Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STRATEGI KEBERHASILAN PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI TRADISI: STUDI KASUS SAUNG ANGKLUNG UDJO, BANDUNG, JAWA BARAT Musthofa, Budiman Mahmud; Gunawijaya, Jajang
Sosio Konsepsia Vol 5, No 1 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dan kreativitas sesungguhnya bukan fenomena yang sama, tetapi keduanya dapat  saling melengkapi. Kedua hal tersebut dapat bersinergi dengan baik melalui penciptaan lingkungan yang kondusif. Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan lingkungan kondusif yang sengaja dibuat oleh Udjo (pendiri) untuk mendukung aktivitas pemberdayaan dan pengembangan kreativitas seni tradisi. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang membahas tentang strategi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kreativitas seni tradisi di Saung Angklung Udjo (SAU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan Udjo sebagai pendiri SAU dan aktivitas pemberdayaan masyarakat merupakan kunci utama keberhasilan. Strategi Udjo dalam melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat didasarkan pada unsurunsur budaya lokal dan nilai-nilai tradisi Sunda. Filosofi Sunda terkait dengan nilai silih asah, silih asih, silih asuh merupakan dasar yang digunakan dalam memberdayakan masyarakat dan mengembangkan SAU. Sedangkan proses pemberdayaan masyarakat mengacu pada konsepsi nilai budaya masyarakat Sunda yaitu kudu akur sareng batur sakasur (istri), sadapur (keluarga), sasumur (tetangga), dan salembur (masyarakat luas). Berbagai strategi dan proses pemberdayaan masyarakat tersebut telah berhasil mewujudkan cita-cita Udjo untuk berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kreativitas seni angklung.
Transformasi Usaha Kecil Menengah Berbasis Kreativitas Seni Tradisi: Studi Kasus Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat Musthofa, Budiman Mahmud
SOSIOHUMANIKA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), yang telah berlangsung sejak akhir 2015, memberikan banyak peluang bagi semua negara ASEAN (Association of South East Asian Nations), karena akan terjadi aliran barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja secara bebas. Keberadaan UKM (Usaha Kecil Menengah) perlu mendapat perhatian khusus dan perlu melakukan strategi-strategi sehingga dapat memanfaatkan peluang MEA. Melalui metode kualitatif, kajian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan transformasi SAU (Saung Angklung Udjo) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, sebagai salah satu industri pariwisata kreatif yang berkembang selama lebih dari 50 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa Udjo Ngalagena, pendiri SAU, berhasil mengemas dan memberikan nilai tambah terhadap angklung dalam kegiatan produksi, pendidikan, dan pertunjukan, sehingga memberikan berbagai dampak riil bagi masyarakat. Melalui konsep POPIS (Physical capital, Organizational capital, Political capital, Intellectual capital, and Socio-cultural capital) terlihat bagaimana berbagai modal mempengaruhi terjadinya transformasi SAU. SAU berhasil melakukan transformasi yang bersifat “incremental” atau berkelanjutan. Keberhasilan transformasi bisnis adalah kunci yang menjadikan SAU berkembang dari usaha berskala mikro menjadi usaha berskala menengah; dan menjadi pelaku industri kreatif angklung terbesar di dunia. KATA KUNCI: Usaha Kecil Menengah; Kreativitas; Seni Tradisi; Saung Angklung Udjo; Masyarakat Ekonomi ASEAN. ABSTRACT: “Transformation of Small and Medium Enterprises Based on Creativity of Tradition Art: Case Study of Udjo’s Angklung House in Bandung, West Java”. Implementation of the AEC (ASEAN Economic Community) at the end of 2015, that allows free movement of goods, services, capital, and high skilled labor, provided many opportunities for all ASEAN (Association of South East Asian Nations) countries. In dealing with this implementation, small and medium enterprises need a special attention, especially in how they should devise strategies that can take advantage of AEC. Through qualitative methods, this study aims to analysis the success of the transformation of SAU (Saung Angklung Udjo or Udjo’s Angklung House) as one of the creative tourism industry that developed for over 50 years. This article argues Udjo Ngalagena, a founder SAU, has succeeded in creating and providing added value to angklung, especially in production activities, education, and entertainment. This added value, thus, provides a variety of real impact for the surrounding local community. By employing the concept of POPIS (Physical capital, Organizational capital, Political capital, Intellectual capital, and Socio-cultural capital), this paper shows how the various capital has also affected the transformation of SAU that can be characretized as incremental or continuous. The success of its business transformation has made SAU evolved from a micro-scale enterprise into medium-size enterprise; and become the largest angklung creative industries in the world.KEY WORD: Small and Medium Enterprises; Creativity; Art of Tradition; Udjo’s Angklung House; ASEAN Economic Community.About the Author: Budiman Mahmud Musthofa adalah Pengajar pada Program Studi Pariwisata, Program Vokasi UI (Universitas Indonesia), Kampus UI Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat e-mail : budimanmm@gmail.comHow to cite this article? Musthofa, Budiman Mahmud. (2017). “Transformasi Usaha Kecil Menengah Berbasis Kreativitas Seni Tradisi: Studi Kasus Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.10(1) May, pp.57-70. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (February 25, 2016); Revised (October 9, 2016); and Published (May 30, 2017).
PENGEMBANGAN BUDAYA MENUJU KESEJAHTERAAN BUDAYA : Pelajaran Dari Pengembangan Masyarakat Di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat Musthofa, Budiman Mahmud
Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i3.1600

Abstract

AbstrakKesejahteraan budaya (cultural wellbeing) merupakan konsep penting dalam kaitannya dengan pengembangan budaya (cultural development) dan pengembangan masyarakat (community development). Wellbeing  merupakan permasalahan yang selalu menarik untuk dibahas. Selama ini telah ada banyak perspektif dalam membahas tentang wellbeing. Pada kajian ini aspek wellbeing yang menjadi  fokus perhatian adalah cultural wellbeing, karena konsep ini masih belum dikembangkan secara luas di Indonesia, padahal bangsa Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat tinggi. Pendekatan kualitatif digunakan penulis dalam melihat aspek cultural wellbeing melalui studi kasus Saung Angklung Udjo (SAU) di Bandung, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa budaya dan tradisi merupakan unsur yang menjadi bagian penting dalam kegiatan cultural development dan community development untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Budaya dan tradisi sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan  di era globalisasi budaya saat ini yang faktanya banyak memberikan dampak besar dalam pergeseran budaya dan krisis identitas. Pada sisi lain, budaya dan tradisi merupakan asset yang berpotensi dalam mewujudkan kesejahteraan, khususnya cultural wellbeing. Konsep cultural wellbeing ini sangat relevan untuk menjadi pendekatan baru dalam melihat kesejahteraan, khususnya di Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya.Kata Kunci: Pengembangan Budaya, Kesejahteraan Budaya, Pengembangan Masyarakat
Saung Angklung Udjo: Invensi Tradisi Lokal yang Mendunia Budiman Mahmud Musthofa; Jajang Gunawijaya
Antropologi Indonesia Vol 38, No 2 (2017): Antropologi Indonesia
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The globalization of culture presents new challenges for society to be more creative in managing local culture and tradition. The various impact of this globalization might be anticipated if the creative process continues in the community. Through qualitative method, this study examines Saung Angklung Udjo (SAU) as an example of the achievement on the creative process through invention of tradition in developing art traditions. SAU as an invention of tradition strongly associated with the individual agency’s role in responding the reality of the arts tradition through the establishment of angklung workshop. Individual agencies design the social and environmental conditions by creating angklung workshop. This workshop represents the art tradition of angklung as part of Sundanese culture. The ability of individual agents in creating invention of tradition through formalization and ritualization of educational activities, production and angklung performances could be a model for art traditions practitioners to stay creative in facing the challenges of cultural globalization.Keywords: Cultural Globalization, Invention of Tradition, Arts Traditional, Saung Angklung Udjo
Model Kepemimpinan dan Pengembangan Kreativitas dalam Pengelolaan Destinasi Wisata Budaya Saung Angklung Udjo Musthofa, Budiman Mahmud
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 18, No 2 (2020): Media Wisata (On Progress)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v18i2.353

Abstract

The rapid cultural development affected by globalization has had many impacts on local cultures in Indonesia. The dynamics of development and setback of cultural management are interesting to study considering that in the current era of the creative economy, culture is the main capital capable of driving the community's economy, one of which is through the development of cultural tourism destinations. Management of tourist destinations and various attractions requires leadership, creativity and support from its culture. This study was conducted through a qualitative method to explore in-depth information about the leadership model and the development of creativity in the management of cultural tourism destinations through case study of Saung Angklung Udjo. This research shows that leadership in managing cultural tourism destinations requires creative strength and support from the community and culture in order to achieve long-term success and sustainability. Evidently, for more than 54 years Saung Angklung Udjo has continued to grow and contribute to society and preserve Sundanese culture and become a national pride on the global level.
ANALISIS STRATEGI DAN DAMPAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG BERKELANJUTAN DI DAERAH TERPENCIL PADA BIDANG PENDIDIKAN Musthofa, Budiman Mahmud; Rahman, Ilham Fathur
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i2.5717

Abstract

Abstrak: Pengembangan bidang pendidikan hingga saat ini masih menjadi perhatian pemerintah,  khususnya pendidikan di daerah terpencil. Tentunya peran pemerintah perlu dibantu dengan partisipasi masyarakat luas yang salah satunya adalah Gerakan Indonesia Mengajar. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui strategi dan dampak program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Pengajar Muda Indonesia Mengajar di Kabupaten Paser. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pemberdayaan ini berfokus pada bidang pendidikan melalui pendekatan pembelajaran sekolah dan terlibat dengan aktivitas masyarakat setempat serta membantu membangun jejaring dengan berbagai stakeholder lain. Program yang berlangsung selama 5 tahun sejak tahun 2010-2015, ternyata dampak dan manfaatnya masih berkelanjutan hingga saat ini. Temuan ini juga membuktikan bahwa program yang terencana dan melibatkan kolaborasi multi stakeholder berdampak jangka panjang, yaitu mampu membangun keberdayaan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.   Abstract:  The development of the education sector is still a concern of the government, especially education in remote areas. Of course, the role of the government needs to be assisted with the participation of the wider community, one of which is the Indonesian Teaching Movement. The purpose of this study is to determine the strategy and impact of sustainable community empowerment programs in the field of education carried out by Young Indonesian Teaching Teachers in Paser Regency. This research was conducted using a qualitative approach with case studies. The results of the study indicate that this empowerment activity focuses on the field of education through a school learning approach and is involved with local community activities and helps build networks with various other stakeholders. The program which lasted for 5 years from 2010-2015, it turns out that the impact and benefits are still ongoing today. This finding also proves that a program that is planned and involves multi-stakeholder collaboration will have a long-term impact, able to build community empowerment so that it has an impact on improving the quality of life of the community.
URGENSI PENGUATAN PARTISIPASI DAN INISIATIF MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN WISATA PERDESAAN Budiman Mahmud Musthofa
Sosioglobal Vol 4, No 1 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.345 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i1.22454

Abstract

ABSTRAKPariwisata merupakan sektor yang sedang dan terus berkembang di Indonesia baik dari sisi industrinya  maupun dari sisi kajian akademik. Pariwisata tidak saja dilihat dari sisi ekonomi melainkan lintas disiplin keilmuan yang salah satunya adalah sosiologi pariwisata. Aktivitas wisata perdesaan erat kaitannya dengan masyarakat karena mempertemukan antara wisatawan dan masyarakat lokal dalam suatu interaksi sosial. Wisata perdesaan merupakan salah satu peluang bagi perkembangan desa di Indonesia dan juga bagi perkembangan pariwisata nasional. Pengembangan wisata perdesaan sangat berkaitan dengan partisipasi masyarakat dan inisiatif lokal hal ini sebagaimana telah berlangsung di beberapa destinasi wisata perdesaan di Indodnesia. Kajian ini mencoba untuk menganalisa strategi menumbuhkan partisipasi dan inisiatif lokal dalam pengembangan wisata perdesaan. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus destinasi wisata perdesaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dan inisiatif lokal merupakan kunci yang harus dilakukan untuk keberhasilan pengembangan wisata perdesaan di Indonesia. Inisiatif lokal perlu dimunculkan dan dipromosikan bersamaan dengan penguatan local champion yang mampu menjadi agen perubahan masyarakat. Lebih dalam lagi, pada pengembangan wisata perdesaan, proses membangun partisipasi masyarakat dan inisiatif lokal harus didukung pula dengan penguatan jejaring antar stakeholder yang terlibat di dalamnya sehingga mempercepat keberhasilan suatu destinasi wisata perdesaan.Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Inisiatif Lokal, Wisata Perdesaan ABSTRACT Tourism is a sector that is being and continues to develop in Indonesia both in terms of industry and in terms of academic studies. Tourism is not only seen from the economic side but across scientific disciplines, one of which is tourism sociology. Rural tourism activities are closely related to the community because they bring together tourists and local communities in a social interaction. Rural tourism is one of the opportunities for rural development in Indonesia and also for the development of national tourism. Rural tourism development is closely related to community participation and local initiatives, as has happened in several rural tourist destinations in Indonesia. This study tries to analyze strategies to foster participation and local initiatives in rural tourism development. This study was conducted with a qualitative approach through case studies of rural tourism destinations. The results of the study indicate that community participation and local initiatives are the keys that must be done for the success of rural tourism development in Indonesia. Local initiatives need to be raised and promoted together with strengthening local champions who are able to become agents of community change. Deeper, in rural tourism development, the process of building community participation and local initiatives must be supported by strengthening networks between stakeholders involved in it so as to accelerate the success of rural tourism destinations.Keywords: Community Participation, Local Initiatives, Rural Tourism
Aplikasi Betawi Akses: Model Strategi Pelestarian Budaya Betawi di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi Masa Kini budiman mahmud musthofa
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.88

Abstract

Perkembangan teknologi digital saat ini telah memberikan banyak peluang dalam pengembangan berbagai sektor kehidupan. Pada saat yang sama, perkembangan teknologi juga memberikan tantangan pada keberadaan budaya-budaya di Indonesia Kajian ini menjelaskan strategi budaya betawi berdaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Budaya Betawi kini semakin terkikis dengan meningkatnya jumlah pendatang hingga pengaruh globalisasi yang tidak terbendung lagi. Kondisi yang seperti ini mendorong pemerintah Provinsi DKI bersama lembaga-lembaga kebudayaan di Betawi untuk bergerak membuat strategi pemeliharaan, pengembangan dan adaptasi budaya. Salah satu program yang cukup besar adalah dengan membuat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di Jakarta Selatan. Perubahan teknologi digital saat ini memberikan perluang bagi pemerhati Budaya Betawi untuk memanfaatkan internet dan membuat beragam aplikasi digital sebagai sarana pelestarian dan promosi budaya. Salah satu aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi Betawi Akses. Aplikasi ini berhasil menjadi alternatif strategi pengembangan budaya di era teknologi digital saat ini dan sarana komunikasi baru bagi sesama warga Betawi. Kajian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi model pengembangan dan pelestarian budaya melalui pemanfaatan internet dan beragam aplikasinya. Kata Kunci: Kebudayaan, Betawi Akses, Perkampungan Budaya Betawi
Pariwisata Kreatif Saung Angklung Udjo (SAU) budiman mahmud musthofa
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 1, No 1: December 2018
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.566 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v1i1.30

Abstract

Artikel merupakan hasil penelitian kualitatif yang membahas tentang pariwisata kreatif dengan studi kasus Saung Angklung Udjo (SAU). Sinergi kreativitas dan pariwisata kreatif memiliki potensi besar untuk mempercepat perkembangan ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, kunci sukses SAU sebagai objek daya tarik wisata berbasis kreativitas perlu digali untuk menjadi inspirasi dan model bagi pengembangan pariwisata kreatif di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Udjo Ngalagena (Pendiri SAU) berhasil mengemas "angklung" menjadi objek wisata dalam kegiatan produksi kreatif, pendidikan, pertunjukan dan dapat memberikan nilai tambah dalam perekonomian. Udjo berhasil membangun partisipasi masyarakat dan partisipasi wisatawan dalam mengembangakan pariwisata kreatif di SAU. Pariwisata kreatif di SAU pada akhirnya berhasil meningkatkan kualitas produk pariwisata budaya dan berdampak pada keberlanjutan atraksi wisata yang ditawarkan. Kata Kunci: Wisata Kreatif, Saung Angklung Udjo, Udjo Ngalagena.
STRATEGI PROMOSI LUAR NEGERI PARIWISATA JAKARTA SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19 budiman mahmud musthofa; Muhammad Rafaa Izdihaar Anwar
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 3, No 2: January - June 2021
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v3i2.147

Abstract

Pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak karena pandemi Covid-19.  Berbagai upaya pemulihan pariwsiata telah dilakukan, salah satunya melalui promosi pariwisata. Salah satu strategi promosi yang dilakukan adalah promosi pariwisata luar negeri Kota Jakarta. Kajian ini membahas tentang promosi pariwisata Jakarta sebelum dan saat pandemi Covid-19 khususnya bagi wisatawan mancanegara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus  Bidang Promosi dan Atraksi dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.  Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Bidang Promosi dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada tahun 2020-2021 telah melakukan berbagai strategi promosi pariwisata seperti melalui kegiatan promosi yang melibatkan media massa, baik itu media cetak, elektronik dan media sosial, membuat booklet, leafet dan brosur serta mengadakan dan mengikuti berbagai Event, konferensi pariwisata internasional, mengadakan familiarization trip dan berbagai bentuk promosi lainnya. Namun semuanya berlangsung secara terbatas saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Pandemi ini berdampak pada strategi promosi dan menghadirkan berbagai kendala dalam implementasi program promosi. Salah satu saran yang penting dilakukan adalah melakukan inovasi-inovasi baru yang kreatif dalam mempromosikan pariwisata Jakarta melalui berbagai media dan sarana agar dapat menarik minat dari wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung. Kata Kunci : Strategi Promosi, Wisatawan Luar Negeri, Covid-19