Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA ORGANISASI: STRATEGI ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Suharnomo, Suharnomo; Mas'ud, Fuad
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 14, No 2 (2005): Desember
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.754 KB) | DOI: 10.14710/jbs.14.2.130-142

Abstract

The research of Delery and Dotty (1996) concluded that the relationship between HRM strategy and organizational performance were not simple but complicated.  The purpose of this research is to reexamine the relationship between HRM strategy and organizational performance by using organizational strategy as a contingent factor in that relationship. Respondents of the research were HRM managers of 81 companies which part of the Top Companies and Big Group in Indonesia,  71h   Edition published by Compassindo. The big companies were considered to perform their HRM as a strategic partner (Nurhayati, 2001). The concepts of HRM strategy  used in this research based on Bae and Lawler formulation (2000) and the organizational strategy based on Porter (1980). The result of this research shows, there is only one hypothesis supported  (H1) of five dimensions of HRM strategy, namely fit between extensive training and differentiation strategy is highly correlated to its organizational performance (r  =  - 0.401, significant of p = 0.01). On the other hand, hypothesis H2, H3, H4, and HS are not supported. It means that differentiation strategy do not moderrate the relationship between  empowering, staffing, performance based pay, broad design and organizational performance. There Is only one of five HRM strategy dimensions which is supporting  contingency theory in HRM strategic literature, states that the relationship between HRM strategy and organizational performance is depend on the contextual factor, namely organizational strategy. The concept of fit between HRM strategy and organizational strategy will have a superior performance (Jackson  & Sculer, 1995) needs to be explored in the future. 
PERAN PERSEPSI POLITIK ORGANISASI, KOMITMEN AFEKTIF, KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEINGINAN UNTUK KELUAR DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI SEBAGAI MODERATOR (STUDY DI PT PQRS) Hermawan, Tri; Mas'ud, Fuad; Perdhana, Mirwan Surya
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 27, No 1 (2018): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.624 KB) | DOI: 10.14710/jbs.27.1.32-52

Abstract

This study aims at analyzing influences of political perception of organization, affective commitment, work satisfaction and work stress towards employee’s eagerness to drop out with a variable of moderation perception of endorsement of organization. This study was conducted at PT PQRS. Analysis method used in this study was mixed method with the explanatory sequential design. The number of the sample was 157 respondents for closed questionnaire and 3 participants for opened questionnaire. The questionnaire measurement was closed with scale 1-7. In quantitative analysis data analysis used was multiple regression analysis with moderating variable and a help of SPSS 23 program. In qualitative analysis data analysis used was descriptive analysis.In quantitative analysis of examination findings toward hypothesis, it is indicated that the variable of political perception of organization positively affects an eagerness of dropping out, affective commitment affects an eagerness of dropping out negatively, work stress positively affects an eagerness of dropping out and perception of endorsement of organization can moderate correlation between affective commitment and work stress towards an eagerness to drop out yet not between  perception of endorsement of organization and work satisfaction towards employee’s eagerness to drop out.In qualitative analysis gives results that support the results of hypothesis testing where employees reveal the existence of political behavior and work stress is high enough accompanied by the level of affective commitment and job satisfaction which is low so that it gives the impact on the high desire to get out of work. Other results indicate that organizational support can be perceived by employees so that moderation testing that is conducted get support that the desire to get out of work tends to decrease when they perceive organizational support at low levels of affective commitment and the employees’ desire to get out of work tends to decrease when they perceive organizational support at the high level of work stress.
Menginvestigasi Kunci Penentu Keberhasilan Usaha Pada Profesi Notaris (Studi Fenomenologi Terhadap Notaris di Kota Semarang dan Sekitarnya) Antawati, Rika Budi; Mas'ud, Fuad
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 28, No 1 (2019): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.024 KB) | DOI: 10.14710/jbs.28.1.9-28

Abstract

ABSTRAK Dalam satu dasa warsa terakhir, jumlah notaris meningkat secara signifikan dikarenakan melonjaknya jumlah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan notaris.  Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya persaingan antar notaris.  Agar dapat  terus bertahan dan menambah klien, seorang notaris dituntut untuk melakukan inovasi yang mendukung pelayanan prima dalam mengelola bisnisnya.  Sayangnya mayoritas notaris tidak memiliki bekal pengetahuan manajemen.  Literatur yang membahas kiet sukses dalam berkarir sebagai notaris juga sangat jarang ditemui.  Hal tersebut menjadi dasar dari penelitian ini untuk menginvestigasi faktor-faktor yang menyebabkan seorang notaris mampu untuk bertahan, berkembang dan mengembangkan relasinya.Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi terhadap notaris yang telah menjalankan jabatannya selama 15 tahun dan membuat akta notariil minimal 100 dalam setiap tahunnya.  Kriteria tersebut dijadikan dasar untuk mengivestigasi masing-masing notaris hingga dapat berkembang seperti saat ini.  Terdapat 5 kantor notaris yang diivestigasi dalam penelitian ini.  Kantor-kantor tersebut berlokasi di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.  Sebanyak 15 pertanyaan yang berkaitan dengan faktor penentu keberhasilan bisnis digunakan dalam wawancara dengan masing-masing notaris.Dari hasil penelitian ditemukan beberapa faktor yang dapat menjadi penentu keberhasilan notaris dalam menjalankan jabatannya.  Dari berbagai faktor tersebut, proses manajemen sumber daya manusia yang baik menjadi penentu untuk keberhasilan.  Kantor notaris disarankan melakukan refleksi gaya kepemimpinan serta pembenahan rekrutmen, seleksi, pendidikan dan pelatihan serta kompetensi bagi karyawan.  Beberapa implikasi manajerial dalma pengelolaan kantor notaris juga akan didiskusikan dalam penelitian ini. Kata kunci : Key Success Factors, Notaris, Profesional, Kualitatif, Fenomenologi 
SURVEY SIKAP KARYAWAN DAN DIAGNOSIS PENGEMBANGAN ORGANISASI Mas'ud, Fuad
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 2, No 1 (1998): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.229 KB) | DOI: 10.14710/jbs.2.1.61-70

Abstract

Organisasi  atau perusahaan menghadapi lingkungan yang selalu  berubah.  Dengan  semakin banyaknya pesaing, perubahandan perkembangan teknologi dan lain-lain.  Dalam menghadapai perkembangan haik eksternal maupun  internal organisasi dituntut selalu  berindak proaktif. Keberhasilan  organisasi  dalam mencapai tujuannya sangat  tergantung pada faktor sumber  daya alam manusia.  Oleh karena itu, pemimpin organisasi harus  menyiapkan sumber daya manusia sebaik  baiknya.Salah satu metode yang paling umum  untuk mengetahui  kondisi sumber  daya  manusia  dalam organisasi yaitu dengan  melakukan survai  sikap sumber daya  manusia  (karyawan).  Berdasarkan hasil survai  sikap  tersebut, pemimpin dapat menyusun program-program pengembangan karyawan.  Hal ini sangat  penting untuk mengingat bahwa  implementasi strategi organisasi,  karyawan sebagai faktor penting yang menentukan keberhasilannya.  Artikel ini membahas persyaratan survai  sikap yang efektif serta kekurangan-kekurangan metode  survai  sikap.
Culture as an Environmental Context for Absenteeism Mas'ud, Fuad
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 10, No 7 (2002): Desember
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.842 KB) | DOI: 10.14710/jbs.10.7.62-68

Abstract

Absensi karyawan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Absensi karyawan menimbulkan dampak yang negatif bagi perusahaan berkaitan dengan besarnya biaya yang ditanggung, penurunan produktivitas maupun efek psikologis terhadap karyawan lainnya. Artikel ini membahas problem absensi karyawan dari perspekif organisasinal, budaya, lingkungan dan karakteristik lndividual dan sosial, kemudian mengajukan model diagnostig untuk memahami problem absensi.
ANALISIS PENGARUH SUPPORT BASED RELATIONSHIP TERHADAP PEMBERDAYAAN KARYAWAN (STUDI KASUS PADA 5 BANK UMUM di KODYA SEMARANG) Rahardjo, Mudji; Mas'ud, Fuad; S., Sri Handayani
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 7, No 5 (2001): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.349 KB) | DOI: 10.14710/jbs.7.5.59-71

Abstract

Kondisi persaingan bisnis perbankan nasional yang ketat saat ini menuntut perusahaan untuk berusaha memenuhi harapan konsumen dengan memberikan kepuasan pada nasabah. Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis perbankan, perusahaan secara efektif dan efisien melakukan re-evaluasi dan re-orientasi kepada kebutuhan nasabah sehingga perlu dilakukan pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan karyawan dilakukan dalam organisasi perusahaan dengan focus pada penyediaan produk dan jasa bagi customer. Pemberdayaan karyawan pada dasarnya membentuk karyawan produktif dan berkomitmen. Pemberdayaan karyawan (Empowerment) melalui tiga dimensinya (personal, influence, self efficiency organizational relationships dan employee-customer relationships (Corsan dan Enz. 1999)Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengarus dan support-based relationships terhadap empowerment di bidang industri perbankan. Sample yang diambil dari 5 bank-bank umum di Madya Semarang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara kuantitatif dengan analisis regresi berganda sedangkan secara kualitatif dengan tabulasi data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kesuksesan pemberdayaan dipengaruhi oleh lingkungan kerja dimana karyawan bekerja serta dukungan dari konsumen. Bagi perusahaan berkala global, empowerment dituntut untuk memberdayakan karyawan agar memiliki tanggungjawab dan kemampuan/keterampilan kerja yang lebih besar. Empowerment bukan hanya sekedar "memberdayakan" seorang tetapi juga merupakan sebuah proses untuk membebaskan seseorang dari struktur itu "lingkungan" yang kaku
Strategi dan Prospek Hubungan Industrial Di Indonesia Mas'ud, Fuad
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 1, No 1 (1997): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.107 KB) | DOI: 10.14710/jbs.1.1.14-22

Abstract

Lingkungan ekonomi dan hubungan industrial di Indonesia telah  mengalami perubahun yang besar sejak tahun 1980. Meningkatnya perdagangan intemasionai dan semakin meningkatnya persaingan bisnis memasuki Abad XXI mendorong semakin diperlukarmya restrukturisasi di bidang ekonomi dan hubungan industrial. Di masa depan, bidang manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan hubungan industrial (HI) akan semakin besar peranannya dalam membangun kemampuan bersaing perusahaan-perusahahan di Indonesia.Pengembangan kemampuan bersaing untuk mengejar dan meningkatkan kualitas dan produktivitas namun mengabaikan "keadilan" dan "kesejateraan" tenaga kerja" nampaknya tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Strategi di masa depan yang sukses, oleh karena itu, harus memperhatikan dan memperhitungkasi kedua aspek iersebui yakni :1) peningkatan kualitas dan produktivitas, dan2) keadilan dan kesejahteraan karyawan dalam perusahaan.Agar dapat sukses bersaing di pasar nasional maupun internasional, perusahaan. di tuntut untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas produk-produk yang dihasilkan.  Untuk itu peningkatan, kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak. Akan tetapi peningkatan kualitas SDM belum menjamin peningkatan kinerja perusahann selama praktek dan kebijakan manajemen sumber daya manusia/hubungan industrial perusahaan belum dapat menjamin keadilan dan kesejahteraan pekerja. Untuk dapat merespon tuntutan persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengembangkan misi dan strategi yang tepat dan jelas serta melakukan inovasi teknologi dan organisasi. Di samping itu, pihak manajemen dan pekerja dituntut untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan demokratis. Pemerintoli dapal berperan aktif dalam upaya menciptakan lzuburzgan industrial yang lumnonis dan demokraiis.
MEMBEDAH SERVANT LEADERSHIP PERSONAL KEFARMASIAN (Sebuah Studi Kasus Apoteker PT. Kimia Farma Apotek UB Semarang) Wisudasari, Ita Zonia; Mas'ud, Fuad; Rahardja, Eddy
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 26, No 1 (2017): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.431 KB) | DOI: 10.14710/jbs.26.1.1-12

Abstract

The purpose of this research is to analyze the characteristics of servant leadership and servant leadership competence conducted Apothecary built by the Apothecary at PT. Kimia Farma UB Semarang.From this research is expected  to contribute the development of science in general and the field of human resources management in particular and as a reference when further research is conducted, especially on those who want to learn about servant leadership.Another goal is that management  is expected to use as a material consideration or input to PT. Kimia Farma UB Semarang as a guide in competition Pharmacist to have leadership servant leadership that synergize with professionThe participants of this research consisted of 10 people, consisting of 7 (seven) person Apothecary and 3 (three) Apothecary Assistant. The ten participants representing structural position of PT. Kimia Farma UB Semarang. Determination of informants using snowball sampling method. This research method is qualitative analysis tool used is the technique of triangulation and member check.The result of the analysis showed that all participants of PT. Kimia Farma UB Semarang proved the characteristics of servant leadership and servant leadership competence can be built by the pharmacist. Expected Pharmacist as a leader able to build a communication that can synergize existing resources to maximize the potential of subordinates to be successful
Studi Tentang Anteseden Prestasi Akademik Taruna dengan Persepsi Dukungan Organisasi Sebagai Variabel Moderator (Studi di Akademi Kepolisian) Beorbel, Kristiyan; Mas'ud, Fuad; Perdhana, Mirwan Surya
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 29, No 1 (2020): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jbs.29.1.45-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh nilai ujian nasional, nilai uji akademik, motivasi menjadi Taruna Akpol dan motivasi akademik terhadap prestasi belajar Taruna Akademi Kepolisian dengan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel moderator. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif serta menggunakan Partial Least Squares (PLS) untuk menganalisis data. Sampel dalam penelitian ini adalah 146 Taruna. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi menjadi Taruna berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi akademik dan prestasi akademik. Variabel nilai uji akademik berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi akademik dan variabel persepsi dukungan organisasi (POS) memoderasi pengaruh motivasi akademik terhadap prestasi akademik. Variabel nilai ujian nasional ternyata memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap motivasi akademik. Variabel anteseden pada penelitian ini hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari prestasi akademik. Penelitian ini memiliki keterbatasan dan diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui variabel lain yang memiliki signifikansi terhadap prestasi akademik Taruna Akpol. Beberapa implikasi manajerial serta rekomendasi penelitian yang akan datang telah diajukan dalam penelitian ini.
The Effect of Islamic Work Ethics toward Employee Performance Noor Aflah, Kuntarno; Suharnomo, Suharnomo; mas'ud, Fuad
IQTISHADIA Vol 14, No 2 (2021): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v14i2.10278

Abstract

This study aims to analyze the factors which affect employee performance; islamic work ethics by using affective commitment and job satisfaction as intervening variables. Based on the research problem, there are how to improve employee performance through affective commitment and job satisfaction, and the factors which affective commitment and job satisfaction, so the answer is by the Islamic Work Ethics variable. This study is conducted on 200 employees of cross sectors and cross professions working in various fields. Data is processed using Structural Equation Modelling (SEM) by the help Analysis of Moment Structure (AMOS) program. The results show that Islamic Work Ethics has a positive effect on employee performance, by using affective commitment and job satisfaction as intervening variable