Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Parody Iklan, Meningkatkan Brand Awaraness melalui Olokan Ayu, Aulia Suminar
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2016): January 2016
Publisher : Master of Communication Science Program, Faculty of Social and Political Science, Diponego

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.551 KB) | DOI: 10.14710/interaksi.5.1.16-23

Abstract

Abstract Usually, parody were used to show how audience dislike or resistance with certain texts. Recently, parody about the standarized herbal product , “Mastin” were circulating around social media world. This phenomenon starts from Mastin parody video on youtube. Repetitive use of Mastin' TVC lyrics, “kabar gembira untuk kita semua” was becoming new joke trend and slang on cyber and real world. On the other side, that was insulting and making people bored of that kind of joke. Either do Mastin, along with this trend, Mastin changes their TVC Jingle chord (until) three times in order to make audience didn't get drown on boredom. This text would be explained by reception analysis as methodology with Elaboration Likelihood Modes and Hirearchy of Effect Model as theoritical background. Subject of this research are people who reviewing Mastin on their webblog, and Mastin user that researcher met on real world.  This study aimed to understand how audiences interpret Mastin related with this parody. Keyword: Parody, Mastin, Audience Reception Analysis, Elaboration Likelihood Model, Hirearchy of Effect Model
Peranan Peer Group Story-telling dalam Membangun Brand Awareness Usaha Makanan Lokal di Kota Surakarta Haryono, Novita; Ayu, Aulia Suminar; Priliantini, Anjang
Jurnal Representamen Vol 7 No 02 (2021): Jurnal Representamen Volume 7 No 02 Oktober 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.567 KB) | DOI: 10.30996/representamen.v7i02.5728

Abstract

Sepanjang pandemi ini ada peningkatan sebanyak 47%-53% pebisnis makanan baru yang bergabung melalui layanan penyedia jasa pengantaran makanan online. Peningkatan jumlah yang cukup signifikan terhadap pelaku bisnis makanan ini, maka persaingan para pelaku bisnis makanan untuk dikenal di masyarakat menjadi semakin berat. Dibutuhkan brand awareness di mata masyarakat yang menjadi konsumen harus semakin diperhatikan dengan cermat. Brand menggunakan storytelling untuk membangun kesan positif brand dibenak konsumen sehingga berpotensi menggerakkan konsumen untuk melakukan pembelian produk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan storytelling dari lingkup pertemanan konsumen yang diceritakan melalui akun sosial media seseorang dalam membangun brand awareness brand makanan lokal yang baru muncul. Secara khusus dalam penelitian ini akan melihat pengaruh narasi pesan, distribusi pesan, dan kredibilitas komunikator dalam membangun brand awareness melalui sosial media story telling. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk pelaku bisnis makanan terutama untuk brand yang baru berdiri dan praktisi marketing communication dalam menentukan strategi komunikasi untuk mendekati konsumen.Kata Kunci : Brand Awareness, Storytelling, Sosial Media, Peer Group, Komunikasi pemasaran
Strategi Komunikasi KPU Kota Semarang Dalam Mengajak Gen Z Menggunakan Hak Pilih #temanpemilih Fitri, Alifa Nur; Rohmah, Siti; Ayu, Aulia Suminar
JPW (Jurnal Politik Walisongo) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jpw.v6i1.22256

Abstract

Penelitian ini membahas peran dan tantangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menghadapi Pemilu 2024 di Indonesia, dengan fokus pada Generasi Z sebagai pemilih dominan. Generasi Z, yang berjumlah 74,94 juta jiwa atau 27,94% dari total penduduk, sangat terhubung dengan teknologi digital dan media sosial. Meskipun ini mempermudah akses informasi, mereka juga rentan terhadap hoaks yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap proses pemilu. Tantangan utama KPU adalah mengatasi penyebaran hoaks di media sosial dan merancang strategi komunikasi yang efektif untuk meningkatkan partisipasi politik anak muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pentingnya literasi politik dan strategi komunikasi yang adaptif pada Pemilu 2014 dan 2019, yang masing-masing mencapai 85,9% dan 91,3%.  KPU Kota Semarang telah menunjukkan keberhasilan dalam menggunakan media sosial dan kampanye kreatif seperti #temanpemilih, yang meningkatkan partisipasi pemilih bahkan dalam situasi pandemi. Penelitian ini menyoroti perlunya KPU terus berinovasi dalam menghadapi perubahan perilaku digital Generasi Z, dengan tujuan utama meningkatkan partisipasi politik generasi muda di Indonesia.
Penguatan Kapasitas Pemasaran Online bagi Pelaku UMKM Pemustaka di Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah Hastjarjo, Sri; Ayu, Aulia Suminar; Haryono, Novita; Arzil, Andrine Prima Afneta; Abisono, Firya Qurratu'ain; Pawito, Pawito; Haryanto, Haryanto; Arifin, Hamid; Kusumawati, Diah
Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): Desember 2025
Publisher : IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sjpkm.v4i2.2676

Abstract

This article discusses an online marketing training program for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) who are also library users in Magelang City. The program was part of a community service initiative by Universitas Sebelas Maret in collaboration with the Library and Archives Office of Magelang City. The background of the program is the low level of digital literacy and online marketing skills among MSME actors, which limits their market reach and product competitiveness. The one-day workshop adopted a hands-on practice approach with practical materials, including basic strategies for digital marketing through social media, optimization of Instagram and WhatsApp Business platforms, and the creation of engaging and effective promotional content. A key framework introduced was the "3K" strategy: Know your market, Consistent branding, and Active communication. Evaluation results showed significant improvements in participants’ understanding and skills in digital marketing. Moreover, the training reinforced the role of public libraries as centers of productive literacy, bridging access to information with community economic empowerment. This activity demonstrates that synergy between academic institutions, local government, and MSME communities can foster inclusive training models that are responsive to the real needs of small businesses in the digital era.