Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

TASYBIH DALAM KITAB QASHIDAH BURDAH KARYA SYAIKH MUHAMMAD IMAM AL BUSHIRI Iman, Saepul; Hidayat, Deden; Supianudin, Asep
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v2i1.6472

Abstract

Kitab Qashidah Burdah is a book authored by Shaykh Muhammad Al Bushiri. This Qashidah in the book tells the story of the story of the Prophet Muhammad, the Apostolic privileges, the Prophet Muhammad, to the miracle. In Verse-verse contained in the book of Qashidah is very beautiful Burdah. Therefore, the very need to be examined, beauty-beauty that exists on the Poetry Book. Qashidah Burdah by using the review Balaghoh Bayan Tasybih Science in particular. The problem in this research include what type of Tasybih in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri?, and how Tasybih Purpose in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri?. As for the purpose of this research is to know the type and purpose of Tasybih in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri. To achieve that goal this research uses descriptive analytic method. Descriptive analytic method is done by means of descript the data in the form of a word or phrase containing Tasybih, then proceed with the analysis. This research uses the study of science science approach with Parrot Balaghah.  Conclusion of this research is that the Tasybih contained in the book of Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri 11 types of Tasybih, such as: Tasybih Mursal Mufashshal on get at 4 Temple of poetry, Tasybih Puberty in the get on 2 the Temple of poetry, Tasybih Mursal Mujmal Temple poems on 2, Tasybih Mufashshal Ghoiru Tamtsil Mursal at 2 Temple of poetry, Tasybih Muakkad Mufashshal at 2 Temple of poetry, Tasybih Mursal Mufashshal Tamtsil at 7 Tasybih poetry, Mursal Temple on Temple 5 poems Tasybih Mujmal Temple poems 1 Tasybih, Muakkad Mufashshal Tamtsil at 1 Temple of poetry, and Tasybih Muakkad Mujmal Maqlub 1 Temple, Tasybih Dhimny Temple on 12 verses. The purpose of Tasybih found in: Bayan musyabbah al things in 28 Temple of poetry, Bayan al imkan musyabbah in poetry, Tazyin Temple 3 al musyabbah in the 5th stanza poem, Mengongkritkan musyabbah Temple in three verses, and Bayan miqdar al musyabbah thing in 3 Temple poems
MODEL KONSERVASI SENI ISLAM INDONESIA: STUDI ATAS PELESTARIAN DAN PERLINDUNGAN SENI TARI SAMAN ACEH Asep Supianudin
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 16, No 1 (2019): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v16i1.4773

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban tentang model pelestarian dan perlindungan seni Tari Saman Aceh sebagai simbol seni seni Islam Indonesia. Hal ini dipandang penting mengingat tiga hal; pertama, “pertemuan” antara seni sebagai kebudayaan yang sangat dipengaruhi oleh individu dan lingkungannya dengan Islam yang kemudian berwujudlah sebuah seni yang disebut sebagai seni Islam. kedua, berkenaan dengan kelestarian tari Saman sebagai sebuah seni pada masyarakat Gayo Aceh dan masyarakat Aceh pada umumnya. Ketiga, berkenaan dengan terakuinya tari Saman Aceh ini pada badan dunia yang bernama Unesco sebagai wujud perlindungan akan keberadaan seni tari ini.            Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pencarian data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu melakukan studi pustaka atas konsep dan teori tentang seni dan Islam serta hubungan antara keduanya. Juga dilakukan wawancara dengan sumber yang dipandang dipandang paham dan ahli tentang seni dan Islam serta hubungannya dengan tari Saman sebagai perwujudan antara keduanya. Teknik berikutnya adalah observasi langsung ke lapangan; masyarakat Aceh baik yang berdomisili di Aceh ataupun diluar Aceh yang mengetahui, mengenal, memahami dan menjadi pelaku seni tari Saman ini. Teknik lainnya adalah observasi dan wawancara langsung tentang bentuk perlindungan seni ini dengan pihak yang berhubungan dengan hal ini.Kesimpulan dari penelitian ini adalah seni Tari Saman merupakan seni Islam. Dan dalam konteks keindonesiaan, tari Saman ini adalah simbol seni Islam Indonesia. Seni tari Saman ini telestarikan karena telah menjadi bagian kehidupan keseharian masyarakat Gayo Aceh, juga telah menjadi identitas masyarakat Aceh pada umumnya, sehinga hampir semua masyarakat Aceh merasa berkepentingan untuk melestarikannya. Bentuk perlindungan seni ini diwujudkan dengan adanya beberapa hasil penelitian, adanya Qanun Aceh yang melindungi keberadaan tari Saman sebagai wujud kebudayaan masyarakat Aceh, dan pengakuan seni ini pada Unesco.Penelitian ini masih merupakan model atas suatu macam seni Islam di Indonesia. Diluar seni ini, masih banyak seni-seni Islam lainnya. Model pelestarian serta perlindungannya dimungkinkan mempunyai model tersendiri, atau bukan tidak mungkin menyerupai model ini. Ini merupakan lahan untuk penelitian lanjutan.    
NASKAH HIKAYAT ABDUL SAMAD (Suntingan Teks dan Kajian Struktur) Supriadia Azis Febriana; Asep Supianudin; Ajang Jamjam
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 15, No 2 (2018): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v15i2.3878

Abstract

Naskah Hikayat Abdul Samad merupakan Naskah dari K.FHotle menceritakan tentang tokoh Amirulmu’minin (Umar Bin Khatab)menjalankan syariat Nabi sesuai dengan Qur’an dan Hadist yang kenakan kepadaanaknya Abdul Samad. Amirulmu’minin merupakan keluarga yang kaya, iadiangkat menjadi khalifah setelah wafat Abu Bakar. Dalam Naskah HikayatAbdul Samad terdapat suntingan teks dan kajian struktur formal didalamnya olehkarena itu, penelitian ini membahas 3 permasalahan (1) bagaimana deskripsiNaskah Hikayat Abdul Samad, (2) bagaimana suntingan teks Naskah HikayatAbdul Samad, (3) bagaimana Struktur formal Naskah Hikayat Abdul Samad.Berdasarkan batasan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui deskripsi Naskah Hikayat Abdul Samad. Untuk mengetahuisuntingan teks yang terdapat dalam Naskah Hikayat Abdul Samad danmengetahui struktur formal dalam Naskah Hikayat Abdul Samad. Untukmencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode standar kemudiandalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan kerjalapangan. Selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif dan mengelompokandeskripsi naskah, dan mengelompokan struktur formal dengan menggunakanpendekatan sastra teori struktur formalism. Dengan menggunakan metodetersebut, hasil penelitian yang terdapat dalam Naskah Hikayat Abdul Samad,adanya suntingan teks berupa (substitusif), omisi, Adisi,transposisi,terjemahan,transliterasi teks. Bentuk omisi menjadi 38.81%. selain itu,adanya struktur formal yang terdapat dalam Naskah Hikayat Abdul Samad seperti,tema, tokoh, latar, dan amanat. Tema menjadi temuan yang mendominasi karenamerupakan gagasan pokok dan inti cerita yang terdapat didalamnya
Masuknya Hermeneutika dalam Lingkup Ilmu Tafsir (Review atas Artikel Sofyan A.P. Kau) Wahidatul Wafa; Asep Supianudin
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 14, No 1 (2017): al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1801

Abstract

Pada awalnya, Tafsir dan Hermeneutik berawal dari tempat dan tradisi yang berbeda. Tafsir berawal dari belahan Timur Tengah khususnya jazirah Arab dan Hermeneutik berawal dari daratan Eropa. Tafsir muncul dalam tradisi keislaman dengan latar utamanya ada pada teks al-Quran, sementara Hermenutik lahir dalam tradisi nasrani denga latar utamanya teks bible. Namun dalam perjalanannya, antara Tafsir dan Hermeneutik mengalami “pertemuan” konsep yang hampir tidak bisa dielakkan. Pertemuan konsep ini dimungkinkan karena Tafsir dan Hermeneutik bekerja pada ranah yang sama, yaitu menjelaskan dan menafsirkan teks, walaupun teks-nya mempunyai sifat yang berbeda.Para peminat kajian Hermeneutik termasuk hubungannya dengan Tafsir cukup banyak. Para peminat ini menumpahkan pemikirannya diantaranya melalui artikel yang dimuat pada beberapa jurnal ilmiah. Diantara artikel yang terpublikasikan adalah artikel yang berjudul “Hermeneutika Gadamer dan Relevansinya dengan Tafsir” karya Sofyan A.P. Kau pada Jurnal Farabi vol. 11 no. 1 Juni 2014. Artikel ini cukup menarik karena menyajikan suatu argumen adanya pertemuan salah satu teori dalam Hermeneutik dengan teori yang ada pada Tafsir.Dan, artikel yang berjudul “masuknya Hermenutika dalam Lingkup Tafsir”adalah merupakan pembacaan ulang (review) atas artikel yang ditulis oleh Sofyan A.P Kau dengan judul Hermeneutika Gadamer dan Relevansinya dengan Tafsir.Pemikiran-pemikiran Gadamer dalam Hermeneutik berpusat pada pemahaman melalui berbagai teori yang dikemukannya, ternyata memiliki titik kesamaan dan kemungkinan juga digunakan oleh para mufassir dalam menghasilkan tafsir Al-Qur’an dan Hadits. Teori-teorinya yang dirangkum dalam empat butir seperti  prasangka hermeneutik, lingkaran hermeneutika, “Aku-Engkau” menjadi “Kami” dan juga hermeneutika dialektis merupakan teori-teori yang juga digunakan dalam ilmu tafsir. Sehingga dikatakan bahwa hermeneutika dan tafsir merupakan tataran ilmu yang fungsinya sama yaitu menafsirkan
IMPLIKASI MAKNA GRAMATIKAL “KANA” DALAM AL-QURAN TERHADAP TERJEMAHANNYA Asep Supianudin
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 13, No 01 (2016): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v13i01.1830

Abstract

“Kana” sebagai kata dalam Bahasa Arab juga terdapat dalam struktur bahasa al-Quran. Sebagai bahasa, bahasa al-Quran pun tidak terlepas dari hukum-hukum bahasa pada umumnya, khususnya hukum-hukum Bahasa Arab. Ketika “kana” menjadi bagian dalam suatu struktur bahasa, “kana” mempunyai makna gramatikalnya, begitu juga “kana” dalam struktur bahasa al-Quran. Dalam aspek lainnya, bahasa al-Quran telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Termasuk makna gramatikal “kana” menjadi bagian yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini memfokuskan diri pada dua permasalahan; bagaimana makna gramatikal “kana” dalam ayat-ayat al-Quran, dana bagaimana implikasi makna gramatikal “kana” dalam al-Quran terhadap terejamahannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah redaksi ayat al-Quran dan redaksi terjemahan al-Quran. Adapun data penelitiannya adalah ayat al-Quran yang mengandung kata “kana” serta redaksi terjemahan al-Quran yang mengandung kata “kana”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa ada sepuluh macam makna gramatikal “kana” dalam ayat-ayat al-Quran. Kesepulum macam makna gramatikal “kana” ini berimplikasi kepada redaksi terjemahannya. Ada beberapa terjemahan yang tidak perlu disesuaikan, tetapi ada beberapa ayat yang terjemahannya perlu disesuaikan dengan kandungan makna gramatikalnya “kana” yang terdapat didalamnya
Seni Menerjemahkan Puisi: Studi Kasus Terjemahan Arab atas Dua Sajak Karya Sapardi Djoko Damono oleh Usman Arrumy Akmaliyah Akmaliyah; Laely Maulidiyah; Asep Supianudin
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 17, No 2 (2020): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.6398

Abstract

ABSTRAK                        Puisi adalah sebuah karya sastra yang sarat akan makna. Diksi yang tertuang dalam sebuah puisi ialah hasil reproduksi amanah yang akan disampaikan kepada pembaca. Seorang yang awam tidak dapat memahami makna puisi secara langsung, terdapat makna yang tersirat dalam sebuah puisi perlu adanya interpretasi agar terjaga maksud dari pengarangnya. Buku antologi puisi yang berjudul Hammuka Daaimun merupakan kumpulan dari beberapa antologi karya Sapardi Djoko Damono yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Buku antologi tersebut telah diterbitkan di Mesir pada tahun 2016 oleh seorang penerjemah yang bernama Usman Arrumy.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik dan metode yang digunakan oleh penerjemah dalam antologi puisi Hammuka Daaimun tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penerjemahan menurut Molina Albir (2002) dan metode penerjemahan menurut Peter Newmark (1988). Metode yang digunakan dalm penelitian ini adalah metode kualitatif dengan cara mendeskripsikan data berupa, kata, frasa, klausa, dan kalimat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah buku antologi puisi Hujan di Bulan Juni dan Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono dan buku Hammuka Daaimun karya Usman Arrumy.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 20 data puisi, terdapat 10 teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan antologi puisi Hammuka Daaimun, ialah: teknik penerjemahan modulasi, teknik penerjemahan amplikasi, teknik penerjemahan harfiyah, teknik penerjemahan reduksi, teknik penerjemahan kalke, teknik penerjemahan transposisi, teknik penerjemahan adaptasi, teknik penerjemahan deskripsi, teknik penerjemahan generalisasi, dan teknik penerjemahan borrowing. Dari 10 teknik yang digunakan dalam data tersebut, terdapat 5 metode penerjemahan yang digunakan, yaitu 3 motode penerjemahan mengacu pada bahasa sumber dan 2 metode penerjemahan mengacu pada bahasa sasaran.  
RAMALAN MENURUT IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ DALAM NASKAH ‘ADZĪMAH-FĪ ‘ILM AR-RAMLI (Kajian filologi) Asep Supianudin; Neli Agustin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v3i2.9511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi naskah, suntingan dan terjemahan teks serta mengetahui isi kandungan teks. Adapun salah satu manfaatnya yaitu memperkaya khazanah pengetahuan mengenai ilmu meramal. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif untuk mendeskripsikan naskah diantaranya yaitu keadaan naskah, bahan dan ukuran naskah, metode standar untuk menyunting naskah, dan metode analisi isi untuk menganalisis isi naskah, mengenai transliterasi menggunakan kaidah transliterasi aksara Arab-Latin tahun 1987, dan terjemahan menggunakan terjemahan setengah bebas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa naskah „Adzimah Fī ‘Ilm Ar-Ramli karangan imam Ja‟far ash-Shadiq terdiri dari 56 halaman, berukuran 18,19 cm x 15,3  dan  aksara  yang  digunakan  yaitu  aksara  Arab.  Pada  naskah tersebut tidak terdapat nomor halaman, keadaan naskah masih bagus dan lengkap. Bentuk-bentuk kesalahan baik disengaja ataupun tidak disengaja yang ditemukan dalam naskah „Adzimah Fī ‘Ilm Ar-Ramli sebagai hasil pengkajian filologi dikelompokan kedalam tiga kategoris yaitu:  substitusi  (013),  adisi  (84)  dan  omisi  (14).  Dari  keseluruhan kasus salah tulis tersebut, kasus substitusi merupakan kasus terbanyak. Adapun isi naskah „Adzimah Fī ‘Ilm Ar-Ramli diklasifikasikan menjadi tiga  macam,  yaitu:  tata  cara  meramal  yang  menggunakan  kerikil, bentuk-bentuk kerikil dengan jumlah 16 bentuk, dan arti dari bentuk- bentuk kerikil dengan jumlah 16 arti. This research aims to serve the ‘"Adzimah Fī ‘Ilm Ar-Ramli" by Imam Ja’far Ash-Shadiq manuscript description, editing, translation, and the text's content. One of its benefits is to enrich the knowledge treasure concerning the science of fortune-telling. The method uses a descriptive method to describe the manuscript, including the condition, material, size of the manuscript, the standard method in editing the manuscript, and the content analysis method to analyze the manuscript content. The manuscript translation uses the translation principle of Arabic- Alphabetic script 1987 and a half free translation. The result shows that the manuscript consists of 56 pages, 18,19 cm x 15,3 cm in size, and an Arabic script. It does not have page numbers, and it is in excellent and complete condition. The forms of error, as the result of the philological analysis, are divided into three categories: substitution (310), addition (84), and omission (14). The substitution denotes the majority of all writing error cases. Then, the content is classified into three types: the way of telling fortune uses gravel. There are 16 different forms of gravel, indicating 16 different meanings.
Eksistensi Perempuan Mesir dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi Firman Syah; Fadlil Yani Ainusyamsi; Asep Supianudin
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.10438

Abstract

Perempuan dan eksistensi adalah dua kata yang sulit untuk disatukan, eksistensi perempuan merupakan sesuatu yang mengharukan apabila dapat terwujud. Perempuan benyak terjerembab dalam jurang perbudakan baik itu fisik, mental dam emosional. Konsekuensi logis yang diterima perempuan adalah mereka terdegradasi dari kesempatan dan peluang dalam hal aktualisasi potensi diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk ketidakadilan gender seperti marjinalisasi, subordinasi, streotip, kekerasan dan beban kerja tambahan. Selain daripada itu, peneliti ingin mengetahui bentuk eksistensi perempuan, karena itu adalah salah satu bentuk perlawanan yang dilancarkan perempuan di ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitik, sumber data pada penelitian ini adalah Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender dan bnetuk eksistensi perempuan dalam novel Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi.  
KAJIAN STILISTIKA: ANALISIS GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU “QESSET HOBB” RAMY AYACH Arsal, Fathur Riyadhi; Supianudin, Asep; Wiwaha, Rizzaldy Satria
Al-Fakkaar Vol 5 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Unisda Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/alf.v5i2.6435

Abstract

Language gives birth to beautiful literary works when composed with the right diction. Currently, many Arabic songs are viral on social media. The virality of Arabic songs is due to several factors, including music genres, arrangements, and expressions of feelings that contain language styles. Using a qualitative methodology, the researchers provided descriptive explanations for the discussion's outcomes. The read-note approach is then used to evaluate the acquired data. Specifically, by carefully reading and hearing the words to Qesset Hobb songs and comprehending the significance of each phrase. Then recording the majas found and categorizing them using Keraf's stylistic theory. Then, interpreting the meaning of the song lyrics to get a picture of the storyline and language style in it related to the data source, then drawing conclusions from the data that has been analyzed. According to the findings of this study, there are at least 13 different varieties of majas, separated into 9 rhetorical majas and 4 metaphorical. Overall, the song "Qesset Hobb" employs rhetorical devices such as exaggeration, litotes, pleonasm, alliteration, assonance, anastrophe, apostrophe, erotesis, and zeugma. Metaphors, personification, metonomia, and paronomasia are all examples of figurative language.
Istikhdām Tarīqah Al-Qawā’id Wa Al-Tarjamah Bi Mu’jam Al-Lughah Al-‘Arabiyyah ‘Alā Asās Mobile Fī Ta’līm Al-Lughah Al-‘Arabiyyah Li Tarqiyah Mahārah Al-Qirāah Supianudin, Asep; Rohman, A. Fathur
Tadris Al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 3, No 1 (2024): Tadris Al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ta.v3i1.34137

Abstract

Penelitian ini didasari oleh problematika bahwa mayoritas siswa tidak dapat memahami makna kosakata dengan baik saat guru memberikan latihan soal melalui pemahaman teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan membaca siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode qawā’id wa tarjamah dengan bantuan kamus Bahasa Arab berbasis mobile, mengetahui keterampilan membaca siswa sesudah menggunakan metode tersebut, serta untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca menggunakan metode qawā’id wa tarjamah dengan bantuan kamus Bahasa Arab berbasis mobile. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan desain quasi eksperimen. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) Keterampilan membaca siswa kelas XI MAN 4 Tasikmalaya sebelum menggunakan metode qawā’id wa tarjamah dengan bantuan kamus Bahasa Arab berbasis mobile berada pada level rendah sekali, yang ditunjukan dengan nilai rata-rata sebesar 48,62. 2) Keterampilan membaca siswa kelas XI MAN 4 Tasikmalaya sebelum menggunakan metode qawā’id wa tarjamah dengan bantuan kamus Bahasa Arab berbasis mobile berada pada level sangat baik, yang ditunjukan dengan nilai rata-rata sebesar 82,46. 3) Penggunaan metode qawā’id wa tarjamah dengan bantuan kamus bahasa Arab berbasis mobile terdapat peningkatan yang sedang dan positif dalam keterampilan membaca siswa sebesar 0,6550 atau 65,50%, artinya penggunaan metode ini dapat meningkatkan keterampilan membaca