Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Determinan Persepsi Ibu Hamil Terhadap Senam Dan Yoga Prenatal Di Masa Pandemi Covid-19 Syaripah, Rosita; Marlina, Endah Dian
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 4 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v4i2.763

Abstract

Pregnant women are a group of people who are vulnerable to infection with the Covid-19 virus. The COVID-19 pandemic has caused restrictions on routine health services including maternal and neonatal health services so optimal physical activity is needed in the form of prenatal exercise and yoga that can be done at home to improve maternal fitness as a form of increasing immunity for pregnant women. The purpose of this study was to determine the perception of pregnant women on prenatal exercise and yoga during the COVID-19 pandemic. This study used a cross-sectional design from July – September 2022. The sample of this study was 100 people, taken by random sampling, the data were analyzed by Chi-square. The variables related to the perception of the vulnerability of pregnant women to exercise and yoga during the COVID-19 pandemic were income with a P value (0.05) and the amount of parity (p-value 0.01), as well as the determinant of the perception of the benefits of pregnant women's behavior, namely the type of education (p Value 0.045), it can be concluded that there is a relationship between income, parity ,and education on the perception of pregnant women towards Prenatal gymnastics and yoga during the COVID-19 pandemic at Karang Kitri Public Health Center and Mustika Jaya Health Center Bekasi City
MODEL PENGUKURAN INDEX MASSA TUBUH TERHADAP KELUHAN NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH JAKARTA SELATAN Paisal, Fitrah Ivana; Marlina, Endah Dian; Rasumawati, Rasumawati; Indrayani, Diyan; Arifuddin, Hidayanti
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1389

Abstract

Pendidikan Kesehatan tentang Mencuci Tangan pada Anak Usia Dini di TK Al-Husnayain Kota Bekasi Marlina, Endah Dian; Syaripah, Rosita
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i1.166

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan melalui sarana kegiatan belajar bersama dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, penyuluhan diberikan, meliputi: materi dan praktik mencuci tangan basah dengan air mengalir dan cuci tangan kering dengan hand sanitaizer. Hasil kegiatan ini dianalisis ini menggunakan uji paired t-test. Data yang digunakan adalah data numerik hasil observasi checklist keterampilan mencuci tangan. Dari hasil uji terdapat pengaruh pemberian penyuluhan teknik mencuci tangan terhadap keterampilan mencuci tangan siswa TK. Kebiasaan cuci tangan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini.
Peningkatan Kesehatan Lansia Melalui Konseling Pola Hidup Sehat Dan Senam Lansia Munawarah, Raudhatul; Junengsih, Junengsih; Marlina, Endah Dian; Syarifah, Rosita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 2 (2023): JPMJ Vol 2 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v2i2.288

Abstract

Kesehatan lansia merupakan hal yang perlu diperhatikan, proporsi lansia mengalami peningkatakan dalam beberapa decade terakhir. Beberapa masalah yang sering dialami oleh lansia adalah masalah penurunan fungsi fisik dan kognitif. Layanan Kesehatan lansia masih cukup terbatas untuk diakses oleh para lansia, sehingga perlu adanya layanan alternatif yang mudah dijangkau. Metode yang digunakan adalah metode konseling dan demonstrasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan 47 responden terjadi peningkatan pengetahuan tentang pola hidup sehat dengan pengetahuan kurang 70,21% sebelum konseling, meingkat menjadi 76,59% pengetahuan sangat baik sesudah konseling. Responden yang mengalami nyeri punggung ringan 4,25% dan 95,74% mengalami nyeri punggu sedang sebelum senam lansia. Sesudah senam lansia responden dengan nyeri sedang menurun menjadi 2,12% dan nyeri punggung ringan menjadi 97,87%. Pengetahuan tentang pola hidup sehat mampu meningkatkan Kesehatan lansia dan senam lansia dapat mencegah nyeri punggung pada lansia. Hal ini dapat meningkatkan kualiutas hidup lansia agar hidup sehat dan mandiri.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Mencuci Tangan) Pada Siswa TK Al Husnayain Kotabaru Bekasi Marlina, Endah Dian; Aticeh, Aticeh
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mentari Vol. 1 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmm.v1i3.9

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Penyakit-penyakit tersebut kadang dianggap sepele oleh para orang tua, padahal menurut WHO diare sudah membunuh dua ribu anak per tahun. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Salah satu perilaku hidup sehat yang dilakukan anak usia pra sekolah diantaranya adalah mencuci tangan dengan sabun. Perilaku cuci tangan ini pada umumnya sudah di perkenalkan pada anak-anak sejak kecil, tidak hanya oleh orang tua di rumah, bahkan menjadi salah satu kegiatan rutin yang di ajarkan para guru di Taman Kanak-Kanak sampai ke Sekolah Dasar. Jika cuci tangan ini dibiasakan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini.
Pengalaman Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang mempunyai Bayi Umur 6-11 Bulan di Puskesmas Kelurahan Sukapura Jakarta Utara Tahun 2024 marlina, endah dian; Sheriza Salsabila Zaqiatunnufus; Rosita Syaripah
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 4 No. 1 (2025): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman apapun. Pemberian ASI Eksklusif sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2014. ASI merupakan makanan pertama dan terbaik bagi bayi baru lahir. Selama hanya memberikan ASI saja, ibu perlu berlatih dan mempersiapkan diri secara matang. Perilaku pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Pelaksanaan upaya kesehatan anak untuk membangun manusia seutuhnya dilaksanakan sedini mungkin. Intervensi kesehatan anak dilaksanakan sejak dalam kandungan hingga lima tahun pertama kehidupannya. Menganalisis penyebab keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang mempunyai bayi umur 6-11 bulan di Puskesmas Kelurahan Sukapura. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Informan dipilih secara purposive sampling. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara, memberikan ASI Eksklusif dengan pengalaman memberikan ASI sebelumnya, informasi yang didapat oleh informan dapat membantu saat ibu mengalami hambatan, keyakinan ibu memberikan ASI Eksklusif juga dapat membentuk perilaku ibu dalam menyaring mitos dan budaya yang buruk, dan manajemen waktu ibu dengan dukungan keluarga serta dukungan tenaga kesehatan dapat membantu ibu berhasil memberikan ASI Eksklusif.
The Optimization of Technical Assistance Activities for Local Supplementary Feeding as an Effort to Prevent Stunting in Toddlers at Latulip Posyandu, Kampung Manggis Community Health Center, Bogor Syaripah, Rosita; Mulyati, Sri; Ayu, Nur Fitri; Marlina, Endah Dian; Lubis, Rosni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2025.416

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in children under the age of five caused by chronic malnutrition, especially during the first 1,000 days of life. Stunting is characterized by a child’s length or height being below the standard for their age. The government is making efforts to reduce the incidence of stunting through the provision of local supplementary feeding (PMT-Lokal). Objective: To reduce the incidence of stunting in toddlers through the provision of PMT-Lokal. Method: This program was carried out through several activities, including preparation and coordination with Posyandu cadres and technical assistance in the provision of PMT-Lokal. The activity was conducted on December 23–24, 2024, involving 36 toddlers, of whom 4 were identified as stunted. The implementation began with providing education to the cadres about PMT-Lokal and continued with direct assistance in its distribution. Conclusion: This community service activity was successfully implemented. Keywords: Assistance, Local Supplementary Feeding, Stunting