Kepemimpinan kepala sekolah PAUD berperan penting dalam mutu layanan pendidikan, namun sering terkendala pengambilan keputusan yang kurang terstruktur, kolaboratif, dan reflektif. Kondisi ini berdampak pada rendahnya keterlibatan guru dan orang tua. Melalui Model 5T, kegiatan pengabdian ini memperkuat kapasitas kepala sekolah dalam merancang keputusan partisipatif berbasis konteks, membangun rencana aksi, serta membentuk budaya kepemimpinan kolaboratif yang berdampak nyata di lingkungan PAUD. Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengambilan keputusan yang berdampak di dua satuan PAUD. Permasalahan yang dihadapi adalah lemahnya praktik pengambilan keputusan yang terstruktur, kolaboratif, dan berbasis refleksi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas Pengabdian dilakukan melalui serangkaian kegiatan lokakarya, simulasi, dan pendampingan intensif dengan menggunakan pendekatan Model 5T (Telusuri, Tentukan, Tetapkan, Terapkan, Temukan) sebagai kerangka sistemik pengambilan keputusan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi lokakarya interaktif untuk penguatan konsep, simulasi pengambilan keputusan berbasis Model 5T, serta pendampingan intensif di sekolah. Proses dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan kepala sekolah, guru, sehingga tercipta praktik kepemimpinan reflektif yang relevan dengan konteks masing-masing satuan PAUD. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman kepala sekolah terhadap proses pengambilan keputusan yang partisipatif, terstruktur, dan berbasis konteks nyata di satuan PAUD. Selain itu, kemampuan kepala sekolah dalam merancang rencana aksi yang terukur serta membangun mekanisme umpan balik efektif bersama guru dan orang tua juga mengalami perkembangan. Pendekatan pendampingan berbasis praktik reflektif dan kolaboratif ini terbukti mampu mendorong perubahan positif dalam tata kelola sekolah, memperkuat komunikasi antar pemangku kepentingan, serta membentuk budaya kepemimpinan yang berorientasi pada dampak nyata bagi mutu layanan pendidikan anak usia dini.