Pemberitaan stunting yang menjadi permasalahan nasional khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah masif tersedia pada dunia maya beberapa tahun terakhir. Oleh sebab itu analisis terhadap trend pemberitaan kasus ini sangat menarik dilakukan. Tujuannya yaitu melihat istilah-istilah kata yang berhubungan dengan kata pada pemberitaan stunting. Dengan ini akan diketahui istilah-istilah atau kata-kata dan pola komunikasi publik terkait isu stunting di NTB. Penelitian ini mengusulkan penerapan teknik Text Mining dalam menganalisis trend stunting NTB pada pemberitaan dunia maya. Data dikoleksi dari portal berita dengna query yang berkaitan dengan stunting NTB dari tahun 2018 hingga 2024. Penerapan metode text mining seperti preprocessing, ekslorasi data (EDA) dan Latent Dirichlet Allocation (LDA) hingga visualisasi hasil digunakan untuk reprensi trend tersebut. Kontribusi penelitian difokuskan pada bagaimana analisis trend berdasarkan tiga kumpulan corpus yaitu trend Utama Stunting, Sebab, dan Dampak. Analisis tren NTB menunjukkan bahwa istilah stunting, gizi, dan air bersih mendominasi pemberitaan, mencerminkan fokus pada faktor kesehatan utama dalam pencegahan stunting. Faktor sosial seperti nikah muda dan pendidikan juga memiliki hubungan signifikan, menunjukkan perlunya pendekatan yang mencakup dimensi sosial dan budaya. Sementara itu, intervensi berbasis komunitas, seperti posyandu, berperan penting dalam mendukung edukasi dan pemantauan gizi anak. Namun, istilah geografis seperti Bima, meskipun sering muncul, tidak memiliki hubungan langsung dengan stunting, melainkan lebih terkait dengan konteks administratif. Keseluruhan analisis menegaskan perlunya pendekatan terintegrasi yang melibatkan faktor kesehatan, sosial, dan komunikasi publik yang efektif untuk menekan prevalensi stunting di NTB.