Suyono, Rudi S.
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PERENCANAAN REHABILITASI JALAN PARIT H. HUSEIN II MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) DENGAN METODE BINA MARGA 2003 DAN AASHTO 1993 Maswar, -; Kadarini, S. Nurlaily; Suyono, Rudi S.
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kekakuan pada perkerasan menyebabkan penyebaran beban oleh perekarasan tanah dasar relatif lebih luas, dan beban sebagian besar dipikul oleh perkerasan. Kegiatan peningkatan rehabilitasi jalan di jalan Parit Haji Husein II kota Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode Bina Marga 2003 dan AASHTO 1993, pelaksanaan penelitian menggunakan data primer, yang didapat dari nilai DCP. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari data Leger Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, data jumlah kendaraan dari Direktorat Samsat Polda Kalimantan Barat. Hasil kajian Jalan Parit Haji Husein II, terdapat peningkatan rehab jalan menggunakan perkerasan kaku dengan panjang 700 meter dan lebar 7 meter. Perencanaan perhitungan untuk perkerasan kaku umur rencana selama 20 tahun dengan laju pertumbuhan lalu lintas di Kota Pontianak sebesar 7,206 %  Diperoleh  hasil 16 cm tebal perkerasan kaku pada metode Bina Marga dengan mutu beton K-350 dan 16 cm tebal perkerasan kaku pada metode AASHTO 1993 dengan mutu beton K-350. Perencanaan perhitungan metode Bina Marga dan AASHTO 1993 digunakan dowel D 20 mm, panjang 450 mm dan dipasang dengan jarak 300 mm. Hasil perhitungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran baik untuk perencanaan dan pekerjaan perkerasan kaku untuk dilaksanakan pada daerah Kota Pontianak.
KAJIAN SISTEM ANTRIAN PADA PINTU MASUK GERBANG LOKET PENGAMBILAN KARCIS MASUK PARKIR KENDARAAN DI KAWASAN SINGKAWANG GRAND MALL Jayasena, Sena; Suyono, Rudi S.; Azwansyah, Heri
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.102 KB)

Abstract

Antrian kendaraan yang terbentuk di depan pintu gerbang loket pengambilan karcis masuk parkir di kawasan Singkawang Grand Mall dapat mengakibatkan permasalahan dan panjang antrian yang dapat mengganggu sistem pergerakan lalu lintas yang lainnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mengkaji sistem antrian pada pintu gerbang loket pengambilan karcis masuk parkir di Kawasan Singkawang Grand Mall. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem antrian dan menentukan alternatif peningkatan pelayanan antrian kendaraan roda dua pada loket pengambilan karcis masuk parkir di Kawasan Singkawang Grand Mall.Data utama yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tingkat kedatangan kendaraan dan waktu pelayanan loket. Data tersebut diperoleh masing-masing dengan menggunakan metode pencacahan lalu lintas dan pengamatan secara sampling, yang dilakukan pada 2 loket masuk kendaraan roda dua dan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu. Metode analisis menggunakan Teori Antrian.Hasil analisis terlihat bahwa jumlah loket 1 buah masih mampu melayani tingkat kedatangan kendaraan saat ini yang memberikan nilai  berkisar 0,34 -  0,37 kendaraan (» 1 kendaraan) , berkisar 0,08 – 0,06 kendaraan (» 1 kendaraan),  berkisar 8,2–8.6 detik, dan  berkisar 2,1 – 2.5 detik. Pada tingkat kedatangan diatas 600 kendaraan /jam sudah tidak mampu dilayani dengan jumlah loket (N) sebanyak 1 buah tanpa memperbaiki sistem antrian. Penambahan jumlah loket pada disiplin antrian FIFO dengan waktu pelayanan 6 detik hanya efektif dalam menurunkan nilai , ,  dan  sampai 3 loket, untuk penambahan loket diatas 3 loket, efektifitas dalam menurunkan nilai , ,  dan semakin kecil.Dalam usaha meminimumkan nilai , ,  dan , alternatif menurunkan waktu pelayanan merupakan prioritas utama, sedangkan prioritas kedua adalah alternatif menambah loket pelayanan dan prioritas ketiga adalah alternatif penerapan sistem tandem. Kebijakan yang dapat dilakukan pada Pos 1 hanya peningkatan waktu pelayanan dan pada Pos 2 dapat dilakukan kebijakan penambahan loket, peningkatan waktu pelayanan, dan penerapan sistem tandem. Kata Kunci: Tingkat kedatangan, antrian kendaraan, alternative penambahan loket, dan penerapan sistem tandem.
URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) Achmad, Netto; Widodo, Slamet; Suyono, Rudi S.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.042 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35926

Abstract

AbstrakBelum adanya acuan dalam prioritas pemeliharaan jalan menjadi kendala untuk pemilihan prioritas pemeliharaan jaringan jalan, menyebabkan belum bisa terpenuhinya seluruh kebutuhan pemeliharaan jaringan jalan. Penentuan urutan prioritas pemeliharaan jaringan jalan tersebut harus melihat dari berbagai kriteria sehingga menghasilkan hasil data yang akurat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurutkan rangking prioritas pemeliharaan jalan. 23 stake holder yang dipilih terdiri dari sistem kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasi secara umum. Ruas jalan yang ditinjau semua ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten dengan menggunakan berbagai kriteria pilihan. Metode yang digunakan adalah Proses Hirarki Analitik (PHA), Proses Hirarki Analitik adalah suatu pendekatan pengambilan keputusan yang dirancang untuk membantu pencarian solusi dari berbagai permasalahan multi kriteria. Kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas jalan adalah tingkat aksebilitas, tata guna lahan, jenis permukaan jalan dan alokasi anggaran. Urutan prioritas pemeliharaan jalan Kabupaten Kapuas Hulu: 1 Ruas Jalan Nanga Dangkan - Landau Kumpang dengan nilai 0,611. 2 Ruas Jalan Simp. Nanga Kantuk - Jaung dengan nilai 0,467 dan seterusnya. Saran untuk para penulis dalam menyusun kuesioner harus diperhatikan kejelasan pertanyaan dan susunannya, sehingga pada pengisian kuesioner oleh stake holder maksud dan tujuan yang ingin kita dapatkan tersampaikan, karena hasil kuesioner sangat menentukan hasil daripada penelitian ini. Kata kunci : Proses Hirarki Analitik, Urutan Prioritas Pemeliharaan Jalan
STUDI ANGKUTAN PEMUKIMAN DI KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS : KELURAHAN TANJUNG HULU KECAMATAN PONTIANAK TIMUR) Septianto, Adika; Suyono, Rudi S.; Sulandari, Eti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.934 KB)

Abstract

Berkurangnya armada transportasi umum di Kota Pontianak yang disebabkan karena masyarakat lebih suka untuk menggunakan kendaraan pribadi, hal ini mengakibatkan terjadi kemacetan pada beberapa wilayah, sama halnya pada wilayah Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur. Oleh sebab itu, dilakukan sebuah penelitian untuk menghidupkan kembali alat transportasi massal atau menghadirkan moda transportasi baru seperti angkutan permukiman, dengan metode stated preference, dengan sampel sebanyak 235 sampel. Menggunakan empat paramater  atribut, yaitu :  tarif, fasilitas dan kenyamanan, waktu tunggu (headway) dan waktu tempuh. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh, pada option 1, option 3, option 4 dan option 6 menunjukan bahwa responden lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, pada option 2, option 5, dan option 7 menunjukan bahwa responden berimbang, namun pada option 8 menunujukan bahwa responden lebih memilih menggunakan angkutan permukiman, hal ini disebabkan karena semua atribut berlevel positif. Berdasaran pemodelan pemilihan moda transportasi didapatkan U(Ap-Kp) = 0.542-0.0003x∆X1+0.162x∆X2-0.040x∆X3-0.041x∆X4. Dan dari keempat atribut pemilihan moda transportasi dapat mempengaruhi pemilihan moda, atribut fasilitas dan kenyamanan menjadi atribut yang paling signifikan mempengaruhi utilitas pemilihan moda. Kata kunci : angkutan permukiman, logit binomial, moda transportasi
ANALISIS DAMPAK AKTIVITAS SEKOLAH TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi Kasus Yayasan Pendidikan Kalimantan SD – SMP – SMA Katolik Santu Petrus Jalan Karel Satsuit Tubun No.3 Pontianak) Ristiandi, Bisma; Suyono, Rudi S.; YM, Sutarto
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.629 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.27550

Abstract

Dengan berkembangnya perekonomian masyarakat Kota Pontianak, maka kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi juga semakin meningkat hal ini dikarenakan sarana tranportasi merupakan faktor utama pendukung perekonomian. Hambatan samping dinyatakan sebagai interaksi antara arus lalu lintas dengan aktivitas dipinggir jalan yang berkaitan dengan tata guna lahan disepanjang jalan tersebut yang dapat berupa pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti,  kendaraan yang berjalan lambat, dan kendaraan yang masuk dan keluar dari lahan di samping jalan. untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna jalan yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan perubahan arah perjalanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas sekolah di sepanjang Jalan Karel Satsuit Tubun terhadap kinerja ruas jalan.Lokasi penelitian ini di Sekolahan Santu Petrus Jalan Karel Satsuit Tubun Kota Pontianak sepanjang 350 meter. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survey lapangan serta mengumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder. Untuk menganalisa hambatan samping, karakteristik lalu lintas dan kapasitas dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa volume lalu lintas yang digunakan menggunakan data VJP yang dimulai pada tahun 2018 hingga 2033. Untuk hasil yang diperoleh pada tahun 2018 memiliki derajat kejenuhan (DS) 0,44, yang dapat diartikan bahwa jalan tersebut tidak memiliki masalah terhadap kinerjanya atau dapat disimpulkan hasil yang di peroleh tidak sesuai dengan kondisi lapangan. sehingga tingkat pelayanannya (C)“Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh lalu lintas,volume pelayanan yang dipakai untuk mendesain jalan perkotaan”. Dari hasil regresi bahwa sebagian besar penyebab pengurangan kecepatan kendaraan adalah hambatan samping baik karena parkir di badan jalan, pejalan kaki, ataupun aktifitas sekolah lainnya. Oleh sebab itu, solusi yang dapat direncanakan adalah dengan cara penataan di sisi jalan ataupun di badan jalan contohnya melarang penjual berjualan di sisi jalan dan tempat tersebut di ganti dengan lahan parkir agar tidak ada lagi yang parkir di badan jalan Karel Satsuit Tubun Pontianak. Untuk jalan yang mengalami masalah terdapat pada tahun 2026 hingga 2033 dengan tingkat pelayanan (D)“Mendekati Arus Tidak Stabil, Kecepatan Rendah”. Kata Kunci: Hambatan Samping, Volume, Aktifitas Sekolah, Santu Petrus                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
PENGEMBANGAN JALUR SEPEDA DI KOTA PONTIANAK(Studi Kasus Jalan Ahmad Yani) Ridwan, -; Widodo, Slamet; Suyono, Rudi S.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.362 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33717

Abstract

Dewasa ini sarana transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Perwujudan kota yang berwawasan lingkungan menjadi konsep untuk menyeimbangkan aktivitas pembangunan yang kian pesat. Salah satu caranya adalah dengan pemilihan sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan, yaitu mengakomodasi kendaraan tidak bermotor dalam hal ini sepeda. Volume kendaraan di jalan Ahmad Yani saat ini cukup tinggi khususnya kendaraan bermotor dan di dominasi oleh kendaraan pribadi. Berhubung jalan Ahmad Yani Pontianak untuk saat ini belum memiliki jalur khusus untuk pesepeda, maka perlu kiranya jalan Ahmad Yani ditinjau untuk menerapkan jalur sepeda. Lajur sepeda di jalan Ahmad Yani Pontianak dipandang perlu di implementasikan, mengingat bahwa banyaknya arus lalu lintas kendaraan bermotor yang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi. Untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna sepeda, maka pemerintah perlu meninjau ulang kebutuhan jalur sepeda di jalan Ahmad Yani Pontianak. Diharapkan pemerintah dapat meninjau ulang dan menerapkan jalur khusus sepeda ini di jalan Ahmad Yani Pontianak.Kata Kunci : Jalur   Khusus   Sepeda,   Tingkat   Pelayanan   Jalan,   Geometrik   Jalan Efektifitas   Jalur   Sepeda
STUDI TENTANG EFEKTIVITAS ALAT PENGENDALI KECEPATAN PADA KAWASAN ZOSS DI KOTA PONTIANAK Farizaldin, Muhammad; AS, Syafaruddin; Suyono, Rudi S.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.589 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.27380

Abstract

rumble strip is a warning device is physically allocated to the driver of the vehicle in order to further enhance alertness. From the results of the analysis, it is known that the effectiveness of the band wrapping on the ZoSS area at the location of the primary collector road function (the location of Tanjung Raya 2 and Hasanuddin roads) and the secondary collector (Jendral Urip and Merdeka roads) affect the 0.00% effectiveness percentage especially for Tanjung Raya 2 roads, while the effective speed control for the secondary collector Road function is in the range of 40.00%. in the schools studied there were schools that were not equipped with school signs, as well as signs that were blocked by trees. speed data retrieval using a speed gun. The solution to improve the effectiveness of the band wrapping is the design and arrangement of rumble strips that need to be updated and added facilities that support the performance of rumble strips in the form of adding a minimum height of 2 cm with a distance of 100 cm, sowing additional facilities in the form of warning lights, and adding special markers red and markers are prohibited from parking
PERENCANAAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) SEPEDA MOTOR PADA PERSIMPANGAN DI KOTA PONTIANAK ( STUDI KASUS : PERSIMPANGAN Jl. SULTAN HAMID – Jl. PAHLAWAN– Jl. TANJUNGPURA – Jl. IMAM BONJOL) Syaifullah, Beny; Suyono, Rudi S.; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.37437

Abstract

Fasilitas Ruang Henti  Khusus sepeda motor merupakan tempat untuk sepeda motor berhenti pada fase merah di persimpangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati permasalahan lalu lintas pada setiap lengan simpang Jl. Sultan Hamid – Jl. Pahlawan – Jl. Tanjungpura – Jl. Imam Bonjol kemudian merencanakan Ruang Henti Khusus sesuai dengan besarnya penumpukan sepeda motor per lajur selama fase merah pada persimpangan tersebut. Seluruh perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan Pedoman Perancangan Ruang Henti Khusus  (RHK) Sepeda Motor Pada Simpang Bersinyal di Kawasan Perkotaan. Pada perancangan Ruang Henti Khusus pada simpang ini menggunakan tiga perencanaan yaitu yang pertama menggunakan data penumpukan sepeda motor pada kondisi eksisting, untuk perancangan ini banyak dimensi RHK yang terlalu besar sehingga dibuatlah 2 alternatif perhitungan RHK yaitu, pertama hanya menggunakan data penumpukan sepeda motor jam pagi dan siang, yang kedua mengubah fase sinyal yang sebelumnya empat menjadi dua fase sehingga di dapatlah jumlah penumpukan sepeda motor per fase merah. Desain Ruang Henti Khusus yang memenuhi standar berdasarkan Pedoman Perancangan Ruang Henti Khusus  (RHK) Sepeda Motor Pada Simpang Bersinyal di Kawasan Perkotaan adalah  menggunakan perhitungan pada alternatif kedua perencanaan RHK.Kata kunci : ruang henti khusus, pedoman perancangan ruang henti khusus, MKJI 1997, perilaku lalu lintas
Analisis Abillity To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) untuk Penetuan Tarif Pada Perencana Angkutan Umum BRT di Kota Pontianak Zohra, Elia; Suyono, Rudi S.; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.574 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30771

Abstract

Bus Rapid Transit adalah angkutan umum berorientasi pelanggan dan memberikan fasilitas halte, kendaraan, perencanaan dan sistem transportasi, ke dalam sebuah sistem bus yang cepat, tepat  dan memiliki ciri khas tersendiri yang cepat dan tepat waktu Salah satu faktor penting dalam pengelolaan angkutan jasa transportasi angkutan umum BRT  salah satunya  tarif. Untuk menentukan  tarif angkutan umum BRT (Bus Rapid Transit) tarif dapat di lihat dari beberapa aspek utama dalam sistem angkutan umum Ability to Pay (ATP) / Willingness to Pay (WTP).Hasil penelitian yaitu kemampuan membayar masyarakat (Ability To Pay) terhadap tarif jasa angkutan umum BRT yaitu berkisar Rp. 1.750 – 3.250 dengan presentase melebihi 60%. Dan WTP realitis berkisar Rp. 3.000 – 3.500 dengan presentase sebesar lebih dari 80%, dan WTP setelah penambahan berada pada kisaran Rp. 4.000 – 5.500.Kata Kunci : BRT, Kemampuan membayar,kemauan membayar
KOMPETISI ANGKUTAN PENUMPANG ANTARA BUS DAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT DENGAN METODE STATED PREFERENCE Saputri, Nining; Widodo, Slamet; Suyono, Rudi S.
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi sangat berperan penting bagi suatu daerah. Saat ini transportasi yang sering digunakan untuk rute Ngabang-Pontianak yaitu bus dan angkutan antar jemput atau taksi. Kedua angkutan ini digunakan karena moda lebih mudah ditemukan. Penelitian bertujuan mengetahui pola pemilihan moda yang ada untuk mendapatkan karakteristik pergerakan dan moda yang diinginkan oleh masyarakat pengguna dan untuk mengetahui tingkat kesesuaian terhadap kelengkapan fasilitas dan kenyamanan pada jasa transportasi yang ada. Penelitian ini menggunkan metode stated preference, dengan melakukan survey penyebaran kuesioner karakteristik responden dan kuesioner stated preferenc yaitu sebanyak 150 kuesioner. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada option 1, option 2, option 3, option 4, dan option 5 menunjukan masyarakat lebih memilih menggunkan angkutan antar jemput, sedangkan untuk option 6, option 7 dan option 8 menunjukan bahwa masyarakat lebih memilih menggunakan Bus. Berdasarkan pemodelan pemilihan moda transportasi didapatkan utilitas U(Bus-AAJ) =  -6,391847667 - 9,5901E-05 X  ?cost -0,667223 x ?time+ 0,0309431 x ?headway+ 0,022808433 x ?service dan U (AAJ -Bus)= 596690,95111 - 9,5901E-05 X  ?cost - 0,667223 x ?time + 0,016170644 x ?headway-  0,029544911 x ?service.n Hasil Penelitian menunjukan atribut cost dan time menjadi atribut yang paling segnifikan mempengaruhi utilitas dalam pemilihan moda dibandingkan dengan atribut headway dan service.Kata Kunci : Transportasi, Stated Preference, logit binominal, pemilihan moda transportasi