Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Biji Buah Xylocarpus granatum Terhadap Isolat Bakteri Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Asikin, Andi Noor; Hafid, Muhamad; Pamungkas, Bagus Fajar; Saptiani, Gina; Mismawati, Andi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i2.43581

Abstract

Penggunaan berbagai jenis mangrove efektif sebagai bahan alami untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan. Buah Xylocarpus granatum mengandung metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan mengetahui nilai Minimum inhibitory concentration (MIC) ekstrak metanol biji buah X. granatum. Tahapan penelitian yaitu : preparasi dan ekstraksi biji buah X. granatum, isolasi bakteri insang ikan nila, pengujian daya hambat, pengujian MIC dan pengujian Total Plate Count (TPC). Preparasi dilakukan dengan cara mengiris tipis biji buah X. granatum dan dikeringanginkan selama 30 hari. Biji buah yang sudah kering (simplisia) dikecilkan ukurannya menggunakan blender selanjutnya diesktraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut methanol 98% selama 24 jam, selanjunya disaring. Filtrat dipisahkan dari pelarut methanol menggunakan rotary evaporator pada suhu 600C hingga didapat ekstrak biji buah X. Granatum. Kandungan metabolit sekunder ekstrak methanol biji buah X. granatum ditemukan seyawa alkaloid, triterpenoid, flavonoid, saponin, fenol, dan tanin. Perlakuan dalam penelitian ini adalah ekstrak metanol biji buah X. granatum dengan konsentrasi 100 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm, kontrol positif (Chloramphenicol) 1000 ppm dan akuades steril sebagai kontrol negatif. Parameter yang diamati yaitu daya hambat, MIC, dan TPC. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol biji buah X. granatum memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan isolat bakteri dari insang ikan nila dengan kategori sedang (9-9.8 mm) pada konsentrasi 100 ppm dan 500 ppm, konsentrasi 1000 ppm dengan kategori kuat (11,5 mm) pada pengamatan jam ke 48. MIC ekstrak metanol biji buah X. granatum terhadap isolat bakteri insang ikan nila adalah pada konsentrasi 40 ppm. Hasil pengujian TPC pada konsentrasi 40 ppm adalah 7 CFU/ml atau terjadi penghambatan pertumbuhan bakteri sebesar 91,67%.
Effectiveness of Setting Temperature on Moonfish Surimi Gel (Megalops cyprinoides) Rosanti, Septri Amalia; Irawan , Irman; Zuraida, Ita; Diachanty, Seftylia; Pamungkas, Bagus Fajar
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 27 No. 2 (2022): June
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Good characteristics of surimi can be seen from its ability to form a gel, one of which is the temperature setting. This study aims to determine the effectiveness of the setting temperature on the surimi gel of moonfish (Megalops cyprinoides). The study used a completely randomized design with treatments of five temperature setting with three replications. Parameters observed were gel strength, folding test, whiteness and expressible moisture content. The results showed that setting temperature had a significant effect on gel strength, folding test, whiteness degree and expressible moisture content (p<0.05) at 95% confidence level. The setting temperature treatment of 40oC and without setting had the highest gel strength compared to other treatments with the max load values ​​of 59.79 kg/cm2 and 60.63±1.44 kg/cm2, respectively, with a 5-fold test quality value, namely does not crack after being folded into quarters. The best setting temperature for the gel forming ability of fish surimi for moonfish is 40oC and without setting temperature.
Effectiveness of Setting Temperature on Moonfish Surimi Gel (Megalops cyprinoides) Rosanti, Septri Amalia; Irawan , Irman; Zuraida, Ita; Diachanty, Seftylia; Pamungkas, Bagus Fajar
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 27 No. 2 (2022): June
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Good characteristics of surimi can be seen from its ability to form a gel, one of which is the temperature setting. This study aims to determine the effectiveness of the setting temperature on the surimi gel of moonfish (Megalops cyprinoides). The study used a completely randomized design with treatments of five temperature setting with three replications. Parameters observed were gel strength, folding test, whiteness and expressible moisture content. The results showed that setting temperature had a significant effect on gel strength, folding test, whiteness degree and expressible moisture content (p<0.05) at 95% confidence level. The setting temperature treatment of 40oC and without setting had the highest gel strength compared to other treatments with the max load values ​​of 59.79 kg/cm2 and 60.63±1.44 kg/cm2, respectively, with a 5-fold test quality value, namely does not crack after being folded into quarters. The best setting temperature for the gel forming ability of fish surimi for moonfish is 40oC and without setting temperature.
Karakteristik fisikokimia dan penerimaan konsumen kopi analog nonkafeina Rhizophora mucronata berdasarkan lama waktu penyangraian: Physicochemical characteristics and consumer acceptance of analogous coffee of non caffeine Rhizophora mucronata based on roasting time Ningsih, Nita Wahyuni; Pamungkas, Bagus Fajar; Diachanty, Seftylia; Sulistiawati, Septiana; Rusdin, Ilmiani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 28 No 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i5.60631

Abstract

Analog coffee is a type of non-caffeine coffee that has different content and taste from coffee in general. Rhizophora mucronata mangrove fruit can be used as the main ingredient in making analog coffee because it has a distinctive bitter and slightly astringent taste. The aim of the study was to determine the best roasting time based on physicochemical characteristics and consumer acceptance level. The study used a completely randomized design (CRD) with three different roasting time treatments, namely 30, 45, and 60 minutes, with3 replications. The test results showed that the roasting time treatment had a significant effect on physicochemical characteristics, including yield, moisture content, pH, L*, a*, b*, and degree of whiteness, but had no significant effect on the ash content of R. mucronata mangrove fruit pulp analog coffee. A roasting time of 45 minutes was the best treatment, with a color value of 4.73 (liked), aroma of 3.80 (liked), taste of 5.57 (very liked), and overall 4.70 (liked), moisture content of 4.17%, ash 1.63%, fat 4.93%, protein 7.52%, and carbohydrates 81.11%. The analysis of the coffee analog of R. mucronata mangrove fruit meat revealed the presence of alkaloid, flavonoid, steroid, and triterpenoid compounds, but no saponins or caffeine.
DIVERSIFIKASI PRODUK BERBASIS IKAN DAN UDANG OLEH MASYARAKAT DESA GAS ALAM BADAK 1 Rusdin, Ilmiani; Diachanty, Seftylia; Irawan, Irman; Asikin, Andi Noor; Zuraida, Ita; Pamungkas, Bagus Fajar; Sulistiawati, Septiana
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2328

Abstract

Desa Gas Alam Badak 1 merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara dan memiliki potensi yang besar di sektor perikanan, namun hal ini tidak sejalan dengan tingkat konsumsi hasil perikanan. Sejauh ini masyarakat desa hanya mengkonsumsi ikan dan udang dalam bentuk menu rumahan yang hanya digemari oleh kalangan terbatas. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan adanya diversifikasi olahan perikanan dalam bentuk gyoza, rolade, otak-otak agar meningkatkan keinginan masyarakat Desa Gas Alam Badak 1 untuk mengkonsumsi hasil perikanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi hasil perikanan di Desa Gas Alam Badak 1 melalui pelatihan diversifikasi olahan perikanan bagi ibu-ibu PKK dengan metode penyampaian materi, praktik pengolahan, dan diskusi. Penyampaian materi berfokus pada manfaat diversifikasi olahan perikanan, sementara praktik pengolahan mengajarkan cara produksi olahan perikanan. Diskusi interaktif memungkinkan peserta berbagi pengalaman dan mengatasi kendala yang kemungkinan akan dihadapi. Pelatihan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Gas Alam Badak 1, hal ini terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan. Peserta yang awalnya kurang memahami olahan perikanan, setelah mengikuti kegiatan pelatihan, peserta memiliki keterampilan dasar dalam mengolah ikan dan udang menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, diskusi interaktif mendorong peserta untuk berbagi pengalaman dan membahas peluang usaha. Beberapa peserta menunjukkan minat untuk mengembangkan usaha berbasis olahan perikanan. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan keterampilan peserta dalam diversifikasi produk perikanan, meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat Desa Gas Alam Badak 1 dalam mengolah hasil perikanan, membuka peluang usaha, serta mendorong konsumsi produk berbasis ikan dan udang.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN NILA DAN PEMASARAN PRODUK DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Fitriyana, Fitriyana; Irawan, Irman; Zuraida, Ita; Nurasikin, Andi; Pamungkas, Bagus Fajar; Ardhanwinata, Adlina; Jahrah, Fatimah; Rahman, Nur Rinni; Rifai, Muhamad
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25396

Abstract

Abstrak: Desa Loa Kulu Kota merupakan daerah yang mempunyai potensi perikanan yang sangat besar dalam usaha budidaya, dimana komoditas ikan yang mendominasi data produksi adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Selama ini ikan nila hanya dipasarkan keberbagai daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara dalam keadaan hidup/segar, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai jual komoditas tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Loa Kulu Kota tentang manfaat dan cara mengolah ikan nila menjadi produk olahan unggulan seperti (ajifurai, bakso ikan, dan kue ikan), memberikan pemahaman akan pentingnya pengemasan produk yang baik dan memberi pengetahuan terkait pemasaran produk yang efektif dan efisien. Sasaran dari kegiatan ini adalah istri pelaku usaha budidaya keramba dan pelaku UMKM setempat, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2022 di Desa Loa Kulu Kota dan dihadiri sebanyak 30 orang. Metode pelatihan yang dilaksanakan terdiri dari penyampaian materi, diskusi atau tanya jawab, dan demonstrasi pengolahan (praktik). Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat Desa Loa Kulu Kota sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan dilihat dari jumlah kehadiran dan keaktifan peserta, dari yang sebelumnya warga kurang kreatif menjadi lebih kreatif dalam memvariasikan produk olahan berbahan baku ikan nila seperti produk olahan yang sudah di praktekkan dan didampingi langsung oleh tim pengabdi diantaranya ajifurai, fish ball, dan fish cake. Dari yang sebelumnya warga menyepelekan proses pengemasan produk kini warga menjadi lebih paham akan pentingnya pengemasan produk selain sebagai daya tarik pengemasan produk yang baik dan sesuai standar dapat menambah usia ketahanan pangan, serta warga menjadi lebih paham pentingnya strategi pemasaran untuk mencapai kesusksesan dalam penjualan produknya.Abstrack: Loa Kulu Kota Village is an area that has enormous fisheries potential in cultivation, where the fish commodity that dominates production data is tilapia (Oreochromis niloticus). So far, tilapia fish have only been marketed to various areas in Kutai Kartanegara Regency alive/fresh, so efforts are needed to increase the selling value of this commodity. This activity aims to provide knowledge to the people of Loa Kulu Kota Village about the benefits and how to process tilapia into superior processed products such as (ajifurai, fish balls and fish cakes), provide an understanding of the importance of good product packaging and provide knowledge related to product marketing. effective and efficient. The targets of this activity were the wives of cage cultivation businesses and local MSMEs. This training activity was held on October 2 2022 in Loa Kulu City Village and was attended by 30 people. The training method implemented consists of delivering material, discussion or question and answer, and processing demonstrations (practice). The results of the activity show that the people of Loa Kulu Kota Village are very enthusiastic in participating in training activities seen from the number of participants attending and active. From previously the residents were less creative to becoming more creative in varying processed products made from tilapia fish, such as processed products that have been practiced and accompanied directly by the service team includes ajifurai, fish ball, and fish cake. From previously residents taking the product packaging process for granted, residents now understand more about the importance of product packaging apart from being attractive, good product packaging that meets standards can increase food security, and residents understand more about the importance of marketing strategies to achieve success in selling their products.