAWAT PUSKESMAS OLEH AKADEMISI FKIK UNRAM DAN PERDAMI NTB DALAM IMPLEMENTASI INTEGRATED PEOPLE-CENTERED EYE CARE (IPCEC) Nasrul, Monalisa; Nintyastuti, Isna Kusuma; Andari, Marie Yuni; Suparta, I Gede; Santyowibowo, Siti Farida; Rahmaniah, Harir; Artastra, I Ketut; Affarah, Wahyu Sulistya
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5912

Abstract

Tingginya angka kebutaan di Provinsi NTB (4%), membutuhkan program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan melalui kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, akademisi, organisasi profesi, non-government organization (NGO) dan lain-lain. Salah satu strategi untuk menurunkan angka kebutaan adalah melalui program integrated people- centered eye care (IPCEC). Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama dengan The Fred Hollows Foundation sebagai donatur utama program, mengadakan pelatihan penanggulangan gangguan penglihatan (PGP) bagi dokter dan perawat di Puskesmas dengan merangkul partisipasi dari akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram serta organisasi profesi yaitu Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) Wilayah NTB. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nakes (tenaga kesehatan) dalam mendeteksi gangguan penglihatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di komunitas melalui kader. Pelatihan Penanggulangan Kebutaan dilakukan secara luring selama 7 hari dengan menggabungkan materi tentang gangguan penglihatan, teknik penyuluhan dan pelatihan untuk kader, praktek keterampilan pemeriksaan mata serta kunjungan lapangan ke Vision Center di beberapa wilayah di NTB. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan pre dan posttest. Selama tahun 2023 dan 2024 telah berhasil dilakukan pelatihan pada 135 dokter dan 135 perawat dari seluruh kabupaten dan kotamadya di Provinsi NTB. Pelatihan terlaksana dalam 8 angkatan terpisah. Terdapat peningkatan pengetahuan pada seluruh peserta. Saat kunjungan lapangan ke vision center, peserta mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan mata pada pasien secara langsung dan mendiagnosis kasus mata dengan pendampingan oleh dokter spesialis mata dan nakes setempat. Pelatihan Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) di Provinsi NTB terbukti dapat meningkatkan pengetahuan terkait deteksi dini gangguan penglihatan oleh dokter dan perawat Puskesmas. Perlu dilakukan penilaian lebih lanjut untuk keterampilan pemeriksaan mata.
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH MELALUI PELATIHAN TENAGA KESEHATAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nintyastuti, isna kusuma; Nasrul, Monalisa; Andari, Marie Yuni; ITSW, Siti Farida; Suparta, I Gede; Artastra, I Ketut; Siswanto, Lalu M. Harmain; Rahmaniah, Harir
Jurnal Pepadu Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i2.5921

Abstract

Anak-anak dengan gangguan penglihatan akan mengalami dampak yang berat dalam perkembangannya dan berpengaruh pada kehidupan di masa depannya. Deteksi dini adanya gangguan penglihatan pada anak merupakan salah satu cara penemuan kasus yang efektif agar penatalaksanaannya segera bisa dilakukan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan cakupan deteksi dini pada anak oleh guru dengan pendampingan tenaga kesehatan (nakes) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak kegiatan promosi dan prevensi kesehatan di tingkat komunitas. Untuk meningkatkan kualitas skrining maka dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas nakes berupa pelatihan pencegahan dan penatalaksanaan gangguan penglihatan dan kebutaan untuk nakes FKTP di wilayan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).  Pelatihan dilakukan kepada perawat dan dokter di FKTP perwakilan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Materi yang diberikan berupa materi dasar cara deteksi dini gangguan penglihatan, kemampuan melakukan edukasi kepada guru dan tata laksana penyakit mata prioritas. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara klasikan dan praktik lapangan dalam 46 jam pelajaran. Salah satu luaran dari pelatihan tersebut adalah dilakukannya pelatihan untuk guru dan skrining gangguan penglihatan dan kebutaan. Pelatihan diikuti oleh 270 orang dan para peserta telah melakukan pelatihan pada 504 guru. Guru yang telah terlatih telah melakukan skrining pada 60.806 anak yang tersebar di 10 kabupaten kota. Cakupan deteksi dini pada anak sekolah menjadi luas karena nakes telah berhasil melatih guru setelah dibekali dengan materi dan metode pelatihan yang dilakukan. Pelatihan nakes FKTP dari seluruh wilayah provinsi NTB dapat memperluas cakupan dan meningkatkan jumlah deteksi dini gangguan penglihatan pada anak sekolah.
Bakti Sosial Skrining Gangguan Penglihatan Pada Masyarakat di Pesisir Pantai Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Nasrul, Monalisa; Nintyastuti, Isna Kusuma; Suryani, Dewi; Affarah, Wahyu Sulistya
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.5922

Abstract

coastal population is a high risk population for eye disease correlated with ultraviolet exposures such as cataract and pterygium. cataract and ptergygium are among the leading causes of preventable blindness in Indonesia and West Nusa Tenggara. Eye health screening consists of interview based on questionnaires about demography and previous eye health examinations and eye examination. Eye examination includes visual acuity testing, anterior and posterior segment of the eyes, followed by intraocular examination. Eighty seven (87) subjects from South Ampenan District and Bangsal Beach, Tanjung Karang underwent the screening are mainly women (50.6%), age range 40-60 years old (52.9%), whose professions are fishermen (67.8%) and never had eye health check-up before (74.7%). The majority of the population have normal visual acuity (74.15%). Cataracts and pterygiums are diagnosed in 39.1% and 64.4% of the population. High cataract and pterygium incidence may reflect lack of awareness of eye health among the coastal population therefore further interventions from local health care provider are needed to establish the preventive and curative management in the near future.