Kadarini, S. Nurlaily
Unknown Affiliation

Published : 58 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN PONTIANAK – SUNGAI RAYA KEPULAUAN, KABUPATEN BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT Akri, Akbar Kusuma; Juniardi, Ferry; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.937 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36619

Abstract

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di tikungan jalan raya Pontianak – Sungai Raya Kepulauan. Penelitian dilakukan untuk evaluasi, agar dperoleh saran perbaikan yang tepat dan efektif, pada geometrik sesuai ketentuan berlaku. Pemilihan tikungan dan alinyemen vertikal mengunakan analisa tiap desa ruas jalan daerah rawan kecelakaan (Black Spot) metode EAN (Equivalent Accident Number). Sudut tangen, kondisi jalan, kelengkapan jalan, serta topografi juga mempengaruhi. Tikungan yang ditinjau terpilih 6 tikungan yang dianggap ekstrim dan dilakukan pengukuran kerangka horizontal maupun titik detail yaitu tikungan 1,2,3,4,5,6. Berdasarkan hasil analisa bahwa kondisi eksisting desain tikungan belum memenuhi syarat dan ketentuan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.38/1997 Direktorat Bina Marga. Kondisi eksisting tikungan 2,4,5,6 tidak memenuhi kecepatan minimal 50 km/jam karena jari jari tikungan terlalu kecil,sedangkan yang sudah memenuhi kecepatan minimal, superelevasi dan panjang lengkung horizontalnya belum memenuhi standar ketentuan berlaku. Untuk evaluasi tikungan maka dilakukan perencanaan ulang dan hasilnya karakteristik eksisting tikungan 1,3,4,5,6 lebih cocok bentuk S-C-S sedangkan untuk tikungan 2 lebih cocok pada bentuk S-S. Selain itu dilakukan peningkatan kecepatan rencana 60 km/jam untuk tikungan 6 dan kecepatan rencana 70 km/jam untuk tikungan 1,2,3,4,5 sehingga berpengaruh pada jari jari, superelevasi, jarak pandang henti, kebebasan samping dan pelebaran pada tikungan.Kata Kunci : Geometrik , Jari-jari, Kecepatan Rencana, Pelebaran Perkerasan, Superelevasi
EVALUASI GEOMETRIK JALAN MANDOR – NGABANG (STUDI KASUS KM 136 + 000 SAMPAI 136 + 850) DI KABUPATEN LANDAK Susianto, -; Widodo, Slamet; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.625 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v7i1.40228

Abstract

Hasil tinjauan geometrik Ruas Jalan Mandor – Ngabang Kabupaten Landak terdapat 6 (enam ) tikungan .  masih belum memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Kondisi lebar lajur tikungan 1 sebesar 5,1 m  syarat ketentuan MenurutTata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.38/1997 Direktorat Bina Marga merekomendasikan  lebar 6 m,Kondisi eksisting superelevasi tikungan 1 sebesar 4,645%  dan syarat ketentuan Menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.38/1997 Direktorat Bina Marga merekomendasikan minimal berdasarkan kecepatan dan jari – jari rencana adalah 10%.serta hasil tinjauan alinyemen vertikal untuk tikungan 1,2,3 dan 5 jenis lengkung vertikal cekung dan tikungan 4 dan 6 jenis lengkung vertikal cembung .Rekomendasi perbaikan geometrik direncanakan kecepatan 50km/jam bertujuan untuk merencanakan tikungan yang landai membuat pengendara lebih aman dan nyaman saat melewatinya. Jenis tikungan untuk tikungan 1 , 2 ,3 ,4 ,5 dan 6 ialah jenis tikungan spiral-circle-spiralpemilihan jenis tikungan ini dibandingkan dari nilai Ts ,Es serta total panjang lengkung terpendek dengan jenis tikungan lainnya. Superelevasi digunakan berdasarkan dari peraturan menurut Tata cara perencanaan Geometrik Jalan Raya No.38/1997 Direktorat Bina Marga sebesar 10 % berlaku pada semua tikungan dalam perencanaan.
PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR JALAN YA’M SABRAN KELURAHAN TANJUNG HULU PONTIANAK TIMUR Ilwathon, Mujahid; Rekayasa, Firsta; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.576 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v7i1.40651

Abstract

Dinamika perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Tanjung Hulu tidak dapat dipungkiri dengan semakin berkembangnya kawasan permukiman dan kawasan perdagangan. Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan lahan akan semakin bertambah sehingga pergerakan yang ada di kawasan tersebut semakin meningkat. Dengan meningkatnya kawasan permukiman dan perdagangan tentunya berimbas kepada turunnya kinerja Jalan Ya’m Sabran, yang mana bukan hanya dilintasi oleh sepeda motor tetapi dilintasi juga oleh kendaraan berat.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penggunaan lahan terhadap kinerja lalu lintas di koridor Jalan Ya’m Sabran. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis menggunakan analisis overlay, Bangkitan Lalu Lintas, Analisis Kapasitas dan Tingkat Pelayanan jalan. Hasil penelitian menunjukkan tren perkembangan penggunaan lahan yang meningkat di Koridor Jalan Ya‘m Sabran dari tahun 2009 hingga tahun 2018 adalah kawasan permukiman dan perdagangan yang awalnya didominasi oleh lahan kosong. Pergerakan arus lalu lintas terbesar  yang melintasi jalan Ya’m Sabran adalah sepeda motor sehingga menyebabkan tingkat pelayanan jalan menjadi menurun  dari yang awalnya B menjadi C. Keberadaan kawasan perdagangan dan permukiman yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadi faktor pergerakan arus lalu lintas yang semakin padat. Dengan demikian dari adanya peningkatan kawasan permukiman dan perdagangan mempengaruhi secara signifikan terhadap menurunnya tingkat pelayanan jalan.
ANALISIS PERENCANAAN REHABILITASI JALAN PARIT H. HUSEIN II MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) DENGAN METODE BINA MARGA 2003 DAN AASHTO 1993 Maswar, -; Kadarini, S. Nurlaily; Suyono, Rudi S.
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kekakuan pada perkerasan menyebabkan penyebaran beban oleh perekarasan tanah dasar relatif lebih luas, dan beban sebagian besar dipikul oleh perkerasan. Kegiatan peningkatan rehabilitasi jalan di jalan Parit Haji Husein II kota Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode Bina Marga 2003 dan AASHTO 1993, pelaksanaan penelitian menggunakan data primer, yang didapat dari nilai DCP. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari data Leger Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, data jumlah kendaraan dari Direktorat Samsat Polda Kalimantan Barat. Hasil kajian Jalan Parit Haji Husein II, terdapat peningkatan rehab jalan menggunakan perkerasan kaku dengan panjang 700 meter dan lebar 7 meter. Perencanaan perhitungan untuk perkerasan kaku umur rencana selama 20 tahun dengan laju pertumbuhan lalu lintas di Kota Pontianak sebesar 7,206 %  Diperoleh  hasil 16 cm tebal perkerasan kaku pada metode Bina Marga dengan mutu beton K-350 dan 16 cm tebal perkerasan kaku pada metode AASHTO 1993 dengan mutu beton K-350. Perencanaan perhitungan metode Bina Marga dan AASHTO 1993 digunakan dowel D 20 mm, panjang 450 mm dan dipasang dengan jarak 300 mm. Hasil perhitungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran baik untuk perencanaan dan pekerjaan perkerasan kaku untuk dilaksanakan pada daerah Kota Pontianak.
ANALISA GAP PADA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL DI JALAN KOMYOS SOEDARSO – JALAN KARET KOTA PONTIANAK Saputra, Toni; Kadarini, S. Nurlaily; -, Sumiyattinah
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.586 KB)

Abstract

Simpang tak bersinyal di Kota Pontianak pada simpang Kom Yos Soedarso - Jalan Karet. Pengambilan data Lalu – lintas di lakukan selama tiga hari yaitu, sabtu,minggu dan senin. Analisis GAP kritis menggunakan metode Raff,Greenshild dan Acceptance Curve.Analisis bertujuan untuk mengetahui kondisi arus-lalul intas di simpang tak bersinyal,terutama untuk mengetahui GAP kritis yang di perlukan kendaraan dari jalan minor berbelok ke kanan untuk bergabung ke jalan mayor. Berdasarkan analisis GAP Acceptance dengan perhitungan distribusi headway diperoleh  peluang  terbesar kendaraan yang dapat melakukan pergerakan dari jalan minor berbelok ke kanan ke jalan utama dengan aman adalah pada hari sabtu pukul 07.00 - 08.00 ada kemungkinan sekitar 388 kendaraan (smp/jam). Pada hari Minggu 391 kendaraan (smp/jam) pukul 06:00 hingga 07:00 ada 390 kendaraan. Dengan hasil ini disimpulkan bahwa kondisi persimpangan saat ini Jalan Kom Yos Soedarso dan Jalan Karet masih layak tanpa pengaturan lampu lalu lintas,sehingga simpang tersebut hanya dipasang rambu – rambu lalu lintas.
EVALUASI KINERJA DAN PERBAIKAN KAPASITAS JALAN SUNGAI RAYA DALAM Mintorogo, Rasto; AS, Syafaruddin; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.929 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.16109

Abstract

Highways are transportation infrastructure that most important for transportation activity. The transportation activity also very influence from growing of the people and increasing of vehicle. As high as level of growing people make level of vehicle also increases that will effect for traffic light problems, as that happened in Jalan Sungai Raya Dalam. This street is border and connection between Pontianak City and Kubu Raya Regency. The highway condition is crowded and not good, This condition cause side friction that make highways capacity is low and highways activity is decreasing. The purpose of this research is calculate of highways activity in 2013 and prediction in 2015 till 2020, then to know representation for fixing capacity planning for increase highways activity. This research, the data got from Statistic Center Department and Traffic Light Police Department. While survey of traffic volume and side friction did on Friday, Saturday, Sunday and Monday (at 6-7 and 12-14 December 2013) from 6 pm – 6 am. Based the survey result will calculate and analyse while get capacity and degree saturation. Degree Saturation Value (DS) that require from Highways Capacity Manual of Indonesia (MKJI) 1997 for town road 0,85 is highways service level indicator and determine highwasy activity. Based on the result of research gained value degree saturation (DS) for in 2013 is 0,757, in 2015 is 0,917 and in 2020 is 1,485. This data show that in 2015 and in 2020 will get the traffic problem, so will give alternative and solution with fixing highways capacity, with do to widening highways geometric 8 m or change of highways type 2/2 UD be 4/2 D. From solution alternatif choosed the best alternatif and solution is changed higways type 2/2 UD be 4/2 D while degree saturation (DS) in 2015 lower 0,309 and 2020 lower 0,501.
KARAKTERISTIK KINERJA CAMPURAN HRS-WC AKIBAT PERUBAHAN BENTUK AGREGAT KASAR Y.K.O, Halilintar Boma; Erwan, Komala; Kadarini, S. Nurlaily
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.974 KB)

Abstract

This study aimed to determine how much influence changes in the form of coarse aggregate to the mixture of Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Changes in the form of coarse aggregate in question is additional aggregate mixture coarse flat and oval in the mix HRS-WCserta Measuring the strength characteristics of the mixture HRS -WCdengan Marshall parameters due to changes in the form of coarse aggregates. Mix design carried out in seven stages of manufacture. Making the first stage of the test object using a normal coarse aggregate and composition for stone aggregate 1-1 (18%), 0.5 stone (22%), 0.5 (20%), stone dust (36%), and sand ( 24%), then made a test object as much as 15 pieces, Based on the analysis results of experiments conducted to prove that the use of various forms of coarse aggregate asphalt mixture lonjon flat and the HRS-WC 5%, 10%, and 15% concluded variation aggregate form flat 5% shows the value of the best results of the three variations, From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. Keywords: Filter, Flat Oval, Coarse Aggregate Shape, Marshall Test.
ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS JALAN AMPERA KOTA PONTIANAK UNTUK PERGERAKAN LALU LINTAS TAHUN 2025 Petamis, Adnan Gilang; AS, Syafaruddin; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.602 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.23963

Abstract

Growth and development of the city is what brings the impact of problems on the traffic system. Where the increasing number of vehicles passing that is not comparable with the infrastructure and facilities that have been available. St. Ampera stretches along 2.9 km with a width of 6 meters road is one of the main roads located in the city of Pontianak. St. Ampera is categorized as the Secondary Arterial Road Network and is included in the upgrading of the inner ring road network in Pontianak. The government is building a new line of St. Ampera which is under construction. Although it is hampered by social problems, the government will continue to gradually build up 400 to 500 meters of roads annually and promise to complete the new route in an undetermined time. Therefore, this condition causes the need for performance analysis and how big the role of the new path in distributing traffic flow to St. Ampera based on the degree of saturation and speed of traffic flow at present (year 2015) up to 10 (ten) years to be coming (year 2025).In analyzing the effect of road capacity change, it is necessary to have traffic data in the form of traffic volume, side barrier and road geometry before and after the new road is constructed so that it can be seen and compared how big the influence of the new road to the performance on St. Ampera. And the need for an overview of changes in vehicle volume so it can be known how much influence the increase in road capacity to the degree of saturation and speed.Based on the comparison data can be seen in 2015 from traffic pattern survey results in 2015, seen peak hour flow for segment A occurred at 11:00 to 12:00 pm by 666 smp / hour and for segment B occurred at 17:00 to 18:00 WIB of 808 smp / hour. From the comparison of degree of saturation based on vehicle volume change in 2015 can be seen that St. Ampera is said to be not jammed that is the degree of saturation <0.85 that is with degree of saturation of 0.293 in segment A and 0.329 in segment B. For the projection in 2025 can be seen that to the degree saturation in all segments is> 0.85, this illustrates that in 2025 the level of service at St. Ampera is already very bad, level E ie traffic volume close to capacity, unstable current, speed sometimes stalled. For comparison of degree of saturation of projection result 2025 (2/2 UD) with change of road capacity (4/2 D) it can be seen there is decrease 59,33% for segment A and 59,31% for segment B. Based on the increase can be seen service level changes, by 2025 the projected service level is E turns to B where the current is stable, the speed begins to be limited by traffic conditions, the driver has enough freedom to choose speed.Keywords: Capacity Building, Congestion, Performance, Service Level
PERENCANAAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) SEPEDA MOTOR PADA PERSIMPANGAN DI KOTA PONTIANAK ( STUDI KASUS : PERSIMPANGAN Jl. SULTAN HAMID – Jl. PAHLAWAN– Jl. TANJUNGPURA – Jl. IMAM BONJOL) Syaifullah, Beny; Suyono, Rudi S.; Kadarini, S. Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.37437

Abstract

Fasilitas Ruang Henti  Khusus sepeda motor merupakan tempat untuk sepeda motor berhenti pada fase merah di persimpangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati permasalahan lalu lintas pada setiap lengan simpang Jl. Sultan Hamid – Jl. Pahlawan – Jl. Tanjungpura – Jl. Imam Bonjol kemudian merencanakan Ruang Henti Khusus sesuai dengan besarnya penumpukan sepeda motor per lajur selama fase merah pada persimpangan tersebut. Seluruh perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan Pedoman Perancangan Ruang Henti Khusus  (RHK) Sepeda Motor Pada Simpang Bersinyal di Kawasan Perkotaan. Pada perancangan Ruang Henti Khusus pada simpang ini menggunakan tiga perencanaan yaitu yang pertama menggunakan data penumpukan sepeda motor pada kondisi eksisting, untuk perancangan ini banyak dimensi RHK yang terlalu besar sehingga dibuatlah 2 alternatif perhitungan RHK yaitu, pertama hanya menggunakan data penumpukan sepeda motor jam pagi dan siang, yang kedua mengubah fase sinyal yang sebelumnya empat menjadi dua fase sehingga di dapatlah jumlah penumpukan sepeda motor per fase merah. Desain Ruang Henti Khusus yang memenuhi standar berdasarkan Pedoman Perancangan Ruang Henti Khusus  (RHK) Sepeda Motor Pada Simpang Bersinyal di Kawasan Perkotaan adalah  menggunakan perhitungan pada alternatif kedua perencanaan RHK.Kata kunci : ruang henti khusus, pedoman perancangan ruang henti khusus, MKJI 1997, perilaku lalu lintas
PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA SIMPANG JALAN BUDI UTOMO – JALAN KHATULISTIWA PONTIANAK Anam, Chairul; Sulandari, Eti; Kadarini, S. Nurlaily
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.096 KB)

Abstract

Jalan memegang peranan penting dalam kegiatan transportasi dan mobilitas penduduk. Jalan Khatulistiwa merupakan salah satu jalan di Kota Pontianak yang menuju pusat-pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, industri, pendidikan dan pusat pelayanan masyarakat yang memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi. Tingginya aktivitas di simpang Jalan Khatulistiwa – Jalan Budi Utomo yang menyebabkan terjadinya konflik arus lalu lintas. Sehingga diperlukan analisa kinerja simpang Jalan Khatulistiwa – Jalan Budi Utomo sebagai dasar untuk melakukan penataan dan memberikan perbaikan pada masalah simpang yang ada saat ini maupun yang akan datang.Pada penelitian ini pengambilan data primer berupa survei volume lalu lintas simpang dan geometrik simpang pada hari sabtu, minggu, dan senin jam 06.00 – 18.00 serta data sekunder yaitu peta lokasi, jumlah penduduk dan kendaraan Kota Pontianak. Selanjutnya data dianalisis dengan  menghitung volume lalu lintas simpang, kapasitas simpang dan derajat kejenuhan untuk simpang tak bersinyal dan bersinyal. Bedasarkan  hasil  penelitian  yang  telah dilakukan, di dapat Kinerja simpang Jalan Khatulistiwa – Jalan Budi Utomo volumenya sudah melebihi kapasitas dengan  derajat kejenuhan  (DS) = 0,86 > 0,75 (derajat kejenuhan untuk simpang tak bersinyal harus < 0,75). Sehingga untuk simpang Jalan Khatulistiwa – Jalan Budi Utomo dibutuhkan  penanganan ataupun alternatif perbaikan terhadap simpang tersebut guna memberikan kenyamanan sebagai prasarana transportasi. Alternatif pertama, dicoba dengan  pengaturan menggunakan lampu lalu lintas dan didapat derajat kejenuhan (DS) = 1,06 > 0,85 (derajat kejenuhan untuk simpang bersinyal harus <0,85). Alternatif kedua, dilakukan pemasangan lampu lalu lintas disertai perubahan geometrik simpang dan didapat derajat kejenuhan (DS) =  0,84. Alternatif ketiga, alternatif yang dilakukan yaitu mengatur pola pergerakan arus lalu lintas, dimana Jalan Budi Utomo yang awalnya dua arah diubah menjadi satu arah diperoleh derajat kejenuhannya (DS) = 0,60 < 0,85 dengan tundaan selama 6,8 det/smp, sehingga alternatif ketiga dinyatakan memenuhi persyaratan (< 0,85) . Setelah dilakukan pengujian kelayakan simpang untuk 5 tahun yang akan datang, ternyata simpang yang direncanakan  pada alternatif ketiga masih memenuhi persyaratan dengan DS = 0.65 < 0,85  dan tundaan selama 7,37 det/smp dan tingkat kinerja simpang (B) dan arus lalu lintas cukup baik. Kata Kunci : Jalan Khatulistiwa, Derajat Kejenuhan, Kinerja Simpang, Lampu Lalu Lintas